| Return Create A Forum - Home | |
| --------------------------------------------------------- | |
| Mahayana Bodhicitta Vajra | |
| https://bodhicitta.createaforum.com | |
| --------------------------------------------------------- | |
| ***************************************************** | |
| Return to: Arya Mahayana | |
| ***************************************************** | |
| #Post#: 298-------------------------------------------------- | |
| Maha Govinda Suttram | |
| By: ajita Date: June 5, 2017, 8:25 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center]Namo Bhagavate Mahabijnagiriraja Tathagata | |
| SamyakSambuddhassa | |
| Namo Arya Jnanabhadra Bodhisattva Mahasattva | |
| Namo Arya BoddhiCittam Nagajuna Bodhisattva Mahasattva | |
| Anirodham anutpadam anucchedam ashvasatam | |
| anekartham ananartham anagmamam anirgamam | |
| yah Pratityasamutpadam praponchopasham shivam | |
| deshyamas sambuddhastam vandevadatavaran | |
| Namo Buddhaya guruve namo Dharmaya tayine namah Sanghaya mahatte | |
| tribhyopisatatam namah ratnatryam me sharanam sarvam | |
| pratidishayamgam anumode jagatpunyam Buddha Baudho dadhe manah | |
| abodhe sharanamyami Buddham Dharmam ganottaman Baudhociitam | |
| karomyesh svaparthaprasiddhaye utpadayami var Bodhiciitam | |
| nimantryam sarvasattvan ishtam carishye var Bodhicarikam Buddho | |
| bhaveyam jagatohitaya deshana sarvapapanam punyanam ca anumodana | |
| kritopvasam carishyami Arya Ashtangika poshadam. | |
| Maha Govinda Sutta | |
| [/center] | |
| Demikianlah telah ku dengar, | |
| Pada suatu ketika, Sang Bhagava berada di bukit Gridhakuta di | |
| Rajagaha. Dan pada suatu hari, ketika malam semakin larut, | |
| Pancasikha Gandhabbaputto yang perkasa menyinari seluruh | |
| Gridhakuta, datang menemui Sang Bhagava:"Bhante, ada hal yang | |
| telah saya lihat dan dengar sendiri dari para Dewa Tavatimsa, | |
| dan saya akan menceritakannya kepada Sang Bhagava." | |
| "Ceritakanlah kepada-Ku, Pancasikha," jawab Sang Bhagava. | |
| Bhante, pada waktu lampau, setelah berselang masa yang lama, | |
| pada malam yang kelimabelas di bulan purnama sempurna, di hari | |
| Uposatha, di hari Pavarana, para dewa Tavatimsa berkumpul dan | |
| duduk di gedung pertemuan Sudhamma. Dan mereka pun disertai oleh | |
| mahluk-mahluk surga yang telah duduk, dan diempat penjuru | |
| didiami oleh Empat Maharaja Langit. Di sebelah timur, Raja | |
| Dhatarattho dengan mengepalai para pengikutnya, duduk menghadap | |
| ke barat. Disebelah selatan, Raja Virudhaka dengan mengepalai | |
| para pengikutnya, duduk menghadap ke utara. Disebelah barat, | |
| Raja Virupakkha dengan mengepalai para pengikutnya, duduk | |
| menghadap ke timur. Disebelah utara, Raja Vaisravana dengan | |
| mengepalai para pengikutnya, duduk menghadap ke selatan. Bhante, | |
| ketika para Dewa Tavatimsa telah berkumpul di gedung pertemuan | |
| Sudhamma, dengan dikelilingi oleh semua mahluk surga lainnya | |
| yang telah duduk pula, dan diempat penjuru Empat Maharaja Langit | |
| telah duduk sesuai dengan urutan susunan kedudukan Mereka | |
| masing-masing. Selanjutnya, barulah urutan tempat duduk Kami. | |
| Bhante, para dewa yang baru saja lahir di alam dewa Tavatimsa, | |
| yang terlahir disitu karena Mereka telah hidup sesuai dengan | |
| Penghidupan Suci, yang telah dibabarkan oleh Sang Bhagava, maka | |
| cahaya tubuh Mereka melampaui cahaya tubuh dewa lainnya. | |
| Kemudian terdengar kata-kata dari para Dewa Tavatimsa yang | |
| sedang diliputi kegembiraan, kegiuran dan kesenangan:"O, cahaya | |
| tubuh mahluk surga bertambah gemilang, sedangkan cahaya tubuh | |
| para asura memudar! | |
| Bhante, ketika Raja dewa Sakka melihat kepuasan yang | |
| diperlihatkan oleh para Dewa Tavatimsa, Ia menyatakan kata-kata | |
| simpatinya sebagai berikut: | |
| "Para Dewa dan penguasa Surga Tavatimsa, semuanya gembira, | |
| semuanya menghormat Sang Tathagata dan Dhamma (Hukum Kebenaran | |
| Sang Buddha). Di sini Mereka melihat Para Dewa yang baru lahir, | |
| indah dan bercahaya, karena Mereka telah melaksanakan | |
| Penghidupan Suci yang dibabarkan oleh Sang Sugata, datang kemari | |
| dengan penuh kemegahan melampaui kegemilangan para Dewa yang | |
| lain. Karena melihat hal ini, maka Para Dewa Tavatimsa dan | |
| Penguasanya bergembira. Semua menghormat Sang Tathagata dan | |
| Dhamma-kebenaran." | |
| Bhante, berdasarkan hal ini, Para Dewa Tavatimsa bertambah | |
| gembira, senang dan penuh kegiuran, berkata:"Cahaya tubuh mahluk | |
| surga bertambah gemilang, sedangkan tubuh para asura memudar.!" | |
| Bhante, ketika Raja Dewa Sakka menyaksikan kepuasan Para Dewa | |
| Tavatimsa, Ia bertanya pada Mereka:"Apakah Kamu mau mendengarkan | |
| delapan fakta kebenaran dari Sang Bhagava Yang Terpuji?" | |
| "Kami mau mendengar hal-hal itu." | |
| Bhante, kemudian Raja Dewa Sakka memberitahukan kepada Para Dewa | |
| Tavatimsa tentang Delapan Fakta Kebenaran dari Sang Bhagava Yang | |
| Terpuji: | |
| "O, Para Dewa Tavatimsa, bagaimanakah pendapat Kamu? Begitu lama | |
| Sang Bhagava telah melakukan banyak Perbuatan untuk | |
| kesejahteraan orang banyak, karena kasih sayang-Nya kepada | |
| dunia, untuk kemajuan, kesejahteraan dan kebahagiaan Para Dewa | |
| dan manusia. Kita tidak akan dapat menemukan Guru seperti Sang | |
| Bhagava atau semacam Dia, walaupun Kita mencari di masa lampau | |
| maupun dimasa yang akan datang. | |
| Demikian pula dengan Dhamma, telah sempurna dibabarkan oleh Sang | |
| Bhagava, dapat dilihat, tidak lapuk oleh waktu, mengundang untuk | |
| dibuktikan, menuntun kedalam batin, dan dapat diselami oleh Para | |
| Bijaksana dalam batin masing-masing. Selain Sang Bhagava, maka | |
| Kita tidak akan dapat menemukan pengajar Dhamma kebenaran yang | |
| membimbing Kita itu atau Guru semacam Dia, walaupun Kita mencari | |
| di masa yang lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| 'Ini baik, itu buruk', hal ini telah di babarkan dengan jelas | |
| oleh Sang Bhagava. Beliau telah membabarkan dengan jelas | |
| tentang; 'ini salah, itu benar, itu perlu dituruti, itu | |
| dihindari, ini kasar, ini halus, ini kebahagiaan yang | |
| meragukan'. Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan dapat | |
| menemukan pembabar Dhamma, Guru semacam Dia, walaupun Kita | |
| mencari di masa yang lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| Sang Bhagava telah membabarkan dengan sempurna Jalan Ke Nibbana | |
| kepada Siswa-Siswa-Nya, dan Mereka mengikuti Jalan dan mencapai | |
| Nibbana. Bagaikan air Sungai Gangga dan Yamuna yang mengalir | |
| bersama-sama dan bersatu, demikian pula dengan Jalan yang menuju | |
| Nibbana yang telah dibabarkan dengan Sempurna, yaitu | |
