| Return Create A Forum - Home | |
| --------------------------------------------------------- | |
| Mahayana Bodhicitta Vajra | |
| https://bodhicitta.createaforum.com | |
| --------------------------------------------------------- | |
| ***************************************************** | |
| Return to: Arya Mahayana | |
| ***************************************************** | |
| #Post#: 10-------------------------------------------------- | |
| Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta Nam | |
| a Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:03 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center]MAHAYANA TRIPITAKA SUTTRAM | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/png_a_di_da_phat_buddha_kwan… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/png_a_di_da_phat_buddha_kwanyi… | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/ZPSvJsGap-0" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/vajrapani_0_1.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/vajrapani_0_1.jpg.html | |
| Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| BAB 1 | |
| Pertanyaan[/center] | |
| Demikianlah telah kudengar, pada suatu waktu (evam maya srutam | |
| ekasmin samaye) : sang Bhagavān Buddha sedang berada di | |
| Rajagrha, di taman tupai Kalandaka, di hutan bambu veluvana | |
| dengan perkumpulan majelis besar yang berjumlah lima ratus Maha | |
| Sravaka Bhiksu Samgha, yang semuanya telah mencapai Arhan, yang | |
| arus keluarnya telah dihabiskan (ksinasrava), yang terbebas dari | |
| kekotoran batin (nihklesa), yang telah mencapai penguasaan | |
| (vasibhuta), yang telah melaksanakan kewajiban (krta-krtya), | |
| yang telah melaksanakan tugas (krta-karaniya), yang telah | |
| meletakkan beban (apahrta-bhara), yang telah 'memperoleh tujuan | |
| mereka sendiri (anuprapta-svakartha)', yang telah menghancurkan | |
| belenggu dari keberadaan (pariksina-bhavasamyojana), yang | |
| pikirannya sepenuhnya terbebaskan oleh pengetahuan yang sempurna | |
| (samyagajna-suvimukta-citta), yang telah mencapai keunggulan | |
| dari penguasaan keseluruhan atas pikiran | |
| (sarva-cetovasi-parama-parami-prapta), dan memperoleh delapan | |
| pembebasan (astavimoksa), dengan pengecualian tunggal sang | |
| Ayusma Ananda. Pada saat itu, sang Bodhisattva Mahasattva yang | |
| bernama Bhadrapala, telah meninggalkan kota Rajagrha, dan dalam | |
| rangka untuk mendengar Dharma, telah menjadi pengikut sang | |
| Bhagavān, bersama-sama dengan lima ratus Bodhisattva | |
| Mahasattva, yang semuanya adalah penghuni rumah (grhastha) dan | |
| menjaga latihan lima sila (panca-siksapada). Kemudian, | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva setelah keluar di sore hari | |
| dari meditasi teratur (sayahna-kala-samaye pratisamlayanad | |
| vyutthaya), pergi ke tempat di mana sang Bhagavān sedang | |
| berada, dan, setelah tiba maju ke depan (upasamkramya) dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta (bhagavatah padau sirasa vanditva), dan berputar | |
| mengelilingi-Nya tujuh kali (saptakrtvah pradaksinikrtya), | |
| Mereka kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Dengannya ada juga lima ratus Bhikshu, setelah keluar di sore | |
| hari dari meditasi teratur, pergi ke tempat di mana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tujuh kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Pada waktu itu, Ayusma Sariputra dan Ayusma Mahamaudgalyayana, | |
| setelah melewatkan musim hujan (varsa) di kota besar Sravasti, | |
| mengadakan perjalanan pada waktunya melalui negeri itu dengan | |
| lima ratus Bhiksu, dan datang ke kota besar Rajagrha, ke taman | |
| tupai Kalandaka di hutan bambu veluvana, pergi ke tempat di mana | |
| sang Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke | |
| depan dan memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki | |
| sang Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, | |
| Mereka kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Kemudian sang Bhagavān menampilkan kekuatan ajaib-Nya | |
| (rddhy-abhisamskaram abhisamskr), sehingga semua Bhiksu yang | |
| sedang tinggal dan hidup di wilayah berbeda datang ke kota besar | |
| Rajagrha, ke taman tupai Kalandaka di hutan bambu veluvana, ke | |
| tempat di mana sang Bhagavān sedang berada, dan, setelah | |
| tiba maju ke depan dan memuliakan dengan menundukkan kepalanya | |
| menyentuh kaki sang Bhagavāta, dan berputar | |
| mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka kemudian mundur dan duduk di | |
| satu sisi di hadapan sang Bhagavān, yang demikian itu | |
| adalah kekuatan ajaib yang Dia lakukan. Dan pada waktu itu, | |
| seratus ribu Bhiksu telah berkumpul bersama-sama dan duduk di | |
| taman tupai Kalandaka di hutan bambu veluvana. | |
| Kembali lagi sang Bhagavān menampilkan kekuatan ajaib-Nya, | |
| sehingga sang Bhiksuni Mahāprajāpatī | |
| Gautamī, bersama-sama dengan tiga puluh ribu Bhiksuni, | |
| datang ke kota besar Rajagrha, ke taman tupai Kalandaka di hutan | |
| bambu veluvana, ke tempat di mana sang Bhagavān sedang | |
| berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan memuliakan dengan | |
| menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang Bhagavāta, dan | |
| berputar mengelilingi-Nya tujuh kali, Mereka kemudian mundur dan | |
| duduk di satu sisi di hadapan sang Bhagavān, yang demikian | |
| itu adalah kekuatan ajaib yang Dia lakukan. | |
| Kembali lagi sang Bhagavān menampilkan kekuatan ajaib-Nya, | |
| sehingga Ratnakara Bodhisattva Mahasattva meninggalkan kota | |
| besar Vaisali, di dampingi (parivrta) dan diikuti (puraskrta) | |
| oleh dua puluh delapan ribu pemuda licchavi (licchavi-kumara | |
| astavimsatisahasra), dan datang ke kota besar Rajagrha, ke taman | |
| tupai Kalandaka di hutan bambu veluvana, ke tempat di mana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Guhagupta Bodhisattva Mahasattva, juga meninggalkan kota besar | |
| Campa, di dampingi dan diikuti oleh dua puluh delapan ribu | |
| Makhluk (pranin), dan datang ke kota besar Rajagrha, ke taman | |
| tupai Kalandaka di hutan bambu veluvana, ke tempat di mana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Naradatta Bodhisattva Mahasattva, juga meninggalkan kota besar | |
| Varanasi, di dampingi dan diikuti oleh dua puluh delapan ribu | |
| Makhluk, dan datang ke kota besar Rajagrha, ke taman tupai | |
| Kalandaka di hutan bambu veluvana, ke tempat di mana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Susima Bodhisattva Mahasattva, juga meninggalkan kota besar | |
| Kapilavastu, di dampingi dan diikuti oleh dua puluh delapan ribu | |
| Makhluk, dan datang ke kota besar Rajagrha, ke taman tupai | |
| Kalandaka di hutan bambu veluvana, ke tempat di mana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Mahasusarthavaha Bodhisattva Mahasattva bersama-sama dengan sang | |
| grhapati Anathapindika, juga meninggalkan kota besar Sravasti, | |
| di dampingi dan diikuti oleh dua puluh delapan ribu Makhluk, dan | |
| datang ke kota besar Rajagrha, ke taman tupai Kalandaka di hutan | |
| bambu veluvana, ke tempat di mana sang Bhagavān sedang | |
| berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan memuliakan dengan | |
| menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang Bhagavāta, dan | |
| berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka kemudian mundur dan | |
| duduk di satu sisi di hadapan sang Bhagavān. | |
| Indradatta Bodhisattva Mahasattva, juga meninggalkan kota besar | |
| Kausambi, di dampingi dan diikuti oleh dua puluh delapan ribu | |
| Makhluk, dan datang ke kota besar Rajagrha, ke taman tupai | |
| Kalandaka di hutan bambu veluvana, ke tempat di mana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Varunadeva Bodhisattva Mahasattva, juga meninggalkan kota besar | |
| Saketa, di dampingi dan diikuti oleh dua puluh delapan ribu | |
| Makhluk, dan datang ke kota besar Rajagrha, ke taman tupai | |
| Kalandaka di hutan bambu veluvana, ke tempat di mana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Raja Ajatasatru dari Rajagrha mahanagari, di dampingi dan | |
| diikuti oleh tiga puluh ribu orang, datang ke tempat dimana sang | |
| Bhagavān sedang berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan | |
| memuliakan dengan menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang | |
| Bhagavāta, dan berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka | |
| kemudian mundur dan duduk di satu sisi di hadapan sang | |
| Bhagavān. | |
| Dewa Cāturmahārājikā, Sakra devanamindra, | |
| Brahmā Sahāmpati, dan devaputra Sribhadra juga, di | |
| dampingi dan diikuti oleh banyak ratusan ribu koti nayuta dari | |
| para Dewa, datang ke tempat dimana sang Bhagavān sedang | |
| berada, dan, setelah tiba maju ke depan dan memuliakan dengan | |
| menundukkan kepalanya menyentuh kaki sang Bhagavāta, dan | |
| berputar mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka kemudian mundur dan | |
| duduk di satu sisi di hadapan sang Bhagavān. | |
| Devaputra Mahesvara juga, di dampingi dan diikuti oleh banyak | |
| ribuan Dewaputra dari alam Suddhavasa, surga Akanistha, datang | |
| ke tempat dimana sang Bhagavān sedang berada, dan, setelah | |
| tiba maju ke depan dan memuliakan dengan menundukkan kepalanya | |
| menyentuh kaki sang Bhagavāta, dan berputar | |
| mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka kemudian mundur dan duduk di | |
| satu sisi di hadapan sang Bhagavān. | |
| Para Raja Asura dari empat penjuru arah juga, dengan banyak | |
| ratusan ribu koti nayuta dari para Asura; Raja Naga Nanda dan | |
| Upananda juga, dengan banyak ratusan ribu koti nayuta dari para | |
| Naga; Raja Naga Anavatapta juga, dengan banyak ratusan ribu koti | |
| nayuta dari para Naga; Raja Naga Manasvin juga, dengan banyak | |
| ratusan ribu koti nayuta dari para Naga; Raja Naga Elapatra | |
| juga, dengan banyak ratusan ribu koti nayuta dari para Naga | |
| datang ke tempat dimana sang Bhagavān sedang berada, dan, | |
| setelah tiba maju ke depan dan memuliakan dengan menundukkan | |
| kepalanya menyentuh kaki sang Bhagavāta, dan berputar | |
| mengelilingi-Nya tiga kali, Mereka kemudian mundur dan duduk di | |
| satu sisi di hadapan sang Bhagavān. Yang demikian itu | |
| adalah kekuatan ajaib yang Dia lakukan. | |
| Pada waktu itu, di trisahasra-maha-sahasra-lokadhatu ini, dari | |
| sini ke atas hingga sejauh Brahmaloka, tidak ada ruang yang | |
| tidak terisi dengan yang sangat agung (mahesakhyamahesakhya) | |
| para Dewa, Naga, Yaksa, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara, dan | |
| Mahoraga, yang bahkan ujung tongkat tidak bisa dimasukkan | |
| kedalamnya. | |
| Kemudian Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva bangkit dari tempat | |
| duduknya, mengatur jubah bagian atasnya di satu bahu, | |
| menempatkan lutut kanannya ke tanah, menggabungkan tangan-Nya | |
| bersama-sama beranjali kearah sang Bhagavān, dan berkata | |
| kepada sang Bhagavāta (atha khalu bhadrapalo bodhisattvo | |
| mahasattva utthayasanad ekamsam uttarasangam krtva daksinam | |
| janumandalam prthivyam pratisthapya yena bhagavams tenanjalim | |
| pranamya bhagavantam idam avocat) : "Saya ingin mengajukan | |
| pertanyaan, kepada sang Bhagavata Tathagata Arhanta | |
| Samyaksambuddha tentang hal tertentu, jika kepada saya, sang | |
| Bhagavan mau memberi kesempatan untuk menjelaskan pertanyaan | |
| yang akan diajukan itu. (prccheyam aham bhagavantam tathagatam | |
| arhantam samyaksambuddham kamcid eva pradesam sacen me bhagavan | |
| avakasam kuryat prstaprasnavyakaranaya)." | |
| Ketika itu dikatakan (evam ukte), sang Bhagavān berkata | |
| kepada Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva : "Bertanyalah anda | |
| pada sang Tathagata Arhanta Samyaksambuddha, apapun yang | |
| dinginkan. Saya, dengan menjelaskan permintaan-permintaan itu, | |
| akan menyenangkan pikiran anda (prccha tvam tathagatam arhantam | |
| samyaksambuddham yad yad evakanksasi. aham te tasya tasya | |
| prasnasya vyakaranena cittam aradhayisye)." | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva bertanya kepada sang | |
| Bhagavān : "Bhagavān, apa jenis dari Samadhi yang | |
| harus para Bodhisattva praktekkan sehingga : kebijaksanaan yang | |
| Mereka capai dari pembelajaran (sruti) sama seperti lautan, atau | |
| sama seperti gunung Sumeru; Mereka memiliki himpunan | |
| pembelajaran (sruta-samnicaya); Mereka terbebas dari keraguan | |
| (kanksa) dari apa yang mereka dengar; Mereka terbebas dari | |
| ketidakpastian (samsaya); Mereka terbebas dari kebingungan | |
| (vimati); Mereka tidak kekurangan (ahina) dan tidak cacat | |
| (aparihina) untuk mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi, tanpa | |
| pernah mundur; Mereka tidak pernah dilahirkan di antara yang | |
| bodoh atau yang tidak menguntungkan (aksana); Mereka mengingat | |
| kelahiran (jati-smara) dan mengantisipasi apa yang akan datang; | |
| Mereka menjadi yang bahkan di dalam mimpi tidak pernah | |
| kehilangan penglihatan terhadap para Tathagata; Mereka memiliki | |
| bentuk yang bagus (abhirupa), indah (prasadika), tampan | |
| (darsaniya) dan di berkahi dengan keunggulan tertinggi dari | |
| kemegahan dan keindahan (paramaya subha-varna-puskarataya | |
| samanvagata); Saat anak-anak, Mereka selalu lahir dalam keluarga | |
| yang mulia (ucca-kula) dan keluarga yang besar (maha-kula); | |
| Mereka dihormati dan dicintai oleh semua orang tua, saudara, | |
| kerabat dan teman-teman; Mereka memiliki pengikut (parivara) | |
| yang sangat banyak, dan yang pengikutnya tidak dapat di pisah | |
| (abhedya-parivara); Mereka memiliki pemahaman (gati); Mereka | |
| memiliki kesadaran penuh (smrti); Mereka memiliki kecerdasan | |
| (mati); Mereka termasyhur (sri); Mereka memiliki keteguhan | |
| (dhrti); Mereka memiliki kekuatan ajaib (rddhi); Mereka memiliki | |
| kebijaksanaan (prajna); Mereka memiliki kebajikan (punya); | |
| Mereka memiliki kesopanan (hri); Mereka sangat berbakat dan | |
| memiliki pembelajaran yang luas; Mereka membebaskan diri sendiri | |
| dalam perdebatan sungguh berbeda dari orang banyak; Mereka | |
| menjaga diri sendiri terkendali; Mereka selalu merasakan rasa | |
| malu; Mereka tidak pernah sombong; Mereka selalu cinta kasih dan | |
| berbelas kasihan; Pengetahuan Mereka menembus; Mereka telah | |
| menghancurkan kebanggaan (mana); Mereka senang di dalam cinta | |
| kasih (maitriviharin); Mereka memiliki pengetahuan (jnana); | |
| Mereka memiliki bakat (buddhi); Diantara yang bijaksana tidak | |
| ada seorangpun yang menyamai Mereka dalam pemahaman; Mereka | |
| memiliki tampilan suci yang tiada bandingan; Semangat ketekunan | |
| (virya) Mereka sulit untuk ditandingi; Mereka membenamkan diri | |
| di dalam Dharma; Mereka terus-menerus membenamkan diri di dalam | |
| Dharma; Mereka memahami semua yang di dalam Dharma; Mereka | |
| mengambil kesenangan dalam membenamkan diri di dalam keadaan | |
| penuh sadar dan konsentrasi; Mereka membenamkan diri dalam | |
| kekosongan, yang tiada bentuk, dan tanpa kemelekatan, dan tidak | |
| takut dengan tiga hal ini; Mereka mengejar arti (artha); Mereka | |
| mengejar Dharma; Mereka mengejar ketenangan yang sunyi | |
| (samatha); Mereka mengejar wawasan kedalam sifat alami dari | |
| kenyataan (vipasyana); Mereka mengejar meditasi (dhyana); Mereka | |
| mengejar pemusatan konsentrasi (samadhi); Mereka mengejar | |
| kebijaksanaan (prajna); Mereka menjadi penjaga Dharma | |
| (dharma-dhara) dan pengajar Dharma (dharma-bhanaka); Mereka | |
| tidak jatuh kedalam lubang besar (mahaprapata); Mereka sering | |
| memberitakan Dharma kepada orang lain, dan Mereka menjaganya | |
| tetap aman sebagaimana yang dianggap cocok; Di Buddhaksetra mana | |
| pun Mereka ingin dilahirkan, selalu mendapatkan apa yang Mereka | |
| inginkan dan tidak ada yang lain; Mereka tidak terperangkap | |
| (parigrhita) oleh semua tempat tinggal orang sesat | |
| (tirthikavasatha); Kekuatan pahala kebajikan dan kekuatan | |
| keyakinan Mereka sungguh besar; Dimana pun Mereka pergi, | |
| kekuatan tubuh Mereka kuat; Mereka semua memiliki kekuatan cinta | |
| kasih; Mereka memiliki kekuatan penyebab (hetu-bala); Mereka | |
| memiliki kekuatan tekad (asaya-bala); Mereka memiliki kekuatan | |
| penerapan (prayoga-bala); Mereka semua memiliki kekuatan indera | |
| (indriya-bala); Mereka cerdas di dalam [pemahaman dan | |
| penggunaan] kekuatan obyek indera (arambana-bala); Mereka cerdas | |
| di dalam kekuatan perenungan pikiran (nidhyapti-bala); Mereka | |
| cerdas di dalam kekuatan ketenangan (samatha-bala); Mereka | |
| cerdas di dalam kekuatan wawasan kedalam sifat alami kenyataan | |
| (vipasyana-bala); Mereka cerdas di dalam kekuatan keyakinan | |
| (adhimukti-bala); Mereka cerdas di dalam kekuatan sumpah | |
| (pranidhana-bala); Mereka sama seperti lautan di dalam | |
| pembelajaran karena selamanya tidak habis-habisnya; Mereka sama | |
| seperti bulan purnama dari dharma yang murni (sukla-dharma) | |
| karena bersinar di mana-mana; Karena tidak ada yang tidak | |
| tersentuh oleh cahaya Mereka dan menghalau kegelapan dari | |
| ketidaktahuan, Mereka sama seperti matahari ketika terbit; | |
| Mereka sama seperti obor, karena ketika bersinar tiada halangan; | |
| Mereka tidak melekat, pikiran Mereka menjadi sama seperti ruang | |
| angkasa karena tidak menetap di manapun; Mereka sama seperti | |
| Vajra, karena bisa menembus apapun; Mereka stabil seperti gunung | |
| Meru, karena tidak dapat dipindahkan; Mereka sama seperti ambang | |
| gerbang karena tetap teguh dan benar; Pikiran Mereka adalah | |
| lembut sama seperti bulu angsa, karena tidak ada kekasaran di | |
| dalamnya; Mereka meninggalkan kepentingan pribadi, dan terbebas | |
| dari kerinduan; Mereka mengambil kesenangan di dalam pegunungan | |
| dan di sungai (aranya), sama seperti binatang buas, tidak | |
| mengambil kesenangan di desa (grama), kota (nagara), pasar kota | |
| (nigama), kota kerajaan (rastra) dan pusat kerajaan (rajadhani); | |
| Mereka selalu menjaga diri sendiri, dan tidak memiliki hubungan | |
| dengan orang lain; Mengenai para Pertapa dan para Orang yang | |
| dari sang Jalan, Mereka sering memberikan petunjuk dan menjaga | |
| mereka semua; Jika orang memperlakukan Mereka dengan penghinaan | |
| atau menganiaya, Mereka tidak pernah menghasilkan pikiran murka; | |
| Mereka adalah yang tidak bisa diguncang (aksobhya) oleh semua | |
| makhluk; Semua Mara tidak bisa memindahkan Mereka; Mereka | |
| memahami Dharma dan membenamkan diri di dalam berbagai macam | |
| kebijaksanaan; Mereka mempelajari semua Buddha-dharma, dan tidak | |
| ada seorangpun yang dapat menyesatkan Mereka; Mereka tidak bisa | |
| dikuasai (durabhibhava) dan memiliki tekad yang teguh | |
| (drdhasaya) melalui cinta kasih yang besar (mahamaitri) yang | |
| tidak dapat diganggu; Kekuasaan dan kebijaksanaan Mereka tidak | |
| tergoyahkan; Mereka memiliki tekad yang mendalam | |
| (gambhiradhyasaya) karena mengembara di dalam yang tiidak dapat | |
| dipahami (anupalambha-carin) dan dalam wilayah yang tidak | |
| terungkapkan (anabhilapya-gocara); Mereka sangat teliti | |
| berhati-hati (apramada); Mereka memiliki tekad yang menyenangkan | |
| (madhurasaya) melalui bersukacita dikarenakan oleh pengaruh | |
| (vega) dari Dharma; Mereka memiliki tekad yang sangat luas | |
| (vipuladhyasaya) melalui melaksanakan pemujaan dan persembahan | |
| kepada semua Buddha; Mereka memiliki tekad yang bermacam-macam | |
| (vicitradhyasaya) melalui memenuhi akar-akar kebajikan yang | |
| bermacam-macam (vicitrakusalamula); Mereka memiliki tekad yang | |
| sangat baik (kalyanadhyasaya) melalui memurnikan penghiasan | |
| dengan penghiasan (alamkaralamkrta); Mereka memiliki tekad yang | |
| menguntungkan (bhadrasaya) melalui penolakan kebohongan dan | |
| kemarahan; Mereka memiliki tekad yang murni (parisuddhadhyasaya) | |
| melalui memperoleh sinar dari pengetahuan yang mengetahui semua | |
| (sarvajna-jnana); Mereka memiliki tekad yang riang-gembira | |
| (saumanasyadhyasaya) melalui menganut kebijaksanaan yang sangat | |
| luas dan memiliki pikiran yang murni (prasanna) dan tanpa | |
| kekasaran (khila); Mereka memiliki tekad untuk ikut serta dalam | |
| pertunjukkan besar (mahavyuha) melalui kemurnian penghiasan | |
| dengan perhiasan semua sistem dunia (lokadhatu); Perilaku | |
| Mereka, yang sangat terserap mendalam, selalu sesuai dengan | |
| ketidakberadaan; Perilaku Mereka selalu lembut dan Mereka selalu | |
| tergerak untuk berbelas kasihan melalui Dharma; Mereka melayani | |
| para Buddha tanpa mengenal lelah; Perilaku Mereka beranekaragam, | |
| dan mencapai semua jasa kebajikan; Perilaku Mereka selalu benar | |
| sempurna; Keyakinan Mereka selalu benar, dan tidak dapat | |
| diganggu; Perilaku Mereka selalu murni, dan dalam masa krisis | |
| Mereka dapat bertindak tegas tanpa kesulitan; Mereka murni dalam | |
| kebijaksanaan, yang mengerti semua; Mereka mencapai perilaku | |
| yang menyenangkan; Mereka melenyapkan lima halangan; Dalam | |
| pengetahuan dan perilaku, Mereka secara bertahap bekerja dengan | |
| cara Mereka menuju alam Buddha, menghiasi semua ksetra; Dalam | |
| disiplin sila, Mereka murni dari pikiran (manasikara) dari Arhat | |
| dan Pratyekabuddha; Mereka memiliki ketetapan hati yang kukuh | |
| (drdha-samadana) melalui kegigihan memikul sampai selesai | |
| (asthiti-kriya) semua yang dikerjakan (arambha); Dalam melakukan | |
| kebajikan (kusala-dharma), Mereka selalu memimpin dan | |
| mengajarkan orang untuk melakukan hal yang sama; Mereka tidak | |
| bosan dari apa yang diajarkan di antara para Bodhisattva, dan | |
| dalam perilaku, kelebihan Mereka adalah yang tidak terbatas di | |
| antara semua yang lain; Mereka tanpa takut di dalam aturan dari | |
| latihan (siksa) dan kesempurnaan (paramita) dari semua | |
| Bodhisattva; Mereka menjadi yang tidak bisa dimundurkan | |
| (avaivartika) dalam hubungan dengan semua Buddha-dharma; Mereka | |
| tidak bisa di kalahkan (anabhibhuta) oleh semua Mara, orang | |
| sesat (paratirthika) dan guru penentang (parapravadin); Mereka | |
| menerapkan diri pada semua Dharma (sarva-dharmadhimukta) melalui | |
| mengarahkan maksud pikiran (manasikara) pada Buddha-dharma; | |
| Tidak ada yang bisa menyentuh Mereka; Mereka tidak pernah | |
| terpisah dari Buddha, atau gagal melihat Buddha; Mereka selalu | |
| berpikir tentang para Buddha sebagai yang tidak berbeda dari | |
| orang tua Mereka; Secara bertahap Mereka mencapai kekuatan ajaib | |
| dari para Buddha dan memperoleh cahaya terang dari semua Dharma; | |
| Penglihatan kesadaran Mereka tidak terhalang (anavarana-jnana), | |
| dan semua Buddha berdiri di depan Mereka; Mereka sama seperti | |
| ahli magis (maya-purusa), penguasa atas dharma yang Mereka | |
| timbulkan - tanpa berpikir tentang hal itu sebelumnya, Mereka | |
| menghasilkan dharma secara langsung; Dan ini tidak datang dari | |
| mana pun, dan tidak pergi ke mana pun, sama seperti ciptaan | |
| magis; Mereka berpikir tentang masa lampau, masa depan, dan masa | |
| sekarang sebagai yang sama seperti hal yang ada di dalam mimpi; | |
| Dengan membagi tubuh, Mereka pergi ke Buddhaksetra di mana-mana, | |
| sama seperti pantulan matahari yang bersinar dalam air dapat | |
| terlihat di mana-mana; Semua pikiran Mereka berhasil menjadi | |
| sama seperti gema (pratisrutka), yang tidak pergi (asamkranti) | |
| maupun tidak tinggal berdiam, namun tidak bertempat tinggal | |
| (aniketa); Bagi Mereka lahir dan mati sama seperti bagian dari | |
| bayangan (chaya); Mereka menyadari bahwa apa yang Mereka | |
| pikirkan adalah kosong; Mereka menjadi yang tinggal di dalam | |
| pengetahuan kesadaran dari yang tanpa keberadaan (abhava-jnana) | |
| melalui melenyapkan tanggapan penglihatan dari keberadaan | |
| (bhava-samjna); Mereka menjadi yang menggunakan 'gejala-kejadian | |
| (dharma)' yang tanpa tanda (alaksana-dharma-parayana) melalui | |
| ketiadaan dari yang mendua (dvayasamudacarata); Sehubungan | |
