Introduction
Introduction Statistics Contact Development Disclaimer Help
Return Create A Forum - Home
---------------------------------------------------------
Mahayana Bodhicitta Vajra
https://bodhicitta.createaforum.com
---------------------------------------------------------
*****************************************************
Return to: Arya SriSaddharma Pundarika Nama Dharmaparyaya Maha...
*****************************************************
#Post#: 292--------------------------------------------------
Samanta Mukha Parivartah Dharmaparyaya Suttram
By: ajita Date: June 5, 2017, 8:17 am
---------------------------------------------------------
[center]Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan
Yang Menakjubkan
Bab 24
http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/ARYADASABHUMIAVALOKITESVARA.…
Samanta mukha parivartah[/center]
Pada saat itu, Sang Bodhisattva Akshayamati bangkit dari tempat
duduk-Nya dan dengan menutup bahu kanan-Nya serta merangkapkan
Tangan-Nya ke arah Sang Buddha, Ia berkata:"Yang Maha Agung!
Karena alasan apakah maka Sang Bodhisattva Avalokitesvara di
sebut Sang Avalokitesvara?"
Sang Buddha menjawab Sang Bodhisattva Akshayamati:"Wahai Putera
Yang Baik! Jika terdapat ratusan ribu koti mahluk yang sengsara
karena penderitaan dan kenestapaan, maka mereka yang mendengar
tentang Sang Bodhisattva Avalokitesvara ini dan dengan sepenuh
hatinya menyebut Nama-Nya, maka dengan segera Sang Bodhisattva
Avalokitesvara akan memperhatikan jeritan mereka dan semuanya
akan terbebas dari segala penderitaan mereka."
Jika terdapat orang yang memelihara Nama dari Sang Bodhisattva
Avalokitesvara ini, maka meskipun mereka terjatuh ke dalam api
yang besar, api itu tidak akan mampu membakarnya karena daya
kekuatan ghaib dari Keagungan Bodhisattva itu. Jika terdapat
orang yang hanyut terbawa banjir dan mereka menyebut Nama-Nya,
maka mereka akan segera mencapai tempat yang dangkal. Jika
terdapat ratusan ribu koti mahluk yang bertolak ke samudra untuk
mencari emas, perak, lapis lazuli, batu-batu bulan, batu mulia,
coral, amber, mutiara dan harta kekayaan yang lain dan
seandainya ada badai hitam yang meniup perahu mereka sehingga
terdampar di negeri para rakshasa dan jika salah satu dari
mereka itu menyebut Nama dari Sang Bodhisattva Avalokitesvara,
maka semua orang-orang itu akan selamat dari aniaya sang
rakshasa itu. Karena sebab inilah Ia disebut Sang Avalokitevara.
Lagi, seandainya ada seorang yang sedang berada di ambang maut
yang menyebut Nama dari Sang Bodhisattva Avalokitesvara ini,
maka pedang dari si penyerang itu akan berderak hancur dan ia
pun akan selamat. Bahkan seandainya jutaan dunia terpenuhi oleh
para yaksha dan rakshasa yang berkeliaran untuk menggoda manusia
maka mahluk jahat ini ketika mendengar para manusia itu menyebut
Nama dari Sang Bodhisattva Avalokitesvara tidak akan berani
melihat mereka dengan matanya yang kejam bahwa betapa akan
sia-sia untuk menggoda mereka.
Lebih-lebih lagi jika terdapat seseorang yang bersalah maupun
yang tidak bersalah, yang dibebani dengan belenggu, ikatan,
balok atau rantai, menyebut Nama dari Sang Bodhisattva
Avalokitesvara maka segala beban itu akan berderak dan patah dan
ia pun akan selamat.
Seandainya saja jutaan dunia penuh dengan musuh serta penyamun
dan disitu terdapat seorang ketua pedagang yang memimpin banyak
saudagar-saudagar yang sedang membawa permata-permata berharga
melewati sebuah jalanan yang berbahaya, kemudian seseorang
diantara mereka berkata:"Putera-putera yang baik! Janganlah
takut. Dengan sepenuh hati serukanlah gelar Sang Bodhisattva
Avalokitesvara, karena Bodhisattva ini mampu memberi keberanian
(Daya Abhayanda) pada semua umat. Jika kalian menyerukan
Nama-Nya maka kalian akan selamat dari musuh dan
penyamun-penyamun ini.