| dilaksanakan bersama-sama dan menjadi satu. Selain Sang Bhagava, | |
| maka Kita tidak akan menemukan pembabar Jalan Ke Nibbana seperti | |
| Dia, walau pun Kita mencari di masa lampau maupun di masa yang | |
| akan datang. | |
| Sang Bhagava telah menerima Siswa-Siswa, dan Mereka telah | |
| mengikuti Jalan, dan Para Arahat yang telah hidup dengan | |
| 'memanfaatkan kehidupan'. Beliau tidak berpisah dengan Mereka, | |
| karena tetap bersama dengan Mereka dalam batin yang bersatu. | |
| Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan dapat menemukan Guru | |
| yang seperti Dia, walaupun Kita mencari di masa yang lampau | |
| maupun dimasa yang akan datang. | |
| Telah sempurna apa yang didapat Sang Bhagava, Kemasyuran-Nya | |
| telah tersebar, demikian pula menurut Pendapat-Ku, banyak | |
| Kesatria yang berkecendrungan baik kepada Beliau. Namun | |
| demikian, Sang Bhagava tidak terpengaruh sedikit pun dengan | |
| segala Pujian. Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan dapat | |
| menemukan Guru yang tidak terpengaruh seperti Dia, walaupun Kita | |
| mencari di masa yang lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| Perbuatan Sang Bhagava adalah sesuai dengan Perbuatan-Nya, | |
| ucapan-Nya adalah sesuai dengan Perbuatan-Nya. Selain Sang | |
| Bhagava, maka Kita tidak akan menemukan orang yang melaksanakan | |
| Dhamma dari yang mudah sampai sulit sekali dengan hasil seperti | |
| Dia atau Guru semacam Dia, walaupun Kita mencari di masa yang | |
| lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| Sang Bhagava telah menyeberangi lautan keragu-raguan, demikian | |
| pula semua yang perlu diketahui telah diketahui, segala sesuatu | |
| yang perlu dikerjakan telah diselesaikan dengan sempurna | |
| berdasarkan tekad-Nya yang teguh dan Penghidupan Suci-Nya. | |
| Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan menemukan guru yang | |
| telah mencapai Pencapaian seperti Dia, atau Guru semacam Dia, | |
| walaupun Kita mencari di masa yang lampau maupun dimasa yang | |
| akan datang. Bhante, Kedelapan Fakta Kebenaran Sang Bhagava Yang | |
| Terpuji ini, telah dikatakan oleh Raja Dewa Sakka kepada Para | |
| Dewa Tavatimsa. Setelah mendengar hal ini, Para Dewa Tavatimsa | |
| bertambah gembira, senang penuh kegiuran dan bahagia. | |
| Bhante, kemudian Para Dewa tertentu berkata:"O! Andaikata ada | |
| Empat Samma SamBuddha muncul di dunia dan mengajarkan Dhamma | |
| seperti Sang Bhagava! Mereka akan menyebabkan Kesejahteraan | |
| orang banyak, Kebahagiaan orang banyak, karena kasih sayang | |
| kepada dunia, untuk Kemajuan, Kesejahteraan dan Kebahagiaan Para | |
| Dewa dan manusia." | |
| 'Dan Para Dewa tertentu lain berkata:"Cukup, apabila ada tiga | |
| Samma SamBuddha yang muncul di dunia." | |
| 'Dan Para Dewa tertentu lain berkata:"Cukup, apabila ada Samma | |
| SamBuddha dua yang muncul di dunia dan mengajarkan Dhamma | |
| seperti Sang Bhagava! Mereka akan menyebabkan Kebahagiaan orang | |
| banyak, Kesejahteraan orang banyak, demi kasih sayang kepada | |
| dunia, untuk Kemajuan, Kesejahteraan dan Kebahagiaan Para Dewa | |
| dan manusia." | |
| Kemudian Raja Dewa Sakka berkata kepada Para Dewa Tavatimsa: | |
| "Kawan-Kawan, tidak akan pernah dan tidak mungkin dalam satu | |
| tata surya ada dua Arahat Samma SamBuddha muncul bersama-sama, | |
| hal ini tidak pernah ada di masa yang lampau maupun di masa yang | |
| akan datang. Hal ini tidak akan pernah terjadi. O, Kawan-Kawan, | |
| namun, bila Sang Bhagava dapat hidup umur panjang, bebas dari | |
| penyakit dan kesakitan, hal ini yang dapat menyebabkan | |
| Kesejahteraan orang banyak, Kebahagiaan orang banyak, karena | |
| kasih sayang-Nya kepada dunia, untuk Kemajuan, Kesejahteraan dan | |
| Kebahagiaan Para Dewa dan manusia!" Bhante, setelah Para Dewa | |
| Tavatimsa selesai merundingkan dan membicarakan bersama-sama | |
| pokok persoalan sehingga Mereka berkumpul dan duduk di gedung | |
| Pertemuan Sudhamma, dan berkenaan dengan maksud tertentu, maka | |
| Keempat Maharaja menerima pembicaraan tersebut, dan dengan | |
| berdiri dari tempat duduk, Keempat Maharaja menerima nasehat. | |
| "Kata-kata pemberitahuan dan nasehat diterima oleh Para Raja | |
| tersebut di situ, dengan Pikiran Mereka yang terpusat dan tenang | |
| Mereka berdiri di tempatnya masing-masing." | |
| #Post#: 299-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Govinda Suttram | |
| By: ajita Date: June 5, 2017, 8:25 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| Bhante, kemudian, suatu cahaya gemilang memancar dari sebelah | |
| utara. Suatu cahaya gemilang yang melampaui kemegahan Para Dewa. | |
| Lalu, Raja Dewa Sakka berkata pada Para Dewa | |
| Tavatimsa:"Kawan-Kawan, sesuai dengan tanda-tanda yang nampak, | |
| sesuai dengan cahaya sinar, sesuai dengan kegemilangan yang | |
| kelihatan, itu menandakan Dewa Brahma akan tiba. Karena ini | |
| adalah tanda-tanda pendahuluan akan tiba Dewa Brahma, yaitu | |
| munculnya sinar dan terlihatnya cahaya gemilang." | |
| "Sekarang tanda-tanda terlihat, maka Dewa Brahma akan tiba. | |
| Karena ini adalah tanda-tanda pendahuluan akan tiba Dewa Brahma, | |
| yaitu kemegahan yang gemilang sekali." | |
| Bhante, kemudian Para Dewa Tavatimsa dengan duduk di tempat | |
| Mereka masing-masing berkata:"Kami akan dapat memastikan apa | |
| yang menyebabkan sinar ini, bila Kami telah membuktikannya, maka | |
| Kami akan pergi menemui-Nya." | |
| Keempat Maharaja pun dengan duduk di tempat Mereka menyatakan | |
| hal yang sama. Ketika Mereka telah mendengar hal ini. Para Dewa | |
| Tavatimsa semuanya setuju:" Kami akan dapat memastikan apa yang | |
| menyebabkan sinar ini, bila Kami telah membuktikannya, maka Kami | |
| akan pergi menemui-Nya." | |
| Bhante, ketika Dewa Brahma Sanamkumara muncul di depan Dewa | |
| Tavatimsa, Ia nampak dengan tubuh yang agak keras sesuai dengan | |
| apa yang diciptakan-Nya. Karena biasanya, Dewa Brahma nampak | |
| tidak cukup bermateri bila dilihat oleh Para Dewa Tavatimsa. | |
| Ketika Dewa Brahma Sanamkumara muncul di depan Para Dewa | |
| Tavatimsa, Cahaya dan Kemegahan-Nya melampaui Dewa lainnya. | |
| Bagaikan patung yang dibuat dari emas yang melampaui warna tubuh | |
| manusia, demikian pula, ketika Dewa Brahma Sanamkumara muncul di | |
| depan Para Dewa Tavatimsa, cahaya-Nya melampaui cahaya Para Dewa | |
| Tavatimsa. Bhante, dan ketika Dewa Brahma Sanamkumara muncul di | |
| depan Dewa Tavatimsa, tidak ada di antara semua yang hadir | |
| menghormat, berdiri dari duduk, atau mempersilahkan Dia duduk. | |
| Mereka semua duduk dengan diam, dengan kedua tangan dirangkapkan | |
| beranjali, duduk bersila dan berpikir:"Bila mana Dewa Brahma | |
