Introduction
Introduction Statistics Contact Development Disclaimer Help
Return Create A Forum - Home
---------------------------------------------------------
Mahayana Bodhicitta Vajra
https://bodhicitta.createaforum.com
---------------------------------------------------------
*****************************************************
Return to: Arya SriSaddharma Pundarika Nama Dharmaparyaya Maha...
*****************************************************
#Post#: 295--------------------------------------------------
Samantabhadrotsahana Parivartah Dharmaparyaya Suttram
By: ajita Date: June 5, 2017, 8:19 am
---------------------------------------------------------
[center]SUTTA BUNGA TERATAI DARI KESAKTIAN HUKUM KESUNYATAAN
YANG MENAKJUBKAN
BAB 26
http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/SAMANTABHADARA.jpg
NASEHAT SANG BODHISATTVA SAMANTABHADRA
[/center]
Pada saat itu, Sang Bodhisattva Samanta Bhadra dengan kekuatan
saktiNya yang sempurna,agung dan tenar,dengan ditemani oleh para
Bodhisattva yang terkemuka,yang tak terbatas,tak terhingga, dan
tak terhitung jumlahNya,datang dari kawasan sebelah
timur.Negeri-negeri yang Ia lalui semuanya
bergoncangan,bunga-bunga teratai berhias manikam bertaburan
turun dan ratusan ribu koti jenis musik teralunkan.Ia tiba di
Gunung Grdhrakuta di dunia Saha ini dengan dikelilingi pula oleh
kelompok para deva,naga,yaksha,gandharva,asura,garuda,kinnara,ma
horaga,manusia,dan yang bukan manusia serta lain-lainnya yang
seluruhnya memperlihatkan kesaktian Mereka yang sempurna.
Setelah merendahkan diri dihadapan Sang Sakyamuni
Buddha,kemudian Ia berarak mengitariNya kearah kanan sebanyak 7
kali dan menyapa Sang Buddha seraya berkata:"Yang Maha Agung!
Kami yang berada didalam kawasan Sang Buddha
Ratnatejobhyudgataraja yang ketika mendengar dari jauh bahwa
Hukum Sutta Bunga Teratai sedang dikhotbahkan didalam dunia Saha
ini,telah datang bersama ratusan ribu koti para Bodhisattva
untuk mendengar dan menerimaNya.Yang Maha Agung, berkenanlah
Engkau kiranya untuk mengkhotbahkanNya kepada Kami dan
beritahukanlah pula bagaimana jalannya agar para putera-puteri
yang baik dapat memperoleh Hukum Sutta Bunga Teratai ini sesudah
kemokshaan Sang Tathagata nanti."
Sang Buddha menjawab Sang Bodhisattva Samanta Bhadra
:"Seandainya terdapat putera maupun puteri yang baik,yang
melaksanakan keempat kewajiban,maka Ia akan memperoleh Hukum
Sutta Bunga Teratai ini sesudah kemokshaan Sang Tathagata nanti.
Pertama, Ia harus berada dibawah asuhan Para Buddha. Kedua, Ia
harus menanam akar-akar kebajikan. Ketiga, Ia harus menguasai
tingkat konsentrasi yang benar, dan keempat, Ia harus berusaha
menyelamatkan para umat. Putera-puteri yang baik,yang
melaksanakan keempat kewajiban itu pastilah akan memperoleh
Sutta ini sesudah kemokshaan Sang Tathagata nanti."