| dengan 'gejala kejadian (dharma)', Mereka terbebas dari | |
| pemikiran [yang membeda-bedakan]; Semua orang memandang Mereka; | |
| [Mereka menganggap] Semua adalah sama dan tidak berbeda; Mereka | |
| mengetahui semua Dharma, dan pikiran Mereka tidak dapat diukur; | |
| Mereka memiliki Bodhicitta yang tidak terukur bahwa dharmadhatu | |
| adalah ujung terakhirnya (paryanta-nistha); Mereka menjadi yang | |
| tidak bisa diguncang dalam semua sistem dunia melalui | |
| kelangsungan pikiran (citta-samtati) yang tidak bisa diguncang; | |
| Di dalam semua ksetra, pikiran Mereka terbebas dari kemelekatan | |
| dan Mereka tidak memiliki kegemaran; Mereka muncul di semua | |
| Buddhaksetra tanpa hambatan; Mereka memasuki pintu-pintu dari | |
| Dharani (dharani-mukha) melalui keahlian dalam menganalisa semua | |
| kata-kata Dharma (sarva-dharma-pada-prabheda); Tentang Dharma, | |
| Mereka hanya perlu mendengar satu untuk mengetahui sepuluh ribu; | |
| Mereka menjadi wadah Dharma (dharma-bhajana) melalui menjadi | |
| wadah dari semua Buddha-dharma; Mereka mampu menerima dan | |
| menyimpan semua Dharma yang diajarkan oleh para Buddha; Mereka | |
| menantikan para Buddha, mendapatkan semua kekuatan dari para | |
| Buddha, dan mendapatkan semua kekuatan ajaib dari para Buddha; | |
| Mereja menjadi ynag dipimpin oleh semua Tathagata | |
| (sarva-tathagata-adhisthita) melalui menjadi kukuh dengan | |
| kemuliaan (teja) dari semua Buddha; Mereka berani dan tidak | |
| takut apa pun; Gaya berjalan Mereka adalah sama seperti yang | |
| dari Singa yang ganas; Mereka tidak takut berbicara di semua | |
| negeri; Mereka tidak pernah melupakan apapun yang Mereka dengar; | |
| Dalam perdebatan Mereka adalah yang sama seperti semua Buddha, | |
| tidak berbeda, tidak terbingungkan (amoha); Mereka memahami | |
| kebenaran apa adanya (tathata) melalui terbebas dari keraguan | |
| dan tidak bisa dibuat menyimpang oleh orang lain (aparapraneya) | |
| sejauh semua dharma dihubungkan; Mereka memahami semua Dharma | |
| dari asal mula ketidakberadaan, dan tidak takut; Jika Mereka | |
| ingin mendapatkan Dharma maka Mereka segera mengetahuinya dengan | |
| sendirinya, dan mengajarkannya tanpa kenal lelah seperti para | |
| Buddha; Mereka adalah Guru dunia; Mereka mampu menjelaskan semua | |
| pertanyaan dan yang mampu mengajar tiga masa waktu (tryadhva); | |
| Mereka menjadi yang mengharapkan kesejahteraan kepada orang lain | |
| (hitaisin) melalui memperoleh belas kasih yang besar | |
| (maha-karuna); | |
| Mereka tidak mengabaikan (aparityaga) semua makhluk; Mereka | |
| diandalkan oleh semua; Perilaku Mereka adalah tulus, terbebas | |
| dari kecurangan dan kepalsuan (amaya); Mereka bersinar terang di | |
| semua ksetra; Mereka tidak melekat pada 'tiga alam | |
| (traidhātuka)'; Mereka tinggal dalam kedamaian | |
| (arana-viharin) melalui pemeriksaan (vicara) dari ungkapan umum | |
| belaka (vyavahara-matra); Mereka tinggal dalam keadan yang tanpa | |
| cacat melalui kegembiraan dalam ketiadaan dari kemelekatan | |
| (analaya); Mereka tinggal pada batas kenyatan (bhuta-koti) | |
| dengan memiliki ciri dari yang tidak membeda-bedakan | |
| (avikalpa-dharmin); Tujuan Mereka tanpa rintangan, di antara | |
| orang banyak, Mereka tidak memiliki kegemaran; Mereka tidak | |
| memiliki kerinduan untuk dharma dari batas yang mendasar; Dengan | |
| cara dari 'mengetahui semua (sarvaj�a)', Mereka mengajar orang | |
| lain bagaimana cara untuk memasuki Mahayana; Mereka telah | |
| mencapai keberanian melalui terbebas dari semua ketakutan dan | |
| kegentaran (roma-harsa); Mereka akrab dengan ucapan penyatuan | |
| (samdha-bhasita) dari para Tathagata dalam semua Sutra Pintu | |
| Gerbang Dharma (sarva-sutra-dharma-paryaya); Mereka mengetahui | |
| semua isi dari Dharma Buddha; Semua orang diberkati di dalam | |
| perkumpulan majelis yang ada Mereka didalamnya; Ketika Mereka | |
| melihat cinta kasih yang sangat besar dari para Buddha, Mereka | |
| bersukacita; Mereka cermat dalam memahami Dharma Buddha yang | |
| Mereka pelajari; Mereka memperlihatkan wajah (mukha-darsana) | |
| dimana-mana dengan masuk kedalam semua perkumpulan; Mereka tanpa | |
| takut di dalam perkumpulan majelis yang besar; Di dalam | |
| perkumpulan majelis yang besar, Mereka tidak dapat dilampaui; | |
| Mereka terkenal jauh dan luas; Mereka menjadi yang berada di | |
| dalam Mahayana, dipuja oleh semua dunia, dan adalah sang | |
| Penguasa Kebajikan sama seperti sang Sarvajna; Mereka menjadi | |
| yang layak diberikan persembahan (daksiniya) dari semua dunia, | |
| yang memiliki kualitas yang tidak habis-habisnya; Mereka menjadi | |
| yang mengalami kegembiraan besar dan keyakinan di kaki sang | |
| Tathagata; Mereka menjadi yang mampu fasih dengan baik | |
| (kusala-pratibhana) dalam menanyakan pertanyaan yang berhubungan | |
| dengan semua Buddha-dharma; Mereka melenyapkan semua ketakutan | |
| dan ancaman di dalam perkumpulan majelis, sehingga tidak patah | |
| semangat (anavasada); Mereka melenyapkan semua keraguan dan | |
| kesulitan sehingga semua orang mengerti; Mereka menghormati | |
| Dharma sungguh-sungguh; Mereka sama seperti singa yang mengaum | |
| mengalahkan semua guru penentang (parapravadin); Mereka | |
| mengalahkan semua sekte penentang (parapaksa), dengan tidak | |
| melanggar janji (anupahata-pratijna); Mereka mengeluarkan auman | |
| singa (simhanada), menempati tahta singa (simhasana) dengan | |
| mantap dan mengajarkan Dharma sama seperti para Buddha; Mereka | |
| memahami semua berbagai jenis pidato yang sangat banyak dari | |
| Buddha; Mereka membenamkan diri di dalam semua jutaan suara yang | |
| sangat banyak itu; Mereka penuh kesadaran dalam berbicara, tidak | |
| mengajarkan semua kebendaan duniawi (lokayatika); Mereka menjadi | |
| pengajar Dharma sejati (saddharma-bhanaka) dengan terdirikan di | |
| dalam penyebab KeBuddhaan (Buddha-hetu); Mereka mencintai dan | |
| menghormati Dharma dari para Buddha; | |
| Mereka selalu berpikir sedang berada di dekat-Nya, dan tidak | |
| pernah terpisah dari cinta kasih dari Buddha; Mereka mengambil | |
| kesenangan di dalam menempatkan mempraktekkan Dharma Buddha; | |
| Dalam datang dan pergi, Mereka selalu mengikuti sang Buddha; | |
| Mereka selalu tinggal di sisi teman yang baik (kalyana-mitra), | |
| tanpa pernah melelahkan mereka; Di Buddhaksetra di sepuluh | |
| penjuru arah, tidak ada tempat yang Mereka ingin menetap; Mereka | |
| semua melakukan sumpah (pranidhana) dan tindakan untuk | |
| membebaskan orang-orang yang sangat banyak di sepuluh penjuru | |
| arah; Kebijaksanaan Mereka adalah hal yang berharga; | |
| Mereka ahli dalam memberikan ketenangan dalam permata yang | |
| plaing unggul, telah terjun kedalam lautan dari Dharma; Mereka | |
| menghiasi semua sistem dunia dalam berbagai macam cara, tidak | |
| dapat diguncang di semua sistem dunia; Mereka menjadi yang | |
| mengalami keajaiban yang besar (mahapratiharya) oleh perbuatan | |
| Buddha dari penguasaan yang mudah (vikridita) dari kekuatan | |
| ajaib (pratiharya); Mereka hanya perlu satu pikiran sekejap | |
| (eka-citta-ksana) untuk melihat para Buddha; Mereka menjadi yang | |
| setelah menghormati (gaurava) Dharma, terisi dengan pengetahuan | |
| (jnana-parivrta); Mereka semua memperoleh tubuh Dharma | |
| (Dharmakaya), yang tanpa bentuk sama seperti ruang angkasa | |
| (akasa); Mereka mengajar orang lain untuk bercita-cita mencari | |
| jalan bodhisattva, dan memastikan bahwa garis keturunan Buddha | |
| (Buddha-vamsa) tidak terputus; Mereka mengejar Jalan bodhisattva | |
| tanpa pernah meninggalkan Mahayana; Mereka mencapai persenjataan | |
| dengan perisai besar (mahasamnaha-samnaddha), dan Mahayana yang | |
| sangat luas; Mereka menjadi yang tidak pernah berhenti dari | |
| semua praktek Bodhisattva (sarva-bodhisattva-carya); Mereka | |
| dengan cepat mencapai kemahatahuan (sarvajnata), yang dipuji | |
| oleh para Buddha; Mereka mendekati tingkat (bhumi) dari sepuluh | |
| kekuatan (dasabala) dari Buddha; Mereka menembus semua pikiran; | |
| Mereka memahami semua 'perhitungan (ganana)', mengetahui segala | |
| sesuatu yang bergantung pada tanggapan penglihatan | |
| (sarva-samjna-gata); Mereka melalui pemeriksaan (upapariksana) | |
| dari segala sesuatu yang bergantung pada perhitungan | |
| (sarva-samkhya-gata), terampil dalam semua pembubaran dan | |
| pembentukan; Mereka memahami semua perubahan wujud dari dunia; | |
| Mereka memahami semua keberhasilan dan kegagalan, kelahiran dan | |
| kehancuran; Mereka melalui praktek (pratipatti) dari | |
| kedermawanan yang seluruhnya (sarva-tyaga), adalah tidak melekat | |
| ataupun tidak menggenggam; Mereka menjadi Tuan penyumbang | |
| (Danapati) yang tanpa penyesalan (avipratrisarin), terampil | |
| dalam kedermawanan (tyaga); Mereka terjun kedalam lautan dari | |
| Dharma dengan permatanya dan, membuka gudang harta terutama, | |
| Mereka menyebarkannya semua; Di semua ksetra, Mereka | |
| melaksanakan sumpah Mereka tetapi tidak menetap di dalamnya; | |
| Mereka memiliki kekuatan yang sangat besar dari perubahan wujud | |
| ajaib sama seperti yang para Buddha dengan senang menggunakan; | |
| Dalam sekejap pikiran Mereka memanggil ke pikiran, para Buddha | |
| semuanya berdiri di depan Mereka; Dalam semua kepergian [untuk | |
| kelahiran kembali], Mereka tidak lagi bercita-cita untuk pergi, | |
| dan tidak ada tempat kelahiran [yang khusus Mereka | |
| cita-citakan]; Mereka melihat semua Buddhaksetra yang tidak | |
| terhitung di sepuluh penjuru arah; Mereka mendengar Dharma yang | |
| dikhotbahkan oleh para Buddha, menyimpannya, tidak melupakannya; | |
| Mereka melihat masing-masing dan setiap Buddha dengan | |
| perkumpulan majelis para Bhiksu-Nya; Namun pada saat ini, itu | |
| bukanlah dengan cara penglihatan dari para Arhan atau para | |
| Pratyekabuddha dari Jalan keabadian bahwa Mereka melihat, juga | |
| bukanlah bahwa Mereka meninggal dunia di sini dan terlahir di | |
| dalam Buddhaksetra itu dan lalu baru melihat, tetapi langsung | |
| sambil duduk di sini, Mereka melihat semua Buddha dan mendengar | |
| semua Dharma yang dikhotbahkan oleh para Buddha dan menerimanya | |
| semua, sama seperti Saya sekarang, di hadapan sang | |
| Bhagavān, melihat wajah sang Bhagavān, demikian juga | |
| para Bodhisattva tidak pernah terpisah dari para Buddha dan | |
| tidak pernah gagal untuk mendengar Dharma, bahkan didalam mimpi? | |
| " | |
| Sang Bhagavān berkata kepada Bhadrapala Bodhisattva | |
| Mahasattva : "Sangat baik ! Sangat baik ! Anda, Bhadrapala, | |
| telah mengemukakan demi keuntungan orang banyak | |
| (bahujana-hitāya), demi kebahagiaan orang banyak | |
| (bahujana-sukhāya), untuk belas kasihan kepada dunia | |
| (lokānukampāyai), untuk kesejahteraan dan kebahagiaan | |
| orang banyak, para dewa dan manusia (mahato | |
| janakāyasyārthāya hitāya sukhāya | |
| devānām ca manusyānām ca); Itu adalah bagus | |
| Bhadrapala, bahwa Anda telah berpikir untuk bertanya kepada sang | |
| Tathagata demikian pada hal ini. Anda, Bhadrapala, telah | |
| menyelesaikan tugas pada jaman para Jina masa lampau dan | |
| mempraktekkan apa yang telah dipelajari dan menanam akar | |
| kebajikan (kusala-mula); Anda telah membuat persembahan kepada | |
| banyak ratusan ribu koti nayuta para Buddha; Anda bercita-cita | |
| pada Dharma (Dharmathika), menginginkan Dharma (Dharma-kama); | |
| Anda melakukan praktek brahmacarya , menjaga sila dan tanpa | |
| keinginan untuk merenggut apapun (anupalambha); Anda terus | |
| mengerahkan diri untuk praktik Dharma, murni dan tidak rusak; | |
| Anda selalu makan sendiri dengan berpindapatta; Anda melatih | |
| Bodhisattva, menyenangkan Bodhisattva, mengajar (samdarsayasi) | |
| Bodhisattva, mendorong (samadapayasi) Bodhisattva, mengobarkan | |
| semangat (samuttejayasi) Bodhisattva, memberi petunjuk kepada | |
| (upadisasi) Bodhisattva, dan membawa banyak Bodhisattva hingga | |
| pencapaian (sadhayasi); Anda menginginkan kesejahteraan untuk | |
| para Bodhisattva; Untuk alasan ini Anda memiliki belas kasihan | |
| yang sangat besar; Anda memiliki keseimbangan batin terhadap | |
| semua orang; Anda memiliki kesempurnaan yang unggul dari | |
| penguasaan yang lengkap atas pikiran | |
| (sarva-cetovasita-parama-paramita); Jika sewaktu-waktu Anda | |
| ingin melihat sang Buddha, maka Anda melihat sang Buddha; Sumpah | |
| Anda sangat besar; Wilayah kegiatan Anda sangat mendalam | |
| (gambhira-gocara); Anda selalu mengingat kebijaksanaan sang | |
| Buddha; Anda memiliki pikiran kemahatahuan (sarvajnata-citta); | |
| Anda menjaga semua Dharma dan Sila, menegakkan Bodhi; Anda | |
| berada dalam kepemilikan penuh pada garis keturunan Tathagata | |
| (tathagata-vamsa), memiliki Bodhicitta yang sama sebanding | |
| dengan Vajra; Anda ahli dalam mengetahui tekad (asaya) dan | |
| tingkah laku (samudacara) dari semua makhluk ; Anda dapat | |
| ditemukan di hadapan semua Buddha; Bhadrapala, jika orang akan | |
| menceritakan kualitas kebajikan Anda, orang itu tidak akan | |
| pernah mencapai akhir; Bhadrapala, ada Samadhi yang bernama | |
| Buddha sekarang berdiri dihadapan (pratyutpanna buddha | |
| sammukhāvasthita nama samādhi). Jika orang | |
| mempraktekkan Samadhi itu tanpa melupakannya, jika orang | |
| mendengarkannya dengan penuh perhatian (avahita-srotra) dan | |
| berhasil dalam menjadikan pikiran tidak terganggu | |
| (aviksipta-citta), maka kualitas-kualitas yang unggul itu | |
| (guna-visesa) tidak akan sulit di peroleh." | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata kepada sang | |
| Bhagavān : "Saya mohon, Bhagavān, demi keuntungan | |
| orang banyak, demi kebahagiaan orang banyak, untuk belas kasihan | |
| kepada dunia, untuk kesejahteraan dan kebahagiaan orang banyak, | |
| para dewa dan manusia; Dan yang akan memancarkan cahaya terang | |
| yang besar demi para Bodhisattva Mahasattva di masa depan. " | |
| Kemudian sang Bhagavān berkata kepada Bhadrapala | |
| Bodhisattva Mahasattva : "Oleh karena itu, Bhadrapala, dengarlah | |
| dengan baik dan pertimbangkan dengan teliti, Saya akan | |
| menjelaskannya kepada Anda (tena hi, bhadrapala, srnu sadhu ca | |
| susthu ca manasikuru. bhasisye 'ham te)." | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata kepada sang | |
| Bhagavān : "Jadi begitulah, Bhagavan." | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva dan dunia beserta para | |
| dewanya, manusianya, asuranya, dan gandharvanya mendengar pada | |
| sang Bhagavān. | |
| #Post#: 11-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:05 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/png_a_di_da_phat_quan_the_am… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/png_a_di_da_phat_quan_the_am_k… | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/2qyFtGbxAho" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/red_waterfall_sutra.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/red_waterfall_sutra.jpg.html | |
| BAB 2 | |
| Praktek[/center] | |
| Kemudian Sang Bhagavān berkata kepada Bhadrapala | |
| Bodhisattva Mahasattva : "Bhadrapala, ada satu Dharma yang jika | |
| dipraktekkan (asevita), diolah (nisevita), dikembangkan | |
| (bhavita), dilatih (bahulikrta), dikuasai (yanikrta), secara | |
| aktif diupayakan (vastu-krta), dimunculkan (samutthapita), | |
| dibiasakan (paricita), sepenuhnya dimurnikan (suparyavadata), | |
| sepenuhnya dikonsentrasikan (susamahita), dan sepenuhnya | |
| dilakukan (susamarabdha), maka orang akan menjadi dikenal oleh | |
| semua kualitas (sarva-guna-visista). Apa satu Dharma itu? Yakni, | |
| pemusatan pikiran yang bernama Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita, yang mendatangkan pemenuhan kualitas yang | |
| pertama dari pembelajaran yang banyak | |
| (bahusrutya-purvakadharma)." | |
| Kemudian Sang Bhagavān berkata kepada Bhadrapala | |
| Bodhisattva Mahasattva : "Lalu, Bhadrapala, apa Samadhi yang | |
| bernama Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita itu? Yakni, | |
| berniat melakukan perenungan pada pikiran yang menjadikan Buddha | |
| sebagai objek tujuannya (buddharambana-cittamanasikara); Setiap | |
| Bodhisattva yang pikirannya pada masa kini terkonsentrasi dan | |
| diarahkan menuju para Buddha dari sepuluh penjuru arah, akan, | |
| jika Mereka memiliki pikiran terkonsentrasi, mencapai semua | |
| praktik yang mulia dari Bodhisattva. Melalui kesesuaian dengan | |
| kondisi untuk perenungan pada Buddha, membuat pikiran diarahkan | |
| pada Buddha; Memiliki pikiran yang tidak terganggu | |
| (aviksipta-citta); Memiliki kesadaran penuh (upasthita-smrti | |
| sehingga memperoleh kebijaksanaan (prajna); Tidak menghentikan | |
| semangat ketekunan (virya); Bersama dengan teman-teman yang baik | |
| (kalyanamitropasthana) dalam berlatih, mengembangkan, dan | |
| mempraktekkan 'kekosongan (sunyata)'; Melenyapkan 'penghalang | |
| (nivarana)'; Melenyapkan keadaan hilang kesadaran dan ngantuk | |
| (styana-middha); Menghindari pembicaraan dan tidak berkumpul; | |
| Menghindari 'teman yang jahat (papa-mitra)'; Mendekati | |
| teman-teman yang baik; Memiliki indera yang tidak kacau | |
| (aviksiptendriya); Dalam makan, mengetahui kapan telah cukup | |
| (bhojana-matrajnata); Memiliki semangat untuk tidak tidur selama | |
| waktu pertama atau waktu terakhir dari malam; Tidak mendambakan | |
| jubah, makanan, tempat tidur dan kursi, obat penyembuh sakit, | |
| dan barang-barang pribadi | |
| (civara-pindapata-sayanasana-glanapratyayabhai sajya-pariskara); | |
| Tidak menyerah dari hidup dalam kesunyian di hutan | |
| (aranya-vasa); Menjadi penyendiri, dan menghindari kerabat; | |
| Menjauhi desa tempat tinggal; Tidak melekat pada kepentingan | |
| diri; Mengabaikan kehidupan sendiri (jivita); Penolakan duniawi | |
| dari diri sendiri (atma-parityaga); Melayani para makhluk; | |
| Meninggalkan sanak saudara; Menjauhi tempat kelahiran | |
| (janma-bhumi); Tekun mempraktekkan (asevana) cinta kebaikan | |
| (maitrī); Memperoleh belas-kasihan (karunā); Tinggal | |
| berdiam di dalam sukacita (muditā); Mengembangkan | |
| keseimbangan batin (upeksa); Melenyapkan penderitaan (upaklesa); | |
| Menguasai sikap praktek kehati-hatian; Melenyapkan penutup; | |
| Menyempurnakan Dhyāna dengan tanpa berpuas didalamnya | |
| (an-asvadanata); Tidak mengembangkan tanggapan penglihatan dari | |
| bentuk-rupa (rupa-samjna); Tidak mengejar bentuk-rupa; | |
| Mendapatkan tanggapan penglihatan dari kemuakkan | |
| (asubha-samjna); Memiliki kesadaran penuh yang teguh; Tidak | |
| menggenggam 'kumpulan (skandha)'; Tiada pemikiran yang percuma | |
| mengenai 'unsur (dhatu)'; Tidak melekat pada 'landasan indera | |
| (ayatana)'; Tidak kehilangan kesabaran; Tidak melekat pada | |
| kehidupan; Tidak membanggakan kelahiran yang tinggi; Melenyapkan | |
| kebanggaan; Tidak iri (irsya) pada kehidupan orang; Menjadi | |
| dasar untuk kesejahteraan para makhluk; Memiliki pikiran yang | |
| sama (sama-citta) terhadap semua makhluk; Tidak mengabaikan para | |
| makhluk dari sepuluh penjuru arah; Menyelamatkan para makhluk | |
| dari sepuluh penjuru arah; Menganggap semua makhluk dari sepuluh | |
| penjuru arah sebagai diri sendiri; Menganggap semua makhluk dari | |
| sepuluh penjuru arah sebagai ibunya sendiri; Menganggap semua | |
| makhluk dari sepuluh penjuru arah sebagai ayahnya sendiri; | |
| Menganggap semua makhluk dari sepuluh penjuru arah sebagai | |
| anaknya sendiri; Menganggap semua makhluk dari sepuluh penjuru | |
| arah sebagai sanak saudaranya sendiri; Menganggap semua makhluk | |
| dari sepuluh penjuru arah sebagai yang tidak terkotori | |
| (nihklesa); Tidak ingin merenggut apa pun yang ada (bhava); | |
| Tiada kemelekatan yang tidak wajar pada sila (a-sila-paramarsa); | |
| Pengolahan konsentrasi (samadhi); Ingin belajar sangat banyak | |
| (bahusrutya) namun tidak menjadi sombong karena itu; Sempurna | |
| tanpa cacat (acchidra) dalam mematuhi unsur sila (sila-skandha); | |
| Tetap tenang di dalam unsur konsentrasi (samadhi-skandha); Tidak | |
| meragukan Dharma; Tidak bertengkar dengan Buddha; Tidak menolak | |
| Dharma; Tidak menyebabkan kerusuhan dalam ketentraman para | |
| Bhiksu Sangha; Menghindari pembicaraan liar (paisunya); Masuk | |
| kedalam kehadiran para Arya dan melayani Mereka; Menghindari | |
| orang-orang bodoh; Tidak menikmati dan tidak ingin mendengar | |
| pembicaraan duniawi (laukika-katha); Ingin mendengar, menikmati, | |
| menyukai, dan melakukan semua pembicaraan yang malampaui dunia | |
| (lokottara-katha); Tidak ingin mendengar pembicaraan binatang | |
| (tiryagjana-katha); Berlatih enam dharma yang menyenangkan; | |
| Berbicara yang menyenangkan (priya-vacana); Melenyapkan lima | |
| halangan (panca nivarana)'; Mempraktikkan lima tahap pembebasan | |
| (vimoksayatana); Pemahaman (parijnana) lima kumpulan | |
| (panca-skandha); Menghindari sepuluh perbuatan jahat | |
| (dasa-akusala-karmapatha); Berlatih sepuluh perbuatan kebajikan | |
| (dasa-kusala-karmapatha); Menyempurnakan sepuluh kekuatan | |
| (dasa-bala); Melenyapkan sembilan landasan maksud jahat | |
| (aghata-vastu); Memahami sembilan gangguan dan sembilan | |
| tanggapan penglihatan; Membuang delapan landasan dari kemalasan | |
| (alasya-vastu); Berlatih delapan landasan dari pengerahan usaha | |
| (arambha-vastu); Mempraktekkan delapan tahap dari kekuasaan | |
| (abhibhvayatana); Mengembangkan delapan pembebasan (vimoksa); | |
| Memperoleh delapan perenungan dari Makhluk besar | |
| (mahapurusa-vitarka); Menjadi selaras dengan delapan jalan Arya | |
| (aryastangamarga); Tidak melekat pada Dhyana; Tidak menjadi | |
| sombong (manyana) tentang pembelajaran (sruti); Melenyapkan | |
| kebanggaan; Ingin mendengar Dharma; Menginginkan Dharma; | |
| Bercita-cita pada Dharma; Mendambakan Dharma; Menjadi cenderung | |
| pada Dharma (dharma-nimna); Bertekad pada Dharma | |
| (dharma-pravana); Condong kepada Dharma (dharma-pragbhara); | |
| Menerapkan diri pada Dharma (dharmabiyukta); Terbebas dari | |
| pikiran yang percuma yang disebabkan oleh tanggapan penglihatan | |
| diri (atma-samjna); Penolakan tanggapan penglihatan makhluk | |
| (sattva-samjna); Tidak menangkap tanggapan penglihatan hidup | |
| (jivita-samjna); Pelenyapan tanggapan penglihatan orang | |
| (pudgala-samjna); Penghapusan tanggapan penglihatan kumpulan | |
| (skandha-samjna); Tidak menghuni tanggapan penglihatan | |
| keberadaan (bhava-samjna); Tidak memperhitungkan hal-hal dalam | |
| hal tahunan; Tidak menerima gagasan diri; Menghindari | |
| orang-orang dari sepuluh penjuru arah, dan tidak ingin merenggut | |
| mereka; Tidak mendambakan umur panjang; Memahami 'yang gelap | |
| [lima kelompok/kumpulan skandha]'; Tidak menjadi tunduk pada | |
| angan-angan khayalan; Tidak menjadi tunduk pada apa yang ada; | |
| Mencari Nirvana; Tidak menginginkan kelahiran dan kematian, | |
| memiliki ketakutan besar pada lahir dan mati; Tidak menginginkan | |
| 'pa�ca-skandha (rūpa (bentuk), vedanā (perasaan), | |
| saṁj�ā (gagasan), saṁskāra (pembentukan | |
| pikiran), and vij�āna (kesadaran)'; Menganggap 'siklus | |
| perpindahan (samsara)' sebagai yang sangat mengerikan; | |
| Menganggap kumpulan skandha sama seperti pencuri; Menganggap | |
| 'empat unsur yang besar (catur-dhātu : tanah, air, api, | |
| udara)' sebagai ular berbisa; | |
| Menganggap 'dua belas bidang indera (sad-indriya : mata, | |
| telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran) di tambah enam objek | |
| : pemandangan, suara, aroma, rasa, sentuhan, dan objek pikiran)' | |
| sebagai desa yang kosong; Berada di Tiga Dunia selama waktu yang | |
| lama tapi tidak menemukan kepuasan di sana; Tidak melupakan | |
| pencapaian Nirvana; Menganggap nafsu keinginan sebagai yang | |
| harus disingkirkan sama seperti gumpalan dahak (kheta-pinda); | |
| Menganggap makanan sebagai yang tidak menyenangkan; Menjadi | |
| cenderung untuk mengundurkan diri dari keduniawian | |
| (abhiniskramana); Tidak mengambil kesenangan dalam kehidupan | |