| Sanamkumara ingin sesuatu, maka Ia akan duduk di tempat duduk | |
| Dewa. | |
| Dan tempat duduk Dewa manapun yang diduduki-Nya, maka Dewa | |
| pemilik tempat duduk tersebut akan merasa senang sekali, | |
| bagaikan seorang kesatria yang baru dimahkotai dan dinobatkan, | |
| Ia merasa bangga dan senang sekali." | |
| Bhante, kemudian, setelah Dewa Brahma Sanamkumara mengetahui | |
| betapa senangnya Para Dewa Tavatimsa tersebut, maka Ia | |
| menyatakan rasa senang-Nya dalam Syair ini:"Para Dewa dan | |
| Penguasa Tavatimsa semuanya gembira, semuanya menghormat Sang | |
| Tathagata dan Dhamma-Kebenaran. Disini Mereka telah melakukan | |
| Penghidupan Suci yang diajarkan Sang Sugata. Mereka sebagai | |
| Siswa yang telah merealisasikan Kebenaran datang kemari, dengan | |
| penuh kemegahan melampaui Kegemilangan Dewa yang lain. Karena | |
| melihat hal ini, maka Para Dewa Tavatimsa dan Penguasa-Nya | |
| bergembira. Semuanya menghormat Sang Tathagata dan | |
| Dhamma-Kebenaran." | |
| Inilah yang dikatakan oleh Dewa Brahma Sanamkumara. Ia | |
| menyatakan Syair itu dengan delapan macam sifat suara. Suara-Nya | |
| lancar, jelas, merdu, nyaring, mengalun, dapat dimengerti, dalam | |
| dan bergetar. Bhante, ketika Dewa Brahma Sanamkumara berkata | |
| kepada Para Dewa yang hadir, suara-Nya tidak dapat didengar di | |
| luar gedung pertemuan tersebut. Dia yang memiliki suara dengan | |
| delapan sifat tersebut dinyatakan memiliki suara Brahma. | |
| Bhante, kemudian Para Dewa Tavatimsa berkata kepada Dewa Brahma | |
| Sanamkumara:"O, Brahma! Baik sekali! Kami gembira dengan apa | |
| yang Kami saksikan ini. Lagi pula, Raja Dewa Sakka telah | |
| memberitahukan kepada Kami Delapan Fakta Kebenaran dari Sang | |
| Bhagava, dan Kami telah memperhatikan pula hal-hal itu, dan Kami | |
| bergembira pula dengan-Nya." Bhante, lalu Dewa Brahma | |
| Sanamkumara berkata kepada Raja Dewa Sakka sebagai berikut:"O, | |
| Raja Dewa Sakka, Baik sekali. Kami juga mau mendengarkan Delapan | |
| Fakta Kebenaran dari Sang Bhagava yang terpuji." | |
| "O, Maha Brahma, baiklah," jawab Sakka. | |
| Dan selanjutnya Ia mulai. | |
| "Maha Brahma, bagaimana pendapat-Mu?" Begitu lama Sang Bhagava | |
| telah melakukan banyak Perbuatan untuk kesejahteraan orang | |
| banyak, karena kasih sayang-Nya kepada dunia, untuk kemajuan, | |
| kesejahteraan dan kebahagiaan Para Dewa dan manusia. Kita tidak | |
| akan dapat menemukan Guru seperti Sang Bhagava atau semacam Dia, | |
| walaupun Kita mencari di masa lampau maupun dimasa yang akan | |
| datang. | |
| Demikian pula dengan Dhamma, telah sempurna dibabarkan oleh Sang | |
| Bhagava, dapat dilihat, tidak lapuk oleh waktu, mengundang untuk | |
| dibuktikan, menuntun kedalam batin, dan dapat diselami oleh Para | |
| Bijaksana dalam batin masing-masing. Selain Sang Bhagava, maka | |
| Kita tidak akan dapat menemukan pengajar Dhamma kebenaran yang | |
| membimbing Kita itu atau Guru semacam Dia, walaupun Kita mencari | |
| di masa yang lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| 'Ini baik, itu buruk', hal ini telah di babarkan dengan jelas | |
| oleh Sang Bhagava. Beliau telah membabarkan dengan jelas | |
| tentang; 'ini salah, itu benar, itu perlu dituruti, itu | |
| dihindari, ini kasar, ini halus, ini kebahagiaan yang | |
| meragukan'. Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan dapat | |
| menemukan pembabar Dhamma, Guru semacam Dia, walaupun Kita | |
| mencari di masa yang lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| Sang Bhagava telah membabarkan dengan sempurna Jalan Ke Nibbana | |
| kepada Siswa-Siswa-Nya, dan Mereka mengikuti Jalan dan mencapai | |
| Nibbana. Bagaikan air Sungai Gangga dan Yamuna yang mengalir | |
| bersama-sama dan bersatu, demikian pula dengan Jalan yang menuju | |
| Nibbana yang telah dibabarkan dengan Sempurna, yaitu | |
| dilaksanakan bersama-sama dan menjadi satu. Selain Sang Bhagava, | |
| maka Kita tidak akan menemukan pembabar Jalan Ke Nibbana seperti | |
| Dia, walau pun Kita mencari di masa lampau maupun di masa yang | |
| akan datang. | |
| Sang Bhagava telah menerima Siswa-Siswa, dan Mereka telah | |
| mengikuti Jalan, dan Para Arahat yang telah hidup dengan | |
| 'memanfaatkan kehidupan'. Beliau tidak berpisah dengan Mereka, | |
| karena tetap bersama dengan Mereka dalam batin yang bersatu. | |
| Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan dapat menemukan Guru | |
| yang seperti Dia, walaupun Kita mencari di masa yang lampau | |
| maupun dimasa yang akan datang. | |
| Telah sempurna apa yang didapat Sang Bhagava, Kemasyuran-Nya | |
| telah tersebar, demikian pula menurut Pendapat-Ku, banyak | |
| Kesatria yang berkecendrungan baik kepada Beliau. Namun | |
| demikian, Sang Bhagava tidak terpengaruh sedikit pun dengan | |
| segala Pujian. Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan dapat | |
| menemukan Guru yang tidak terpengaruh seperti Dia, walaupun Kita | |
| mencari di masa yang lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| Perbuatan Sang Bhagava adalah sesuai dengan Perbuatan-Nya, | |
| ucapan-Nya adalah sesuai dengan Perbuatan-Nya. Selain Sang | |
| Bhagava, maka Kita tidak akan menemukan orang yang melaksanakan | |
| Dhamma dari yang mudah sampai sulit sekali dengan hasil seperti | |
| Dia atau Guru semacam Dia, walaupun Kita mencari di masa yang | |
| lampau maupun dimasa yang akan datang. | |
| Sang Bhagava telah menyeberangi lautan keragu-raguan, demikian | |
| pula semua yang perlu diketahui telah diketahui, segala sesuatu | |
| yang perlu dikerjakan telah diselesaikan dengan sempurna | |
| berdasarkan tekad-Nya yang teguh dan Penghidupan Suci-Nya. | |
| Selain Sang Bhagava, maka Kita tidak akan menemukan guru yang | |
| telah mencapai Pencapaian seperti Dia, atau Guru semacam Dia, | |
| walaupun Kita mencari di masa yang lampau maupun dimasa yang | |
| akan datang. Bhante, setelah mendengar hal tersebut, Dewa Brahma | |
| Sanamkumara merasa senang, gembira, penuh kegiuran, dan bahagia. | |
| Bhante, demikianlah, Dewa Brahma Sanamkumara menciptakan | |
| Diri-Nya dengan tubuh yang agak keras sehingga nampak seperti | |
| pemuda Pancasikha, dan dengan bentuk seperti itu Ia muncul di | |
| depan Para Dewa Tavatimsa. Dengan melayang ke angkasa, ia duduk | |
| bersila di angkasa. Bhante, bagaikan seorang yang gagah perkasa | |
| yang duduk bersila di angkasa. Dan Ia berkata kepada Para Dewa | |
| Tavatimsa: | |
| "O, Para Dewa Tavatimsa, bagaimanakah pendapat Kamu? sudah | |
| berapa lamakah Sang Bhagava memiliki Maha Panna (Maha | |
| Bijaksana)?" | |
| Tersebutlah, pada suatu ketika ada seorang Raja bernama | |
| Disampati, dan mentri dari Raja Disampati adalah Seorang | |
| Brahmana bernama Govinda. | |