Kemudian Sang Bodhisattva Samanta Bhadra berkata pada Sang
Buddha:"Yang Maha Agung! Didalam 500 tahun terakhir dari masa
yang penuh kejahatan dan keangkaraan nanti, siapapun juga yang
menerima dan memelihara Sutta ini selalu akan Aku jaga dan Aku
lindungi, serta akan Aku musnahkan kecemasan hatinya dan Aku
tentramkan hati mereka sehingga tidak ada satupun godaan yang
beroleh peluang.Tidak juga mara ataupun anak-anak mara, tidak
juga puteri-puteri mara ataupun orang-orang mara, dan tidak juga
pengikut-pengikut mara, tidak pula
yaksha,rakshasa,kumbhandas,pisacaka,kritya,putana, vetada dan
pengganggu manusia lainnya.Semuanya ini tidak akan mendapatkan
kesempatan sedetikpun jua. Dimanapun orang ini berjalan atau
berdiri, sedang membaca atau menghafalkan Sutta ini, Aku akan
segera meniti seekor Raja Gajah putih bergading enam dan pergi
bersama sekelompok Para Bodhisattva Agung ke tempat itu serta
menunjukkan diri bahwa Aku akan menjaga dan melindunginya dengan
menghibur hatinya dan dengan cara itu pulalah Aku memelihara
Hukum Sutta Bunga Teratai. Dimanapun juga orang ini duduk
merenungkan Sutta,maka dengan segera Aku akan meniti lagi Raja
Gajah putih itu dan menampakkan diri kepadanya.Seandainya Ia
lupa meskipun hanya sepatah kata ataupun seuntai syair dari
Sutta Bunga Hukum ini, maka Aku akan mengajarkanNya
kepadanya,membaca dan menghafalkanNya bersamanya serta membuat
dia menguasaiNya kembali.Kemudian Ia yang menerima dan
memelihara,membaca dan menghafalkan Hukum Sutta Bunga Teratai
ini akan sangat bersuka-cita dan memperbaharui semangatnya
ketika Ia melihatku. Dengan melihatKu, ia akan memperoleh
Perenungan dan Dharani yang disebut Dharani tentang Perubahan,
Dharani dari Ratusan Ribu Koti Perubahan, dan Dharani dari
Keahlian Ajaran Dharma. Dharani-Dharani seperti inilah yang akan
Ia dapatkan.
"Yang Maha Agung! Seandainya didalam ujung masa yaitu didalam
500 tahun terakhir dari masa yang penuh kedurhakaan dan
keangkaraan nanti, para bhiksu,bhiksuni,upasaka,dan upasika,para
pencahari,penerima dan pemelihara,pembaca dan penghafal serta
penurun yang berhasrat menjalankan Hukum Sutta Bunga Teratai
ini,maka mereka harus dengan sepenuh hati mencurahkan diri pada
Sutta itu selama 3 minggu.Setelah 3 minggu itu terlaksana,
barulah Aku akan meniti Gajah Putih Bergading Enam dan
bersama-sama dengan ribuan Para Bodhisattva yang mengelilingiKu,
muncul dihadapan orang-orang itu dalam wujud yang semua orang
akan memandangnya serta Aku akan berkhotbah kepada mereka itu
dengan memaparkan, memberi mereka petunjuk, menyelamatkan dan
membuat mereka semua bersukaria.Lebih-lebih lagi akan Aku
berikan Dharani kepada mereka.Dan dengan memperoleh Dharani ini,
tidak ada satupun manusia maupun yang bukan manusia yang dapat
menyakitinya, serta tidak ada lagi seorang wanitapun yang dapat
menggodanya.Aku sendiri juga akan selalu melindunginya.
Berkenanlah Engkau, Yang Maha Agung, untuk mengizinkan Aku
membacakan Mantra Dharani ini."
Kemudian Ia mengucapkan Mantra Dharani itu dihadapan Sang
Buddha,yakni:
"adande dandapati dandavartani dandakusale dandasudhari
sudharapati buddhapasyane sarvadharani avartani samvartani
samghaparīksite samghanirghatani dharmaparīksite
sarvasattvarutakausalyanugate simhavikrīdite anuvarte
vartani vartali svaha."
"Yang Maha Agung! Jika terdapat Bodhisattva-Bodhisattva yang
mendengar Dharani-Dharani ini,maka Mereka akan sadar akan daya
sakti dari Sang Samantabhadra.Jika khotbah Sutta Bunga Hukum ini
sedang berlangsung diseluruh Jambudvipa dan disitu terdapat
orang-orang yang menerima serta memeliharaNya, maka biarlah
Mereka berpikir demikian:"Ini semua karena Kekuatan Yang Agung
dari Sang Samantabhadra."Seandainya ada yang menerima serta
memelihara,membaca dan menghafalkanNya,mengingatNya dengan
benar, memahami maknaNya dan bertindak seperti apa yang telah
dikhotbahkan, maka ketahuilah bahwa orang-orang ini sedang
melaksanakan perbuatan Sang Samantabhadra dan telah menanam
dengan dalam akar-akar kebajikan dibawah naungan Ribuan Buddha
yang tanpa hitungan jumlahNya dan kepala-kepala Mereka akan
dibelai dengan penuh kasih sayang oleh tangan-tangan Para
Tathagata.Jika orang-orang ini hanya menurunNya,maka Mereka akan
terlahir didalam Surga Tavatimsa ketika hidup Mereka berakhir
nanti, dimana pada kesempatan itu 84 ribu betari dengan
mengalunkan dendang lagu akan datang untuk menyambutnya dan
Mereka dengan mengenakan Mahkota-Mahkota yang berhias 7 benda
berharga akan bergembira dan bersuka-cita ditengah-tengah
betari-betari yang Anggun itu.Betapa banyaknya orang-orang yang
menerima, memelihara, membaca, dan menghafalkanNya, mengingatNya
dengan benar, memahami maknaNya serta melaksanakanNya seperti
apa yang telah dikhotbahkan!