| rumah tangga; Menganggap putra dan putri sebagai belenggu; | |
| Menganggap istri sebagai raksasi; Memiliki keyakinan yang tidak | |
| putus (abhedya-prasada) dalam ajaran Buddha; Bercita-cita untuk | |
| pelenyapan kelahiran dan kematian; Tidak terlibat dalam | |
| perselisihan (vipratyanika) dengan orang-orang; Menjadi yang | |
| tidak memiliki rumah tinggal (aniketa) dalam semua bidang dunia; | |
| Menjadi yang bertatap-tatapan dengan semua Buddha | |
| (sarva-buddha-sammukhi-bhuta); Menjadi yang dinobatkan dengan | |
| patut (supasampanna) dan memimpin kehidupan suci (brahma-carya) | |
| dengan baik; Tidak ingin jatuh ke dalam kelahiran dan kematian; | |
| Selalu berdiri di kehadiran para Buddha; Menganggap tubuh yang | |
| diterima sebagai mimpi; Menjadi murni dalam kecenderungan | |
| (adhimukti); Menjadi yang berkebajikan dalam tekad yang tinggi | |
| (adhyasaya); Pikiran yang luwes (citta-karmaniya); Penolakan | |
| pada usaha keras yang tidak benar (ayuktarambha); Mengerahkan | |
| diri pada usaha keras yang benar (yuktarambha); Melenyapkan | |
| semua tanda (nimitta); Tidak ragu lagi, setelah memperoleh | |
| keyakinan; Melakukan sama persis seperti yang ditujukan; | |
| Menghancurkan semua gagasan; Memiliki kesamaan dari tiga masa | |
| waktu (tryadhva-samata); Perenungan pikiran mengingat semua | |
| Buddha (sarva-buddhanusmrti); Menimbulkan semua akar kebajikan | |
| (kusalamula); Selalu memikirkan kualitas kebajikan dari para | |
| Buddha; Kekuatan Pemberkatan (adhisthana) dari semua Buddha; | |
| Mencapai penguasaan konsentrasi pikiran (samadhi); Tidak | |
| mengikuti tanda-tanda tubuh Buddha; Menganggap semua 'gejala | |
| kejadian (dharma)' sebagai yang sama (sarva-dharma-samata); | |
| Tidak berdebat (avivada) dengan dunia; Tidak menentang | |
| (apratikula) tugas kewajiban; Memperoleh pemahaman dari | |
| kemunculan yang sesuai dengan sebab dan kondisi | |
| (pratitya-samutpada); | |
| Memperoleh kesabaran dari tahap Tathagata pada jalan menuju | |
| pembebasan; Jalan masuk ke dharmadhatu; Pemahaman unsur dari | |
| ruang angkasa (akasa-dhatu); Ketiadaan kemelekatan pada alam | |
| makhluk (sattva-dhatu); | |
| Dengan memahami kekosongan, memikirkan orang sebagai yang tidak | |
| dihasilkan (ajata), yang tidak binasa (aniruddha), dan yang | |
| tidak menghuni (asthita); Menyadari alam Nirvana | |
| (nirvana-dhatu); Pemurnian mata kebijaksanaan (prajna-caksu); | |
| Segala sesuatu menjadi yang tidak mendua (sarva-dharma-advaya); | |
| Memiliki pikiran kebangkitan tidak di tengah ataupun tidak di | |
| ujung (anantamadhya-bodhicitta); memusatkan pikiran ke satu | |
| titik (cetasa ekotibhava) menuju pintu masuk kedalam pengetahuan | |
| yang tidak terhalang (apratihata-jnana) dengan semua Buddha; | |
| Memasuki keadaan yang terbebas dari halangan (anavarana); | |
| Memiliki kebijaksanaan yang tiada cela; Dengan berhasil dalam | |
| menyadari pikiran kebangkitan (bodhicitta), memiliki | |
| kebijaksanaan Buddha tidak tergantung pada orang lain | |
| (aparapratyaya-buddha-jnana); Memperlakukan teman yang baik | |
| seolah-olah mereka adalah Guru (sasta), dan tidak berpikir | |
| mereka sebagai yang berbeda; Selalu berada di antara Bodhisattva | |
| dan tidak pernah berpisah dari mereka; Menjadi tidak | |
| tergoyahkan, bahkan oleh perbuatan semua Mara; Semua orang | |
| menjadi sama seperti pantulan di cermin (pratibhasa); Melihat | |
| semua Buddha sebagai yang sama seperti gambar; Mengikuti semua | |
| praktek dari Dharma; Mencari Bodhicitta; Memiliki pikiran yang | |
| tenang (samata-citta) terhadap kesempurnaan (paramita); Kesamaan | |
| dari penglihatan para Tathagata dan batas kenyataan | |
| (bhuta-koti); Kesamaan dari semua kualitas kebajikan | |
| (sarva-guna-dharma-samata); Memulai jalan Bodhisattva yang murni | |
| dengan cara ini. Ini, Bhadrapala, adalah Pemusatan pikiran | |
| terkonsentrasi yang bernama Buddha sekarang berdiri dihadapan | |
| (Pratyutpanna Buddha Sammukha Avasthita Nama Samadhi)." | |
| Sang Bhagavān lanjut berkata kepada Bhadrapala Bodhisattva | |
| Mahasattva : "Berdasarkan kebajikan dari kualitas (dharma) dari | |
| perilaku ini, akan menghasilkan Samadhi, yaitu Pratyutpanna | |
| Buddha Sammukhāvasthita Samādhi. Dengan cara apa, | |
| Bhadrapala, orang menghasilkan Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samādhi? Dengan cara ini, Bhadrapala, | |
| jika ada Bhiksu, Bhiksunī, Upāsaka, dan | |
| Upāsikā yang menjaga sila secara keseluruhan, mereka | |
| harus menetap di suatu tempat yang sunyi sendirian, untuk | |
| mengingat membayangkan dalam pikiran (cittam utpadayati) : | |
| kehadiran Amitabha Tathagata Arhan SamyaksamBuddha, sedang | |
| tinggal berdiam (tisthati), sedang dihormati (dhriyate), sedang | |
| mengisi waktu (yapayati) mengajarkan Dharma (dharmam ca | |
| desayati); kemudian, sesuai dengan apa yang telah dipelajari | |
| (yathasrutam), mereka harus merenungkan dengan saksama | |
| (manasikaroti) bahwa dari sini melewati sepuluh juta koti | |
| Buddhaksetra jauhnya ke penjuru barat, di dalam sistem dunia | |
| yang bernama Sukhavati (sukhavati-lokadhatu), Bhagavān | |
| Amitabha Tathagata Arhan SamyaksamBuddha sedang tinggal berdiam, | |
| sedang dihormati, sedang mengisi waktu mengajarkan Dharma, di | |
| tengah-tengah rombongan dari para Bodhisattva; Biarlah mereka | |
| semua terus-menerus memikirkan sang Tathagata dengan pikiran | |
| yang tidak terganggu (aviksipta-cittena). " | |
| Sang Bhagavān lanjut berkata kepada Bhadrapala Bodhisattva | |
| Mahasattva : "Ini adalah sama seperti contoh (tadyathapi nama) | |
| laki-laki atau perempuan yang pergi tidur dan dalam mimpi | |
| melihat kemunculan dari bentuk (rupakara), melihat emas, perak, | |
| dan perhiasannya, orang tuanya, saudara, istri dan anak-anaknya, | |
| kerabat dan teman-temannya, hal-hal yang menyenangkan (manojna), | |
| yang disayangi (priya), yang tidak buruk (apratikula) dan | |
| bersama-sama dengan mereka ia bermain (kridati), sangat | |
| menikmati dirinya sendiri (ramati) dan menghibur dirinya sendiri | |
| (paricarayati), dari berbicara dan bergaul dengan mereka. Ketika | |
| ia bangun, ia memberitahukan orang lain tentang hal itu yang ia | |
| lihat, dengar, pikir, sadari, berbicara dan bergaul; dan setelah | |
| itu ia bahkan menitikkan air mata memikirkan apa yang ia lihat | |
| dalam mimpi itu. Dengan cara yang sama (evam eva), Bhadrapala, | |
| para Bodhisattva, apakah mereka menjadi pertapa (pravrajita) | |
| atau 'pemakai jubah putih [Upāsaka dan Upāsikā]', | |
| pergi ke suatu tempat yang sunyi dan duduk sendiri, setelah | |
| belajar tentang Buddhaksetra dari Amitabha Tathagata Arhan | |
| SamyaksamBuddha di penjuru barat, harus memikirkan dengan | |
| saksama sang Amitayus Buddha di penjuru arah itu. Mereka harus | |
| sempurna tidak melanggar sila (sila-skandha), dan memikirkan-Nya | |
| dengan perhatian penuh (smrti) dan dengan pikiran tunggal, baik | |
| untuk satu hari dan satu malam, atau dua atau tiga atau empat | |
| atau lima atau enam atau selama tujuh hari tujuh malam. Jika ia | |
| sungguh-sungguh merenungkan dengan pikiran yang tidak terganggu | |
| pada sang Amitayus Tathagata selama tujuh hari dan tujuh malam, | |
| maka, setelah tujuh hari dan tujuh malam penuh berlalu, ia akan | |
| melihat sang Bhagavān Amitayus Tathagata. Jika ia tidak | |
| melihat sang Bhagavān dalam keadaan sadar, maka sang | |
| Bhagavān Amitayus Tathagata akan memperlihatkan wajah-Nya | |
| kepada ia dalam mimpi ketika ia tidur." | |
| "Bhadrapala, Itu adalah sama seperti hal-hal yang dilihat orang | |
| di dalam mimpi - ia tidak sadar pagi atau malam, juga tidak ia | |
| sadar sedang di dalam atau di luar; Ia tidak gagal melihat | |
| dikarenakan ada dalam kegelapan, juga ia tidak gagal melihat | |
| dikarenakan ada halangan. Dalam cara yang sama, Bhadrapala, | |
| untuk pikiran dari para Bodhisattva Mahasattva : Ketika mereka | |
| melaksanakan pemanggilan ke pikiran ini, ruang angkasa diantara | |
| dunia tidak menghalangi mereka. Raja gunung besar yang terkenal, | |
| Sumeru, dan lingkaran gunung dan lingkaran besar raja gunung, | |
| Cakravada | |
| (sumeru-parvataraja-cakravada-mahacakravada-parvataraja), dan | |
| sama juga pegunungan hitam di dalam semua Buddhaksetra, dan | |
| semua tempat-tempat yang gelap diantaranya adalah terungkap | |
| untuk mereka, tidak bisa menghalangi penglihatan mereka dan | |
| pikiran mereka tidak terhambat. Para Bodhisattva Mahasattva ini | |
| tidak melihat melalui 'mata surga (divyacaksu)' juga tidak | |
| mendengar Saddharma melalui 'telinga surga (divyasrota)', juga | |
| tidak berangkat menuju ke Buddhaksetra itu dengan cara 'kekuatan | |
| super (rddhiabhijnabala)', juga tidak mereka meninggal dunia | |
| disini untuk dilahirkan di dalam Buddhaksetra itu disana dan | |
| lalu kemudian melihat; Namun, Bhadrapala, sementara sedang duduk | |
| disini dimana Bodhisattva melihat (janati) dirinya sendiri | |
| sedang berada di dalam Buddhaksetra itu, dan melihat sang | |
| Bhagavān Amitayus Tathagata, mendengar Dharma yang Dia | |
| ajarkan, menerimanya semua, mempertahankannya (adharayati), | |
| menguasainya (paryavapnoti), menjaganya (dharayati). Bangkit | |
| dari Meditasi itu, sang Bodhisattva mampu mengajarkan Dharma itu | |
| kepada orang lain dalam keseluruhan (vistarena), sama seperti | |
| yang telah didengarnya, dipertahankannya dan dikuasainya." | |
| "Sebagai persamaan, Bhadrapala, ada laki-laki tertentu yang | |
| tinggal di kota besar Rajagrha mendengar bahwa di kota | |
| Vaiśālī ada wanita penghibur yang bernama | |
| Sumanā. Laki-laki lain mendengar tentang wanita penghibur | |
| yang bernama Amrapali; dan laki-laki lainnya mendengar tentang | |
| Utpalavarna, yang bekerja sebagai wanita penghibur. Kemudian | |
| mereka semua merindukannya. Para laki-laki itu tidak pernah | |
| melihat tiga wanita tersebut, tetapi segera setelah mereka | |
| mendengar tentangnya nafsu mereka terangsang. Sementara secara | |
| berulang-ulang (bhuyo bhuyas) merenungkannya, mereka tidur dan | |
| dalam mimpi, mereka melihat diri mereka sendiri pergi | |
| mengunjungi para wanita itu. Jadi sama seperti para lelaki itu | |
| membayangkan pikiran yang bernafsu gairah itu saat mereka | |
| terjaga di kota besar Rajagrha, demikian juga ketika tidur para | |
| lelaki itu bermimpi melihat para wanita penghibur itu, | |
| menjadikannya istri, memanjakan diri dalam hubungan intim | |
| (maithuna), dan terlegakan dari nafsu gairah. Pada saat bangun, | |
| mereka mengingat apa yang telah mereka lihat, dengar, ketahui, | |
| rasa, dan alami dalam mimpi, Bhadrapala, datang ketempat dimana | |
| Anda berada, mereka akan menceritakan hal itu kepada Anda. | |
| Setelah mendengar hal itu, gunakanlah contoh peristiwa ini untuk | |
| mengajarkan Dharma kepada mereka, sehingga mereka mengerti | |
| kebijaksanaan ini dan sampai pada tahap 'yang tanpa kemunduran | |
| (avinivartanīya)' dari pencapaian Anuttarā | |
| Samyaksambodhi. Saya juga meramalkan (vyakaromi) bahwa dimasa | |
| depan mereka akan menjadi Tathagata Arhan SamyaksamBuddha dengan | |
| nama 'Suvibuddha (Yang Terbangunkan Dengan Baik)'. Dengan | |
| memperoleh kesabaran (ksanti), para Lelaki itu hari ini melihat | |
| dan mengingat (anusmr-) tanda-tanda sebelumnya itu | |
| (purva-nimitta)." | |
| "Dengan cara yang sama, Bhadrapala, para Bodhisattva yang | |
| memiliki Pratyutpanna Buddha Sammukha Avasthita Samadhi ini | |
| mendengar tentang sang Bhagavān Amitayus Tathagata Arhan | |
| SamyaksamBuddha ketika sedang tinggal di dunia ini. Hanya dengan | |
| mendengar nama, penampilan dan kualitas dari sang Tathagata, | |
| dengan pikiran yang tidak terganggu, Mereka mengingat kembali | |
| membayangkan (samanusmarati) sang Bhagavān Amitayus | |
| Tathagata Arhan SamyaksamBuddha. Dengan berulang-ulang | |
| merenungkan dengan saksama pada-Nya, Mereka melihat sang | |
| Tathagata. Dengan terdirikan di dalam Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukha Avasthita Samadhi itu, setelah melihat sang Tathagata, | |
| Mereka bertanya : 'Bhagavan, Dharma apa yang digunakan | |
| Bodhisattva Mahasattva untuk dilahirkan di sistem dunia Anda?'" | |
| Dalam cara ini, kapanpun orang menginginkan untuk dilahirkan di | |
| setiap Buddhaksetra apapun, orang menanyakan kepada sang | |
| Tathagata. Ditanya demikian, sang Bhagavān Amitayus | |
| Tathagata berkata kepada Bodhisattva itu : 'Kulaputra, jika | |
| pemanggilan Buddha ke pikiran (buddhanusmrti) itu dipraktekkan | |
| (asevita), diolah (nisevita), dikembangkan (bhavita), dan | |
| dilatih (bahulikrta), maka orang dilahirkan dalam sistem dunia | |
| ini. Jika pemanggilan Buddha ke pikiran itu dipraktekkan, | |
| diolah, dikembangkan, dan dilatih, maka orang akan dilahirkan | |
| dalam Buddhaksetra ini. Lalu apa, Kulaputra, pemanggilan Buddha | |
| ke pikiran itu? Yaitu, ketika orang merenungkan dengan saksama | |
| pada sang Tathagata secara demikian : Dia adalah Yang Telah | |
| Datang, Yang Layak, Yang Terbangkitkan Sempurna, Yang Sempurna | |
| Pikiran Dan Perbuatan, Yang Terbahagia, Yang Mengetahui Dunia, | |
| Penjinak Nafsu Makhluk Yang Tiada Tandingan, Guru Dewa and | |
| Manusia, Yang Tercerahkan, Mahluk Yang Tertinggi. | |
| (tathagato'rhan samyaksambuddho vidyacaranasampannah sugato | |
| lokavid anuttarah purusadamyasarathih sasta devanam ca | |
| manusyanam ca buddho bhagavan), memiliki tiga puluh dua tanda | |
| dari Makhluk besar (dvatrimsan-mahapurusa-laksana) dan tubuh | |
| yang berwarna sama seperti emas, menyerupai bentuk emas | |
| (suvarna-rupa) yang cerah, bersinar, dan terbentuk dengan baik | |
| (susthita), terhiasi dengan baik sama seperti pilar permata | |
| (ratna-stambha). Dia sangat indah dan dengan kemuliaan yang | |
| tiada bandingan dan sedang mengajarkan Dharma di tengah-tengah | |
| perkumpulan dari Bodhisattva dan murid pendengar | |
| (sravaka-sangha), sedang mengajarkan apapun yang sesuai dengan | |
| yang tidak bisa binasa (yathavipranasam tatha samdarsayati), | |
| bahwa 'gejala kejadian (dharma)' adalah kosong dan oleh karena | |
| itu tidak bisa binasa. Mengapa? Karena yang tidak bisa binasa | |
| itu adalah semua dharma, tanah adalah tidak bisa binasa, air, | |
| api, udara, bhuta, dewa, brahma dan prajapati adalah tidak bisa | |
| binasa, bentuk (rupa) adalah tidak bisa binasa, perasaan | |
| (vedana), tanggapan penglihatan (samjna), pembentukan (samskara) | |
| dan kesadaran (vijnana) adalah tidak bisa binasa. Ketika tidak | |
| berpikir dengan sia-sia (manyate), tidak salah memahami | |
| (upalabhate), tidak melekat (abhinivisate), tidak salah | |
| menyadari (samjanati), tidak salah membayangkan (kalpayati), | |
| tidak salah membedakan (vikalpayati), tidak salah | |
| mempertimbangkan (samanupasyati) sang Tathagata, ketika | |
| memperoleh 'meditasi dari kekosongan (sunyata-samādhi)' | |
| dengan sungguh-sungguh merenungkan sang Tathagata tanpa | |
| penangkapan landasan, Yang demikian Itu adalah pemanggilan sang | |
| Buddha kedalam pikiran." | |
| "Setelah mengembangkan Samadhi itu dan berkonsentrasi pada | |
| Samadhi itu, sang Bodhisattva, ketika keluar dari Samadhi itu, | |
| akan datang ketempat dimana Anda berada, Bhadrapala, dan tiba | |
| disana akan memberitahukan Anda tentang Samadhi itu. Lalu, | |
| Bhadrapala, Anda mengajarkan Dharma itu sehingga Bodhisattva itu | |
| mencapai keadaan yang tanpa kemunduran dari pencapaian | |
| Anuttarā Samyaksambodhi. Lalu, Saya juga meramalkan bahwa | |
| di masa depan, Orang itu akan menjadi Tathagata Arhan | |
| SamyaksamBuddha yang bernama 'Pratibhanaprapta (Yang Mencapai | |
| Kefasihan Berbicara).'" | |
| Sang Bhagavān lanjut berkata kepada Bhadrapala Bodhisattva | |
| Mahasattva : "Siapa, Bhadrapala, yang telah menyaksikan | |
| Bodhisattva Samādhi ini? Murid Saya : Anda sendiri, | |
| Sthavira Mahākāśyapa, Indradatta Bodhisattva, | |
| Susima Devaputra, bersama-sama dengan para Bodhisattva yang saat | |
| ini mengetahui Samādhi ini. Siapapun yang telah berlatih | |
| dan memperoleh penguasaan (vasibhuta) pada Samādhi ini | |
| menyaksikannya. Apa yang mereka saksikan? Mereka menjadi saksi | |
| Samādhi ini, mengetahui itu menjadi konsentrasi dari | |
| kekosongan." | |
| Sang Buddha berkata kepada Bhadrapala:. "Di masa lalu | |
| (bhutapurvam), Bhadrapala, ada Tathagata Arhan SamyaksamBuddha | |
| yang bernama Subodhi, pada jaman itu, ada seorang laki-laki | |
| melakukan perjalanan, yang membawanya ke sebuah padang gurun | |
| terpencil yang luas di mana ia tidak mampu untuk mendapatkan | |
| makanan atau minuman. Setelah kelaparan dan kehausan dan | |
| dikuasai mati suri dan kelesuan, ia tertidur, di dalam mimpi ia | |
| memperoleh makanan dan minuman yang banyak. Dengan | |
| memperolehnya, ia makan dan minum, lalu rasa lapar dan hausnya | |
| menghilang. Setelah ia bangun, baik perutnya maupun bekalnya | |
| tidak bertambah besar, ia berpikir : 'Dalam cara ini, seperti | |
| mimpi, demikian juga gejala kejadian (dharma)'. Dengan memahami | |
| itu menjadi demikian, ia memperoleh kesabaran menerima gejala | |
| kejadian sebagai yang tidak dihasilkan | |
| (anutpattikadharmaksānti); Ia juga menjadi 'yang tidak bisa | |
| dimundurkan (avaivartika)' dari Anuttarā Samyaksambodhi." | |
| "Dengan cara yang sama, Bhadrapala, Bodhisattva apakah sebagai | |
| 'perumah tangga (grhastha)' atau 'yang meninggalkan kehidupan | |
| duniawi (Pravrajitah)', mendengar sang Tathagata berada di | |
| penjuru arah yang demikian, dan dengan saksama merenungkan pada | |
| sang Tathagata di penjuru arah itu, akan memperoleh penglihatan | |
| pada sang Buddha. Dia harus tidak memiliki tanggapan penglihatan | |
| dari segala sesuatu yang ada (bhava-samjna), tapi harus memiliki | |
| tanggapan penglihatan dari ruang angkasa (akasa-samjna). Dengan | |
| tepat terdirikan di dalam tanggapan penglihatan dari ruang | |
| angkasa dan dengan merenungkan terus-menerus pada tanggapan | |
| penglihatan Buddha (buddha-samjna), sang Bodhisattva akan | |
| melihat sang Tathagata, yang indah (subha) dan menyerupai patung | |
| dari permata beril (vaidurya-pratima); Sang Bodhisattva itu akan | |
| melihat sang Tathagata Arhan SamyaksamBuddha yang demikian itu." | |
| "Hal itu sama seperti, misalnya, Bhadrapala, beberapa orang atau | |
| yang lainnya melakukan perjalanan dari tempat asalnya menuju ke | |
| negara lain, dan saat tiba di sana ia merenungkan ke pikiran | |
| tentang tempat asalnya; Setelah dengan saksama merenungkan pada | |
| hal-hal seperti yang ia biasanya lihat, dengar, tahu, dan | |
| rasakan, ia dikuasai oleh mati suri dan kelesuan, dan tertidur; | |
| Dalam mimpi ia melakukan perjalanan menuju ke tempat asalnya dan | |
| merasakan dirinya berada di sana, dan ia melihat hal-hal seperti | |
| yang sebelumnya ia biasanya lihat, dengar, rasa, dan sadari; Ia | |
| pergi ke sana dan juga kembali lagi. Setelah bangun, ia | |
| menceritakan hal-hal itu di antara kerabatnya, teman-temanya, | |
| sanak saudaranya, dan ibunya, dengan mengatakan : 'Demikian itu | |
| yang saya jalani, hal-hal ini yang saya lihat, hal-hal ini yang | |
| saya alami di tempat itu.'" | |
| 'Dalam cara yang sama, Bhadrapala, sang Bodhisattva, apakah | |
| sebagai grhastha atau Pravrajitah, ketika ia mendengar bahwa | |
| sang Tathagata berada di penjuru arah yang demikian, harus | |
| merenungkan dengan saksama pada Tathagata di penjuru arah itu | |
| dengan penuh kesadaran dan tanpa pikiran yang terganggu, agar | |
| untuk mendapatkan penglihatan Buddha. Dengan cara itu, sang | |
| Bodhisattva akan melihat sang Tathagata yang seperti patung dari | |
| permata beril yang berdiri dengan indah. " | |
| "Hal itu sama seperti, misalnya, Bhadrapala, ketika Bhiksu | |
| melakukan meditasi pada yang menjijikkan (asubha-bhavana) | |
| melihat di depannya ada mayat yang membengkak (vyadhmataka), | |
| ketika ia melihat di depannya ada mayat yang telah membiru | |
| (vinilaka), yang membusuk (vipuyaka), yang berdarah | |
| (vilohitaka), yang termakan (vikhaditaka), bahwa daging telah | |
| pergi (udgata), atau yang tidak memiliki daging atau darah, atau | |
| berwarna putih, atau warna kerang, atau tulang kerangka (asthi), | |
| maka hal-hal itu yang dari mayat yang membiru hingga menjadi | |
| tulang kerangka, yang tidak datang dari mana pun, dan tidak | |
| pergi kemanapun. Yang tidak dibuat oleh siapa pun, yang tidak | |
| pula dihentikan (niruddha) oleh siapapun, namun, Bhadrapala, | |
| sang Bhiksu dengan penguasaan pikirannya pada satu titik | |
| (ekagrata), ia melihat kerangka tergeletak di depannya." | |
| "Dalam cara yang sama, Bhadrapala, di penjuru arah apa pun sang | |
| Tathagata Arhan SamyaksamBuddha mungkin berdiam, para | |
| Bodhisattva, didukung (parigrhita) oleh Buddha, yang terdirikan | |
| pada Samadhi ini merenungkan dengan saksama (manasikaronti) pada | |
| penjuru arah itu, agar untuk mendapatkan penglihatan dari para | |
| Buddha. Dengan merenungkan secara saksama pada penjuru arah itu, | |
| Mereka melihat sang Tathagata Arhan Samyaksambuddha di penjuru | |
| arah itu. Mengapa demikian? Yaitu, Bhadrapala, perolehan dari | |
| penglihatan dari para Buddha adalah hasil alami (nisyanda) dari | |
| Samadhi ini. Bodhisattva yang didirikan pada Samadhi ini melihat | |
| para Tathagata, dan Mereka muncul kepadanya, melalui gabungan | |
| dan persetujuan dari tiga hal ini : kekuatan dari Buddha | |
| (buddhanubhava), kekuatan akar kebajikan (kusala-mula) yang | |
| ditimbulkan diri sendiri, dan kekuatan dari Samadhi yang | |
| diperoleh itu." | |
| "Hal itu sama seperti, misalnya, Bhadrapala, ada lelaki atau | |
| perempuan yang mencuci kepalanya dan memakai perhiasan, ingin | |
| melihat keberadaan dirinya sendiri, dan ia berpikiran untuk | |
| melihat dirinya di sebuah wadah yang berisi minyak yang jernih, | |
| atau wadah yang barisi air yang jernih, atau cermin bulat yang | |
| dipoles dengan baik (adarsa-mandala), atau sepotong kristal yang | |
| tanpa cacat. Saat ia melihat bentuk-rupanya sendiri, Bhadrapala, | |
| apa yang Anda pikirkan (tat kim manyase)? Apakah penampilan | |
| bentuk dari lelaki atau perempuan di dalam wadah yang berisi | |
| minyak yang jernih, atau wadah yang barisi air yang jernih, atau | |
| cermin bulat yang dipoles dengan baik, atau sepotong kristal | |
| yang tanpa cacat itu - apakah itu berarti bahwa lelaki atau | |
| perempuan itu pergi ke dalamnya atau memasukinya ? " | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva mengatakan: 'Tidak, | |
| Devatideva, itu tidak terjadi. Devatideva, karena minyak dan air | |
| itu jernih dan tidak terganggu, atau cermin bulat itu dipoles | |
| dengan baik, atau sepotong kristal itu bersih, maka pantulan | |
| (pratibimba) itu muncul; Tubuh lelaki atau perempuan itu tidak | |
| muncul dari air, minyak, cermin, atau sepotong kristal, itu | |
| tidak datang dari mana pun juga tidak pergi ke mana pun, itu | |
| tidak dihasilkan dari mana pun, juga tidak dihentikan (niruddha) | |
| di mana pun." | |
| Sang Bhagavan berkata : "Bagus, bagus, Bhadrapala. Anda benar, | |
| Bhadrapala. Jadi, Bhadrapala, sama seperti yang Anda katakan, | |
| ketika bentuk (rupa) adalah baik dan jelas (suparisuddha), | |
| pantulannya (pratibimba) muncul. Dalam cara yang sama, ketika | |
| Bodhisattva mengembangkan Samadhi ini dengan benar, Bodhisattva | |
| itu melihat sang Tathagata dengan sedikit kesulitan | |
| (alpa-krcchrena). Setelah melihat-Nya, Ia mengajukan pertanyaan, | |
| dan disenangkan dengan penjelasan dari pertanyaan itu. Setelah | |
| berpikir: "Apakah sang Tathagata ini datang dari suatu tempat? | |
| Apakah saya ada pergi ke mana pun?" Ia mengerti (prajanati) | |
| bahwa sang Tathagata tidak datang dari mana pun. Setelah | |
| memahami (samprajna) bahwa tubuhnya sendiri juga tidak pergi ke | |
| mana pun, Ia berpikir : "Apa pun yang dari tiga dunia ini | |
| (traidhatuka) tidak lain adalah pikiran (citta-matra). Mengapa | |
| demikian ? Yaitu, sebagaimana Saya membeda-bedakan hal | |