| Putera Raja Disampati bernama Pangeran Ranu, dan Putera dari | |
| Mentri Govinda bernama Jotipala. Pangeran Ranu, Jotipala dan | |
| enam Pemuda Kesatria lainnya, jadi delapan Pemuda yang | |
| bersahabat. Demikianlah beberapa waktu kemudian Brahmana Govinda | |
| meninggal. Karena berduka cita atas kematiannya, maka Raja | |
| Disampati berkata:"O, baru saja Kami mempercayakan semua | |
| tugas-tugas Kami kepada Brahmana Govinda, dan selagi Kami | |
| memuaskan inderia-inderia kami, Govinda meninggal!" Lalu | |
| Pangeran Ranu berkata kepada Raja:"Baginda, janganlah bersedih, | |
| begitu bagi Brahmana Govinda. Govinda mempunyai seorang Putera | |
| bernama Jotipala yang lebih bijaksana dari pada ayahnya, lebih | |
| baik. Lihatlah, apa yang lebih menguntungkan dari pada ayahnya. | |
| Biarkanlah Jotipala melaksanakan semua tugas yang dipercayakan | |
| kepada ayahnya." | |
| "Kau berpendapat demikian, 'Nak'?" | |
| "Ya, Baginda." | |
| #Post#: 300-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Govinda Suttram | |
| By: ajita Date: June 5, 2017, 8:26 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| Lalu Raja Disampati memanggil seorang pengawal dan | |
| bersabda:"Kemarilah saudara, temuilah Jotipala dan katakan | |
| kepadanya:-Semoga keberuntungan selalu bersama Jotipala! Raja | |
| Disampati memanggil anda, Jotipala! Raja Disampati mau bertemu | |
| dengan anda, Jotipala!" | |
| "Baiklah, Baginda," jawab pengawal tersebut, lalu pergi menemui | |
| Jotipala dan menyampaikan pesanan tersebut. "Baik saudara," | |
| jawab Jotipala, dan pergi menghadap Raja. Ketika Ia tiba di | |
| hadapan Raja, Ia menghormat kepada Raja dan menyapa dengan | |
| sopan, lalu duduk di samping. Kemudian | |
| Raja Disampati bersabda:"Kami mau Jotipala membantu Kami. Harap | |
| Jotipala tidak menolak untuk melaksanakannya. Saya akan | |
| menempatkan Jotipala pada kedudukan ayahmu dan mengangkat | |
| menjadi 'pengurus'. "Baiklah, Baginda," jawab Jotipala | |
| menyetujui. | |
| Demikian Raja Disampati mengangkat Jotipala menjadi menteri, dan | |
| menempatkannya pada kedudukan ayahnya. Setelah diangkat dan | |
| ditempatkan, maka tugas apa saja yang dikerjakan oleh ayahnya, | |
| semuanya itu dilaksanakan oleh Jotipala, tetapi tugas apa saja | |
| yang tidak dikerjakan oleh ayahnya, semuanya itu juga tidak | |
| dikerjakannya. Dan pekerjaan apa saja yang telah diurus oleh | |
| ayahnya, demikian pula yang diurus oleh Jotipala, dan bukan yang | |
| lain. Karena hal inilah maka Jotipala di panggil 'Maha Govinda'. | |
| Setelah berselang beberapa waktu, maka Govinda menemui keenam | |
| Kesatria kawannya dan berkata kepada mereka: "Raja Disampati | |
| telah tua dan berusia lanjut, masa kehidupannya akan segera | |
| berakhir. Siapakah yang dapat mempertahankan kehidupan? Bila | |
| mana Raja meninggal, maka pantaslah bagi penobatan-raja, | |
| menobatkan Pangeran Ranu menjadi Raja. Saudara-saudara, saya | |
| sarankan supaya kamu menemui Pangeran Ranu dan katakan | |
| kepadanya:"Kami disayangi, dicintai, dan bersahabat karib dengan | |
| junjungan kami Pangeran Ranu. Kami berbahagia bila junjungan | |
| kami bahagia, kami tidak bahagia bila beliau tidak bahagia. Raja | |
| Disampati junjungan kami telah tua, berusia lanjut dan masa | |
| kehidupannya akan segera berakhir. Siapakah yang dapat | |
| mempertahankan kehidupan? Bila Raja meninggal, maka pantas bagi | |
| penobat-raja menobatkan junjungan kami Pangeran Ranu menjadi | |
| Raja. Bila Junjungan kami Pangeran Ranu mendapat anugrah, semoga | |
| kami mendapat bagian dari anugrah tersebut pula." | |
| "Baiklah," jawab keenam Kesatria, lalu mereka pergi menemui | |
| Pangeran Ranu, dan menyampaikan pesan tersebut."Kawan-kawan, | |
| mengapa? Siapakah di samping saya yang akan jaya di kerajaan ini | |
| bila bukan kamu? Bila saya mendapat kekuasaan pada kerajaan, | |
| saya akan membagikan kepada kamu." | |
| Setelah beberapa waktu berselang, Raja Disampati meninggal. | |
| Setelah Beliau meninggal, penobat-raja menobatkan Pangeran Ranu | |
| menjadi Raja. Setelah Ia menjadi Raja, Ia tenggelam dalam | |
| pemuasan nafsu inderianya. Kemudian Maha Govinda menemui keenam | |
| kesatria kawannya dan berkata:"Kawan-kawan, Raja Disampati telah | |
| meninggal, dan junjungan Raja Ranu tenggelam dalam pemuasan | |
| nafsu inderianya. Kawan-kawan, siapakah yang dapat menjawab? | |
| Pemuasan inderia adalah sangat memikat. Saya sarankan Kamu | |
| menemui Raja Ranu dan katakan kepadanya:" Raja Disampati telah | |
| meninggal, junjunganku Pangeran Ranu telah dinobatkan menjadi | |
| raja. Apakah junjunganku, ingat janjinya?" | |
| "Baiklah, kawan" jawab keenam Kesatria, dan pergi menemui Raja | |
| Ranu dan berkata:"Raja Disampati telah meninggal, junjunganku | |
| Pangeran Ranu telah dinobatkan menjadi raja. Apakah junjunganku, | |
| ingat janjinya?" | |
| "Kawan-kawan, saya ingat janjiku. Siapakah di antara kamu yang | |
| dapat membagi dengan baik kerajaan yang maha luas ini, yang luas | |
| di utara dan berbentuk mulut kereta di selatan, menjadi tujuh | |
| bagian yang sama?" | |
| "Baginda, siapakah yang dapat melakukannya kalau bukan Brahmana | |
| Maha Govinda?" | |
| Maka Raja Ranu menyuruh seseorang memanggil Maha Govinda dengan | |
| bersabda:"Saudara yang baik, ke mari. Pergi temui Maha Govinda | |
| dan katakan kepadanya:'Raja memanggil-Mu'". | |
| Maha Govinda diberitahu, menyetujuinya, dan datang menghadap | |
| raja, setelah memberi hormat dan saling menyapa dengan hormat, | |
| Ia duduk disamping. Kemudian Raja bersabda kepada-Nya:"Maha | |
| Govinda, dapatkah kamu pergi membagi tanah kerajaan yang maha | |
| luas ini, yang luas di utara dan berbentuk mulut kereta di | |
| selatan, menjadi tujuh bagian yang sama?" | |
| "Baiklah, Baginda," jawab Maha Govinda. Dan Ia melakukannya. | |
| Dan hasilnya, kerajaan dari Raja Ranu terletak dibagian tengah, | |
| seperti yang dikatakan: | |
| Dantapura bagi Kalinga, Potana bagi Assaka | |
| Mahissati bagi Avanti, Roruka bagi Sovira | |
| Mithila bagi Videha, Campa bagi Anga | |
| Akhirnya Benares dalam kerajaan Kasi: semua ini telah di bagi | |
| oleh Maha Govinda dengan baik. | |
| Keenam Kesatria merasa senang dengan bagian Mereka | |
| masing-masing, yang sesuai dengan cita-cita Mereka. Karena itu, | |
| Mereka berkata:"Apa yang Kami inginkan, apa yang Kami sukai, apa | |
| yang Kami maksudkan, apa yang Kami tujui, itulah yang telah Kami | |
| dapati." | |
| Dan ketujuh Raja ini dinamakan: | |
| Sattabhu dan Brahmadatta, Vessabhu dengan Bharata | |
| Ranu dan dua Dhatarattha. Inilah ketujuh Bharata. | |
| Kemudian keenam Kesatria itu menemui Maha Govinda, dan berkata | |
| kepada-Nya:"Saudara Govinda menyayangi, mencintai dan bersahabat | |