Seandainya terdapat orang-orang yang menerima dan memelihara,
membaca dan menghafalkanNya serta memahami maknaNya, maka
setelah hidup mereka berakhir, tangan-tangan dari ribuan Para
Buddha akan terulur sehingga Mereka tidak akan merasa takut
terjatuh dalam nasib yang buruk.Mereka akan langsung menuju
kearah Sang Bodhisattva Maitreya didalam Surga Tusita dimana
Sang Boldhisattva Maitreya yang memiliki 32 tanda itu sedang
dikelilingi oleh sekelompok Bodhisattva-Bodhisattva Agung dan
Beliau memiliki pula ratusan pengikut betari.Diantara Mereka
itulah Orang-Orang tadi akan terlahir. Demikianlah pahala dan
karunia Mereka.Oleh karenanya, Para Orang Bijak harus dengan
sepenuh hati menurunNya atau membuat orang lain menurunNya,
menerima dan memelihara, membaca dan menghafalkanNya,
mengingat-ingatNya dengan benar serta melaksanakanNya seperti
apa yang telah dikhotbahkan.Yang Maha Agung! Aku akan menjaga
dan melindungi Sutta ini dengan kekuatan saktiKu sehingga
sesudah kemokshaan Sang Tathagata nanti,Sutta ini akan tersebar
luas tanpa henti-hentinya didalam Jambudvipa."
Kemudian Sang Sakyamuni Buddha memujiNya dengan
bersabda:"Bagus,bagus,Sang Samantabhadra,bahwa engkau mampu
melindungi dan membantu Sutta ini serta membawa kebahagiaan dan
ketentraman kepada para umat dibanyak tempat.Engkau telah
mencapai jasa-jasa yang tak terlukiskan lagi dan telah mencapai
kebajikan serta kasih sayang yang sangat begitu dalam.Semenjak
dahulu Engkau telah berusaha untuk mencapai Penerangan Agung dan
telah mampu membuat Prasetya Sakti untuk menjaga dan melindungi
Sutta ini dan Aku dengan Kekuatan SaktiKu, akan melindungi dan
menjaga Mereka yang dapat menerima serta memelihara nama dari
Sang Bodhisattva Samantabhadra.
Wahai Samantabhadra! Jika terdapat Orang-Orang yang menerima dan
memelihara, membaca dan menghafalkan, mengingat-ingatNya dengan
benar,melaksanakan serta menurun Hukum Sutta Bunga Teratai
ini,maka ketahuilah bahwa Orang-Orang ini sedang berada
dihadapan Sang Sakyamuni Buddha dan seakan-akan Mereka sedang
mendengarkan Sutta ini dari Mulut Sang Sakyamuni Buddha
sendiri.ketahuilah pula bahwa Mereka sedang memuliakan Sang
Sakyamuni Buddha. ketahuilah pula bahwa Sang Buddha itu sedang
memuji Mereka"Bagus Sekali".ketahuilah pula bahwa kepala Mereka
sedang dibelai oleh Tangan -Tangan Sang Sakyamuni Buddha.
ketahuilah pula bahwa Mereka itu diselimuti Jubah Sang Sakyamuni
Buddha. Orang-Orang seperti ini tidak lagi akan tertarik oleh
kesenangan duniawi ataupun senang akan kitab-kitab serta
tulisan-tulisan yang kolot ataupun menyukai lagi persahabatan
akrab dengan orang-orang semacam itu maupun orang-orang angkara
lainnya, baik mereka para tukang jagal ataupun pengembala babi
hutan,domba,unggas,dan anjing, ataupun pemburu maupun
orang-orang bawahannya.Tetapi Orang semacam ini akan selalu
Berpikiran Benar, Bertujuan Benar serta Agung. Orang-Orang
seperti itu tidak akan terhinggapi 3 racun ataupun terhinggapi
oleh rasa dengki,sombong,tinggi hati dan congkak. Mereka akan
berpuas hanya dengan beberapa keinginan saja dan mampu
melaksanakan Titah-Titah Sang Keluhuran Semesta.