Ketika mendengar hal ini dan jika seluruh pedagang-pedagang itu
secara serempak berteriak:"Namo Avalokitesvara Bodhisattvaya
Mahasattvaya !" kemudian dengan menyeru-nyerukan Nama-Nya, maka
mereka akan selamat. Wahai Akshayamati! Sedemikianlah daya ghaib
yang membangkitkan rasa hormat dari Sang Bodhisattva
Avalokitesvara ini.
Jika para umat yang memanjakan nafsu birahinya memelihara
didalam hatinya serta memuliakan Sang Bodhisattva
Avalokitesvara, maka mereka akan terbebaskan dari belenggu
kenafsuannya. Jika ada orang memanjakan rasa kebencian,
memelihara didalam hatinya dan memuliakan Sang Bodhisattva
Avalokitesvara, maka mereka akan terbebaskan dari belenggu
kebenciannya. Jika ada orang yang diliputi oleh kebodohan batin,
memelihara di dalam hatinya serta memuliakan Sang Bodhisattva
Avalokitesvara, maka mereka akan terbebaskan dari kebodohan
batin. Wahai Akshayamati! Sedemikianlah yang dianugerahkan oleh
Sang Bodhisattva Avalokitesvara, Pemilik Vikurvanabala yang
sedemikian besar manfaat-Nya. Oleh karenanya, biarlah semua umat
selalu memelihara-Nya didalam hati.
Jika terdapat seorang wanita yang menginginkan seorang putera,
memuliakan Sang Bodhisattva Avalokitesvara ini, maka ia akan
melahirkan seorang putera yang bahagia, luhur dan bijak. Jika ia
menginginkan seorang puteri, maka ia akan melahirkan seorang
puteri yang berkelakuan baik dan berwajah cantik yang pada masa
lampau telah menanam akar-akar kebajikan, dicintai dan dihormati
oleh semua orang. Wahai Akshayamati! Sedemikianlah kekuatan
ghaib dari Sang Bodhisattva Avalokitesvara. Jika ada orang yang
memuliakan dan menghormati Sang Bodhisattva Avalokitesvara ini,
maka ia akan mendapat berkah.
"Oleh karenanya biarlah semua umat memelihara gelar dari Sang
Bodhisattva Avalokitesvara. Wahai Akshayamati! Bayangkanlah
seandainya ada seseorang yang memelihara Nama dari Para
Bodhisattva yang banyak-Nya seperti pasir-pasir Sungai Gangga,
yang selama hidupnya membuat persembahan-persembahan makanan,
minuman, pakaian-pakaian, perabot-perabot tidur dan obat-obatan,
maka bagaimanakah pendapat-Mu? Apakah jasa dari putera maupun
puteri yang baik itu sangat banyak?" Sang Akshayamati
menjawab-Nya:"Sangat banyak sekali !" Sang Buddha, Yang Maha
Agung melanjutkan lagi:"Tetapi jika seseorang selalu memelihara
Gelar dari Sang Bodhisattva Avalokitesvara ataupun memuja dan
memuliakan-Nya meskipun hanya sekejap, maka pahala dari kedua
orang ini akan benar-benar sama tanpa perbedaan sedikitpun jua
dan tidak dapat habis selama ratusan ribu koti kalpa. Wahai
Akshayamati ! Sedemikianlah tingkat karunia yang tak terhingga
dan tak terbatas itu, yang akan didapatkan oleh dia yang
senantiasa memelihara Nama dari Sang Bodhisattva
Avalokitesvara."
Sang Bodhisattva Akshayamati berkata lagi pada Sang Buddha:"Yang
Maha Agung! Bagaimana dapat Sang Bodhisattva Avalokitesvara ini
berkelana di dalam alam semesta? Bagaimana Ia mengkhotbahkan
Hukum Kebenaran kepada para umat? Bagaimanakah sifat dari
kebijaksanaan-Nya?