| baik dengan Raja Ranu, demikian pula Ia menyayangi, mencintai | |
| dan bersahabat baik dengan Kami. Kami mengharapkan Maha Govinda | |
| mengurus urusan Kami, Kami harap Ia tidak menolak." | |
| "Baiklah," jawab Maha Govinda. Demikianlah maka Ia menasehati | |
| ketujuh Raja yang telah dinobatkan itu tentang cara mengatur | |
| pemerintahan, dan Ia pun mengajar mantra-mantra kepada Tujuh | |
| Orang Brahmana kaya, dan Tujuh Ratus Siswa. | |
| Tidak lama kemudian, reputasi baik dari Brahmana Maha Govinda | |
| tersiar sampai keluar kerajaan, dengan kata-kata pujian sebagai | |
| berikut:"Dengan matanya sendiri, Maha Govinda melihat Brahma! | |
| Maha Govinda bertemu dengan Brahma, bercakap-cakap dan meminta | |
| Bimbingan-Nya!" | |
| Sementara itu, Maha Govinda berpikir:"Berita kepopuleran-Ku | |
| telah tersiar sampai keluar kerajaan, dengan kata-kata pujian | |
| seperti itu, bahwa 'Saya telah melihat Brahma, Saya telah | |
| bertemu dengan Brahma, bercakap-cakap dan meminta | |
| Bimbingan-Nya'. Sesungguhnya Saya belum pernah melihat-Nya, | |
| belum pernah bertemu dengan-Nya, belum pernah bercakap-cakap | |
| atau meminta Bimbingan-Nya. Tetapi Saya telah mendengar dari | |
| Orang-Orang Tua, Para Brahmana terhormat, Para Guru dan Para | |
| Siswa yang mengatakan bahwa 'Orang yang bersemadi selama empat | |
| bulan musim hujan dengan mencapai tingkat-tingkat Jhana, Ia | |
| dapat melihat Brahma, bertemu dengan Brahma, bercakap-cakap dan | |
| mendapat Bimbingan-Nya. Jika demikian, lebih baik Saya | |
| melaksanakan cara itu. | |
| Demikianlah, maka Maha Govinda pergi menghadap Raja, dan | |
| memberitahukan tentang berita yang tersiar mengenai diri-Nya, | |
| dan tentang keinginan-Nya untuk mempraktekkan samadhi, serta | |
| menambahkan:"Baginda, Saya ingin bersamadhi selama empat bulan | |
| musim hujan untuk mencapai tingkat-tingkat Jhana. Jangan biarkan | |
| siapa pun menemui-Ku, kecuali orang yang membawa makanan | |
| untuk-Ku." | |
| "Lakukanlah apa yang Kau inginkan, Maha Govinda." | |
| Selanjutnya Maha Govinda mendatangi setiap kawan-Nya dan | |
| mengatakan kepada keenam kawan-Nya tersebut tentang hal yang | |
| sama, dan memohon diri dari Mereka pula. | |
| Setelah itu, Ia menemui tujuh orang Brahmana kaya dan tujuh | |
| ratus siswa, dan mengatakan kepada Mereka tentang berita yang | |
| telah tersiar mengenai diri-Nya, juga tentang keinginan-Nya | |
| untuk Bersamadhi, dan berkata:"Saudara-saudara, sesuai dengan | |
| Mantra-Mantra yang telah Kamu dengar dan hafalkan, maka | |
| ulang-ulangilah itu dengan baik, dan Kamu saling mengajarkan apa | |
| yang masing-masing Kamu ketahui. Saudara-saudara, Saya ingin | |
| Bersamadhi selama empat bulan musim hujan untuk mencapai | |
| tingkat-tingkat Jhana. Jangan biarkan siapa pun datang | |
| menemui-Ku, kecuali orang yang membawa makanan untuk-Ku." | |
| "Lakukanlah apa yang Kau inginkan, Maha Govinda." | |
| Setelah itu, Ia pergi menemui empat puluh orang istri-Nya yang | |
| semua-Nya mempunyai hak yang sama, dan mengatakan kepada Mereka | |
| tentang berita yang telah tersiar mengenai diri-Nya, dan | |
| keinginan-Nya untuk Bersamadhi. Dan Mereka pun memberikan | |
| jawaban yang sama seperti apa yang dikatakan oleh | |
| Kawan-kawan-Nya. | |
| Kemudian, untuk maksud tersebut, maka sebuah rumah | |
| peristirahatan didirikan disebelah timur kota untuk Maha | |
| Govinda. Dan di situlah Ia Bersemadhi selama empat bulan musim | |
| hujan untuk mencapai tingkat-tingkat Jhana, dan tidak ada | |
| seorang pun yang menemui-Nya, kecuali orang yang membawa makanan | |
| untuk-Nya. Tetapi, setelah empat musim hujan berlalu, perasaan | |
| tidak puas dan kebosanan meliputi diri-Nya ketika Ia | |
| berpikir:"Saya telah mendengar dari orang-orang tua, Para | |
| Brahmana terhormat, para Guru dan Siswa-Siswa yang berkata bahwa | |
| Orang yang bersemadi selama empat bulan musim hujan dengan | |
| mencapai tingkat-tingkat Jhana dapat melihat Brahma, bertemu | |
| dengan Brahma, bercakap-cakap dan mendapat Bimbingan Brahma." | |
| Tetapi Saya tidak melihat Brahma, tidak bertemu dengan Brahma, | |
| tidak bercakap-cakap ataupun mendapat Bimbingan dari Brahma." | |
| Ketika Dewa Brahma Sanamkumara mengetahui apa yang sedang | |
| dipikirkan oleh Maha Govinda, Ia lenyap dari alam Brahma | |
| bagaikan Seorang yang gagah perkasa merentangkan kedua | |
| tangan-Nya atau merapatkan tangan-Nya, Ia muncul didepan Maha | |
| Govinda. Ketika Maha Govinda melihat keadaan yang belum pernah | |
| dilihat-Nya ini, Ia takut, gemetar dan bulu romanya berdiri | |
| berkata kepada Dewa Brahma Sanamkumara dengan Syair-Syair ini: | |
| "Siapakah Anda yang nampak indah menarik dan gemilang. Kami | |
| bertanya karena tidak mengenal-Mu, dengan bertanya Kami akan | |
| mengetahui-Mu." "Di Alam Brahma, Saya dikenal sebagai | |
| Sanamkumara, semua Dewa mengenal-Ku, demikian pula dengan | |
| Govinda." | |
| "Seandainya air untuk mencuci kaki, bawalah madu, kue dan | |
| minuman untuk Brahma. Kami menanyakan apa yang baik dan | |
| diperlukan oleh-Mu. Semoga itu dinyatakan kepada Kami." "Dengan | |
| ini, Kami menerima pemberian-Mu yang seperti Kamu katakan | |
| Govinda. Tanyakanlah apa yang Kamu butuhkan untuk Kesejahteraan | |
| dan Kebahagiaan pada sekarang ini atau untuk masa yang akan | |
| datang." | |
| #Post#: 301-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Govinda Suttram | |
| By: ajita Date: June 5, 2017, 8:27 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| Lalu Maha Govinda berpikir:"Kesempatan yang baik telah diberikan | |
| pada-Ku oleh Dewa Brahma Sanamkumara! Apakah yang akan Saya | |
| minta kepada-Nya? Sesuatu yang berguna pada kehidupan ini atau | |
| sesuatu untuk kehidupan yang akan datang?" Selanjutnya pikiran | |
| ini pun muncul:"Saya ahli dalam hal yang berguna pada kehidupan | |
| sekarang ini. Karena orang lainpun datang untuk meminta | |
| nasehat-Ku. Bukankah lebih baik Saya meminta sesuatu yang | |
| berguna dari Dewa Brahma Sanamkumara untuk kehidupan yang akan | |
| datang? Maka Ia berkata kepada Dewa Brahma Sanamkumara dengan | |
| Syair ini:"O, Brahma Sanamkumara, Saya meminta kepada-Mu, untuk | |
| melenyapkan keragu-raguan-Ku, Saya menanyakan hal-hal yang orang | |
| lain pun ingin sekali ketahui: Dengan melaksanakan cara apakah | |
| maka orang yang tidak kekal dapat mencapai kekekalan Alam | |
| Brahma?" "O, Brahmana, orang yang membuang rasa 'Ke-akuan' dan | |
| 'Milikku' dia yang batinnya berada dalam ketenangan, penuh | |
| dengan kasih sayang, bebas dari bau busuk manusia, hidup dalam | |
| kesucian. Inilah cara yang dilaksanakan oleh orang yang tidak | |
| kekal untuk mencapai kekekalan di Alam Brahma." | |