Wahai Samantabhadra! Sesudah Kemokshaan Sang Tathagata,
seandainya terdapat Seseorang yang menerima dan memelihara,
membaca dan menghafalkan Hukum Sutta Bunga Teratai ini didalam
500 tahun yang terakhir nanti, maka Ia harus berpikir
begini:"Orang ini akan segera menuju ke tingkat Kebijaksanaan
untuk menghancur-leburkan kelompok mara dan mencapai Penerangan
Agung serta memutar Roda Hukum, menabuh genderang, meniup nafiri
Hukum dan mencurahkan hujan Hukum serta akan duduk diatas Tathta
Singa Hukum ditengah-tengah persidangan para deva dan manusia."
Wahai Samantabhadra! Siapapun juga yang didalam masa-masa
mendatang menerima dan memelihara,membaca dan menghafalkan Sutta
ini ,maka Mereka tidak akan tergila-gila pada pakaian,
perabot-perabot tidur, makanan dan minuman serta segala
benda-benda lainnya untuk penunjang hidup.Apapun yang Mereka
ingini akan selalu tercapai dan didalam kehidupannya sekarang
ini Mereka akan memperoleh karunia pahalaNya. Seandainya ada
seseorang yang menghina dan menfitnahnya dengan berkata:"Kalian
hanyalah orang-orang gila yang melakukan semuanya ini dengan
sia-sia belaka tanpa sesuatupun yang dapat diperoleh." Maka
Hukuman bagi Kejahatan ini ialah kebutaan yang turun temurun.
Jika terdapat seseorang yang membuat persembahan dan memuliakan
Mereka, maka Ia akan memperoleh pahala yang dapat terlihat
didalam dunia ini.Lagi, jika terdapat seseorang melihat Mereka
yang menerima dan memelihara Sutta ini, kemudian ia memaklumkan
salah dan dosa Mereka, maka benar ataupun salah, orang ini akan
terjangkiti penyakit lepra didalam masa hidupnya yang sekarang.
Jika ia kurang ajar terhadap Mereka, maka turun temurun giginya
akan menjadi jarang dan hilang, bibirnya buruk, hidungnya rata,
tangan dan kakinya pengkor, matanya pedet, tubuhnya berbau busuk
dan terkotori dengan bopeng-bopeng yang menjijikkan serta
bernanah darah, bernapas berat dan pendek serta terjangkiti oleh
penyakit-penyakit mengerikan lainnya.
Oleh karenanya Wahai Samanta Bhadra, jika terdapat seseorang
melihat Mereka yang menerima dan memelihara Sutta ini, maka Ia
harus berdiri dan menyapaNya dari kejauhan seakan-akan Ia sedang
menghormati Sang Buddha sendiri."
Pada saat bab tentang Pembesaran hati dari Sang Bodhisattva
Samanta Bhadra sedang dikhotbahkan, sejumlah Bodhisattva yang
tak terhitung jumlahNya, yang banyakNya seperti pasir Sungai
Gangga, semuaNya telah mencapai Dharani dari Ratusan Ribu Koti
Perubahan dan Para Bodhisattva yang jumlahNya seperti atom-atom
dari jutaan dunia, semuaNya menjadi sempurna didalam jalan Agung
dari Sang Keluhuran Semesta.
Tatkala Sang Buddha selesai menkhotbahkan Sutta ini, Sang
Samanta Bhadra dengan Para Bodhisattva lainNya, Sang Sariputra
dengan Para Sravaka lainNya, serta seluruh Para
deva,naga,manusia dan yang bukan manusia dan mahluk-mahluk
lainnya yang berada didalam Persidangan Agung itu, semuanya
bersuka cita bersama dan setelah mendapatkan ajaran-ajaran Sang
Buddha itu, kemudian Mereka membuat Penghormatan KepadaNya serta
sesudahnya Mereka semua mengundurkan diri.
Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Kesaktian Hukum Kesunyataan
Yang Menakjubkan, Tentang Nasehat Sang Bodhisattva
Samantabhadra, Bab 26.
*****************************************************
You are viewing proxied material from gopher.createaforum.com. The copyright of proxied material belongs to its original authors. Any comments or complaints in relation to proxied material should be directed to the original authors of the content concerned. Please see the disclaimer for more details.