Sang Buddha menjawab Sang Bodhisattva Akshayamati:"Putera yang
baik! Jika para umat yang berada di dalam dunia manapun yang
harus Ia selamatkan dalam tubuh Seorang Buddha, maka Sang
Bodhisattva ini akan muncul sebagai Seorang Buddha dan
mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan itu kepada mereka. Kepada
mereka yang harus Ia selamatkan dalam tubuh Seorang
PratyekaBuddha, maka Ia muncul sebagai Seorang PratyekaBuddha
dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan itu kepada mereka. Kepada
mereka yang harus Ia selamatkan dalam bentuk tubuh Seorang
Sravaka, maka Ia muncul sebagai Seorang Sravaka dan
mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada mereka. Kepada mereka
yang harus Ia selamatkan dalam bentuk tubuh Seorang Brahma, maka
Ia muncul sebagai Brahma dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan
kepada mereka. Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam
bentuk tubuh Seorang Sakra, maka Ia muncul sebagai seorang Sakra
dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada mereka. Kepada
mereka yang harus Ia selamatkan dalam bentuk tubuh Seorang
Isvara, maka Ia muncul sebagai Isvara dan mengkhotbahkan Hukum
Kesunyataan kepada mereka. Kepada mereka yang harus Ia
selamatkan dalam bentuk tubuh Seorang Mahesvara, maka Ia muncul
sebagai Mahesvara dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada
mereka. Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam bentuk
tubuh Seorang Jenderal Besar Yang Agung (Senapati), maka Ia
muncul sebagai seorang Senapati dan mengkhotbahkan Hukum
Kesunyataan kepada mereka. Kepada mereka yang harus Ia
selamatkan dalam bentuk tubuh Seorang Vaisravana, maka Ia muncul
sebagai Vaisravana dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada
mereka. Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam bentuk
tubuh Seorang Raja Kecil (Culla Cakravarti), maka Ia muncul
sebagai Culla Cakravarti dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan
kepada mereka. Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam
wujud seorang kaya (Sresthi), maka Ia muncul sebagai seorang
Sresthi dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada mereka.
Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang Petua
(Ghra Pati), maka Ia muncul sebagai seorang Ghra Pati dan
mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada mereka. Kepada mereka
yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang menteri agama
(Naigama), maka Ia muncul sebagai seorang Naigama dan
mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada mereka. Kepada mereka
yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang Brahmana, maka Ia
muncul sebagai seorang Brahmana dan mengkhotbahkan Hukum
Kesunyataan kepada mereka. Kepada mereka yang harus Ia
selamatkan dalam wujud seorang Bhiksu-Bhiksuni, upasaka,
upasika, maka Ia muncul sebagai seorang Bhiksu, Bhiksuni,
upasaka maupun upasika dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan
kepada mereka. Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam
wujud seorang istri dari Ghra Pati, Kula Pati (Penduduk),
Naigama atau Brahmana, maka Ia muncul sebagai seorang wanita dan
mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada mereka. Kepada mereka
yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang perjaka (kumara)
ataupun seorang perawan (kumari), maka Ia muncul sebagai seorang
kumara atau seorang kumari dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan
kepada mereka. Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam
wujud seorang dewa, naga, yaksha, gandharva, asura, garuda,
kinnara, mahoraga, manusia ataupun mahluk bukan manusia, maka Ia
muncul dalam wujud dan seorang dewa, naga, yaksha, gandharva,
asura, garuda, kinnara, mahoraga, manusia ataupun mahluk bukan
manusia dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada mereka.
Kepada mereka yang harus Ia selamatkan dalam wujud seorang dewa
pemegang permata (Vajra Pani), maka Ia muncul sebagai seorang
Dewa Vajra Pani dan mengkhotbahkan Hukum Kesunyataan kepada
mereka.
Wahai Akshayamati! Sedemikianlah karunia yang telah diperoleh
Sang Bodhisattva Avalokitesvara ini dan dengan berbagai wujud Ia
mengembara di banyak negeri untuk menyelamatkan para umat. Oleh
karenanya, muliakanlah Sang Bodhisattva Avalokitesvara ini
dengan sepenuh hati-Mu. Bodhisattva Mahasattva Avalokitesvara
ini mampu membuat para umat yang berada dalam kesengsaraan dan
penderitaan menjadi berani. Karena sebab inilah maka semua
mahluk didalam dunia saha ini memberi-Nya gelar 'Penganugerah
Keberanian' (Abhayandah).
#Post#: 293--------------------------------------------------
Re: Samanta Mukha Parivartah Dharmaparyaya Suttram
By: ajita Date: June 5, 2017, 8:17 am
---------------------------------------------------------
Sang Bodhisattva Akshayamati berkata pada Sang Buddha:"Yang Maha
Agung! Baiklah, Aku sekarang membuat persembahan kepada Sang
Bodhisattva Avalokitesvara."