| "Apa yang dimaksud dengan meninggalkan rasa 'Ke-akuan' dan | |
| 'Milikku', Saya mengerti. Itu maksudnya adalah meninggalkan | |
| semua harta, apakah itu besar maupun kecil, meninggalkan hidup | |
| berkeluarga apakah itu besar maupun kecil, dan dengan mencukur | |
| rambut dan janggut, mengenakan jubah kuning meninggalkan | |
| kehidupan duniawi dan menjadi Pertapa, demikianlah yang Saya | |
| mengerti. Apa yang dimaksud dengan batin yang berada dalam | |
| ketenangan', Saya mengerti. Itu maksudnya adalah bila seseorang | |
| tinggal di tempat yang tenang di Hutan, di bawah pohon, di | |
| lereng gunung, dalam gua, di lekukan tebing, di kuburan, atau di | |
| atas timbunan rumput yang berada di lapangan terbuka. | |
| Demikianlah yang Saya mengerti. Apa yang dimaksud dengan 'penuh | |
| kasih sayang', Saya mengerti. Itu maksudnya, adalah bila | |
| seseorang menyebarkan kasih sayangnya ke sebuah arah , ke dua | |
| arah, ke tiga arah, ke empat arah dari alam sekelilingnya. Lebih | |
| lanjut, dengan hati yang penuh kasih sayang yang mendalam, yang | |
| luas sekali, tanpa batas, tanpa kebencian dan tanpa permusuhan, | |
| ia memancarkan kasih sayangnya ke seluruh dunia, di atas, di | |
| bawah, di sekeliling dan di mana | |
| pun juga. Demikianlah yang saya mengerti. Tetapi, hanya dimaksud | |
| dengan 'bebas dari bau busuk manusia' yang Saya tidak mengerti. | |
| "O Brahma, apakah yang dimaksud dengan 'bau busuk manusia'? Hal | |
| ini Saya tidak mengerti.`Katakanlah apa maksudnya, O Maha tahu, | |
| karena diliputi dan dipengaruhi oleh 'bau busuk manusia.' Maka | |
| neraka menjadi pahalanya, dan tertutup dari surga alam Brahma." | |
| "Kemarahan, bohong, menipu, berkhianat, egois, sombong, iri, | |
| loba, ragu-ragu, mengancam, penuh nafsu inderia, benci, | |
| membanggakan diri, dan dungu. Dan oleh karena diliputi oleh | |
| hal-hal ini maka manusia berbau busuk sehingga neraka yang | |
| menjadi pahalanya, dan Alam Brahma tertutup baginya." | |
| Saya mengerti maksud dari kata-kata yang berkenaan dengan 'bau | |
| busuk manusia', tetapi hal itu tidak mudah dilenyapkan bila Saya | |
| hidup berumah tangga, maka Saya akan meninggalkan kehidupan | |
| duniawi dan menjadi Pertapa." "Laksanakanlah apa yang Kau | |
| inginkan Govinda." | |
| Maka Maha Govinda pergi menghadap Raja Ranu dan | |
| berkata:"Baginda, dapatkah baginda mencari pembantu yang lain | |
| untuk mengurus administrasi | |
| kerajaan? Saya mau jadi pertapa seperti yang dinasehatkan oleh | |
| Dewa Brahma karena 'bau busuk manusia' yang tidak mudah jika | |
| Saya tetap hidup dalam kehidupan duniawi." "Raja Ranu penguasa | |
| kerajaan, dengan ini Saya menyatakan:'Urusilah kerajaan-Mu ini, | |
| Saya tidak dapat mengurusinya lagi." "Bila Kau merasa inderia-Mu | |
| tidak terpuaskan, Saya akan memenuhinya, bila Kau merasa | |
| terluka, Saya sebagai penglima perang dan penakluk akan | |
| menyembuhkannya. Govinda, Engkau Ayahku, Saya Anak-Mu, | |
| tinggallah dengan Kami, jangan pergi!" | |
| "Saya tidak merasa kekurangan dan tidak ada seorang pun yang | |
| melukai-Ku, tetapi karena Saya telah mendengar suara dari 'Yang | |
| Bukan Manusia' maka hidup berkeluarga tidak dapat menahan-Ku | |
| lagi." "Seperti apakah yang dimaksud dengan 'Yang Bukan Manusia' | |
| itu? Apakah yang telah Ia katakan kepada-Mu sehingga Kau mau | |
| meninggalkan kehidupan duniawi, keluarga dan Kami?" "Karena Saya | |
| telah menyelesaikan masa musim Hujan , Saya melaksanakan | |
| kehidupan sepiritual dengan meyalakan api-suci dan menebarkan | |
| rumput kusa, dan Saya telah melihat Brahma, Dewa yang kekal, | |
| dari alam Brahma. Saya bertanya, Ia menjawab, dan Saya | |
| mendengar. Dan sekarang kebosanan meliputi diri-Ku." | |
| "Govinda, Saya percaya dengan apa yang Kau katakan. Karena telah | |
| mendengar suara 'Yang Bukan Manusia' maka tidak mungkin Kau | |
| tidak menuruti-Nya. Kami akan mengikuti-Mu. Jadilah pembimbing | |
| Kami, Jadilah Guru Kami. Bagaikan intan yang bersinar cemerlang, | |
| bersih dari kotoran, tanpa noda, dan tanpa cacad. Bagaikan intan | |
| cemerlang itulah, Kami akan patuh pada apa yang Kau katakan." | |
| "Jika, Maha Govinda meninggalkan kehidupan duniawi menjadi | |
| Pertapa, Saya juga akan melakukannya, karena ke mana saja Kau | |
| pergi, Saya akan mengikuti-Mu." | |
| Kemudian, Brahmana Maha Govinda menemui keenam Kesatria kawannya | |
| dan berkata:"Dapatkah anda sekalian mencari pembantu lain untuk | |
| mengurus administrasi kerajaan? Saya mau meninggalkan kehidupan | |
| duniawi untuk menjadi Pertapa seperti yang dinasehatkan oleh | |
| Dewa Brahma karena 'bau busuk manusia' yang tidak mudah | |
| dilenyapkan jika Saya tetap hidup dalam kehidupan duniawi." Lalu | |
| Keenam Kesatria itu pergi ke samping dan sama-sama | |
| berpendapat:"Brahmana ini mata duitan. Sebaiknya Kita bujuk Dia | |
| dengan memberikan uang." Maka Mereka menemui Maha Govinda dan | |
| berkata : "Kawan, dalam tujuh kerajaan ini banyak harta, | |
| ambillah sebanyak yang Kau sukai." "Cukup, kawan-kawan! Saya | |
| memiliki banyak harta, terima kasih atas perhatian anda | |
| sekalian. Kemewahan itulah yang menyebabkan Saya ingin | |
| meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi Pertapa, seperti | |
| apa yang telah Saya katakan itu." | |
| Lalu Keenam Kesatria itu pergi ke samping dan sama-sama | |
| berpendapat:"Brahmana ini senang wanita. Sebaiknya Kita bujuk | |
| Dia dengan wanita." Maka mereka menemui Maha Govinda dan | |
| berkata: "Kawan, dalam tujuh kerajaan ini banyak wanita. | |
| Ambillah sebanyak wanita yang Kamu sukai." "Cukup, kawan-kawan! | |
| Saya telah memiliki empat puluh istri yang sama hak mereka. | |
| Mereka semua Saya biarkan karena mau meninggalkan kehidupan | |
| duniawi untuk menjadi Pertapa, seperti yang telah Saya katakan | |
| itu." | |
| "Jika Maha Govinda meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi | |
| Pertapa, Kami juga akan melakukannya, karena kemana saja Kau | |
| pergi, Kami akan mengikuti-Mu." "Jika Kau meninggalkan pemuasan | |
| nafsu inderia yang mengikat hati manusia duniawi. Pertahankanlah | |
| dengan teguh kehendak-Mu itu, kuat dalam kesabaran. Inilah | |
| Jalan, Jalan yang lurus, Jalan ke pantai seberang, Jalan | |
| Kebenaran yang diikuti oleh orang yang baik, menuju ke kehidupan | |
| Brahma." | |
| "Govinda, kalau begitu, tunggu tujuh tahun lagi, dan bila masa | |
| itu telah berlalu, Kami juga akan meninggalkan kehidupan duniawi | |
| untuk menjadi Pertapa, dan kemana saja Kau pergi, Kami akan | |
| mengikuti-Mu." "Kawan-kawan, tujuh tahun itu terlalu lama! Saya | |
| tidak dapat menunggu sampai tujuh tahun, karena hidup ini tidak | |
| pasti. Kita mesti melihat ke depan, Kita mesti belajar dengan | |