| (vikalpayati), jadi mereka muncul." | |
| "Pikiran tidak dipahami sebagai yang di dalam, atau sebagai yang | |
| diluar, ataupun yang dari keduanya. Itu timbul secara berkondisi | |
| (pratitya) setelah memahaminya dalam cara yang berbeda | |
| (anyatha). Yang dihasilkan secara berkondisi | |
| (pratitya-samutpanna) tidak memiliki keberadaan (abhava). Yang | |
| tidak memiliki keberadaan adalah yang tidak dilahirkan (ajata). | |
| Yang tidak dilahirkan tidak bisa dipahami (anupalambha). Yang | |
| tidak bisa dipahami adalah yang kosong oleh sifat alaminya | |
| (svabhava-sunya). Yang kosong oleh sifat alaminya adalah yang | |
| tidak dapat ditentukan (aprajnapaniya). Yang tidak dapat | |
| ditentukan adalah yang tidak bisa dilihat, atau disadari | |
| (vijnata), atau dilekati (sakta), atau ditunjukkan (desita), | |
| atau dihancurkan (vipranasta), atau diungkapkan (prabhavita)." | |
| "Pikiran menciptakan para Buddha, pikiran itu sendiri yang | |
| melihat Mereka. Para Buddha adalah pikiran, pikiran adalah para | |
| Tathagata. Pikiran adalah tubuh saya, pikiran melihat para | |
| Buddha. Pikiran tidak dirinya sendiri mengetahui pikiran, | |
| pikiran tidak dirinya sendiri melihat pikiran. Pikiran yang | |
| dengan gagasan (samjna) adalah kebodohan; Pikiran yang tanpa | |
| gagasan adalah Nirvana. dharma ini adalah 'yang tanpa intisari | |
| (asaraka)'. Mereka semua dihasilkan dengan berpikir (manyana). | |
| Karena pikiran adalah kosong (sunya), maka apa pun yang | |
| dipikirkan adalah yang pada akhirnya tidak ada. Yang demikian | |
| itu, Bhadrapala, adalah penglihatan dari Bodhisattva yang | |
| didirikan di dalam Samadhi." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini (atha khalu bhagavams tasyam velayam ima | |
| gatha abhasata) : | |
| 'Melalui pikiran, sang Buddha dihasilkan; | |
| Dan dengan pikiran itu sendiri (cittenaiva) Dia terlihat. | |
| Bagi Saya, sang Buddha hanyalah pikiran, | |
| Hanya pikiran adalah sang Tathagata. | |
| Tubuh Saya hanyalah pikiran, | |
| Dan sang Buddha dilihat oleh pikiran. | |
| Bagi Saya, 'kebangkitan (bodhi)' hanyalah pikiran; | |
| Pikiran hanyalah yang tanpa keberadaan diri (svabhava). | |
| Pikiran tidak mengetahui pikiran, | |
| Pikiran tidak melihat pikiran. | |
| Gagasan pikiran (citta-samjna) adalah kebodohan, | |
| Pikiran yang tanpa gagasan (a-citta-samjna) adalah Nirvana. | |
| dharma ini adalah yang tanpa intisari (asara), | |
| Mereka semua muncul dari pikiran. | |
| Ketika memahami kekosongan (sunyata), | |
| Maka terbebas dari pikiran yang bergagasan. ' | |
| Yang demikian itu, Bhadrapala, adalah pengetahuan (jnana) dari | |
| Bodhisattva yang di dirikan di dalam Samadhi ini. | |
| #Post#: 12-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:10 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/25869088.19.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/25869088.19.jpg.html | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/l7wQR34hzMA" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/2000px-Vajra_Guru_Mantra.svg… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/2000px-Vajra_Guru_Mantra.svg.p… | |
| BAB 3 | |
| Empat Kualitas (catur-dharma)[/center] | |
| 'Jika memiliki empat dharma ini, Bhadrapala, Bodhisattva | |
| Mahasattva akan dengan cepat memperoleh Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samādhi ini. Apakah empat ini? Yaitu, | |
| keyakinan yang tidak dapat dicabut (asamharya-sraddha); semangat | |
| ketekunan yang tanpa kemunduran (avaivartika-virya); | |
| kebijaksanaan yang tidak dapat disesatkan (aprapransa-prajna); | |
| dan kehadiran (upasthana) teman yang baik. Jika Dia memiliki | |
| empat dharma ini, Bhadrapala, sang Bodhisattva Mahasattva akan | |
| dengan cepat memperoleh Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samādhi ini." | |
| "Lebih lanjut lagi, Bhadrapala, jika memiliki empat dharma ini, | |
| Bodhisattva Mahasattva akan dengan cepat memperoleh Samādhi | |
| ini. Apakah empat ini? Yaitu, selama tiga bulan, tidak | |
| memunculkan gagasan pikiran tentang diri (atma-samjna), bahkan | |
| diwaktu membunyikan jari (antasa acchata-samghata-matram); | |
| Selama tiga bulan tidak dikuasai oleh kemalasan dan kelesuan | |
| (styana-middha) bahkan di waktu membunyikan jari; Setelah | |
| memulai dengan semangat ketekunan (viryam arabhya) dan mengatur | |
| diri untuk berjalan (camkrama), tidak duduk di tanah selama tiga | |
| bulan, kecuali untuk buang air besar dan buang air kecil; | |
| Memberikan secara luas kepada orang lain dengan pemberian Dharma | |
| (dharma-dana) dan, sebagai tambahan (upari), tidak mengharapkan | |
| pendapatan, kehormatan atau pujian (labha-satkara-sloka). Jika | |
| Dia memiliki empat dharma ini, Bhadrapala, sang Bodhisattva | |
| Mahasattva akan dengan cepat memperoleh Samadhi ini." | |
| "Lebih lanjut lagi, Bhadrapala, jika memiliki empat dharma ini, | |
| Bodhisattva Mahasattva akan dengan cepat memperoleh Samādhi | |
| ini. Apakah empat ini? Yaitu, mendorong para makhluk untuk | |
| melihat Buddha; Mendorong para makhluk untuk mendengarkan | |
| Dharma; Mendorong para makhluk untuk menghasilkan pikiran | |
| kebangkitan; dan bebas dari iri hati (irsya). Jika Dia memiliki | |
| empat dharma ini, Bhadrapala, sang Bodhisattva Mahasattva akan | |
| dengan cepat memperoleh Samadhi ini." | |
| "Lebih lanjut lagi, Bhadrapala, jika memiliki empat dharma ini, | |
| Bodhisattva Mahasattva akan dengan cepat memperoleh Samādhi | |
| ini. Apakah empat ini? Yaitu, melalui keinginan untuk Samadhi | |
| ini, membuat patung (pratima) dari Tathagata, atau bahkan hanya | |
| membuat gambar yang dilukis; Melalui keinginan untuk Samadhi | |
| ini, demi membuat Samadhi ini bertahan untuk waktu yang lama | |
| (cira-sthiti-hetor) dan agar Samadhi ini dipertahankan, menyalin | |
| dengan baik dan menyajikannya sebagai buku (pustaka); Mendirikan | |
| orang-orang yang sombong (abhimanika-pudgala) di dalam Dharma | |
| yang bebas dari kesombongan (abhimana), yaitu, di dalam | |
| Anuttarā Samyaksambodhirabhisambuddhā; yang ditujukan | |
| untuk perlindungan, pelestarian, dan pemeliharaan ajaran | |
| Tathagata. Jika Dia memiliki empat dharma ini, Bhadrapala, sang | |
| Bodhisattva Mahasattva akan dengan cepat memperoleh Samadhi | |
| ini." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| "Yakinlah dalam ajaran sang Sugata, | |
| Jangan meremehkan penjelasan yang terperinci dari Dharma dari | |
| kekosongan (shunyata-dharma); | |
| Setelah memulai dengan semangat ketekunan dan melenyapkan | |
| kelesuan, | |
| Jangan sekalipun duduk selama tiga bulan penuh. | |
| Tanpa kemelekatan untuk pendapatan, kehormatan, atau pujian | |
| Anda harus menjelaskan secara terperinci Dharma yang diucapkan | |
| oleh sang Sugata; | |
| Anda harus menyebarkan Ajaran yang tiada bandingannya. | |
| Jika Anda tanpa kemelekatan, Anda akan mendapatkan Dharma ini. | |
| Bebas dari iri hati, Anda harus tidak memberi jalan kepada | |
| kemarahan. | |
| Dengan nafsu keinginan dihilangkan, dan pikiran dibebaskan, | |
| Terkonsentrasi (samahita), dan senang di dalam meditasi | |
| (dhyana), | |
| Jika Anda membuat usaha (prayuj), akan mendapatkan Dharma ini. | |
| Renungkan sang Buddha dengan tanda-tanda terbaik dari kebajikan | |
| (varapunyalaksana), | |
| Yang memiliki warna emas dan ratusan tanda dari kebajikan | |
| (satapunya-laksana), | |
| Indah, di mana-mana diliputi dengan cahaya, | |
| Dan yang menyenangkan untuk dilihat (darshaniya) seperti wujud | |
| emas. | |
| Buatlah sikap beranjali (kritanjali), Renungkan | |
| Para Buddha masa lampau, atau Mereka yang belum datang; | |
| Dan renungkan sang Sugata, untuk menyembah | |
| Yang terbaik diantara laki-laki (narottama) yang ada pada saat | |
| ini. | |
| Dengan pikiran yang penuh bahagia (prasanna-citta) menyembah | |
| sang Sugata | |
| Dengan bunga (puspa), karangan bunga (malya), | |
| salep murni (vilepana), makanan dan minuman; | |
| Samadhi ini tidak akan sulit untuk diperoleh. | |
| Karena Anda menginginkan Samadhi yang paling unggul ini, | |
| Dengan pikiran senang dan sukacita yang tanpa bandingan | |
| Buatlah musik untuk peninggalan relik yang tiada tanding | |
| Dengan musik (vadya) dari gendang (dundubhi), keong (samkha), | |
| dan tambur (mrdamga). | |
| Karena Anda menginginkan Samadhi yang paling unggul ini, | |
| Lukislah gambar (citra) dengan baik, dan buatlah patung yang | |
| tiada tandingan (atulyapratima), | |
| Yang memiliki tanda (laksana) yang lengkap, menyerupai warna | |
| emas, | |
| Besar, dan tanpa cacat. | |
| Setelah menghormati (puraskrtya) dharma yang menyenangkan | |
| (sarayaniya-dharma), | |
| Jika murni dalam moralitas (sila), berusaha belajar (sruti), | |
| Dan telah menghilangkan landasan dari kemalasan (alasya-vastu), | |
| Anda akan mendapatkan Samadhi ini tanpa waktu lama (na cirena). | |
| Tidak mempunyai maksud jahat (aghata) terhadap siapa pun; | |
| Jika tinggal berdiam di dalam cinta kebaikan (maitri) dan | |
| tinggal di dalam kasih sayang (karuna), | |
| Dan menganggap kualitas nafsu (kama-guna) dengan mengabaikannya | |
| (upeksa), | |
| Anda akan mendapatkan Samadhi ini tanpa waktu lama. | |
| Jadi terhadap pengkhotbah Dharma (dharma-bhanaka) juga | |
| memelihara keramah-tamahan, | |
| Dan selalu membangkitkan (upasthapayati) tanggapan penglihatan | |
| Guru (sastr-samjna); | |
| Jangan bangga, lenyapkanlah nafsu keinginan, | |
| Tidak pernah kikir dengan pemberian Dharma (dharma-dana). | |
| Memperoleh pemberkatan yang sangat baik ini (anusamsa); | |
| Pokok dari ajaran (upadesa-p�da) diajarkan oleh sang Sugata | |
| Ini adalah ajaran dari banyak Buddha; | |
| Samadhi ini tidak akan sulit diperoleh. | |
| "Lebih lanjut lagi, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva yang | |
| menginginkan Samadhi ini harus memiliki rasa hormat dan | |
| penghormatan kepada Bhiksu yang mengkhotbahkan Dharma | |
| (dharmabhanaka-bhiksu), Dia harus menerapkan diri-Nya pada | |
| Samadhi ini ketika telah membentuk tanggapan penglihatan dari | |
| Guru, tanpa niat apapun dari mencari-cari kesalahan (na | |
| uparambhabhiprayena). Jika, Bhadrapala, sang Bodhisattva | |
| mempunyai pikiran dari maksud jahat (agatha-citta), atau | |
| mempunyai pikiran yang bengis (khila-citta), atau mempunyai | |
| pikiran yang tidak senang (aprasanna-citta) terhadap Bhiksu yang | |
| mengajarkan Dharma, maka, Bhadrapala, tidak ada kemungkinan atau | |
| kesempatan (asthanam anavakaso) dari sang Bodhisattva untuk | |
| memperoleh Samadhi ini. Dan tidak ada kemungkinan seperti itu | |
| jika Dia tidak membentuk tanggapan penglihatan Guru kepada | |
| Bhiksu yang mengajarkan Dharma.' | |
| "Mengapa begitu, Bhadrapala? Karena melalui ketidakhormatan, | |
| 'Dharma Sejati (Saddharma)' menghilang. ' | |
| "Itu adalah seolah-olah, Bhadrapala, misalnya, lelaki yang | |
| diberkahi dengan penglihatan (caksusmat) melihat ke atas langit | |
| di tengah malam yang cerah dan tak berawan dan melihat ada | |
| banyak wujud bintang (taraka-rupa).' | |
| "Dalam cara yang sama, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva yang | |
| didukung oleh Buddha, didirikan di dalam Samadhi ini, karena Dia | |
| memiliki tanggapan penglihatan dari ruang angkasa yang didirikan | |
| dengan baik (supasthita-akasa-samjna) dan tanggapan penglihatan | |
| dari Buddha yang dikendalikan dengan baik | |
| (svadhisthitabuddha-samjna), dan dengan cara kemuliaan | |
| (anubhava) dari Buddha dan pengolahan (bhavana) dari Samadhi | |
| ini, jika Dia melihat ke timur ke sistem dunia yang lain, maka | |
| dengan sedikit kesulitan banyak Buddha akan muncul pada | |
| penglihatannya. Dengan sedikit kesulitan banyak ratusan Buddha, | |
| banyak ribuan Buddha, banyak ratusan ribu Buddha, banyak koti | |
| Buddha, banyak ratusan koti Buddha, banyak ribuan koti Buddha, | |
| banyak ratusan ribu koti Buddha, banyak ratusan ribu koti nayuta | |
| Buddha akan dengan sedikit kesulitan muncul pada penglihatannya. | |
| ' | |
| "Dengan cara yang sama, Dia harus meliputi penjuru selatan, | |
| barat, utara, empat arah menengah, titik terendah dan titik | |
| tertinggi, dan jika dengan cara itu Dia melihat di sepuluh | |
| penjuru arah, sang Bodhisattva Mahasattva akan dengan sedikit | |
| kesulitan membuat banyak Buddha muncul pada penglihatannya. | |
| Dengan sedikit kesulitan, banyak ratusan Buddha, banyak ribuan | |
| Buddha, banyak ratusan ribu Buddha, banyak koti Buddha, banyak | |
| ratusan koti Buddha, banyak ribuan koti Buddha, banyak ratusan | |
| ribu koti Buddha, banyak ratusan ribu kotinayuta Buddha akan | |
| dengan sedikit kesulitan muncul pada penglihatannya." | |
| "Jadi, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva yang didukung oleh | |
| Buddha, yang didirikan di dalam Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samādhi ini, akan dengan sedikit | |
| kesulitan membuat banyak Buddha muncul pada penglihatannya. | |
| Dengan sedikit kesulitan, banyak ratusan Buddha, banyak ribuan | |
| Buddha, banyak ratusan ribu Buddha, banyak koti Buddha, banyak | |
| ratusan koti Buddha, banyak ribuan koti Buddha, banyak ratusan | |
| ribu koti Buddha, banyak ratusan ribu koti nayuta Buddha akan | |
| muncul pada penglihatannya." | |
| "Itu adalah sama, Bhadrapala, misalnya, sang Tathagata Arhan | |
| Samyaksambuddha memiliki Mata Buddha (buddha-caksu), sang | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha dengan memiliki Mata Buddha | |
| mengetahui segala sesuatu dan melihat segala sesuatu. " | |
| "Dalam cara yang sama, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva yang | |
| didukung oleh Buddha, yang didirikan di dalam Pratyutpanna | |
| Buddha Sammukhāvasthita Samādhi ini, dengan sedikit | |
| kesulitan sepenuhnya mencapai (paripurayanti) pembelajaran yang | |
| besar (bahu-srutya). Mereka sepenuhnya mencapai kesempurnaan | |
| memberi (danaparamita), kesempurnaan moralitas (sila), | |
| kesempurnaan kesabaran (ksanti), kesempurnaan semangat ketekunan | |
| (virya), kesempurnaan meditasi (dhyana), dan kesempurnaan | |
| kebijaksanaan (prajna). Mereka sepenuhnya menyelesaikan | |
| moralitas, samadhi, kebijaksanaan, pembebasan, dan pengetahuan | |
| terbebaskan yang melihat | |
| (sila-samadhi-prajna-vimukti-vimuktijnanadarsana). Mereka | |
| sepenuhnya mencapai semua kualitas kebajikan (guna) dari | |
| Bodhisattva. Mereka sepenuhnya mencapai indera dari | |
| kebijaksanaan tertinggi, dan Anuttara-Samyak-Sambodhi." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| Seperti misalnya, lelaki yang diberkahi dengan penglihatan, | |
| ketika ia sendirian di malam hari, | |
| Bangun di tengah malam, dan di langit yang cerah | |
| Melihat banyak ratusan ribu bintang; | |
| Memiliki ingatan, jika ia berpikir tentangnya, ia mengingatnya | |
| pada siang hari juga; | |
| Dengan cara yang sama, Bodhisattva yang telah memperoleh Samadhi | |
| ini, | |
| Melihat banyak ratusan ribu Buddha, para Pahlawan (vira); | |
| Dia mengingat Mereka bahkan ketika keluar dari itu, | |
| Dan mengumumkan kepada perkumpulan majelis: "Sang Penguasa Dunia | |
| (lokanatha) adalah seperti ini...." | |
| Sama seperti mata Saya, yang murni, dan terang (vitimira), | |
| Mata Buddha yang jelas melihat dunia, | |
| Demikian juga mata dari para putra Jina, para Bodhisattva, | |
| Dengan Samadhi yang murni (viraja) ini, melihat sang Penguasa | |
| Laki-laki (narendra). | |
| Ketika Mereka melihat Dasa-bala dari sang Penguasa berkaki dua | |
| (dvipadendra), sang Lokanatha, | |
| Para Muni tidak pernah membayangkan tanggapan penglihatan | |
| tentang hal yang ada. | |
| Dengarlah kualitas yang unggul dari para Bodhisattva yang | |
| terkemuka, | |
| Yang telah menghancurkan racun, yang murni, dan yang terbebas | |
| dari tanggapan penglihatan tentang hal yang ada. | |
| Juga mendengar Dharma yang unggul dan sejuk (sitala). | |
| Cepat renungkan Dharma kekosongan yang sangat baik. | |
| Saya juga, setelah memperoleh kebangkitan dari Jina, akan | |
| menjelaskan | |
| Dharma yang sangat baik ini untuk manusia, untuk banyak makhluk. | |
| Sama seperti Bodhisattva dengan kehidupan yang tidak terbatas, | |
| setelah lahir, | |
| Melihat banyak ratusan ribu Lokanatha, | |
| Jadi jika orang memperoleh Samadhi Bodhisattva ini, | |
| Orang akan melihat banyak ratusan ribu Buddha, para Vira. | |
| Sama seperti Ananda sang Bhiksu yang baik, yang diberkahi dengan | |
| ingatan (smrtimat), | |
| Menerima dan mempertahankan apa yang Dia dengar dari Saya, | |
| Demikian juga sang Bodhisattva, jika Dia memperoleh Samadhi ini, | |
| Mendengar banyak Dharma dan mempertahankannya semua. | |
| Dengan mendengar Samadhi ini, mengalami sukacita, | |
| Dan membuang semua berbagai macam mantra dari dunia; | |
| Cepat memiliki keyakinan, dan berikanlah pemberian Dharma; | |
| Dengan cara itu, Anda akan mencapai tahap (bhumi) dari kemurnian | |
| dan ketenangan ini. " | |
| "Oleh karena itu, Bhadrapala, Bodhisattva harus mendapatkan | |
| Samadhi ini, dan harus menghasilkan usaha yang besar dan | |
| semangat ketekunan sehingga dapat menyempurnakannya. " | |
| #Post#: 13-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:12 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/IMG_649276199312.jpeg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/IMG_649276199312.jpeg.html | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/xqWPMJFbx9I" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/IMG_16581183679918.jpeg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/IMG_16581183679918.jpeg.html | |
| BAB 4 | |
| Persamaan Kiasan[/center] | |
| "Itu adalah seolah-olah, Bhadrapala, misalnya, kapal penjelajah | |
| laut yang memuat perhiasan, setelah berlayar di laut dan | |
| menghindari semua bahaya, karam di pantai; maka orang-orang | |
| Jambudvipa itu akan menangis keras, berteriak keras, dan | |
| meratap. Melalui penderitaan besar mereka juga akan meratapi, | |
| dengan mengatakan: "Kami telah kehilangan (hina) perhiasan itu. | |
| '"' | |
| 'Dalam cara yang sama, Bhadrapala, setiap putra dari keluarga | |
| yang baik (kulaputra), atau putri dari keluarga yang baik | |
| (kuladuhitrā), atau Bhiksu, atau Bhiksunl, atau Upasaka, | |
| atau Upasika yang saat mendengar Permata Samadhi ini telah | |
| datang (samadhi-ratna sravanapatham agacchati), jika setelah | |
| mendengarnya mereka tidak menyalinnya dalam bentuk buku | |
| (pustakagatam likhanti), tidak mengajarkannya (desayanti), tidak | |
| mengucapkannya (vacayanti), tidak melestarikannya (dharayanti), | |
| tidak membacanya (pathanti), tidak menjelaskannya (uddisanti), | |
| tidak mengembangkannya (bhavayanti), atau tidak mempraktekkannya | |
| (pratipattya sampadayanti), maka, Bhadrapala, dunia dengan para | |
| Devanya akan menangis keras, berteriak keras, dan meratap. | |
| Melalui penderitaan besar mereka juga akan meratapi, dengan | |
| mengatakan: | |
| "Setelah mendengar Permata Samadhi yang mendalam | |
| (gambhlra-samadhi-ratna) seperti ini, yang dipuji oleh Buddha, | |
| yang dipuja oleh Buddha, yang dimuliakan oleh Buddha, yang | |
| mengarah ke pencapaian semua kualitas Buddha, para makhluk itu | |
| yang tidak menyalinnya (likhanti), tidak mengajarnya | |
| (desayanti), tidak mengucapkannya (vacayanti), tidak | |
| melestarikannya (dharayanti), tidak membacanya (pathanti), tidak | |
| menjelaskannya (uddisanti), tidak mengembangkannya (bhavayanti), | |
| atau tidak mempraktekkannya (pratipattya sampadayanti), yang | |
| dikuasai dengan kebanggaan, kebodohan, dan tidak bertahan untuk | |
| penyelesaian yang lengkap dari pembelajaran yang besar, mereka | |
| telah kehilangan (parihina) Permata Samadhi ini." | |
| "Para makhluk itu, Bhadrapala, yang tidak ingin mendengar | |
| Samadhi ini, dan yang tidak akan menerima Samadhi ini, mereka, | |
| Bhadrapala, telah dijelaskan oleh Saya sebagai yang tunduk pada | |
| kehilangan (parihani-dharmin)." | |
| "Para makhluk itu, Bhadrapala, yang saat mendengar Permata | |
| Samadhi ini tidak menyalinnya, tidak mengajarnya, tidak | |
| mengucapkannya, tidak melestarikannya, tidak membacanya, tidak | |
| menjelaskannya, tidak mengembangkannya, atau tidak | |
| mempraktekkannya, lihatlah betapa besar kerugian mereka ! Saya, | |
| Bhadrapala, telah mengatakan bahwa makhluk semacam itu, pada | |
| Dharma ini, adalah yang tidak penting." | |
| "Itu adalah seolah-olah, Bhadrapala, misalnya, orang yang | |
| aslinya bodoh (bala-jatiya) dan yang aslinya berpikiran lemah | |
| (dusprajna-jatiya) diberikan beberapa cendana merah yang segar, | |
| namun membentuk gagasan pikiran bahwa itu adalah yang tidak | |
| murni, dan membentuk gagasan pikiran bahwa itu adalah yang | |
| kotor. Orang yang aslinya pandai, pedagang cendana, mengatakan | |
| kepadanya: ''Tuan, jangan membentuk gagasan pikiran bahwa | |
| cendana yang segar ini adalah yang tidak murni, jangan membentuk | |
| gagasan pikiran bahwa itu adalah yang kotor. Tuan, hirup saja | |
| bagaimana menyenangkan wanginya itu. Dan lihatlah, Tuan, | |
| bagaimana menarik warnanya. "' | |
| "Tetapi orang yang aslinya bodoh dan yang aslinya berpikiran | |
| lemah itu, saat melihat bahwa cendana merah itu, dirinya sendiri | |
| tidak memegangnya, karena ia tidak ingin menghirup baunya, dan | |
| ia menutup matanya, karena ia tidak ingin melihatnya. " | |
| 'Dalam cara yang sama, Bhadrapala, di masa depan, para Bhiksu | |
| yang secara salah berpikir diri mereka sendiri menjadi | |
| Bodhisattva (bodhisattva-manin), Yang belum mengembangkan tubuh | |
| (abhavita-kaya), belum mengembangkan pikiran, belum | |
| mengembangkan sila, belum mengembangkan kebijaksanaan, tidak | |
| bermoral, tidak menerima permata dari makna yang jelas dari | |
| Dharma sejati (saddharma-nitartha-ratna), menolak permata dari | |
| makna yang jelas dari Dharma sejati, bodoh, kekurangan | |
| kebijaksanaan, terlalu bangga pada pencapaian dari meditasi | |
| (dhyana) mereka, yang melekat pada perwujudan diri (pudgala), | |
| memegang pandangan dari perwujudan diri (pudgala-drsti), | |
| terdirikan di dalam perwujudan diri, melekat pada penangkapan | |
| landasan (upalambha) di dalam dharma, dan takut pada penjelasan | |
| tentang kekosongan (shunyata) -- ketika mereka mendengar | |
| Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita Samādhi ini | |
| dijelaskan, jika mereka tidak mendengarkannya, tidak akan | |
| memiliki keyakinan di dalamnya, juga tidak menerimanya | |
| (udgrahisyanti), tidak menguasainya (paryavapsyanti), tidak | |
| menjaganya (dharayisyanti), serta tidak membacanya, apalagi (kah | |
| punar vadah) menjelaskan secara penuh kepada orang lain | |
| (parebhyo vistarena samprakasayisyanti)? Jika mereka pada | |
| usahanya tidak mengalami cinta kasih yang besar dan sukacita, | |
| apalagi mempraktikkannya sesuai dengan apa adanya (tathatvaya | |
| pratipatsyanti); dan puncaknya (uttari) ketika mereka mendengar | |
| hal itu, mereka akan menolaknya, tidak memiliki keyakinan di | |
| dalamnya, tidak menerimanya, dan tidak menerapkan diri sendiri | |
| (adhimoksyante) untuk itu." | |
| "Dengan maksud untuk meremehkannya, dengan maksud mengejeknya, | |
| dan dengan maksud mencacinya, mereka akan berkata: "Kemunculan | |
| yang terang dari kitab ajaran ini (pravacana), kemunculannya di | |
| dunia sama seperti Bhiksu Ananda, dan munculnya Sutra yang | |
| seperti ini tentu adalah keajaiban besar!" Dan pergi ke tempat | |
| rahasia mereka akan mencacinya, dengan mengatakan satu sama | |
| lain: "Sutra yang seperti ini adalah buatan karangan, itu adalah | |
| puisi buatan, itu tidak diucapkan oleh Buddha, itu juga tidak | |
| diajarkan (anujnata) oleh Buddha !" Namun para orang bodoh | |
| seperti itu adalah mereka yang dikenal sebagai orang-orang yang | |
| telah kehilangan (parihina) Permata Saddharma, sebagai | |
| orang-orang yang telah menolak Permata Saddharma." | |
| 'Itu adalah sama seperti, Bhadrapala, misalnya, orang yang | |
| aslinya bodoh itu, setelah melihat cendana merah, menutup | |
| hidungnya agar tidak mencium baunya dan menutup matanya agar | |