Kemudian Ia melepas sebuah kalung mutiara dari lehernya yang
berharga ratusan ribu tail emas dan mempersembahkannya
kepada-Nya seraya berkata: "Tuan Yang Baik! Terimalah
persembahan dana suci dari kalung mutiara ini." Tetapi Sang
Bodhisattva Avalokitesvara tidak menerimanya. Kembali Sang
Bodhisattva Akshayamati menyapa Sang Bodhisattva
Avalokitesvara:"Tuan Yang Baik! Sayangilah Kami, terimalah
kalung mutiara ini." Kemudian Sang Buddha bersabda kepada Sang
Bodhisattva Avalokitesvara:"Kasihanilah Sang Bodhisattva
Akshayamati dan keempat kelompok ini, dan kasihanilah juga para
dewa, naga, yaksha, gandharva, asura, garuda, kinnara, mahoraga,
manusia dan yang bukan manusia serta yang lain-lainnya,
terimalah kalung itu."Kemudian Sang Bodhisattva Avalokitesvara
yang karena mengasihi semua keempat kelompok dan para dewa,
naga, yaksha, gandharva, asura, garuda, kinnara, mahoraga,
manusia dan mahluk bukan manusia dan lainnya, menerima kalung
itu dan membaginya menjadi 2 potong, yang satu Ia persembahkan
kepada Sang Sakyamuni Buddha dan yang lainnya Ia persembahkan
kepada Stupa Sang Buddha Prabhutaratna.
"Wahai Akshayamati! Dengan daya Vikurvanabala yang sempurna
itulah Sang Bodhisattva Avalokitesvara mengembara didalam dunia
saha ini."
Kemudian Sang Bodhisattva Akshayamati bertanya dalam syair ini:
"Yang Maha Agung dengan segala tanda-tanda ghaib-Nya!
Biarlah sekarang Aku bertanya tentang-Nya lagi:
Karena alasan apakah maka Putera Buddha ini dinamakan Sang
Avalokitesvara?"
Sang Buddha dengan seluruh tanda-tanda ghaib-Nya menjawab Sang
Akshayamati dalam syair:
"Dengarkanlah jasa-jasa dari Sang Avalokitesvara,
yang menanggapi setiap kawasan dengan baik;
Prasetya-Nya Yang Agung sangat begitu dalam seperti samudera,
Berkalpa-kalpapun sulit diperkirakan,
Dengan melayani ribuan koti Para Buddha,
Ia telah mengucapkan Prasetya Agung Yang Suci.
Baiklah, Aku ceritakan kepada-Mu secara singkat.
Dia yang mendengar nama-Nya dan melihat-Nya,
Dan mengingat-ingat-Nya tanpa henti-henti-Nya didalam hatinya,
Akan dapat mengakhiri kesengsaraan duniawi.
Meskipun orang lain dengan niat yang jahat
Melemparkannya kedalam lubang api,
Biarlah Ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Dan lubang api itu akan menjadi sebuah kolam.
Ataupun hanyut diapungkan disepanjang samudra,
Didalam bahaya akan para ikan ganas, naga ganas dan mahluk
jahat,
Biarlah Ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Dan gelombang tidak akan dapat menenggelamkannya.
Atau jika dari puncak Sumeru,
Seseorang melemparkannya ke bawah,
Biarlah Ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Dan seperti matahari, ia akan berdiri kokoh di angkasa.
Atau jika dianiaya oleh orang-orang jahat,
Dilemparkan kebawah dari Gunung Permata,
Ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Tidak seujung rambutpun akan terluka.
Atau terkepung musuh,
Masing-masing dengan pedang terhunus menyerangnya,
Ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Hati mereka semua akan berubah menjadi lemah lembut.
Ataupun menderita karena perintah raja,
Hidupnya harus berakhir didalam hukuman mati,
Ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Pedang Sang Algojo akan hancur berantakan.
Ataupun dipenjara, dibelenggu dan dirantai,
Tangan dan kaki dalam belenggu dan pancangan,
Ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Dengan bebas ia akan dilepaskan dan selamat.
Atau jika dengan guna-guna dan ramuan racun,
Seseorang berniat menyakiti tubuhnya,
Dan ia berpikir tentang daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Semuanya akan membalik pada yang berbuat.