| menggunakan Kebijaksanaan, Kita mesti berbuat baik, Kita mesti | |
| mengikuti Kebenaran, karena bagi siapa saja yang terlahir tidak | |
| dapat terhindar dari kematian. Sekarang Saya mau jadi Pertapa | |
| seperti yang dinasehatkan oleh Dewa Brahma karena 'bau busuk | |
| manusia' yang tidak mudah dilenyapkan jika Saya tetap hidup | |
| dalam kehidupan duniawi." | |
| "Govinda, baiklah bila demikian tunggu enam tahun.... tunggu | |
| lima tahun.... tunggu empat tahun.... tiga tahun.... dua | |
| tahun.... satu tahun...., bila masa setahun telah berlalu, Kami | |
| juga akan meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi Para | |
| Pertapa, dan kemana saja Kau pergi, Kami akan mengikuti-Mu." | |
| "Kawan-kawan, setahun itu terlalu lama. Saya tidak dapat | |
| menunggu sampai setahun, karena hidup ini tidak pasti. Kita | |
| mesti melihat ke depan, Kita mesti belajar dengan menggunakan | |
| Kebijaksanaan, Kita mesti berbuat baik, Kita mesti mengikuti | |
| Kebenaran, karena bagi siapa saja yang terlahir tidak dapat | |
| terhindar dari kematian. Sekarang Saya mau jadi Pertapa seperti | |
| yang dinasehatkan oleh Dewa Brahma karena 'bau busuk manusia' | |
| yang tidak mudah dilenyapkan jika Saya tetap hidup dalam | |
| kehidupan duniawi." | |
| "Govinda, bila demikian tunggu tujuh bulan.... enam bulan.... | |
| lima.... empat.... tiga.... dua.... satu bulan...." | |
| "Govinda, bila demikian tunggu setengah bulan.... tujuh hari | |
| hingga Kami telah menyerahkan tahta Kerajaan kepada | |
| Putera-Putera dan saudara-saudara Kami. Dan bila tujuh hari | |
| telah berlalu, Kami akan meninggalkan kehidupan duniawi dan | |
| menjadi Pertapa, dan ke mana saja Kau pergi, Kami akan | |
| mengikuti-Mu." | |
| Selanjutnya Brahmana Maha Govinda menemui tujuh orang Brahma | |
| kaya dan tujuh ratus siswa, dan berkata: "Sekarang, sebaiknya | |
| kamu sekalian mencari Guru lain yang mengajarkan Mantra-Mantra. | |
| Saya akan meninggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi Pertapa. | |
| Saya mau menjadi Pertapa seperti yang dinasehatkan oleh Dewa | |
| Brahma, karena 'bau busuk manusia' yang tidak mudah dilenyapkan | |
| jika Saya tetap hidup dalam kehidupan duniawi." "Maha Govinda, | |
| sebaiknya jangan meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi | |
| Pertapa. Karena hidup sebagai Pertapa hanya memiliki kekuasaan | |
| sedikit dan berpenghasilan sedikit saja, tetapi hidup sebagai | |
| Brahmana memiliki kekuasaan yang besar dan berpenghasilan | |
| banyak." | |
| "Saudara-saudara, jangan berkata begitu mengenai kehidupan | |
| Pertapa ataupun kehidupan mengenai sebagai Brahmana. Siapakah | |
| yang lebih berkuasa dan kaya dari pada Saya? Saya telah pernah | |
| menjadi Raja dari Para Raja, menjadi Brahma dari Para Brahmana, | |
| dan menjadi Dewa dari keluarga. Dalam hal ini, semua itu saya | |
| tinggalkan untuk menjadi Pertapa. Saya mau menjadi Pertapa | |
| seperti yang dinasehatkan oleh Dewa Brahma, karena 'bau busuk | |
| manusia' yang tidak mudah dilenyapkan jika Saya tetap hidup | |
| dalam kehidupan duniawi." | |
| "Jika, Maha Govinda menjadi pertapa, Kami juga akan | |
| melakukannya, dan kemana saja Kau pergi Saya akan mengikuti-Mu." | |
| Sesudah itu, Brahmana Maha Govinda menemui ke empat puluh | |
| istri-Nya yang semuanya mempunyai Hak yang sama, dan | |
| berkata:"Bila di antara kamu ada yang mau, maka Ia dapat kembali | |
| ke keluarganya dan kawin lagi. Saya mau jadi Pertapa seperti | |
| yang dinasehatkan oleh Dewa Brahma, karena 'bau busuk manusia' | |
| yang tidak mudah dilenyapkan jika Saya tetap hidup dalam | |
| kehidupan duniawi." | |
| "Walaupun Kami mencintai keluarga Kami, tetapi Kau adalah suami | |
| yang kami cintai. Jika Kau menjadi Pertapa, Kami juga akan | |
| melakukannya, dan kemana saja Kau pergi, Kami akan | |
| mengikuti-Mu." | |
| #Post#: 302-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Govinda Suttram | |
| By: ajita Date: June 5, 2017, 8:28 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| Demikianlah setelah tujuh hari berselang, Brahmana Maha Govinda | |
| mencukur rambut kepala-Nya dan janggut-Nya, mengenakan jubah | |
| kuning, dan meninggalkan kehidupan duniawi menjadi Pertapa. | |
| Setelah Ia berbuat demikian, tujuh Raja Kesatria yang telah | |
| dimahkotai, tujuh Brahmana kaya, tujuh ratus siswa, empat puluh | |
| istri yang mempunyai hak yang sama, beberapa ribu Kesatria, | |
| beberapa ribu Brahmana, beberapa ribu pria dan wanita mencukur | |
| rambut Mereka, mengenakan jubah kuning dan meninggalkan | |
| kehidupan duniawi menjadi Pertapa. Dengan disertai rombongan | |
| ini, Brahmana Maha Govinda mengembara masuk desa, kampung atau | |
| kota, di situ Ia menjadi Raja di Raja, menjadi Brahma dari Para | |
| Brahmana, dan menjadi Dewa dari keluarga. Dan pada waktu itu, | |
| bila ada orang yang bersin atau tergelincir, Mereka | |
| menyebutkan:"Termulialah Brahmana Maha Govinda! Termulialah | |
| mentri dari tujuh Raja!" | |
| Pada waktu itu, Brahmana Maha Govinda, selalu memancarkan cinta | |
| kasih-Nya, kasih sayang-Nya.... simpati-Nya... dan keseimbangan | |
| batinnya ke empat penjuru. Lebih lanjut, dengan batin yang penuh | |
| keseimbangan batinnya ke empat penjuru. Lebih lanjut, dengan | |
| batin yang penuh keseimbangan yang mendalam, yang luas sekali, | |
| tanpa batas, tanpa kebencian, dan tanpa permusuhan, Ia pancarkan | |
| keatas, ke bawah, ke sekeliling, ke mana-mana dan keseluruh | |
| dunia. Dan Ia mengajarkan kepada murid-muridnya jalan untuk | |
| mencapai alam Brahma. | |
| Bagi murid-murid Maha Govinda yang mengerti semua yang | |
| diajarkan-Nya, setelah Mereka meninggal, Mereka semua terlahir | |
| kembali di alam Surga Brahma. Dan bagi Mereka yang tidak | |
| mengerti semua ajaran-Nya, setelah meninggal, ada di antara | |
| Mereka yang terlahir kembali sebagai Dewa di alam Surga | |
| Parinimmitavasavatti, ada yang terlahir kembali sebagai Dewa di | |
| alam Surga Nimmanarati, ada yang terlahir kembali sebagai Dewa | |
| di alam Surga Tusita, ada yang terlahir kembali sebagai Dewa di | |
| alam Surga Yama, ada yang terlahir kembali sebagai Dewa di alam | |
| Surga Tavatimsa, dan ada yang terlahir kembali sebagai Dewa di | |
| alam Surga Catummaharajika, sedangkan Mereka yang pencapaiannya | |
| paling rendah, terlahir kembali sebagai Gandharva. Demikianlah | |
| Mereka semua yang ikut jadi Pertapa ternyata tidak sia-sia, | |
| karena masing-masing menikmati hasil dan mendapat kemajuan." | |
| "Apakah Sang Bhagava mengingat-Nya?" | |
| "Ya, Saya mengingat-Nya, Pancasikha. Pada waktu itu, Saya adalah | |
| Maha Govinda. Saya mengajarkan kepada Murid-Murid-Ku 'Jalan | |