| tidak melihatnya, dengan cara yang sama, Bhadrapala, para orang | |
| bodoh itu juga, setelah mendengar Permata Samadhi ini, tidak | |
| akan ingin mendengar lebih dan lebih lagi, dan tidak akan ingin | |
| menerimanya, menguasainya, menyimpannya, atau membacanya, dan | |
| puncaknya ketika mereka mendengar tentangnya, mereka akan pergi | |
| jauh dari tempat itu, hanya karena tidak ingin mendengarkannya. | |
| " | |
| "Itu adalah seolah-olah, Bhadrapala, misalnya, orang yang | |
| menjual permata berpikiran untuk menunjukkan sebuah permata yang | |
| tak ternilai dari beril (anargha-vaidurya-mani ratna) kepada | |
| orang-orang yang aslinya bodoh itu, dan orang-orang yang aslinya | |
| bodoh itu, setelah melihat batu permata (mani-ratna) itu, | |
| kemudian berkata kepadanya: "Tuan, berapa besar permata ini | |
| layak dihargai?" | |
| "Penjual Permata itu berkata kepada mereka: "Beri saya, tujuh | |
| jenis permata (sapta-ratna) yang membentang menutupi empat | |
| penjuru arah, yang diterangi oleh cahaya dari Mani Ratna ini. | |
| Mengapa demikian? Itu adalah nilai penuh dari Mani Ratna ini."" | |
| "Mendengar dari dia nilai dari Mani Ratna ini, para makhluk yang | |
| aslinya bodoh itu menertawakan dia, memaki dia dan mencemooh | |
| dia, dan mengukur Mani Ratna itu berdasarkan ukuran genggaman | |
| telapak tangan (panitala), mereka kemudian berkata : "Bisakah | |
| harganya sama dengan seekor sapi jantan? Bisakah anda menukarnya | |
| dengan seekor sapi jantan? Kami pikir ini tidak mungkin lebih | |
| dari ini. Jika anda mau kami akan senang dan jika tidak, maka | |
| ini berakhir." Demikian juga, Bhadrapala, mereka yang mendengar | |
| Permata Samadhi ini dan tidak memiliki keyakinan padanya, akan | |
| menertawakannya." | |
| "Dalam cara yang sama, Bhadrapala, di masa depan, para Bhiksu | |
| yang sangat memahami, yang telah melakukan tugas mereka di bawah | |
| para Jina masa lalu, dan telah menanam akar kebaikan, ketika | |
| mereka mendengar Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita | |
| Samādhi ini, dalam rangka untuk menyebarkannya, mereka akan | |
| mempelajarinya, menguasainya, menyalinnya, menyebabkannya | |
| disalin, menyimpannya, membacanya, dan menjelaskannya secara | |
| penuh kepada orang lain, mereka akan memiliki keyakinan, sangat | |
| memahami, cenderung bersemangat, murni dalam tingkah-laku | |
| (iryapatha), diberkahi dengan kerendahan hati (hri) dan | |
| pertobatan (kaukrtya), mereka akan menginginkan pelatihan | |
| (siksa), menjadi sangat condong kepada yang mendalam | |
| (gambhiradhimukti), akan memiliki kebijaksanaan, menjadi sangat | |
| terpelajar (bahusruta), tinggal di dalam cinta kasih dan | |
| memperoleh kasih sayang; karena mereka telah mendengar Samadhi | |
| ini, di mana pun mereka pergi, mereka akan mengajarkannya dan | |
| menunjukkannya. Mereka akan menghasilkan pikiran: 'Semoga | |
| Samadhi dari Bodhisattva ini, yang diucapkan oleh sang Buddha, | |
| dengan segala cara bertahan untuk waktu yang lama. Semoga itu | |
| menyebar! "' | |
| "Kemudian juga, Bhadrapala, akan ada para makhluk lain tertentu | |
| yang memiliki sangat sedikit jasa kebajikan (punya), yang belum | |
| menanam akar kebaikan, yang belum melakukan tugas mereka di | |
| bawah para Jina masa lalu, tersiksa (pidita) oleh kebanggaan, | |
| tersiksa oleh rasa iri, tersiksa oleh pendapatan, kehormatan, | |
| dan pujian, yang tidak murni dalam sila, yang belum memperoleh | |
| Samadhi, yang belum memperoleh kebijaksanaan, yang sangat | |
| sedikit belajar (alpa-sruta), tidak bergaul dengan guru | |
| (acarya), memiliki pandangan perwujudan diri (pudgala-drsti), | |
| melekat pada perwujudan diri, tinggal berdiam di dalam | |
| perwujudan diri, dan melekat pada penangkapan landasan | |
| (upalambha) di dalam dharma, dan takut pada penjelasan tentang | |
| kekosongan (shunyata); dan ketika mereka mendengar Pratyutpanna | |
| Buddha Sammukhāvasthita Samādhi ini, mereka tidak akan | |
| mengerti, tidak memiliki keyakinan di dalamnya, tidak percaya, | |
| atau tidak condong kepadanya, dan di puncaknya, ketika mereka | |
| mendengarnya, mereka akan menertawakannya, mencemoohnya dan | |
| mencacinya. Pergi ke tempat rahasia mereka akan memakinya dan | |
| menolaknya di antara diri mereka sendiri dengan mengatakan : | |
| "Para Bhiksu ini sombong (pragalbha), para Bhiksu ini cerewet | |
| (mukhara). Ini tentu adalah sebuah keheranan besar yang mereka | |
| pastinya memberikan nama kepada 'Sutra' yang tidak diucapkan | |
| oleh sang Buddha, bahwa yang mereka buat sendiri dan merupakan | |
| puisi karangan, bahwa yang merupakan campuran kata-kata dan | |
| huruf (padaksara-nanatva) dan yang diucapkan di dalam percakapan | |
| belaka.'" | |
| "Dan mengatakan: "Sutra ini tidak diucapkan oleh Buddha." Mereka | |
| akan membuat orang lain percaya begitu. Dengan cara itu, para | |
| orang bodoh itu, yang memiliki sangat sedikit jasa kebajikan, | |
| yang tidak menanam akar kebaikan, yang tidak melakukan tugas | |
| mereka di bawah para Jina masa lalu, telah menolak Permata | |
| Dharma yang tiada tanding (anuttara-dharma-ratna), dan | |
| menghindar (bahirbhuta) dari Permata Dharma, mereka akan | |
| mengolah (nigev), mengembangkan, dan meningkatkan (bahulikr) | |
| pengurangan jasa kebajikan (alpa-punyata). " | |
| "Di hadapan perkumpulan majelis ini dengan para devanya, | |
| manusianya dan asuranya, Bhadrapala, Saya mengumumkan kepada | |
| Anda, Saya memberitahu Anda : 'Jika ada kulaputra atau | |
| kuladuhitrā yang mengambil satu Buddhaksetra dan | |
| menghaluskannya menjadi butiran terkecil dari debu, lalu | |
| mengambil satu butiran terkecil dari debu itu dan kembali lagi | |
| menghaluskannya menjadi butiran debu yang sama banyaknya dengan | |
| butiran debu di satu Buddhaksetra, akankah, Bhadrapala, itu | |
| menjadi butiran debu yang banyak?" | |
| "Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata : "Sangat banyak, | |
| Bhagavān, sangat banyak, Sugata." | |
| Sang Bhagavan berkata : "Saya mengucapkan persamaan kiasan ini | |
| untuk Kalian semua, jika ada kulaputra atau kuladuhitrā | |
| mengisi trisahasra-maha-sahasra-lokadhatu ini dengan tujuh jenis | |
| permata (sapta-ratna) sebanyak butiran debu itu dan | |
| mempersembahkannya kepada sang Tathagata Arhat Samyaksambuddha; | |
| dan jika ada kulaputra atau kuladuhitrā yang mendengar | |
| Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita Samādhi ini, dan, | |
| setelah mendengarnya, memahaminya, memiliki keyakinan di | |
| dalamnya, dan percaya, dengan kuat meyakini "Ini adalah | |
| kebenaran, " dan juga mengumumkan : "Itu diucapkan oleh Buddha," | |
| maka pahala kebajikan dari kulaputra atau kuladuhitrā yang | |
| terakhir itu akan jauh melebihi lagi.' | |
| Sang Bhagavan lanjut berkata : "Mereka yang menguasai Samadhi | |
| ini, yang menyalinnya, mempelajarinya, membacanya, menjaganya, | |
| dan memberitakannya kepada orang lain - jika pahala kebajikan | |
| untuk mereka adalah yang seperti itu, berapa lebih banyak lagi | |
| bagi mereka yang mengolah Samadhi ini dan menyempurnakannya?" | |
| Kemudian pada saat itu, untuk memperjelas seluruh hal itu, sang | |
| Bhagavān mengucapkan syair-gatha berikut ini: | |
| 'Dibandingkan dengan orang yang mengisi dengan permata | |
| Di seluruh trisahasra | |
| Dan mempersembahkannya kepada sang Lokanatha, | |
| Demi memperoleh kebangkitan tertinggi (agrabodhi), | |
| Jika orang, saat mendengar Sutra-Samadhi ini, | |
| Yang dipuji oleh Buddha, | |
| Sangat meyakininya, | |
| Jasa kebajikannya akan sangat unggul (visista). | |
| Jika dunia yang banyaknya seperti butiran debu di satu | |
| Buddhaksetra | |
| Yang dihaluskan menjadi potongan dan diperkecil menjadi butiran | |
| debu, | |
| Dan Buddhaksetra yang banyaknya melebihi jumlah itu | |
| Diisi penuh dengan permata sebagai persembahan; | |
| Dan jika ada orang yang mempelajarinya dan mengkhotbahkannya | |
| kepada orang lain | |
| Arti dari empat baris dari sang Lokanatha ini, | |
| Samadhi yang menjadi kebijaksanaan dari semua Buddha, | |
| Pahala kebajikan dari mendengarnya akan melampaui perbandingan; | |
| Belum lagi mereka yang menguraikan pada dirinya sendiri, | |
| Mempelajarinya, membacanya, merenungkannya bahkan untuk sesaat, | |
| Atau bahkan membuat kemajuan dalam mempraktekkannya: | |
| Pahala kebajikan mereka akan melampaui ukuran. | |
| Bahkan jika semua orang akan menjadi Buddha, | |
| Murni dalam pengetahuan bijaksana, terunggul dalam | |
| kebijaksanaan, | |
| Dan semua-Nya selama jutaan kalpa, dan lebih lagi, | |
| Akan menjelaskan pahala kebajikan dari satu baitnya, | |
| Dan akan memuji berkatnya sampai nirvana Mereka, | |
| Menyanyikan pujiannya selama jutaan kalpa yang tidak terhitung | |
| jumlahnya, | |
| Mereka tidak akan mampu menguras habis pahala kebajikan | |
| Yang terhubung dengan satu bait dari Samadhi ini. | |
| Jika wilayah dari semua Buddhaksetra | |
| Dalam empat penjuru arah, empat pusat menengah, titik teratas | |
| dan titik terbawah, | |
| Diisi dengan permata berharga sebagai dana, | |
| Untuk membuat persembahan kepada Buddha Devatideva, | |
| Dan jika ada orang yang mendengar Samadhi ini, | |
| Berkat yang didapatkannya akan melebihi itu; | |
| Bagi mereka yang membacanya dan menguraikannya dengan tenang dan | |
| hati-hati, | |
| Pahala kebajikannya tidak bisa diungkapkan dengan persamaan | |
| apapun. | |
| Kesombongan tidak pernah muncul dalam diri mereka, | |
| Juga tidak pernah mengejar takdir jahat; | |
| Mereka memahami Dharma yang mendalam, dan tidak terjebak dalam | |
| keraguan; | |
| Demikian itu adalah hasil dari berlatih Samadhi ini. | |
| Para pandita yang melihat dan menghormati Saya; | |
| Dengan kebajikan besar dan semangat ketekunan, mereka tidak | |
| melekati apapun; | |
| Mereka meningkatkan keyakinan dan pemahaman sebagai Bodhisattva; | |
| Mereka berjuang untuk mempelajari Samadhi yang dipuji oleh | |
| Buddha. | |
| Saya menyuruh dan mendorong Anda selalu: | |
| Berusaha mengerjakan dengan penuh semangat, tanpa menganggur, | |
| Bangkitkan dirimu dengan berani, berlatih dengan ketekunan, | |
| Sehingga untuk mencapai Jalan Besar tidak akan jauh. | |
| Mereka yang membaca dan menerima Samadhi ini | |
| Telah bertatap muka melihat ratusan ribu Buddha. | |
| Jika selama kengerian besar di akhir masa, | |
| Dengan memiliki Samadhi ini, mereka tidak akan takut. | |
| Bhiksu yang mempraktekkannya sehingga melihat Saya, | |
| Dia selalu mengikuti Buddha dan tidak terpisah dari-Nya. | |
| Bodhisattva yang mendengar dan mempraktikkan Samadhi ini, | |
| Berkewajiban untuk melestarikannya dan memberitakannya kepada | |
| orang lain. | |
| Jika para Bodhisattva memperoleh Samadhi ini, | |
| Barulah Mereka disebut 'Dia yang dari kebijaksanaan yang | |
| meliputi semua'; | |
| Karena mereka telah mencapai Hrdaya yang dipuji oleh Buddha, | |
| Mereka akan cepat menyempurnakan Jalan keBuddhaan dan | |
| kebijaksanaan yang seperti lautan. | |
| Terus membaca dan mengajarkan Samadhi ini; | |
| Mengikuti Buddha-Dharma, ajaran dari sang Lokanatha: | |
| Mendengar garis keturunannya, mencapai Abhisambuddha, | |
| Tepat sesuai dengan apa yang sang Buddha telah ajarkan. | |
| Yang curang, penipu, dan tidak jujur, | |
| Angkuh (uddhata), dengan indera yang tidak terhimpun, | |
| Jatuh ke dalam cengkeraman teman yang jahat, | |
| Yang berpikiran jahat tidak memiliki keyakinan. | |
| Tidak bermoral (duhsila), sifat yang jahat (papa-dharmin), | |
| Kukuh menetap dalam kebanggaan, mengatakan "Aku", | |
| Ketika mereka telah berkumpul bersama-sama | |
| Mereka menertawakan ajaran Jina ini. | |
| Orang-orang tidak terkendali (asamvrta) itu, | |
| Juga mengatakan kata-kata seperti : | |
| "Sutra itu tidak diucapkan | |
| Oleh sang Raja Dharma, Sang Buddha. " | |
| Siapa pun, saat mendengar Samadhi-Sutra ini, | |
| Tidak memahaminya | |
| Adalah yang buruk (visama), yang kehilangan (vinasta), dan yang | |
| bodoh, | |
| Berpandangan jahat (kudrsti), dan menangkap landasan. | |
| Mereka yang memiliki sedikit kebajikan, terdirikan dalam | |
| ketakutan | |
| Tidak akan mampu untuk memiliki keyakinan | |
| Dalam Sutra seperti ini, | |
| Yang telah diucapkan oleh sang Buddha. | |
| Siapapun yang mendengar Sutra seperti ini | |
| Dan bersukacita di dalamnya, | |
| Janganlah ragu | |
| Bahwa ia akan menjadi Lelaki Teragung (Narottama). | |
| Siapapun yang murni di dalam sila, | |
| Sungguh benar dalam pandangannya (drsti), | |
| Dan menghormati Dharma ini, | |
| Kepadanya Saya membabarkan Dharma ini. | |
| Mereka yang telah melihat sang Pahlawan Besar (mahavira), | |
| Sang Lokanatha, sang Pembawa Cahaya (prabhakara) | |
| Demi kepentingan mereka itu telah dijelaskan; | |
| Semoga mereka juga mempelajari Dharma ini. | |
| #Post#: 14-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:14 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/FB_IMG_1457350466228.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/FB_IMG_1457350466228.jpg.html | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/WmQrILDSJB0" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/_wsb_924x461_AmitabhaBuddhaA… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/_wsb_924x461_AmitabhaBuddhaAnd… | |
| BAB 5 | |
| Penerimaan[/center] | |
| "Mereka, Bhadrapala, yang bertemu (aragayanti) dengan Saya yang | |
| sekarang sedang menjelaskan Samadhi ini, tidak ada kemungkinan | |
| atau kesempatan (asthanam anavakaso) dari mereka untuk menolak | |
| atau mencaci Samadhi ini ketika mendengarnya di saat terakhir, | |
| di jaman terakhir, di masa lima ratus tahun terakhir (pascime | |
| kale pascime samaye pascimayam pancasatyam vartamanayam), | |
| kecuali mereka jatuh kedalam pengaruh teman-teman yang jahat | |
| (papa-mitra), atau dipisahkan dari teman yang baik | |
| (Kalyana-mitra). ' | |
| 'Dalam hal ini, Bhadrapala, jika orang bodoh tertentu setelah | |
| mendengar Samadhi ini tidak memiliki keyakinan di dalamnya, | |
| tidak percaya, atau tidak dengan kuat condong kepadanya, bahkan | |
| setelah jatuh kedalam pengaruh teman yang baik, apalagi bagi | |
| orang-orang yang telah jatuh ke dalam pengaruh teman yang jahat? | |
| Mengapa demikian, Bhadrapala? Pembelajaran yang besar itu | |
| sangatlah sulit untuk disempurnakan. Penglihatan pada Buddha | |
| sangatlah sulit untuk didapatkan. Itu sangalah sulit, | |
| Bhadrapala, untuk menerapkan diri (adhimucyate) kepada | |
| Buddha-Dharma. Ini, Bhadrapala, Bodhisattva Samadhi yang bernama | |
| Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita, yang menghasilkan | |
| semua Buddha-Dharma, juga sangat sulit untuk disempurnakan. ' | |
| "Setiap Bodhisattva, Bhadrapala, apakah sebagai grhastha atau | |
| pravrajita, yang setelah mendengar Samadhi seperti ini menjadi | |
| tidak khawatir, tidak takut, dan tidak gentar (nottrasyati na | |
| samtrasyati na samtrasam apadyate), yang tidak menertawakannya, | |
| mencacinya, memakinya, atau menolaknya, tapi lebih lanjut, | |
| setelah mendengarnya menjadi bersukacita, memiliki keyakinan, | |
| percaya, dan bercita-cita untuknya, dan memiliki keinginan untuk | |
| mengajar, mempelajari, menguasai, menyimpan, membaca, menyalin, | |
| menjelaskan dan mengembangkan Samadhi ini. Semuanya, Bhadrapala, | |
| baik kulaputra maupun kuladuhitrā yang seperti ini adalah | |
| dilihat oleh Tathagata; Mereka dikenal oleh Tathagata." | |
| "Bagaimanakah, Bhadrapala, para Orang bijak yang baik itu | |
| (satpurusa) yang dilihat oleh Tathagata, dan bagaimanakah Mereka | |
| dikenal oleh Tathagata? Satpurusa yang seperti itu, yang akan | |
| mempelajari, menguasai, menyimpan, membaca, menyalin, mengajar, | |
| dan mengembangkan Samadhi ini, Bhadrapala, mereka bukanlah yang | |
| tidak bermoral (duhsila), bukan yang tanpa keyakinan, bukan | |
| orang-orang yang tidak menginginkan Dharma, tidak mempertahankan | |
| pandangan salah (mithya-drsti), dan tidak melekat pada | |
| penangkapan landasan (Upalambha); Mereka, Bhadrapala, kulaputra | |
| maupun kuladuhitrā yang seperti ini, adalah yang memiliki | |
| keyakinan seperti itu. Itu adalah, Kulaputra maupun | |
| kuladuhitrā yang menerima Dharma ini, memiliki pemahaman | |
| yang besar, memiliki keyakinan (adhimukti) yang besar, | |
| mempercayai, menginginkan Dharma, dan sangat kuat condong kepada | |
| yang mendalam (gambhiradhimukta). kulaputra maupun | |
| kuladuhitrā yang seperti ini, Bhadrapala, adalah yang tidak | |
| kurang jasa kebajikannya (alpapunya), yang tidak kurang akar | |
| kebaikannya (alpa-kusalamula), juga, Bhadrapala, kulaputra | |
| maupun kuladuhitrā yang seperti ini telah melakukan tugas | |
| mereka di bawah para Jina masa lalu dan telah memurnikan akar | |
| kebaikan (uttaptakusalamula). ' | |
| "Kulaputra maupun kuladuhitrā yang seperti ini, Bhadrapala, | |
| adalah yang tidak hanya menyembah satu Buddha, juga tidak hanya | |
| menanam akar kebajikan di bawah satu, dua, atau tiga Buddha; | |
| Mereka, Bhadrapala, kulaputra maupun kuladuhitrā yang | |
| seperti ini, adalah yang telah menyembah ratusan Buddha. | |
| Kulaputra maupun kuladuhitrā yang seperti ini, adalah yang | |
| telah menanam akar kebajikan di bawah ratusan Buddha. Setelah | |
| mendengar Samadhi ini dari para Tathagata itu, kulaputra maupun | |
| kuladuhitrā yang seperti ini, telah bersukacita olehnya dan | |
| sangat cenderung ke arahnya. Di saat terakhir, di jaman | |
| terakhir, di masa lima ratus tahun terakhir juga, ketika Mereka | |
| mendengar Samadhi ini, tidak akan menolaknya, melainkan ketika | |
| mendengarnya, akan bersukacita padanya, bersorak memujinya | |
| (sadhukaram da), menyimpannya, membacanya, mengajarkannya, | |
| menjelaskannya, dan mengerahkan diri dalam usaha untuk | |
| mengembangkannya. " | |
| "Jika ada kulaputra atau kuladuhitrā, Bhadrapala, yang | |
| setelah mendengar Bodhisattva Samadhi yang bernama Pratyutpanna | |
| Buddha Sammukhāvasthita ini, tidak khawatir atau takut atau | |
| gentar, dan tidak menolaknya, melainkan setelah mendengarnya | |
| menjadi bersukacita, memiliki keyakinan, percaya, dan sangat | |
| condong kepadanya, bersorak memujinya, dan setelah mendengarnya, | |
| menerimanya, menguasainya, menyimpannya, membacanya, | |
| menyalinnya, menyebabkannya untuk disalin, mengajarkannya, dan | |
| mengerahkan diri dalam usaha untuk mengembangkannya bahkan jika | |
| hanya untuk satu hari dan malam, maka, Bhadrapala, kulaputra | |
| atau kuladuhitrā akan atas dasar itu menimbulkan manfaat | |
| kebajikan yang sangat besar. Mereka akan menimbulkan kumpulan | |
| kebajikan (punya-skandha) yang tidak terukur, yang tidak | |
| terhitung. Para kulaputra atau kuladuhitrā itu akan menjadi | |
| yang tidak bisa dimundurkan (avaivartika) dari | |
| Anuttara-Samyak-Sambodhi. Mereka juga akan mendapatkan kepuasan | |
| sesuai dengan tekad mereka (yathasayam). | |
| 'Namun, Bhadrapala, agar untuk membuat seluruh hal ini secara | |
| khusus terselesaikan, Saya akan mengajarkan Anda sebuah | |
| persamaan kiasan. Jika, Bhadrapala, misalnya, ada orang, yang | |
| setelah muncul, menghancurkan trisahasra-maha-sahasra-lokadhatu | |
| ini menjadi butiran terkecil dari debu (paramanuraja), dan | |
| menghancurkan menjadi butiran terkecil debu pada semua rumput, | |
| cabang, dan daun, bahkan yang sebesar empat inci panjangnya, | |
| dari trisahasra-maha-sahasra-lokadhatu ini; dan jika orang itu | |
| kemudian mengambil dari sana sebutir debu tunggal, dan | |
| membelahnya menjadi sebanyak bagian yang ada dari butiran debu | |
| seluruhnya, dalam cara membelah semua butiran debu ke dalam | |
| banyak bagian itu, maka, Bhadrapala, apa yang Anda pikirkan? | |
| Apakah butiran debu itu akan banyak? ' | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata : "Itu akan sangat | |
| banyak, Bhagavān, itu akan sangat banyak, Sugata." | |
| Sang Bhagavan berkata : "Jika, Bhadrapala, ada beberapa | |
| kulaputra atau kuladuhitrā akan mengisi dengan tujuh jenis | |
| permata (sapta-ratna) pada Buddhaksetra yang sebanyak bagian | |
| dari butiran debu itu, dan memberikannya sebagai persembahan | |
| kepada para Tathagata Arhat Samyaksambuddha, apakah dia atas | |
| dasar itu menghasilkan banyak pahala kebajikan? ' | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata : "Sangat banyak, | |
| Bhagavān, sangat banyak, Sugata." | |
| Sang Bhagavan berkata : "'Saya, Bhadrapala, mengumumkan kepada | |
| Anda, memberitahu Anda, Bhadrapala, dibandingkan dengan | |
| kulaputra atau kuladuhitrā yang mengisi Buddhaksetra yang | |
| banyak itu dengan tujuh jenis permata dan memberikannya sebagai | |
| persembahan kepada para Tathagata, jika, Bhadrapala, kulaputra | |
| atau kuladuhitrā, yang setelah mendengar Bodhisattva | |
| Samadhi yang bernama Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita | |
| ini, memahaminya, meyakininya, mempercayainya, dan sangat | |
| condong kepadanya, dan setelah memahaminya, meyakininya, | |
| mempercayainya, dan sangat condong kepadanya, kemudian | |
| menerimanya, menguasainya, menyimpannya, membacanya, | |
| menyalinnya, menjelaskannya secara penuh kepada orang lain, | |
| mengajarkannya, dan mengumumkannya - jika kumpulan jasa | |
| kebajikan ini adalah lebih besar dari akar kebajikan yang | |
| sebelumnya, yang dihasilkan untuk kulaputra atau | |
| kuladuhitrā ini, apalagi bagi orang yang terus mengerahkan | |
| dirinya dalam usaha untuk mengembangkan Samadhi ini bahkan jika | |
| hanya selama jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyusui sapi | |
| (pergi-doha-matram)? ' | |
| 'Saya, Bhadrapala, tidak bisa menjelaskan sejauh mana kumpulan | |
| kebajikan dari para kulaputra atau kuladuhitrā itu, yang | |
| setelah mendengar Samadhi ini, menerimanya, menguasainya, | |
| menyimpannya, membacanya, menyalinnya, menjelaskannya | |
| (gamayante), mengajarkannya dan mengumumkannya kepada orang lain | |
| secara penuh, apalagi dari para kulaputra atau kuladuhitrā, | |
| Bhadrapala, yang menyempurnakannya, yang berlatih (siksanti) di | |
| dalamnya sesuai dengan kenyataan apa adanya (tathatvaya), dan | |
| yang mempraktekkannya sesuai dengan kenyataan apa adanya | |
| (tathatvaya pratipadyante)?' | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| "Dia yang mengisi mahasahassra ini | |
| Dengan permata dan memberikannya sebagai persembahan, | |
| Saya akan menggambarkan buahnya yang kecil, | |
| Dibandingkan dengan orang yang mendengar Dharma ini. | |
| Bodhisattva yang menginginkan banyak pahala kebajikan | |
| Yang menyimpan dan membaca Samadhi ini, | |
| Dan, setelah mendengarnya, mengajarkannya tanpa kenal lelah | |
| Menjadi yang memiliki kumpulan kebajikan yang tidak terbatas. | |
| Dibandingkan dengan dia yang memecah dan membelah sistem dunia | |
| ini | |
| Menjadi butiran kecil (paramanu), menguranginya menjadi debu, | |
| Dan, mengisi sistem dunia yang sangat banyak | |
| Dengan permata, memberikannya sebagai persembahan, | |
| Dia yang menguasai empat baris syair (gatha) | |
| Dari Samadhi ini, yang diberikan oleh sang Buddha | |
| Dan yang dipuji oleh sang Sugata | |
| Memiliki pahala kebajikan yang melampaui perbandingan; | |
| Apalagi dia yang untuk sesaat, | |
| Atau bahkan selama waktu yang dibutuhkan untuk menyusui sapi, | |
| Menguasainya, atau mempertahankannya dan membacanya | |
| Pahala kebajikannya adalah tidak terukur bahkan melampaui itu. | |
| Jika semua makhluk menjadi Sugata | |
| Murni dalam pengetahuan dan mahir dalam kebenaran tertinggi | |
| (paramartha), | |
| Dan jika Mereka selama banyak koti kalpa yang besar | |
| Atau lebih, akan memuliakan kebajikan dari menjelaskan satu | |
| syair?; | |
| Jika Mereka akan mencapai Nirvana | |
| Setelah mengajarkan banyak koti Dharma selama itu, | |
| Kebajikan dari dia yang menyimpan syair dari Samadhi ini | |
| Masih tidak akan mudah untuk diukur. | |
| Dibandingkan dengan mengisi dengan permata | |
| Di sistem dunia sebanyak yang ada di empat penjuru arah, | |
| Yang dibawah, dan juga yang diatas, | |
| Dan memberikannya sebagai persembahan kepada sang lokavid | |