Ataupun bertemu dengan rakshasa jahat,
Naga berbisa dan mahluk jahat,
Dia ingat daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Seketika itu tiada seorang pun yang berani menyakitinya.
Jika dikepung oleh binatang-binatang buas,
Taring-taring tajam dan cakar-cakar yang menakutkan,
Dia ingat akan daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Mereka akan lari cerai-berai.
Atau jika bertemu ular boa, ular berbisa dan kalajengking
Nafas berbisa seperti nyala api yang membakar hangus,
Dan dia ingat akan daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Mendengar suaranya mereka akan mundur seketika.
Awan mengguntur dan kilat bersambaran,
Hujan es turun dan hujan mengalir deras,
Ia ingat akan daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Dan semuanya cerai-berai seketika.
Para mahluk berjejal-jejalan dan berhimpit-himpitan,
Tertekan oleh penderitaan yang tiada tara,
Sang Avalokitesvara dengan Kebijaksanaan-Nya Yang Ghaib
Dapat menyelamatkan dunia yang penuh derita itu.
Sempurna dalam Vikurvanabala-Nya,
Secara luas melaksanakan Kebijaksanaan dan Kebajikan,
Didalam negeri dari 10 penjuru alam semesta ini tidak ada satu
tempatpun
Dimana Ia tidak menampakkan Diri-Nya.
Segala keadaan jahat dari seluruh perwujudan,
Neraka, Hantu kelaparan dan binatang,
Duka akan kelahiran, usia tua, penyakit, kematian,
Setingkat demi setingkat diakhiri oleh-Nya,
Rasa yang benar, rasa yang sempurna,
Rasa Kebijaksanaan yang luas,
Rasa kasihan, rasa welas asih,
Selalu dirindukan, senantiasa dicari!
Kegemerlapan yang suci dan sempurna,
Kebijaksanaan Sang matahari menyirnakan kegelapan,
Pemusnah penderitaan dari bencana badai dan api,
Yang menerangi seluruh dunia!
Hukum kasih sayang yang mencegah guntur bergelagar,
Kasih sayang yang menakjubkan seperti gumpalan awan besar,
Mencurahkan hujan Dharma seperti makanan Para Dewa,
Memadamkan api kesengsaraan!
Didalam perdebatan dimuka seorang hakim,
Atau ketakutan di dalam kesatuan tempur,
Jika ingat akan daya ghaib Sang Avalokitesvara,
Seluruh musuh-musuh-Nya akan mundur kacau balau.
Suara-Nya adalah Suara yang mengagumkan, Suara pengaruh dunia,
Suara Brahma, Suara deburan pasang,
Suara yang melampaui segala suara alam semesta,
Oleh karenanya harus senantiasa disimpan dalam hati
Dengan hati yang tiada pernah ragu.
Sang Avalokitesvara, suci dan sempurna,
Didalam penderitaan, kesengsaraan, kematian, bencana,
Mampu bertahan dengan baik,
Sempurna segala jasa-Nya,
Dengan mata yang penuh welas asih memandang semuanya,
Samudra karunia yang tak terbatas!
Marilah Kita bersujud memuliakan-Nya."
Kemudian Sang Bodhisattva Dharanidhara bangkit dari tempat
duduk-Nya, pergi menghadap Sang Buddha dan berkata:"Yang Maha
Agung! Jika para umat mendengar tentang hasil kerja yang
sempurna serta mendengar tentang daya ghaib yang sempurna yang
diperlihatkan didalam bab tentang Sang Bodhisattva
Avalokitesvara, maka ternyatalah bahwa jasa orang ini tidaklah
sedikit.
Pada saat Sang Buddha mengkhotbahkan bab dari Yang Maha Sempurna
ini, 84 ribu mahluk hidup didalam persidangan itu semuanya
berketetapan untuk mencapai Penerangan Agung yang dengan mana
tiada sesuatupun lagi yang mampu menandingi.
Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Kegaiban Hukum Yang
Menakjubkan, Tentang Sang Bodhisattva Avalokitevara, Bab 24.
*****************************************************
You are viewing proxied material from gopher.createaforum.com. The copyright of proxied material belongs to its original authors. Any comments or complaints in relation to proxied material should be directed to the original authors of the content concerned. Please see the disclaimer for more details.