| untuk mencapai Alam Brahma'. Tetapi, Pancasikha, kehidupan | |
| spiritual itu tidak menghasilkan penglihatan, tidak menghasilkan | |
| kedamaian, tidak menghasilkan pengertian luhur dan tidak | |
| menghasilkan penerangan dan Nibbana. Pancasikha, tetapi | |
| sekarang, dengan cara 'Kehidupan Spiritual-Ku' dapat | |
| menghasilkan penglihatan, pengertian, kedamaian, pengertian | |
| luhur, penerangan dan Nibbana. Cara ini adalah 'Jalan Luhur | |
| Berunsur Delapan' , yaitu: | |
| Pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, | |
| penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, dan samadhi | |
| benar. | |
| Pancasikha, murid-murid-Ku yang mengerti semua yang diajarkan, | |
| setelah Mereka melenyapkan semua kekotoran batin, menembus | |
| Kebenaran, merealisasikan dan mencapainya, sehingga pada masa | |
| kehidupan ini pun Mereka bebas dari Kekotoran Batin, batin | |
| Mereka menjadi Suci, penuh Kebijaksanaan dan Mereka mencapai | |
| Kesempurnaan. Dan bagi Mereka yang tidak mengerti semua apa yang | |
| Saya Ajarkan, di antara Mereka ada yang telah melenyapkan lima | |
| samyojana pertama, setelah Mereka meninggal langsung terlahir | |
| kembali dan di alam kelahiran itu, Mereka akan mencapai Nibbana | |
| dan tidak akan terlahir di alam kehidupan Kita ini. Diantara | |
| Mereka ada yang telah melenyapkan tiga samyojana dan melemahkan | |
| rasa ketidaksenangan, nafsu inderia dan kebodohan, Mereka | |
| menjadi Sakadagami yang akan terlahir sekali lagi di alam ini | |
| dan melenyapkan tiga samyojana dan menjadi Sotapanna, yang tidak | |
| akan pernah terlahir lagi di alam yang menyedihkan, dan telah | |
| pasti akan mencapai Penerangan Sempurna nanti. Pancasikha, | |
| demikianlah, Mereka semua yang meninggalkan kehidupan duniawi | |
| ternyata tidak sia-sia, karena masing-masing menikmati hasil dan | |
| mendapat kemajuan." | |
| Demikianlah Sabda Sang Bhagava, dan Pancasikha Gandhaba bersuka | |
| cita atas Uraian Sang Bhagava, dan dengan kegembiraan dan suka | |
| cita Ia menghormat Sang Bhagava, lalu Ia meninggalkan tempat itu | |
| dengan berjalan di sebelah kanan. | |
| #Post#: 303-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Govinda Suttram | |
| By: ajita Date: June 5, 2017, 8:28 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center]Adalah Seseorang (Maha Moggalana Thera) yang berpikiran | |
| untuk mengajukan pada Dewa Brahma pertanyaan ini Di Gedung | |
| Pertemuan Para Dewa, Sudhamma di Surga: 'Apakah masih ada dalam | |
| dirimu, 'Sobat, pandangan yang pernah muncul? 'Apakah | |
| gemerlapnya Surga 'Dengan jelas terlihat olehmu berlalu?' Brahma | |
| memberi jawaban Secara jujur terhadap pertanyaan bagi Saya: | |
| 'Tidaklah lagi terdapat dalam diriku, 'Tuan, pandangan yang | |
| pernah muncul; 'Semua gemerlap Surga 'Saya sekarang dengan jelas | |
| melihatnya berlalu; 'Saya mengutuk pernyataan saya yang dulu | |
| 'Sebagai yang permanen, kekal,. | |
| <Majjhima Nikaya No. 50> | |
| Sekarang muncullah di dunia ini seorang Tathagata, Yang Maha | |
| Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, Sempurna Pikiran | |
| dan Perbuatan-Nya, Yang Maha Mulia, Pengenal semua Alam, | |
| Pembimbing manusia yang tiada taranya, Guru para dewa dan | |
| manusia, yang patut dimuliakan. Ia lantas mengajarkan | |
| Dhamma:"Ini adalah dukkha; ini adalah asal dari dukkha; ini | |
| adalah akhir dari dukkha; ini adalah jalan menuju akhir dari | |
| dukkha." Dan dewa-dewa itu yang berumur panjang, yang | |
| bergemerlapan dengan kecantikan, yang berdiam dengan penuh | |
| kesenangan dan untuk waktu yang lama berada dalam rumah-rumah | |
| surgawi yang megah, bahkan mereka, setelah mendengar Sang | |
| Bhagava mengajarkan Dhamma, tertimpa ketakutan, kegelisahan dan | |
| tergetar: "Aduh celaka, kita yang, sebenarnya, tidak permanen, | |
| percaya bahwa kita adalah permanen! Kita yang, sebenarnya, | |
| rapuh, percaya bahwa kita berkesinambungan! Kita yang, | |
| sebenarnya, tidak kekal, percaya bahwa kita kekal adanya!Tetapi, | |
| yang benar adalah bahwa, kita adalah tidak permanen, rapuh, | |
| tidak kekal, terpikat dalam kepribadian!" | |
| <Anguttara Nikaya, Cattuka nipata, No. 33> | |
| Jika seseorang berubah kepercayaan untuk kemudian percaya pada | |
| Sang Buddha, Sang Tathagata tidak akan menipu mereka, karena | |
| Beliau tidak memiliki perasaan serakah dan iri, dan Beliau pun | |
| bebas dari segala akibat Hukum. Jadi Sang Buddha, di alam | |
| semesta, merupakan Manusia yang benar-benar tiada cela. | |
| <Upaya kausalya Parivartah> | |
| Namah Samanta Vajranam He He Kimcirayasi Grhna Grhna Khada Khada | |
| Paripuraya Sarva Kimkaranam Svaprativijnam Svaha. | |
| Semoga semua kejadian buruk yang akan menimpa Negara China dan | |
| Negara Thailand langsung musnah dengan Kebajikan Mahayana Puja | |
| ini. | |
| Namah Samanta Buddhanam Sarva Klesa Nirsudana Sarva Dharma | |
| Vasitah Prapta Gagana Sama Asama Svaha. | |
| Semoga semua Rakyat China dan Rakyat Thailand dalam wujud | |
| apapun, yang menderita di alam sengsara terbebaskan dan | |
| berbahagia bersama Para Tathagata. | |
| Namah Samanta Buddhanam Varade Vara Prapta Hum. | |
| Semoga semua mahluk alam rendah, para ikan, babi, anjing, | |
| unggas, ular, serangga, binatang berkaki banyak, sapi, burung, | |
| cacing, hantu kelaparan, mahluk neraka avici yang menderita | |
| bebas dari semua deritanya dan lahir di Buddhaloka. | |
| Namah Samanta Buddhanam Vam Vam Vam Hum Hum Phat Svaha. | |
| Semoga semua Pemimpin China dan Pemimpin Thailand mencintai | |
| Kebajikan, melakukan Kebajikan, menyebarkan Kebajikan dan | |
| berlindung pada Buddha Sasana. | |
| Namah Samanta Buddhanam Dhrim Dhrim Rim Rim Jrim Jrim Svaha. | |
| Semoga semua Bhikku mencapai Kesucian Arahat sebelum | |
| meninggalkan dunia ini. | |
| Namah Samanta Buddhanam Aparajite Jayamti Tadite Svaha. | |
| Semoga semua Rakyat Di Afrika dihapuskan semua karma buruknya | |
| dan memperoleh keyakinan kepada Buddha Sasana dan diakhir | |
| kehidupannya langsung lahir di Buddhaloka. | |
| Namah Samanta Buddhanam Om Dhuru Dhuru Prthiviye Svaha. | |
| Semoga tanah China, Thailand dan Benua Afrika menjadi subur | |
| bebas dari bencana api, air, angin, penyakit, dan bahaya | |
| lainnya. | |
| Namah Samanta Buddhanam Apratihatasasanam Tadyatha Om Kha Kha, | |
| Khahi Khahi, Hum Hum, Jvala Jvala, Para Jvala Para Jvala, Tistha | |
| Tistha, Sittir Sittir, Saphat Saphat, Santika, Sriye Svaha. | |
| Semoga Maha Tantrayana Bodhisattva Mahasattva Lian Sheng Lu Shen | |
| Yen berhasil Mendapatkan Kebijaksanaan Sang Tathagata dan | |
| Mencapai Tingkat Kesucian Arahat Patisambhidapato sebelum | |
| meninggalkan dunia ini.[/center] | |
| ***************************************************** |