| Dari keinginan untuk pahala kebajikan, | |
| Kebajikan dari dia yang mengembangkannya dengan baik | |
| Dan mengajarkannya kepada orang lain Samadhi yang tenang dan | |
| murni ini | |
| Sistem dunia, dalam bentangan luasnya, | |
| Tidak mendekati sebagian kecil atau perbandingan dengan itu | |
| (kalam apyupamam nopaiti). | |
| Dia yang mengembangkan Samadhi yang tenang ini | |
| Tidak pernah tidak yakin atau tidak pasti; | |
| Dia tidak pernah merasa takut pada bencana (vinipata), | |
| Juga tidak timbul padanya keraguan pada Dharma itu. | |
| Dengan mengembangkan Samadhi ini, yang diucapkan oleh Buddha, | |
| Dia telah menyembah Saya juga; | |
| Dia juga telah memperoleh kebajikan yang luas dan tidak | |
| terbayangkan (acintya); | |
| Bodhisattva menjadi terunggul (visista) untuk pembelajarannya. | |
| Dia yang setelah mendengar Samadhi ini mempertahankannya | |
| Di jaman terakhir, di masa kengerian besar, | |
| Dia adalah yang telah menyembah Saya, | |
| Para Buddha masa lalu, dan Mereka yang dari masa depan juga. | |
| Saya mengumumkan kepada Anda, memberitahu Anda: | |
| Terapkan kekuatan semangat dengan kewaspadaan (apramada). | |
| Kerahkan diri sendiri secara kuat dengan pikiran yang | |
| bergembira. | |
| Samadhi ini tidak akan sulit untuk didapatkan. | |
| Jika Orang bertanya tentang Samadhi ini, | |
| Dia telah disukai (aragayati) oleh ratusan Jina, | |
| Dia yang di jaman terakhir, di masa kengerian besar, | |
| Setelah mendengar Samadhi ini, memiliki keyakinan di dalamnya. | |
| Dia yang menjelaskannya kepada orang lain, dengan pikiran | |
| percaya, | |
| Samadhi yang suci dan tenang ini, | |
| Dia melihat Saya, para Bhiksu ini, | |
| Dan Anda juga, Bhadrapala, sang grhastha. | |
| Jika dia telah memperoleh Samadhi yang besar ini, | |
| Sang Bodhisattva menjadi dikenal sebagai yang sangat terpelajar | |
| (bahusruta). | |
| Dharani dipuji oleh semua Buddha bersama-sama; | |
| Belajar (Sruti) juga menghasilkan kebangkitan dari semua Buddha. | |
| Jika orang telah belajar dengan baik (su-abhyas-) pada Samadhi | |
| ini | |
| Diberi kuasa oleh para Buddha dan dipuji oleh para Bijaksana, | |
| Kemudian orang mendengar (pratisrnoti) silsilah pembelajaran | |
| (sruti-kula) | |
| Sama seperti yang diberi kuasa dan dipuji oleh sang Sugata. ' | |
| #Post#: 15-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:17 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/547e46367fc99c7f7022d924664a… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/547e46367fc99c7f7022d924664a69… | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/66UsWY85fBQ" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/shakyamuni2008a.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/shakyamuni2008a.jpg.html | |
| BAB 6 | |
| Perenungan[/center] | |
| "Lalu bagaimanakah, Bhadrapala, Bodhisattva Samadhi yang bernama | |
| Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita ini dikembangkan? Itu | |
| adalah sama seperti, Bhadrapala, misalnya, Saya saat ini sedang | |
| duduk dihadapan Anda dan sedang mengajarkan Dharma, dengan cara | |
| yang sama, Bhadrapala, Bodhisattva harus membayangkan dengan | |
| saksama (manasikara) pada sang Tathagata Arhat Samyaksambuddha | |
| seperti sedang duduk di atas tahta Buddha dan sedang mengajarkan | |
| Dharma. Dia harus membayangkan dalam pikiran dengan saksama pada | |
| para Tathagata sebagai yang terberkahi dengan semua aspek yang | |
| terbaik (sarvakaravaropeta), tampan, indah, tampak bagus, dan | |
| terberkahi dengan kesempurnaan tubuh (kaya-parinispatti). Dia | |
| harus melihat bahwa masing-masing tanda dari Makhluk besar | |
| (mahapurusa-laksana) milik para Tathagata Arhan Samyaksambuddha | |
| telah dihasilkan oleh ratusan pahala kebajikan. Dia juga harus | |
| merenungkan khusus pada ciri-ciri itu (nimitta). Tidak melihat | |
| pada bagian atas puncak kepala (anavalokita-murdhata) karena | |
| mahkota Buddha (buddha-mukuta) adalah yang tidak bisa dilihat | |
| oleh siapapun. Lalu Dia harus mengajukan pertanyaan. Setelah | |
| mengajukan pertanyaan, Dia juga harus merenungkan khusus pada | |
| ciri-ciri (nimitta) dari tanda dari Makhluk besar. Setelah | |
| mengkhususkannya, Dia harus berlatih dengan cara ini: 'Sungguh | |
| menakjubkan keindahan dari para Tathagata Arhan Samyaksambuddha. | |
| Saya juga di masa depan akan terberkahi dengan kesempurnaan | |
| tubuh yang seperti itu. Saya akan menyempurnakan tanda-tanda | |
| itu. Saya juga akan terberkahi dengan moralitas (sila) seperti | |
| itu. Saya akan terberkahi seperti itu dengan samadhi, seperti | |
| itu dengan kebijaksanaan, seperti itu dengan pembebasan, dan | |
| seperti itu dengan pemahaman dan penglihatan dari pembebasan. | |
| Saya juga akan dengan cara yang sama sepenuhnya terbangkitkan | |
| pada kebangkitan yang tiada tandingan, yang sempurna dan lengkap | |
| (anuttaram samyak-sambodhim abhisambhotsyate). dan dengan | |
| sepenuhnya tercerahkan, Saya akan membabarkan Dharma kepada | |
| empat jenis perkumpulan majelis dan dunia dengan para Devanya. ' | |
| " | |
| "Setelah merenungkan dengan saksama pada Mereka sebagai yang | |
| terberkahi dengan semua aspek yang terbaik (sarvakaravaropeta), | |
| Dia juga harus berlatih dengan cara ini: 'Apa dharma yang | |
| disebut 'Aku' itu? Juga apa dharma yang disebut 'Milikku' itu? | |
| Juga apa kebangkitan (bodhi) itu? Dan siapa yang sepenuhnya | |
| terbangkitkan pada kebangkitan itu? Apakah orang menjadi | |
| sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi melalui tubuh, ataukah orang | |
| menjadi sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi melalui pikiran | |
| (citta)?" | |
| "Jika dikatakan bahwa orang sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi | |
| melalui tubuh, maka, karena tubuh adalah yang tidak memiliki | |
| kesadaran (jada), tidak bergerak (acala), tidak aktif | |
| (niscesta), tanpa pikiran (acetana), dan mirip dengan rumput, | |
| pohon, batu, dinding, dan pantulan (pratibhasa), sedangkan | |
| 'kebangkitan (bodhi)' adalah yang tidak berbentuk (arupya), yang | |
| tidak bisa dilihat (anidarsana), yang tiada penampilan | |
| (anabhasa), dan yang tidak dapat diungkapkan (avijnaptika), lalu | |
| bagaimana bisa orang menjadi sepenuhnya terbangkitkan pada 'yang | |
| tidak berbentuk', 'yang tidak bisa dilihat', 'yang tiada | |
| penampilan', dan 'yang tidak dapat diungkapkan' dengan cara | |
| melalui tubuh yang tidak memiliki kesadaran, tidak bergerak, | |
| tidak aktif, dan tanpa pikiran? " | |
| "Jika, bagaimanapun, dikatakan bahwa orang sepenuhnya | |
| terbangkitkan pada Bodhi melalui pikiran, maka, karena pikiran | |
| adalah yang tidak berbentuk, tidak bisa dilihat, tiada | |
| penampilan, tidak dapat diungkapkan, dan seperti ilusi | |
| (mayopama), sedangkan kebangkitan adalah yang tidak berbentuk, | |
| yang tidak bisa dilihat, yang tiada penampilan, dan yang tidak | |
| dapat diungkapkan, maka bagaimana bisa orang menjadi sepenuhnya | |
| terbangkitkan pada 'yang tidak berbentuk', 'yang tidak bisa | |
| dilihat', 'yang tiada penampilan', dan 'yang tidak dapat | |
| diungkapkan' dengan cara melalui pikiran yang tidak berbentuk, | |
| tidak bisa dilihat, tiada penampilan, tidak dapat diungkapkan, | |
| dan seperti ilusi? " | |
| "Maka, Bhadrapala, Bodhisattva harus berlatih dengan cara ini: | |
| "Orang tidak sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi melalui tubuh. | |
| Orang tidak sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi melalui pikiran. | |
| Yang tanpa pikiran (acitta) tidak sepenuhnya terbangkitkan pada | |
| Bodhi melalui pikiran (citta). Yang tanpa bentuk (arupin) tidak | |
| sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi melalui bentuk (rupa). | |
| Pikiran tidak sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi melalui | |
| pikiran. Bentuk tidak sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi | |
| melalui bentuk. " | |
| "Mengapa demikian, Bhadrapala? Tubuh sang Tathagata | |
| (tathagatakaya) telah menolak semua pencengkraman yang | |
| berlebihan (anta-graha), dan oleh karena itu, sang Tathagata | |
| lanjut mengamati tubuh sebagai tubuh (kaye kayanupasyi Carati); | |
| Dia lanjut mengamati pikiran sebagai pikiran (citte cittanupasyi | |
| Carati)." | |
| "Bahkan, Bhadrapala, kebijaksanaan (prajna) 'yang menyebabkan | |
| mengetahui (prajnapayati) semua dharma', 'yang tidak berbentuk', | |
| 'yang tidak bisa dilihat', 'yang tiada penampilan', 'yang tidak | |
| dapat diungkapkan', dan 'yang terbebas dari arus keluar | |
| (anasrava)' adalah tidak sepenuhnya terbangkitkan; juga bukan | |
| tidak sepenuhnya terbangkitkan. Mengapa demikian? Yaitu, jika | |
| tubuh sang Tathagata terbebas dari arus keluar; jika pikiran | |
| Tathagata terbebas dari arus keluar; jika bentuk (rupa) dari | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha juga terbebas dari arus keluar; | |
| dan jika perasaan, tanggapan penglihatan, pembentukan, dan | |
| kesadaran (vedana-samjna-samskara-vijnana) dari Tathagata Arhan | |
| Samyaksambuddha juga terbebas dari arus keluar, maka berapa | |
| banyak lagi yang terbebas dari arus keluar yaitu moralitas | |
| (sila), samadhi, kebijaksanaan, pembebasan, atau pemahaman dan | |
| penglihatan dari pembebasan dari Tathagata Arhan | |
| Samyaksambuddha? Bhadrapala, semua dharma dari Tathagata Arhan | |
| Samyaksambuddha juga terbebas dari arus keluar. Saddharma | |
| apapun, yang sedang, atau yang akan dijelaskan oleh Tathagata | |
| Arhan Samyaksambuddha juga terbebas dari arus keluar; dan | |
| sementara ini tidak diketahui oleh para orang bodoh dan yang | |
| tidak bijaksana, itu dapat dipahami oleh para bijaksana. ' | |
| "Pada saat itu, Bhadrapala, Bodhisattva harus beratih dengan | |
| cara ini: "Apakah orang menjadi sepenuhnya terbangkitkan pada | |
| Bodhi melalui tubuh, atau apakah orang menjadi sepenuhnya | |
| terbangkitkan pada Bodhi melalui kebijaksanaan? Orang menjadi | |
| sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi tidak melalui tubuh, atau | |
| melalui kebijaksanaan." Mengapa demikian? Karena kebijaksanaan | |
| adalah yang terbebas dari arus keluar, dan bahkan jika | |
| mencarinya dalam setiap cara, tidak dapat mengetahuinya; Untuk | |
| alasan ini, itu menjadi tidak tertarik (upeksaka) dalam mencari | |
| kebangkitan. Mengapa demikian? Karena kebangkitan itu juga | |
| terbebas dari arus keluar, dan bahkan jika mencarinya dalam | |
| setiap cara, tidak dapat mengetahuinya. Bahkan jika ia mencari | |
| tubuhnya sendiri dan pikirannya sendiri, ia tidak bisa | |
| mengetahui mereka. Dengan cara yang sama, bahkan jika ia mencari | |
| semua 'dharma (gejala kejadian)', ia tidak bisa mengetahui | |
| mereka." | |
| "Tidak bisa mengetahui siapa saja yang sepenuhnya terbangkitkan | |
| pada Bodhi, juga tidak bisa mengetahui bahwa melalui mana yang | |
| sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi, juga tidak bisa mengetahui | |
| atau melihat apapun yang sepenuhnya terbangkitkan pada Bodhi. | |
| Jika ia memahami semua dharma dengan cara itu maka ia tidak | |
| melihat mereka dengan benar. Meskipun ia tidak meninjau | |
| (samanupasyati) semua dharma sebagai yang oleh diri mereka | |
| sendiri hening-tenang (svabhavena santa), mereka tidak oleh diri | |
| mereka sendiri hening-tenang. Mengapa demikian? Karena apa yang | |
| tidak dihasilkan (ajata) adalah yang tidak hening-tenang | |
| (asanta). Ia memahami semua dharma yang tidak hening-tenang | |
| menjadi dharma yang hening-tenang. Ia memahami semua dharma yang | |
| hening-tenang menjadi yang tiada hening-tenang. Setelah memahami | |
| begitu, ia harus tidak memahami bahwa dharma adalah yang | |
| hening-tenang, maupun juga ia harus tidak memahami bahwa mereka | |
| adalah yang tidak hening-tenang. Mengapa demikian, Bhadrapala? | |
| Karena semua dharma adalah yang tidak dihasilkan (ajata) dan | |
| yang tidak nyata (aparinispanna). ' | |
| "Jika, Bhadrapala, misalnya, ada orang tertentu yang akan | |
| mengatakan tentang api yang belum menyala dan yang tidak sedang | |
| membakar : "Saya harus memadamkan (samayati) kebakaran ini," | |
| maka, Bhadrapala, bagaimana menurut Anda? Apakah orang itu | |
| berbicara dengan benar '(samyag-vadamano vadet)? | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata : 'Dia tidak benar, | |
| Bhagavān. " | |
| Sang Bhagavān berkata: "Jadi begitulah, Bhadrapala, karena | |
| semua dharma tidak dapat ditangkap. Jika orang mengatakan: '' | |
| Setelah menghentikan kebiasaan duniawi (sthapayitva | |
| loka-samvrtim), saya akan mengetahui semua dharma. Saya akan | |
| menolak semua dharma. Saya akan menyadari (saksatkr) semua | |
| dharma. Saya akan mengembangkan semua dharma. Saya akan membuat | |
| semua dharma hening-tenang (samayati). Saya akan mendapatkan | |
| semua dharma. Saya akan mendapatkan buah dari yang memasuki arus | |
| (srota-apatti-phala). Saya akan mendapatkan buah dari yang | |
| kembali sekali (sakrdagami-phala). Saya akan mendapatkan buah | |
| dari yang tidak kembali (anagami-phala). Saya akan mendapatkan | |
| yang layak (Arhat). Saya akan mendapatkan kebangkitan sendiri | |
| (pratyeka-bodhi). Saya akan mencapai Anuttara Samyaksambodhim | |
| Abhisambhuddha. Setelah mencapai Anuttara Samyaksambodhim | |
| Abhisambhuddha, saya akan mengajarkan Dharma. saya akan | |
| menyelamatkan para makhluk dari siklus perpindahan (samsara)," | |
| maka, apakah dia berbicara dengan benar (samyag-vadamano | |
| vadet)?" | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata : 'Dia tidak benar, | |
| Bhagavān. " | |
| Sang Bhagavān berkata: "Oleh karena itu, Bhadrapala, para | |
| kulaputra atau kuladuhitrā yang menginginkan | |
| Samyaksambodhi, dan para kulaputra atau kuladuhitrā yang | |
| menginginkan Pratyekabodhi dan yang menginginkan Arhantah harus | |
| memahami dharma itu dengan cara itu. Setelah memahami dharma itu | |
| dengan cara itu, Mereka harus tidak memahami bahwa dharma adalah | |
| yang hening-tenang, juga Mereka harus tidak memahami bahwa | |
| dharma adalah yang tidak hening-tenang. " | |
| 'Mengapa demikian, Bhadrapala? Yaitu, jika berkaitan dengan | |
| semua dharma yang adalah yang tiada apapun (akimcana), yang | |
| tidak dihasilkan (ajata) dan yang tidak nyata (aparinispanna) | |
| orang akan memahami: "Semua dharma adalah yang hening-tenang", | |
| ini akan menjadi satu yang sangat berlebihan. Jika orang akan | |
| memahami: "Semua dharma adalah yang tidak hening-tenang", ini | |
| akan menjadi yang sangat berlebihan lainnya. Ketika, Bhadrapala, | |
| orang tidak memahami, tidak mengerti, tidak mengarang | |
| (vithapayati), tidak merenungkan, dan tidak mempraktekkan | |
| (samudacarati) dua hal yang sangat berlebihan dari 'yang | |
| hening-tenang' dan 'yang tidak hening-tenang', ini dikenal | |
| sebagai jalan tengah (madhyama pratipad) dalam cara pertimbangan | |
| (ganana) yang sesuai dengan ajaran dari kebiasaan duniawi | |
| (loka-samvrti), namun sejauh kebenaran tertinggi (Paramartha) | |
| dihubungkan, tidak yang sangat berlebihan maupun juga tidak yang | |
| menengah dapat dipahami di sini.' | |
| 'Mengapa begitu, Bhadrapala? Yaitu, semua dharma adalah sama | |
| seperti ruang angkasa (akasa) dan sama dengan Nirvana; mereka | |
| tidak dapat dimusnahkan (anuccheda), tidak bisa binasa | |
| (akuthita), tidak abadi (anitya), bukan yang tidak bisa diubah | |
| (akutastha), tidak bisa ditemukan (adesastha), tidak bisa | |
| ditempatkan (apradesastha), tanpa ciri-ciri (animitta), dan | |
| tidak terhitung (asamkhyeya), dan karena bahkan orang bijak | |
| tidak bisa memahaminya atau mendekatinya dengan perhitungan | |
| (samkhya), semua dharma dikenal sebagai yang tidak terhitung | |
| (asamkhyeya). Ketika, Bhadrapala, Bodhisattva telah melihat para | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha dengan cara itu, Dia seharusnya | |
| tidak melekat (abhinivisate) pada mereka. Mengapa demikian, | |
| Bhadrapala? Semua dharma adalah yang terbebas dari kemelekatan | |
| (anabhinivesa), dan, dengan tidak melekat kepada mereka, disebut | |
| sebagai yang akarnya terputus (ucchinna-mula), yang akarnya | |
| berakhir (vigata-mula), dan tidak tersokong. Bhadrapala, | |
| Bodhisattva harus mengembangkan Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samadhi ini dalam cara sedemikian rupa | |
| sehingga, jika Dia melihat para Bhagavān Buddha, Dia akan | |
| terbebas dari 'perebutan (paramarsa)', 'penangkapan landasan', | |
| dan 'kemelekatan yang salah'. Mengapa begitu, Bhadrapala? Karena | |
| sang Tathagata telah mengatakan bahwa semua dharma adalah yang | |
| tidak bisa digenggam (agrahya), yang sungguh hening-tenang, yang | |
| sama seperti ruang angkasa, dan sama dengan Nirvana." | |
| 'Misalnya, Bhadrapala, orang bijak tidak memegang bongkahan emas | |
| yang telah dipanaskan dan dibuat merah membara, seperti bola | |
| besi. Mengapa demikian, Bhadrapala? Yaitu, itu pada dasarnya | |
| adalah panas, Bhadrapala, dan meskipun itu adalah emas, yang | |
| terbaik dari zat yang berharga, namun, Bhadrapala, mereka tidak | |
| akan memegangnya, tepatnya karena sangat panas. Dalam cara yang | |
| sama, Bhadrapala, jika Bodhisattva Mahasattva melihat para | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha, Dia harus tidak melekati-Nya | |
| (abhinivisate). Dia juga harus tidak melekat pada bentuk, | |
| perasaan, tanggapan penglihatan, pembentukan, atau kesadaran. | |
| Dia juga harus tidak melekat pada sila, samadhi, kebijaksanaan, | |
| pembebasan, atau pemahaman dan penglihatan dari pembebasan. Dia | |
| juga harus tidak melekat pada semua Buddha-dharma; dan Dia harus | |
| tidak melekat pada semua hal (sarvakara). Mengapa demikian, | |
| Bhadrapala? Yaitu, 'melekat (abhinivesa)' menimbulkan semua | |
| dharma dari penderitaan yang bercirikan siklus perpindahan | |
| (samsaratmaka-duhkhadharma). " | |
| "Namun, Bhadrapala, jika Bodhisattva Mahasattva melihat para | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha, kemudian berpikir demikian: | |
| "Alangkah menakjubkan (Ascarya), para Tathagata Arhan | |
| Samyaksambuddha yang terberkahi dengan kualitas kebajikan yang | |
| ajaib (adbhuta-guna-dharma), yaitu, pengetahuan besar | |
| (mahajnana), pengetahuan yang terbangkitkan (buddhajnana), | |
| pengetahuan Tathagata (tathagatajnana), pengetahuan yang muncul | |
| dengan sendirinya (svayambhujnana), pengetahuan yang sebanding | |
| dengan yang tiada bandingannya (asama-samajnana), pengetahuan | |
| yang lebih baik dari seluruh Tiga Dunia '", Dia harus | |
| menginginkan dalam cara itu terhadap kualitas kebajikan yang | |
| sangat unggul (visista-guna-dharma). Bodhisattva Mahasattva | |
| harus tidak melekat pada pengetahuan yang diinginkan di sini. | |
| Juga, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva harus tidak melekat | |
| pada Samadhi ini. Mengapa demikian, Bhadrapala? Dharma ini | |
| menjadi nyata terwujudkan (amukhi-bhavati) kepada Orang-orang | |
| yang bebas dari kemelekatan (anabhinivesa)." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| Wanita, setelah menghiasi dirinya, mengamati wajahnya | |
| Dalam cermin yang mengkilap atau bejana minyak, | |
| Dan setelah memikirkan gairah untuk itu | |
| Bergegas kesekitar untuk mencari keinginannya. | |
| Wanita itu, tertipu (viparyasta) dengan 'gejala kejadian | |
| (dharma)' yang tanpa keberadaan, | |
| Secara mengerikan tersiksa dan menderita oleh nafsu keinginan; | |
| Wanita itu, tertipu oleh tubuhnya sendiri, | |
| Tidak mengetahui bahwa dharma ini adalah yang kosong (tuccha); | |
| "Saya akan terbangkitkan pada Bodhi, merasakan nektarnya, | |
| Dan menyelamatkan para makhluk yang tersiksa penderitaan. | |
| Bodhisattva yang gagasan pikirannya berjalan begitu, | |
| Itu disebut 'tanggapan penglihatan pada perwujudan diri | |
| (pudgala-samjna)', disebabkan oleh ketidaktahuannya (avidya). | |
| Dari sudut pandang kebenaran tertinggi tidak ada makhluk yang | |
| dipahami | |
| Yang lahir, mati, dan mencapai Nirvana; | |
| Gejala kejadian adalah yang tidak bisa dipahami, sama seperti | |
| bulan di air; | |
| Bahkan ketika dicari, Kebangkitan tidak dapat ditemukan. | |
| Seperti pantulan gambar (pratibimba) dari bulan di ruang | |
| angkasa, | |
| Seperti ilusi, kekosongan, seperti pembayangan udara (marici), | |
| Gejala kejadian adalah yang tanpa keberadaan (abhava), dan | |
| kosong oleh sifat alaminya; | |
| Berkenaan dengan mereka yang bodoh selalu memiliki gagasan | |
| pikiran bahwa itu ada. | |
| Jika Dia yang mahir dalam 'Kebangkitan (bodhi)' mengetahui | |
| Bahwa di dunia ini Orang yang terbebas dari kekotoran batin | |
| (klesa), | |
| Dan mengetahui kebenaran tertinggi, bahwa dunia adalah kesalahan | |
| (bhranti), | |
| Dia menjadi seorang Buddha, yang terunggul di dunia | |
| (loka-jyestha). | |
| Kebangkitan dari Buddha disadari oleh pikiran (citta), | |
| Dan pikiran oleh sifat alaminya adalah murni dan bercahaya | |
| (prabhasvara), | |
| Tidak tercemar (anavila) dan tak ternoda (asamsrsta) oleh semua | |
| keberadaan (sarva-gati). | |
| Dia yang mengetahuinya akan terbangkitkan pada kebangkitan | |
| tertinggi. | |
| Semua dharma adalah yang terbebas dari arus keluar (anasrava) | |
| dan tidak berbentuk, | |
| Yang terpisah (vivikta), kosong, dan terbebas dari gagasan yang | |
| membeda-bedakan (avikalpa) | |
| Dia yang, tanpa nafsu keinginan dan terbebaskan di dalam | |
| pikiran, | |
| Dengan mengetahui ini, memperoleh Samadhi ini. | |
| Setelah membuat tubuh Jina sebagai dasar perhatian | |
| (arambanikrtya), | |
| Mendengar Dharma yang murni dalam sifat alaminya, | |
| Tanpa menimbulkan gagasan pikiran maupun tanpa membeda-bedakan | |
| (bhavanavibhavana) sama sekali, | |
| Samadhi ini tidak akan sulit untuk diperoleh. | |
| Jika Orang telah mendirikan dirinya di dalam tanggapan | |
| penglihatan ruang angkasa (akasasamjna), | |
| Tanggapan penglihatan butiran terkecil (paramanu) akan lenyap. | |
| Dia memperoleh Samadhi ini, | |
| Mengetahui yang tiada gagasan pikiran (akalpa), yang tidak | |
| diciptakan (akrta), dan yang tidak bisa dihancurkan (avinasita). | |
| Dengan mengetahui bahwa semua bentuk adalah yang tiada gagasan | |
| pikiran (akalpa), | |
| Di mana pun Dia melihat, penglihatannya tidak terhalang | |
| (asanga). | |
| Jika Dia merenungkan para Buddha sama seperti kekosongan, | |
| Dia telah melampaui cita-cita dunia. | |
| Dia yang memiliki penglihatan yang murni dan pendengaran yang | |
| murni, | |
| Yang telah mengusahakan semangat, adalah penuh perhatian dan | |
| sepenuhnya sadar (samprajana), | |
| Dan telah mengembangkan Samadhi ini dengan baik, | |
| Menerima pembelajaran yang besar, yang tidak terbayangkan | |
| (acintya). | |
| Dengan mempraktekkan Samadhi ini menjadi terbebas dari | |
| kemelekatan, | |
| Menghilangkan kegelapan, mencapai pikiran yang terkonsentrasi. | |
| Ini tidak terlihat dan tidak dipahami oleh mereka, | |
| Para tirthika yang mengalami kegagalan. | |
| Jika Dia telah melenyapkan tanggapan penglihatan dari ciri-ciri | |
| (nimitta-samjna), | |
| Dia melihat para Buddha, dengan pikiran yang murni | |
| (visuddha-citta); | |
| Setelah melihat Mereka, Dia tidak melihat Mereka lagi, | |
| Hingga Dia mencapai Samadhi ini. | |
| Tanah, air, api, tidak ada yang bisa menghalanginya, | |
| Udara dan ruang angkasa tidak bisa merintanginya juga, | |
| Tapi Dia akan melihat para Buddha, | |
| Yang sedang duduk dan menjelaskan Saddharma. | |
| Sama seperti orang-orang yang menginginkan Dharma | |
| Melihat Saya sedang duduk dan menjelaskan Dharma sekarang, | |
| Jadi padanya, tidak ada pemahaman lain yang akan timbul | |
| Kecuali para Buddha dan juga Dharma tertinggi. | |
| Bagi mereka yang diberkahi dengan kualitas itu, | |
| Tiada penglihatan atau suara (sravana-darsana) lain yang akan | |
| ditangkap, | |
| Kecuali untuk Samadhi yang tanpa noda ini, yang tersempurnakan | |
| dengan baik (susamapta), | |
| Dan yang dijelaskan secara terperinci oleh banyak Buddha. | |
| Tidak satupun para Buddha yang telah muncul di masa lalu, | |
| Dan Mereka yang akan datang di masa depan, | |
| Yang tidak menjelaskan dan yang tidak akan menjelaskan, | |
| Samadhi yang tenang dan suci ini. | |
| Saya juga, yang telah muncul di dunia pada saat ini, | |
| Yang terbaik diantara lelaki (Narottama), demi kepentingan para | |
| makhluk, | |
| Telah merenungkan para Buddha pembimbing (nayaka) ini, | |
| Menjelaskan Samadhi yang tenang ini, yang sulit untuk dilihat. | |
| Ketika Orang telah mendirikan dirinya di dalam Samadhi ini, | |
| Dari keinginan untuk mencari kualitas Buddha, | |
| Tanpa memperhatikan dirinya atau kehidupannya, | |
| Kebangkitan Buddha menjadi tidak sulit untuk diperoleh. | |
| Jika Dia melihat banyak Makhluk mulia, yang sifat alaminya | |
| tunggal, | |
| Orang bijaksana ini ingin menasehati mereka; | |
| 'Cepat, cepat, semua bergegaslah, | |
| Kembangkanlah Samadhi yang tanpa noda dan murni ini!' | |
| Pada Dia yang telah menetapkan untuk menguntungkan para makhluk | |
| Dan mencari pembelajaran yang besar hingga tingkat yang tidak | |
| terbayangkan, | |
| 'Cepat, cepat, semua bergegaslah, | |
| Kembangkanlah Samadhi yang tanpa noda dan murni ini!' | |
| Disini tidak ada nafsu keinginan dan tidak ada kebencian, | |
| Disini tidak ada angan-angan khayalan dan tidak ada iri hati, | |
| Disini tidak ada pengetahuan juga tidak ada kebodohan, | |
| Oleh karena itu dikenal sebagai Samadhi yang hening-tenang. | |
| #Post#: 16-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:20 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/sukhavati_6.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/sukhavati_6.jpg.html | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/C-vH8txIA0I" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| Namo Ratna Trayaya, Namah Arya Amitabhaya Tathagataya Arhate | |
| Samyaksambuddhaya! Tadyatha : | |
| Om Amrta Amrto Bhave, Amrta Sambhave, Amrta Garbhe, Amrta | |
| Siddhe, Amrta Teje, Amrta Vikrante, Amrta Vikranta Gamini, Amrta | |
| Gagana Kirti Kare, | |
| Amrta Dundubhi Svare, Sarvatha Sadhane. Sarva Karma Klesa Ksayam | |
| Kare Svaha ! | |
| (Terpujilah Tiga Permata, Terpujilah Yang Mulia Sang Cahaya | |
| Tanpa Batas, Yang Telah Datang, Yang Layak, Yang Murni | |
| Terbangkitkan Sempurna ! Yaitu : | |
| Om Nektar, Yang Menghasilkan Nektar, Yang Melahirkan Nektar, | |
| Sang Rahim Nektar, Sang Keberhasilan Nektar, Sang Kecemerlangan | |
| Nektar, Sang Keperkasaan Nektar, Yang Mencapai Keperkasaan | |
| Nektar, Yang Melakukan Keajaiban Langit Nektar, | |
| Sang Suara Genderang Nektar, Pencapaian Semua, Yang Melenyapkan | |
| Semua Karma Dan Penderitaan, Svaha!) | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/Amitabha-Pureland-91.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/Amitabha-Pureland-91.jpg.html | |
| BAB 7 | |
| Pencapaian Samadhi[/center] | |
| Setelah ini dikatakan, Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata | |
| kepada sang Bhagavān: "Bhagavān, alangkah menakjubkan | |
| Samadhi yang mendalam ini, yang telah diuraikan secara | |
| terperinci oleh sang Bhagavān! "Bhagavān, jika para | |
| Bodhisattva Mahasattva yang telah meninggalkan (abhiniskranta) | |
| kehidupan rumah tangga, ketika Mereka mendengar Samadhi ini, | |
| untuk menerima ajaran ini atau mengembangkannya, maka, | |
| Bhagavān, harus didirikan di dalam 'kualitas (dharma)' | |
| apakah para Bodhisattva itu, untuk menerima ajaran ini atau | |
| mengembangkan Samadhi ini?" | |
| Setelah ini dikatakan, Bhagavān berkata kepada Bhadrapala | |
| Bodhisattva Mahasattva: "Bodhisattva itu, Bhadrapala, yang telah | |
| meninggalkan kehidupan rumah tangga dan yang ingin, setelah | |
| mendengar Samadhi ini, untuk menerima ajaran ini atau | |
| mengembangkannya, harus murni di dalam sila; Dia harus sempurna | |
| (acchidra) di dalam sila." | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva mengatakan: "Bhagavān, | |
| dengan cara apakah Bodhisattva itu yang telah meninggalkan | |
| kehidupan rumah tangga, murni di dalam sila dan sempurna di | |
| dalam sila?" | |
| Sang Bhagavān berkata: "Bhadrapala, seorang Bodhisattva | |
| yang telah meninggalkan kehidupan rumah tangga, setelah | |
| mendengar Samadhi ini, ingin menerima ajaran ini atau | |
| mengembangkannya, sang Bodhisattva harus terkendalikan oleh | |
| kekangan dari Pratimoksha (Pratimoksha-samvara-samvrta); Dia | |
| harus sempurna dalam tingkah laku dan wilayah tindakannya | |
| (acara-gocara-sampanna), harus melihat bahkan kesalahan terkecil | |
| sebagai yang berbahaya (anumatresv avadyesu bhayadarsin), dan | |
| menjadi murni di dalam 'iryapatha (sikap tubuh)'; Dengan | |
| mengambil itu pada dirinya (samadaya), Dia harus melatih dirinya | |
| di dalam aturan pelatihan (siksapada); Dia harus secara kuat | |
| condong kepada yang mendalam dan memiliki kesabaran (ksanti) | |
| menerima yang tidak bisa dipahami (anupalambha); ketika Dia | |
| mendengar dharma dari kekosongan, tanpa tanda, dan tanpa nafsu | |
| keinginan (sunyatanimittapranihita), Dia harus tidak khawatir, | |
| tidak takut, dan tidak gentar. Dengan cara itu, Bhadrapala, | |
| seorang Bodhisattva yang telah meninggalkan kehidupan rumah | |
| tangga, murni di dalam sila dan sempurna di dalam sila." | |
| Bodhisattva Bhadrapala mengatakan: "Bhagavān, dalam cara | |
| apakah Bodhisattva yang telah meninggalkan kehidupan rumah | |
| tangga, menjadi tidak murni di dalam sila, cacat di dalam sila?" | |
| Sang Bhagavān berkata: "Kapanpun, Bhadrapala, Bodhisattva | |
| yang telah keluar dari kehidupan rumah tangga memimpin kehidupan | |
| suci (brahmacaryam carati) yang didirikan di dalam 'bentuk | |
| (rupa)', memimpin kehidupan suci yang didirikan di dalam | |
| perasaan, tanggapan penglihatan, pembentukan, dan kesadaran, dan | |
| mengatakan: "Dengan kebajikan dari sila, pertapaan, dan | |
| kehidupan suci dari saya ini, semoga saya menjadi Deva atau | |
| Cakravarti!" Ini, Bhadrapala, adalah sila yang tidak murni, ini | |
| adalah sila yang cacat pada bagian dari Bodhisattva yang telah | |
| meninggalkan kehidupan rumah tangga. Artinya, Dia tidak murni di | |
| dalam sila karena terlekati (paramrsya) dengan tanggapan | |
| penglihatan keberadaan (bhavasamjna), Dia ingin menumbuhkan | |
| keinginan (kama), dan ingin mendapatkan kesempatan untuk | |
| kelahiran kembali (upapatti-sthana) di dalam keberadaan." | |
| 'Oleh karena itu, Bhadrapala, Bodhisattva yang telah | |
| meninggalkan kehidupan rumah tangga dan yang ingin, setelah | |
| mendengar Samadhi ini, menjelaskannya atau mengembangkannya | |
| harus murni di dalam sila; Dia harus menjadi yang sempurna di | |
| dalam sila; Dia harus tidak bernoda di dalam sila; Dia harus | |
| tidak rusak (anupahata) di dalam sila; Dia harus tidak tercemar | |
| di dalam sila. Dia harus menjadi orang yang silanya tidak | |
| dibantu, yang silanya terbebas dari kemelekatan (paramrsti), | |
| yang silanya terbebas dari penangkapan/pemahaman landasan | |
| (---'landasan' disini adalah objek indera, setelah melihat, maka | |
| memahami sesuai dengan tangkapan objek tersebut--), yang silanya | |
| tidak terbengkokkan (akuthita), yang silanya dipuji oleh para | |
| bijaksana, dan yang silanya dipuji oleh para Arhat. Dia harus | |
| bersukacita di dalam pemberian sumbangan (dana), yaitu, Dia | |
| harus mengusahakan semangat yang berkaitan dengan | |
| permberian tertinggi (agradana), pemberian terunggul | |
| (uttamadana), pemberian Dharma. Dia harus tinggal berdiam di | |
| dalam kesadaran penuh. Dia harus memiliki keyakinan. Dia harus | |
| memiliki kelembutan (sauratya) dan kerendahan hati (hri), dan | |
| memiliki sifat malu (apatrapya-sampanna). Dia harus tidak | |
| melekat pada pendapatan, kehormatan, dan pujian | |
| (labha-satkara-sloka). Dia harus terbebas dari kekejaman | |
| (matsarya) dan kecemburuan (irsya), dan memiliki kualitas | |
| praktek pertapaan dan pengendalian diri (dhutaguna-samlekha). | |
| Dia harus tidak menginginkan percakapan duniawi (laukika-katha), | |
| namun, dengan menolak percakapan duniawi, harus menginginkan | |
| percakapan yang melampaui dunia (lokottara-katha). Dia harus | |
| berterimakasih (krta-jna) dan menghargai (krtavedin). Dia harus | |
| menjaga suaranya rendah dan ucapannya sedikit. Dia harus | |
| memiliki hormat dan penghormatan. Artinya, karena teman-teman | |
| yang baik adalah sulit diperoleh (durlabha), Dia harus berusaha | |
| kuat (utsahate) dalam melakukan penghormatan kepada Acarya dan | |
| Guru (acaryopadhyaya). Orang itu yang akan Dia dengarkan, yang | |
| menerima, dan yang menyalin dalam bentuk buku untuk Dharma | |
| seperti ini, dan yang akan Dia andalkan untuk penjelasan | |
| kata-kata itu, dan Orang itu yang darinya Dia menjadi menguasai | |
| atau akan menguasai, menyalin dalam bentuk buku atau akan | |
| menyalin dalam bentuk buku untuk Sutra seperti ini, kepadanyalah | |
| Dia harus menimbulkan tanggapan penglihatan seorang Ayah; Dia | |
| harus menimbulkan tanggapan penglihatan seorang Teman baik; dan | |
| Dia harus menimbulkan tanggapan penglihatan seorang Guru. Demi | |
| Dharma seperti ini dan untuk tujuan mendatangkan Kebangkitan | |
| hingga kematangan, Dia harus menimbulkan ke arahnya 'sukacita | |
| yang besar', 'keyakinan yang besar', dan 'rasa hormat yang | |
| besar'. " | |
| "Jika, Bhadrapala, para kulaputra atau kuladuhitrā yang | |
| menganut Bodhisattvayana, atau yang menganut Sravakayana, atau | |
| yang menganut Pratyekabuddhayana, tidak menimbulkan sukacita, | |
| keyakinan, dan rasa hormat terhadap Bhiksu yang mengajarkan | |
| Dharma dari kualitas seperti ini, dan jika mereka tidak | |
| menimbulkan tanggapan penglihatan seorang Teman baik dan tidak | |
| menimbulkan tanggapan penglihatan seorang Guru, maka, | |
| Bhadrapala, tidak akan ada kemungkinan atau peluang bagi para | |
| kulaputra atau kuladuhitrā, yang menganut Bodhisattvayana | |
| atau yang menganut Sravakayana atau yang menganut | |
| Pratyekabuddhayana, menguasai kualitas seperti ini. Kualitas | |
| yang mereka belum kuasai, atau kualitas yang mereka telah kuasai | |
| akan tidak menetap, akan menghilang (vipranasyanti) dan lenyap. | |
| Juga tidak akan ada kemungkinan bagi kulaputra atau | |
| kuladuhitrā itu yang menganut Bodhisattvayana memperoleh | |
| Samadhi ini. Mengapa demikian, Bhadrapala? Yaitu, karena melalui | |
| ketidakhormatan, Saddharma menghilang." | |
| "Jika, Bhadrapala, para kulaputra atau kuladuhitrā itu yang | |
| menganut Bodhisattvayana, atau yang menganut Sravakayana, atau | |
| yang menganut Pratyekabuddhayana, menimbulkan sukacita, | |
| keyakinan dan rasa hormat, dan juga membangkitkan tanggapan | |
| penglihatan seorang Teman baik dan membangkitkan tanggapan | |
| penglihatan seorang Guru terhadap para Bhiksu yang mengajar | |
| Dharma seperti ini dan terhadap Orang-orang yang darinya mereka | |
| menguasai, yang telah menguasai, dan telah menyalin dalam bentuk | |
| buku untuk Pintu Gerbang Dharma (dharma-paryaya) seperti ini, | |
| maka, Bhadrapala, kemungkinan akan ada, itu akan ada kemungkinan | |
| bagi para kulaputra atau kuladuhitrā itu yang menganut | |
| Bodhisattvayana, atau yang menganut Sravakayana, atau yang | |
| menganut Pratyekabuddhayana, menguasai kualitas yang mereka | |
| belum kuasai, dan kualitas yang mereka telah kuasai akan tetap, | |
| tidak akan menghilang, dan tidak lenyap." | |
| "Oleh karena itu, Bhadrapala, Saya mengumumkan kepada Anda, Saya | |
| memberitahu Anda (arocayami vah prativedayami vah): Orang harus | |
| menimbulkan dalam cara ini, sukacita, keyakinan, dan rasa hormat | |
| terhadap para Bhiksu yang mengajar kualitas seperti ini, orang | |
| harus menimbulkan tanggapan penglihatan seorang Teman baik, dan | |
| menimbulkan tanggapan penglihatan seorang Guru -- Ini adalah | |
| peringatan dari Saya (anusasani)." | |
| Selanjutnya, Bhadrapala, Bodhisattva itu yang telah meninggalkan | |
| kehidupan rumah tangga dan yang ingin menerima ajaran ini dan | |
| mengembangkan Samadhi ini harus terbebas dari tindak kejahatan | |
| (kaukrtya). Dia harus menikmati kehidupan di hutan (aranya), | |
| cenderung kepada kehidupan hutan (aranya-nimna), bertekad pada | |
| kehidupan hutan (aranya-prahvana), condong pada kehidupan hutan | |
| (aranya-pragbhara). Dia harus tidak berkenan pada daerah yang | |
| berpenduduk (janapada). Dengan tidak berharap untuk rumah dari | |
| teman atau rumah dari pemberi makanan, Dia harus tidak | |
| memperhatikan kehidupannya sendiri. Melalui melepaskan tubuh, | |
| Dia harus menjadi tidak melekat kepada tubuh dan mendapatkan | |
| tanggapan penglihatan kehidupan hutan (aranya-samjna). Dia harus | |
| tidak bertahan untuk pendapatan, kehormatan, atau pujian, dan | |
| harus berpegang teguh pada Saddharma. Dia harus tidak melekat, | |
| atau menabung mangkuk atau jubah (patra-civara). Dia harus | |
| melakukan pindapatra tanpa memerlukan undangan (upanimantrana). | |
| Dia harus memiliki rasa malu dan penuh pertobatan | |
| (vipratisarin). Dia harus tidak mengambil emas untuk dirinya | |
| sendiri. Melalui tanpa gangguan pikiran (paryutthana), Dia harus | |
| terbebas dari tindak kejahatan (kaukrtya). Melalui melenyapkan | |
| kemarahan, Dia harus tinggal di dalam keramahan. Melalui | |
| melenyapkan keinginan membunuh (himsa), Dia harus tinggal di | |
| dalam kasih sayang. Melalui melenyapkan ketidakgembiraan, Dia | |
| harus tinggal di dalam kegembiraan simpatik (muditā). | |
| Melalui melenyapkan semua ciri-ciri (nimitta), Dia harus tinggal | |
| di dalam kenetralan. Melalui menimbulkan semangat, Dia harus | |
| menginginkan latihan (siksa). Tidak dikalahkan oleh kemalasan | |
| atau kelesuan, Dia harus berjalan (cankrama). Oleh karena itu, | |
| Bhadrapala, Bodhisattva itu yang telah meninggalkan kehidupan | |
| rumah tangga dan yang ingin, setelah mendengar Samadhi ini, | |
| untuk menerima ajaran ini dan mengembangkannya, Dia harus | |
| menerima ajaran ini dan mengembangkan Samadhi ini dengan cara | |
| terdirikan di dalam kualitas-kualitas itu. " | |
| Ketika hal ini dikatakan, Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva | |
| berkata kepada sang Bhagavān: "Bhagavān, alangkah | |
| menakjubkan kualitas-kualitas ini yang begitu besar dan sangat | |
| unggul, yang diajarkan dan diucapkan oleh sang Tathagata." | |
| "Bhagavān, para Bodhisattva yang malas itu akan khawatir | |
| atau takut atau gentar ketika Mereka mendengar Samadhi ini. | |
| Mereka tidak akan merasakan sukacita yang besar, kegembiraan, | |
| dan keyakinan berkaitan dengan Orang-orang yang menjelaskan | |
| secara terperinci kualitas-kualitas itu yang sangat unggul. | |
| Mereka akan berpikir: "Kami akan menyempurnakan Samadhi ini di | |
| bawah para Tathagata Arhan Samyaksambuddha yang lainnya. | |
| Sekarang ini kami lemah secara tubuh dan memiliki banyak | |
| kelemahan," dan ketika mereka mendengar Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samadhi ini, mereka akan menjadi patah | |
| semangat dan cemas, dan mereka tidak akan mengerahkan semangat | |
| untuk menyempurnakan Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita | |
| Samadhi ini." | |
| "Bhagavān, para Bodhisattva Mahasattva yang muncul itu - | |
| yang akan mengerahkan semangat (arabdha-virya), menjadi | |
| terdirikan di dalam kesadaran penuh, mencari Dharma, menghormati | |
| Dharma, menerima Dharma, mengajarkan Dharma, memberitakan | |
| Dharma, mempelajari Dharma, mengejar kualitas itu bersamaan | |
| dengan Dharma (dharmanudharma-carin), meninggalkan orang dan | |
| kehidupan, tidak tergantung pada pendapatan, kehormatan atau | |
| pujian, tidak mencari kemasyhuran karena kualitas mereka, tidak | |
| melekat pada mangkuk dan jubah, tidak bersukacita di desa, kota, | |
| pasar kota, daerah berpenduduk, kota kerajaan dan pusat | |
| kerajaan, cenderung kepada kehidupan hutan, bertekad pada | |
| kehidupan hutan, dan condong pada kehidupan hutan, ketika mereka | |
| mendengar Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita Samadhi ini, | |
| mereka tidak akan menjadi patah semangat dan cemas, tidak | |
| khawatir, tidak takut, dan tidak gentar, Namu sebaliknya | |
| (uttari), mereka akan merasakan sukacita yang besar, | |
| kegembiraan, dan keyakinan. Dan mereka akan mengerahkan semangat | |
| agar untuk menerima, menguasai, menyimpan, membaca, menyalin, | |
| mengajar, dan mengembangkan Samadhi ini. ' | |
| "Bhagavān, para kulaputra atau kuladuhitrā ini tidak | |
| akan berpikir : "Kami akan mencari pembelajaran yang besar ini | |
| dari para Buddha masa depan dan lalu kemudian mengerahkan diri | |
| demi mencapai Mantra, dharma, atau kualitas yang sangat unggul | |
| (dharma-visesa)." Mengapa begitu? Bhagavān, di masa depan, | |
| para kulaputra atau kuladuhitrā ini yang akan muncul | |
| setelah melakukan tugas mereka di bawah para Jina masa | |
| lalu dan mengerahkan semangat, mereka akan, setelah mendengar | |
| Samadhi seperti ini yang diucapkan oleh sang Tathagata, berpikir | |
| : "kami lebih suka di seluruh tempat ini tubuh, kulit, daging, | |
| darah, tulang, otot dan sumsum kami menjadi kering dan mengerut | |
| dari pada kami mati dengan kemalasan, atau bahwa kami harus | |
| menolak semangat tanpa telah menguasai, menjelaskan, dan | |
| mengembangkan kualitas yang besar dan sangat unggul seperti ini | |
| !"; dan jadi mereka akan mengerahkan semangat. Orang yang sangat | |
| baik (satpurusa) seperti itu, yang sungguh mengerahkan semangat, | |
| saat mendengar Sutra seperti ini diucapkan oleh sang Tathagata, | |
| akan, segera setelah mereka mendengarnya, merasakan sukacita | |
| yang sangat besar, kegembiraan, dan keyakinan." | |
| Ketika hal ini dikatakan, sang Bhagavān berkata kepada | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva: "Sangat baik, sangat baik, | |
| Bhadrapala !' Penjelasan Anda, Bhadrapala, tentang setiap | |
| kualitas (anudharma) itu adalah tanpa kesalahan (aviparyasa), | |
| persis seperti yang Anda katakan, benar, dan sangat baik. Saya | |
| juga turut bersukacita (anumodami) untuk itu, dan apa pun yang | |
| Saya bersukacitakan, pada saat itu juga, para Buddha Bhagavan | |
| dari masa lalu, masa depan, dan sekarang juga bersukacita." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| "Jika orang berlatih di dalam semua pokok pelatihan (siksa) dari | |
| Pratimoksha | |
| Yang telah dijelaskan oleh Saya, terus menetap dalam kehidupan | |
| hutan, | |
| Dan selalu mengejar kualitas kebajikan dari aturan moralitas | |
| (dhuta-guna), | |
| Samadhi ini tidaklah sulit untuk diperoleh. | |
| Setelah menolak semua undangan, | |
| Dan setelah melenyapkan semua keinginan untuk rasa, | |
| Hasilkan tanggapan penglihatan seorang Guru terhadap Dia yang | |
| darinya itu terdengar, | |
| Bangkitkan tanggapan penglihatan dari kesamaan dan kesetaraan. | |
| Dia yang membaca dan mempraktekkan Samadhi ini | |
| Harus bersemangat, dan tidak malas; | |
| Tidak dendam dengan Sutra-Dharma, | |
| Dia tidak mencari persembahan, namun memberikan Dharma. | |
| Dia yang menerima Samadhi ini, | |
| Maka Dia adalah putra dari Buddha ini; | |
| Dia yang mempelajari dan mempraktikkannya begitu, | |
| Akan memperoleh Samadhi itu dalam waktu singkat. | |
| Terus-menerus mengerahkan ketekunan, jangan malas, | |
| Hilangkan kelesuan, bebaskan pikiran; | |
| Anda harus menghindari teman yang jahat, | |
| Kemudian mengejar praktek dari Dharma ini. | |
| Buanglah kesenangan, jangan beristirahat, | |
| Selalu menghindari pertemuan orang banyak, | |
| Bhiksu yang mencari Samadhi ini | |
| Harus melakukan ini, mengikuti ajaran sang Buddha. | |
| Setelah melenyapkan iri hati, nafsu keinginan, dan kebanggaan, | |
| Dan setelah melenyapkan nafsu birahi, kebencian, dan angan-angan | |
| khayalan, | |
| Dan setelah mengembangkan pikiran yang terhubung dengan meditasi | |
| (dhyanasamprayukta-citta), | |
| Orang harus masuk ke dalam Samadhi ini. | |
| Terbebas dari dengki, setelah melenyapkan nafsu, | |
| Menjadi terkendali dengan baik, dan setelah melenyapkan | |
| kemarahan, | |
| Dan setelah memurnikan objek perhatian (arambana), yaitu tubuh | |
| Jina, | |
| Orang harus masuk ke dalam Samadhi ini. | |
| Tanpa membuang semangat dan tidak sedang dikuasai oleh kelesuan, | |
| Tanpa bergaul dengan kerabat dan teman-teman, | |
| Berjalan (sacankrama), Menolak orang banyak dan kumpulan teman, | |
| Dan mengembangkan Samadhi yang tanpa noda (viraja) ini. | |
| Ketika hal ini dikatakan, Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva | |
| berkata kepada sang Bhagavān: "Bhagavān, jika ada | |
| Bhiksuni yang telah berangkat kedalam Mahayana | |
| (Mahayana-samprasthita), yang berkeinginan, ketika dia mendengar | |
| Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita Samadhi ini, untuk | |
| menerima ajaran ini dan mengembangkannya, maka, Bhagavān, | |
| harus didirikan di dalam 'kualitas (dharma)' apakah, dia, untuk | |
| menerima ajaran ini dan mengembangkan Samadhi ini?" | |
| Ketika hal ini dikatakan, sang Bhagavān berkata kepada | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva: "Bhadrapala, setiap Bhiksuni | |
| yang telah berangkat kedalam Mahayana, yang berkeinginan, ketika | |
| dia mendengar Samadhi ini, untuk menerima ajaran ini dan | |
| mengembangkannya harus selalu penuh hormat. Dia harus selalu | |
| terbebas dari rasa iri, dan tidak marah. Dia harus menaklukkan | |
| kebanggaan, terbebas dari kesombongan, dan mengerahkan semangat. | |
| Dia harus terbebas dari kemalasan, dan melenyapkan | |
| ketidakcekatan dan kelesuan. Dia harus mengerahkan dirinya dalam | |
| usaha untuk tidak tidur, dan melenyapkan semua usaha yang | |
| mengejar pendapatan, kehormatan, pujian (labha-satkara-sloka), | |
| jubah, makanan persembahan, tempat tidur dan kursi, obat untuk | |
| menyembuhkan penyakit, dan perhiasan | |
| (civara-pindapata-sayanasanaglanapratyaya-bhaisajya-pariskara). | |
| Dia harus murni dalam kehidupannya, dan tidak melekat pada orang | |
| atau kehidupannya. Dia harus selalu menginginkan Dharma, dan | |
| mengerahkan dirinya dalam upaya untuk pembelajaran yang besar. | |
| Dia harus memiliki pikiran yang terbebas dari nafsu berahi, | |
| kebencian, dan kebodohan. Dia harus menolak para pengikut Mara | |
| (mara-paksa). Dia harus menyingkirkan diri dari memijat, | |
| perhiasan, dan menghias tubuh. Dia harus tidak melekat pada | |
| mangkuk atau jubah. Dia harus tidak berminat pada ketenaran, dia | |
| harus terbebas dari memfitnah (paisunya) dan melenyapkan sifat | |
| plin-plan yang selalu berubah-rubah. ' | |
| 'Oleh karena itu, Bhadrapala, Bhiksuni yang telah berangkat | |
| kedalam Mahayana, yang berkeinginan, setelah mendengar Samadhi | |
| ini, untuk menerima ajaran ini dan mengembangkannya harus | |
| menerima ajaran di dalam Samadhi ini ketika membangkitkan | |
| tanggapan penglihatan Guru terhadap Gurunya (Acarya); Dia harus | |
| mengembangkan Samadhi ini ketika terdirikan pada | |
| kualitas-kualitas itu. " | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| 'Jika Bhiksuni, melalui berkeinginan pada Samadhi ini, | |
| Telah menunjukkan rasa hormat dan melenyapkan iri hati, | |
| kemarahan, | |
| Kebanggaan, dan juga kesombongan, | |
| Samadhi ini tidak akan sulit untuk diperoleh. | |
| Jika dia telah datang untuk mencari Samadhi ini, | |
| Ketika dia telah mengerahkan semangat, melenyapkan kemalasan, | |
| Dan melenyapkan semua pengejaran, | |
| Biarlah dia menginginkan Dharma tanpa kemelekatan bahkan untuk | |
| hidup. | |
| Dia yang ingin mempelajari Samadhi ini | |
| Harus tidak menetap dengan pikiran dari nafsu berahi dan | |
| kebencian, | |
| Atau menderita oleh kekotoran batin (klesa); | |
| Dan biarlah dia tidak pernah tertangkap dalam jerat Mara. | |
| Dia yang ingin mempelajari Samadhi ini | |
| Harus tidak mengerjakan dirinya dengan tipu daya (maya), | |
| Dan harus menolak semua pijatan, perhiasan, | |
| Fitnah, dan sifat plin-plan yang selalu berubah-rubah. | |
| Menolak keramahan yang kecil, selalu sangat ramah, | |
| Menghormati teman yang baik tanpa henti, | |
| Dia harus menghindari semua kejahatan, | |
| Dengan begitu Dia harus mencari Samadhi itu. | |
| Dia tidak memiliki pikiran, bahkan untuk sekejap, | |
| yang mengharapkan mangkuk dan yang mengharapkan pujian; | |
| Dengan memiliki tanggapan penglihatan Guru terhadap Dia yang | |
| darinya itu terdengar, | |
| biarlah dia membangkitkan tanggapan penglihatan dari kesamaan | |
| dan kesetaraan. | |
| Ketika hal ini dikatakan, Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva | |
| berkata kepada sang Bhagavān: "Bhagavān, jika | |
| Bodhisattva perumah tangga yang memakai pakaian putih dan yang | |
| menetap dalam kehidupan rumah, yang berkeinginan, setelah | |
| mendengar Samadhi ini, untuk menerima ajaran ini dan | |
| mengembangkannya bahkan untuk satu atau dua hari, maka, | |
| Bhagavān, harus didirikan di dalam 'kualitas (dharma)' | |
| apakah, dia, untuk menerima ajaran ini dan mengembangkan Samadhi | |
| ini?" | |
| Sang Bhagavān berkata: "Oleh karena itu, Bhadrapala, jika | |
| Bodhisattva perumah tangga yang memakai pakaian putih dan yang | |
| menetap dalam kehidupan rumah, yang berkeinginan, setelah | |
| mendengar Samadhi ini, untuk menerima ajaran ini dan | |
| mengembangkannya bahkan untuk satu atau dua hari, atau bahkan | |
| selama jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyusui sapi, maka | |
| Bodhisattva perumah tangga yang memakai pakaian putih dan yang | |
| menetap dalam kehidupan rumah itu harus memiliki keyakinan. Dia | |
| harus terbebas dari ketamakan, dan menjadi bebas dalam penolakan | |
| duniawinya (mukti-tyaga). Dia harus senang dalam menyalurkan | |
| pemberian, dan harus memberikan semua kekayaannya tanpa | |
| mengharapkan balasan (vipakapratikanksin). Dia harus berlindung | |
| pada Buddha. Dia harus berlindung pada Dharma. Dia harus | |
| berlindung pada Sangha. Dia harus murni dalam sila. Dia harus | |
| melakukan Lima Aturan Pelatihan (panca-siksapada : Tidak | |
| membunuh, Tidak mengambil yang tidak diberikan, Tidak melakukan | |
| kesenangan seksual, Tidak berkata salah, Tidak minum minuman | |
| keras yang memabukkan). Dia harus tidak memiliki perlindungan | |
| yang lain, dan tekadnya harus mengikuti Buddha. Dia harus | |
| sempurna dalam sila, dan ketika Dia telah mengambil dan memenuhi | |
| Jalan Sepuluh Perbuatan Baik (dasa-kusala-karmapatha), Dia harus | |
| mendorong orang lain untuk melakukannya juga; dan Dia harus | |
| tidak minum minuman keras. Dia harus tidak menggoda orang lain | |
| untuk itu. Dia harus menjelaskan kepada orang lain | |
| ketidaknyamanan dari minuman keras dan tidak memberikan minuman | |
| yang memabukkan kepada orang lain; Dia harus menganggap nafsu | |
| keinginan kepada orang lain sebagai hal yang rendah dan harus | |
| menjalani kehidupan suci (brahmacarya). Dia harus tanpa iri. Dia | |
| harus murni dalam kehidupannya." | |
| "Dia harus tidak mendambakan putra. Dia harus tidak mendambakan | |
| putri. Biarlah dia tidak mendambakan istrinya. Dia harus tidak | |
| mendambakan kekayaan. Dia harus tidak mendambakan rumah tangga. | |
| Dia harus senang dalam meninggalkan keduniawian (pravrajya), dan | |
| membuat pikirannya cenderung untuk meninggalkan keduniawian. Dia | |
| harus berniat pada Samadhi ini melalui Delapan Bagian Pantangan | |
| (astangopavasa : 1.Tidak membunuh, 2.Tidak mengambil yang tidak | |
| diberikan seperti merampas atau mencuri, 3.Tidak melakukan | |
| hubungan seksual, 4.Tidak berkata salah seperti memakai atau | |
| berbohong, 5.Tidak makan atau minum yang memabukkan, 6.Tidak | |
| memakai wewangian atau perhiasan serta tidak menyanyi atau | |
| menari atau melihat hiburan pertunjukan dari menyanyi dan | |
| menari, 7.Tidak tidur atau duduk di tempat yang mewah, 8.Tidak | |
| makan setelah makan siang hingga pagi hari), dan Dia harus | |
| tinggal di dalam Vihara. Dia harus memiliki rasa malu dan | |
| kerendahan hati, membuat pikirannya condong pada kebangkitan, | |
| dan tidak menginginkan kendaraan lain (yana). Dia harus tidak | |
| memaki para Bhiksu yang terberkahi dengan sila. Dia harus | |
| memiliki rasa hormat dan menghormati mereka yang memimpin | |
| kehidupan suci. Terhadap guru (Acarya) yang darinya Dia telah | |
| menerima ajaran dalam samadhi ini, Dia harus memiliki pikiran | |
| bahwa Dia sangat sayang, Dia harus memiliki keyakinan dan rasa | |
| hormat; Dia juga harus membangkitkan tanggapan penglihatan Teman | |
| yang baik; Dia juga harus membangkitkan tanggapan penglihatan | |
| Guru. Dia harus memberinya dengan segala sesuatu yg diperlukan | |
| untuk kenyamanan (sukhopadhana). Dia harus terus berterimakasih, | |
| menghargai, dan penuh hormat - dengan cara itu, Bhadrapala, | |
| Bodhisattva perumah tangga yang menetap dalam kehidupan rumah | |
| harus menerapkan dirinya sendiri pada Samadhi ini; dan | |
| terdirikan dalam kualitas itu, Dia harus mengembangkan Samadhi | |
| ini." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| Bodhisattva yang hidup dalam kehidupan rumah tangga | |
| Yang, telah berkeinginan untuk mempelajari Samadhi ini, | |
| Harus menjadi selalu murni di dalam sila, | |
| Dan telah mendorong pikiran yang kuat untuk berangkat, | |
| Ketika Dia telah melakukan Lima Aturan Pelatihan | |
| Dan melakukan Delapan Uposatha (astanga-posadha = | |
| astangopavasa), | |
| Tinggal di vihara dengan meninggalkan kehidupan rumah tangganya, | |
| Dia harus memasuki Samadhi ini. | |
| Dia harus tidak memberikan kepada orang minuman yang memabukkan, | |
| Dan setelah menolak semua jenis minuman yang tidak dipuji oleh | |
| sang Buddha, | |
| Dan mendirikan dirinya sendiri dalam pokok-pokok pelatihan ini, | |
| Dia harus menerima ajaran dalam Samadhi ini. | |
| Tidak menginginkan putra, tidak menginginkan putri, | |
| Tidak menginginkan istri, atau menginginkan kehidupan rumah | |
| tangga, | |
| Ketika Upasaka terberkahi dengan rasa malu, | |
| Dia harus memasuki Samadhi ini. | |
| Dia harus tanpa nafsu berahi (araga), Dan tidak berhubungan | |
| seksual, | |
| Atau berbicara dengan siapa pun, menolak semua kumpulan orang | |
| banyak; | |
| Setelah mendirikan dirinya dalam kesempurnaan dan kesabaran, | |
| Dia harus memasuki Samadhi ini. | |
| Jika Orang memasuki Samadhi yang suci ini, | |
| Biarlah Dia selalu hormat kepada Buddha dan Dharma, | |
| Dan biarlah Dia, dengan pikiran yang setia, teguh, dan terbebas | |
| dari iri hati, | |
| Bersedia melakukan penghormatan kepada Sangha. | |
| Ketika hal ini dikatakan, Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva | |
| berkata kepada sang Bhagavān: "Bhagavān, jika Upasika | |
| yang telah berangkat kedalam Mahayana (Mahayana-samprasthita), | |
| yang berkeinginan, setelah mendengar Samadhi ini, untuk menerima | |
| ajaran ini dan mengembangkannya, maka, Bhagavān, harus | |
| didirikan di dalam 'kualitas (dharma)' apakah, dia, untuk | |
| menerima ajaran ini dan mengembangkan Samadhi ini?" | |
| Ketika hal ini dikatakan, sang Bhagavān berkata kepada | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva: "Oleh karena itu, Bhadrapala, | |
| Upasika yang telah berangkat kedalam Mahayana, yang | |
| berkeinginan, setelah mendengar Samadhi ini, untuk menerima | |
| ajaran ini dan mengembangkannya harus melakukan Lima Aturan | |
| Pelatihan. Upasika itu, Bhadrapala, harus berlindung kepada | |
| Triratna, dan tidak memiliki perlindungan yang lain. Upasika | |
| itu, Bhadrapala, harus menolak keajaiban dan tanda-tanda | |
| keberuntungan (kutuhalamangala), dan terbebas dari penipuan | |
| (maya). Upasika itu, Bhadrapala, harus tanpa kepura-puraan dalam | |
| kelakukan sikap tubuh (iryapatha : berdiri, berjalan, duduk, | |
| berbaring), dan bebas dari ketamakan. Upasika itu, Bhadrapala, | |
| harus bersukacita dalam menyalurkan pemberian, dan menginginkan | |
| Dharma. Upasika itu, Bhadrapala, yang harus diberikan jawaban | |
| untuk bertanya (pariprcchana-jatiya), dan menjadi penuh hormat | |
| dan khidmat. Jika Dia melihat para Bhiksu atau Bhiksuni, Dia | |
| harus menawarkan Mereka duduk. " | |
| "Maka dari itu, Bhadrapala, jika Upasika yang telah berangkat | |
| kedalam Mahayana, yang berkeinginan, setelah mendengar Samadhi | |
| ini, untuk menerima ajaran ini dan mengembangkannya, maka | |
| Upasika itu harus menerima ajaran ini dan mengembangkan samadhi | |
| ini ketika sedang didirikan pada kualitas itu." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| Upasika yang bercita-cita untuk Samadhi ini | |
| Yang diajarkan (anujnata) oleh Buddha dan dipuji oleh Sugata, | |
| Harus memasuki Samadhi ini, | |
| Setelah melakukan Lima Aturan Pelatihan. | |
| Dengan penuh hormat, dan tidak memiliki Tuhan yang lain | |
| Yang terpisah dari Buddha, Dharma, dan juga Sangha, | |
| Setelah menolak semua jalur yang salah, | |
| Dia harus memasuki Samadhi ini. | |
| Tidak membunuh makhluk hidup, tidak mengambil apa yang tidak | |
| diberikan, | |
| Dan tidak mengucapkan kebohongan, | |
| Tidak pernah melakukan perbuatan seksual, | |
| Dia harus menerima ajaran dalam Samadhi ini. | |
| Terbebas dari keserakahan, tidak mengharapkan balasan, | |
| Setelah menyingkirkan kepura-puraan dalam iryapatha, | |
| Melenyapkan rasa iri, bangga, dan kemarahan, | |
| Dia harus menerima ajaran dalam Samadhi ini. | |
| Jika Dia melihat para Bhiksu dan juga Bhiksuni, | |
| Dia harus berdiri dengan hormat dan menawarkan Mereka duduk; | |
| Menginginkan Dharma, dan bertanya: "Apa yang bermanfaat?", | |
| Dia harus menerima ajaran dalam Samadhi ini. | |
| #Post#: 17-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:22 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/5buddha7.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/5buddha7.jpg.html | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/yIF1NzJATMw" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/NAMO%20BHUMI%20BOROBUDUR%20S… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/NAMO%20BHUMI%20BOROBUDUR%20SAM… | |
| BAB 8 | |
| Ramalan[/center] | |
| Ketika hal ini dikatakan, Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva | |
| berkata kepada sang Bhagavān: "Bhagavān, alangkah | |
| menakjubkan bahwa demi para Bodhisattva yang telah meninggalkan | |
| kehidupan rumah tangga, demi para Bodhisattva yang bertekad | |
| besar, yang diberkahi dengan tekad tinggi (adhyasaya-sampanna), | |
| orang-orang yang telah mengerahkan semangat, mereka yang tidak | |
| berhenti mengerahkan semangat, dan mereka yang telah ditetapkan | |
| untuk kebangkitan yang tertinggi dan sempurna, sang Tathagata | |
| Arhan Samyaksambuddha telah demikian menjelaskan | |
| kualitas-kualitas yang besar dan sangat baik yang didirikan di | |
| mana mereka harus menerima ajaran ini dan mengembangkan Samadhi | |
| ini. " | |
| "Bhagavān, pada masa depan, di jaman setelah Parinirvana | |
| dari sang Tathagata, akankah Samadhi ini beredar (pracarati) dan | |
| menyebar di sini, di Jambudvipa ini?" | |
| Sang Bhagavān berkata: "Bhadrapala, selama empat ribu tahun | |
| setelah Parinirvana Saya, Samadhi ini akan beredar dan tersebar | |
| di Jambudvipa. Setelah itu, ia akan masuk kedalam gua di dalam | |
| tanah. Selanjutnya, ketika lima ratus tahun terakhir, masa | |
| terakhir, jaman terakhir, lima abad terakhir akan muncul, ketika | |
| kehancuran Saddharma terjadi, kehancuran Sramana terjadi, | |
| penolakan Saddharma terjadi, kehancuran makhluk terjadi, keadaan | |
| yang dalam kekacauan, ketika waktu itu tiba saat kumpulan | |
| orang-orang yang berkebajikan berkurang, ketika waktu itu tiba | |
| saat kumpulan orang-orang yang tidak bermoral meningkat, ketika | |
| waktu itu tiba saat kumpulan Saddharma berkurang, ketika waktu | |
| itu tiba saat kualitas dari kelompok ketidakbenaran meningkat, | |
| ketika waktu kehancuran (ksaya-kala) tiba, beberapa Makhluk akan | |
| muncul, yang demi mendapatkan Sutra seperti ini, akan telah | |
| memurnikan akar kebajikan (uttapta-kusalamula), yang telah | |
| melakukan tugas Mereka di bawah para Jina masa lalu, menanam | |
| akar kebajikan, mematangkan akar kebajikan, dan menanam benih, | |
| dan demi kepentingan Makhluk seperti itu, yaitu, dengan kekuatan | |
| dari sang Buddha (buddhanubhavena), Samadhi ini akan beredar dan | |
| tersebar di Jambudvipa. | |
| "Dan mereka, setelah mendengar Samadhi ini, akan merasakan | |
| sukacita yang besar, kegembiraan, dan keyakinan. Setelah | |
| mendengarnya, mereka akan menerima, menyimpan, membaca, | |
| menguasai, menyalin, menjelaskan, menyebarkan, dan mengerahkan | |
| diri mereka dalam usaha untuk mengembangkannya; Mereka bahkan | |
| akan menyalinnya dalam buku-bentuk dan menyimpannya." | |
| Kemudian Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva dan Ratnakara | |
| Bodhisattva Mahasattva sang pemuda Licchavi (licchavi-kumara), | |
| setelah mendengar dari sang Bhagavān bahwa dalam masa | |
| terakhir ketika kehancuran Saddharma ini terjadi, menangis dan | |
| meneteskan air mata melalui pengaruh dari Dharma (dharma-vega); | |
| Kemudian Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva dan Ratnakara | |
| Bodhisattva Mahasattva sang pemuda Licchavi, menyeka air mata | |
| Mereka, dan setelah bangkit dari kursi dan mengatur pakaian | |
| bagian atas di satu bahu, dengan menempatkan lutut kanan ke | |
| tanah, mengulurkan telapak tangan beranjali kearah sang | |
| Bhagavān, dan berkata kepada sang Bhagavān: | |
| "Bhagavān, bahkan ketika lima ratus tahun terakhir setelah | |
| Parinirvana sang Tathagata terjadi, di masa terakhir, di jaman | |
| terakhir, di lima abad terakhir yang terjadi, ketika Saddharma | |
| ditolak, Kami akan menerima, menguasai, menyalin, melestarikan, | |
| membaca, menyebarkan, dan mengerahkan diri kami sendiri dalam | |
| usaha untuk mengembangkan Sutra seperti ini. Mengapa demikian? | |
| Bhagavān, kami tidak pernah bosan mendengar, menyalin, | |
| menerima, menguasai, melestarikan, membaca, menjelaskan, | |
| menyebarkan, dan mengembangkan Sutra yang mendalam seperti ini, | |
| yang diucapkan oleh sang Tathagata." | |
| Kemudian sang Bodhisattva Mahasattva, sang perumah tangga | |
| (grhapati) Mahasusarthavaha; sang Bodhisattva Mahasattva, sang | |
| anak pedagang (sresthiputra) Guhagupta; sang Bodhisattva | |
| Mahasattva, sang pelajar muda (manavaka) Naradatta ''; sang | |
| Bodhisattva Mahasattva Susima; sang Bodhisattva Mahasattva | |
| Indradatta; dan sang Bodhisattva Mahasattva Varunadeva, setelah | |
| mendengar dari sang Bhagavān bahwa dalam lima ratus tahun | |
| terakhir, di masa terakhir, di jaman terakhir, di lima abad | |
| terakhir ketika kehancuran Saddharma ini terjadi, menangis dan | |
| meneteskan air mata melalui pengaruh dari Dharma. Kemudian | |
| Mahasusarthavaha sang Bodhisattva Mahasattva perumah tangga; | |
| Guhagupta sang anak pedagang; Naradatta sang pelajar muda; | |
| Susima sang kulaputra; Indradatta; dan Varunadeva Bodhisattva | |
| Mahasattva menyeka air mata Mereka, dan setelah bangkit dari | |
| kursi dan mengatur pakaian bagian atas di satu bahu, dengan | |
| menempatkan lutut kanan ke tanah, mengulurkan telapak tangan | |
| beranjali kearah sang Bhagavān, dan berkata kepada sang | |
| Bhagavān: | |
| "Bhagavān, di masa depan, bahkan ketika lima ratus tahun | |
| terakhir setelah Parinirvana sang Tathagata terjadi, di masa | |
| terakhir, di jaman terakhir, di lima abad terakhir terjadi, dan | |
| ketika Saddharma ditolak, Kami juga akan menerima, menguasai, | |
| menyalin, melestarikan, membaca, menjelaskan secara luas kepada | |
| orang lain, dan mengembangkan Sutra seperti ini." | |
| "Bhagavān, Kami akan mengabadikan, memperbesar, dan | |
| menyebarkan Kebangkitan tertinggi yang sempurna ini, yang telah | |
| dicapai oleh para Tathagata Arhan Samyaksambuddha selama lebih | |
| dari ratusan dari ribuan kotinayuta kalpa. Mengapa demikian, | |
| Bhagavān? Kami menerima dan mengumumkan Dharma yang belum | |
| pernah terdengar sebelumnya (asrutapurvadharma)." | |
| "Bhagavān, Kami akan mengembangkan dan mengajarkan Dharma | |
| yang mendalam ini di mana seluruh dunia tidak akan percaya." | |
| Kemudian dari perkumpulan majelis dari lima ratus Makhluk : para | |
| Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, dan Upasika - bangkit dari kursi | |
| Mereka, dan menjadi penuh hormat dan khidmat, ketika Mereka | |
| mendengar dari sang Bhagavān tentang masa saat kehancuran | |
| Saddharma ini dan saat Saddharma ini tidak akan diterima, ketika | |
| lima ratus tahun terakhir telah terjadi, di masa terakhir, di | |
| jaman terakhir, di saat lima abad terakhir telah terjadi, mereka | |
| menangis dan meneteskan air mata melalui pengaruh dari | |
| pematangan (viparinama) dari 'Saddharma (Dharma Sejati)'. | |
| Kemudian lima ratus Makhluk itu menyeka air mata Mereka, dan | |
| mengatur pakaian bagian atas pada satu bahu dan dengan | |
| menempatkan lutut kanan ke tanah, mengulurkan telapak tangan | |
| beranjali kearah sang Bhagavān dan berkata kepada sang | |
| Bhagavān : | |
| "Bhagavān, ketika lima ratus tahun terakhir setelah | |
| Parinirvana sang Tathagata terjadi, di masa terakhir, di jaman | |
| terakhir, di lima abad terakhir yang terjadi, Kami akan | |
| menerima, mengembangkan, dan memberitakan secara luas kepada | |
| orang lain Sutra seperti ini. Kami juga akan melayani secara | |
| khusus (vaiyavrtya) pada orang-orang yang baik ini. Pada saat | |
| itu Kami juga akan mendengarkan Sutra seperti ini, yang | |
| diucapkan oleh sang Tathagata. Juga Kami akan mempelajari | |
| Saddharma. Dengan Permata dari Saddharma ini, Kami juga akan | |
| melayani orang lain yang adalah bejana yang cocok | |
| (bhajana-bhuta) untuk menampung Saddharma. Bhagavān, Kami | |
| meminta Anda untuk mempercayakan Samadhi ini kepada orang-orang | |
| yang baik ini. Bhagavān, kami meminta Anda untuk | |
| memberitahukan Samadhi ini kepada orang-orang yang baik ini." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān tersenyum dan | |
| memancarkan sinar cahaya berwarna emas yang mengisi seluruh | |
| sistem dunia yang tidak terbatas; Setelah naik sampai ke | |
| Brahmaloka yang bahkan melampaui cahaya matahari dan bulan; Saat | |
| kembali, sinar cahaya itu berputar melingkari sang Bhagavān | |
| tiga kali dari sisi kanan, dan menghilang ke dalam batas (siman) | |
| dari puncak mahkota (usnisa) sang Bhagavān. | |
| Kemudian Ayusma Ananda, setelah bangkit dari tempat duduknya dan | |
| mengatur pakaian bagian atas pada satu bahu, dan dengan | |
| menempatkan lutut kanannya ke tanah, mengulurkan telapak tangan | |
| beranjali kearah sang Bhagavān, dan memuji sang | |
| Bhagavān dengan syair-gatha yang sesuai berikut ini: | |
| Murni dalam sila, murni dalam wilayah perbuatan (gocara), | |
| Besar dalam kekuatan ajaib bahkan di antara mereka yang | |
| berkekuatan besar, | |
| Paling unggul atas semua makhluk, | |
| Terang seperti matahari yang tanpa noda, | |
| Dengan pengetahuan yang tidak terikat, dengan pikiran sepenuhnya | |
| terbebaskan, | |
| Dengan suara burung Kalavinka, Devatideva, | |
| Tidak gentar oleh semua guru penentang (parapravadin), | |
| Apa alasan untuk senyuman ini? | |
| Demi keuntungan (hitaya), demi belas kasihan (anukampaka), | |
| Penguasa berkaki dua (dvipadendra), | |
| Saya memohon Anda untuk mengajar dengan kebenaran tertinggi | |
| bercahaya; | |
| Jika orang mendengar suara Anda yang menyenangkan, | |
| Orang memperoleh kegembiraan yang suci dan terbebas dari nafsu | |
| keinginan (niramisa). | |
| Karena sang Jina, sang Pemandu, sang Makhluk Tertinggi | |
| Tidak tersenyum tanpa alasan, | |
| Demi belas kasihan kepada dunia, Saya meminta Anda, yang | |
| berbelas kasih: | |
| Apa alasan untuk senyuman ini? | |
| Lokanatha, karena Anda telah tersenyum, | |
| Akan menjadi keuntungan besar siapakah hari ini? | |
| Siapa yang akan didirikan secara kukuh di dalam pengetahuan | |
| Buddha? | |
| Siapa yang hari ini akan mendapatkan pangkat raja tertinggi? | |
| Siapa yang hari ini akan didirikan di dalam jasa kebajikan? | |
| Siapa yang akan mempelajari harta dari Dharma ini? | |
| Siapa yang hari ini akan mengenakan mahkota (mukuta), | |
| Mengatur di atas kepala mereka sendiri dengan tangan mereka | |
| sendiri? | |
| Kemudian sang Bhagavān menjawab Ananda dengan syair-gatha | |
| ini: | |
| Ananda, lihatlah lima ratus sahabat yang berkumpul ini, | |
| Berdiri di depan Saya dengan pikiran bergembira | |
| Dan mengumumkan: | |
| "Biarlah Kami memperoleh Dharma ini!" | |
| Mereka juga menatap Saya, | |
| Mengatakan: "Kapan Kami akan menjadi seperti ini?" | |
| "Kami menerima kebangkitan yang tertinggi ini," | |
| Mereka mengumumkan, sambil berdiri di depan Saya. | |
| Dalam rangka untuk mengumumkan Sutra ini | |
| Di masa depan, di jaman terakhir, ketika hal seperti ini telah | |
| terjadi, | |
| Kelima ratus ini telah berdiri ke depan | |
| Dipimpin oleh delapan Orang bijak itu. | |
| Saya mengumumkan kepada Anda, Saya memberitahu Anda: | |
| Dalam pengetahuan Saya yang tiada kemelekatan (asanga); | |
| Orang-orang ini tidak hanya telah maju berdiri, | |
| Setelah membuat penghormatan (anjali) kepada satu Jina. | |
| Saya ingat Mereka telah lama, ketika, dalam kelahiran | |
| sebelumnya, | |
| Dengan penuh, delapan puluh ribu para Buddha muncul; | |
| Di depan Mereka juga Orang-orang ini, yang dipimpin oleh Delapan | |
| itu, berdiri kedepan | |
| Dalam rangka untuk mengumumkan kualitas ini. | |
| Jauh lebih lama lagi, bahkan dari itu | |
| Ada muncul delapan puluh ribu kotinayuta | |
| Dari Mereka yang murni dalam sila, yang sangat terkenal, | |
| Dan dari Mereka juga Orang-orang ini menerima Dharma yang luas | |
| ini. | |
| Bercita-cita untuk mempelajari | |
| Ajaran Saya yang besar (pravacana) juga, | |
| Dengan pikiran yang bergembira dan sukacita yang tiada bandingan | |
| Mereka mendorong banyak orang ke pikiran kebangkitan | |
| (bodhi-citta). | |
| Pada masa terakhir, setelah Saya masuk Nirvana, | |
| Dan semua relik (sarira) telah dibagikan, | |
| Mereka, setelah mempelajari dengan baik kebangkitan Buddha ini, | |
| Setelah menyalinnya dan menempatkannya dalam keranjang (pitaka), | |
| Dan setelah meletakkan Sutra ini ke dalam Stupa, | |
| Dalam bumi, dan batu, dan pegunungan, | |
| Dan kedalam tangan para Deva dan juga para Naga, | |
| Mereka akan melanjutkan kehidupan di alam para Deva. | |
| Di waktu dan jaman terakhir, di keluarga yang berbeda | |
| Memiliki turun lagi, menyerahkan segalanya, | |
| Mereka, mempelajari dengan baik kebangkitan dari Buddha ini, | |
| Akan bertindak sesuai dengan tekad mereka (yathasaya). | |
| Melalui keinginan untuk Dharma ini, Mereka akan melanjutkan | |
| Kesana-kemari (dese dese), dan memperoleh Sutra yang sangat | |
| unggul ini; | |
| Setelah memperolehnya, dengan pikiran bersukacita | |
| Mereka akan memberikannya kepada banyak orang tanpa kemelekatan. | |
| Setelah meninggalkan orang dan juga kehidupan, | |
| Mereka yang bijaksana, dengan keinginan yang tidak pernah puas | |
| pada Dharma, | |
| Tidak akan setuju dengan para guru penentang, | |
| Dan akan memberikan Dharma yang sangat baik (pranita) dan luas | |
| (vipula). | |
| Diluar dari semua lima ratus ini, | |
| Yang telah berdiri di hadapan Saya, | |
| Tidak ada orang lain yang akan menerima, | |
| Melestarikan, atau membaca Sutra ini. | |
| Delapan Bodhisattva : Bhadrapala, | |
| Ratnakara, Naradatta, | |
| Mahasusarthavaha, Varunadeva, | |
| Indradatta, Sushma, Guhagupta. | |
| Demikian juga yang di utara (uttare) | |
| Banyak yang menerima dan bersukacita dalam melestarikan Dharma, | |
| Dan yang menginginkan Dharma, yang berbelas kasih dan peduli | |
| kepada dunia, | |
| Akan muncul, agar untuk menerimanya. | |
| Mereka yang akan muncul di sana, tidak melekat pada pujian dan | |
| keuntungan, | |
| Dan melestarikan ajaran ini yang luas (vaipulya), | |
| Akan meliputi semua ini, | |
| Lima ratus Bhiksu, yang dipimpin oleh Delapan itu. | |
| Para Bhiksu yang bijaksana dan tidak tamak ini, | |
| Para Bhiksuni, upasaka, dan upasika, | |
| Yang telah berdiri kedepan sebagai penegak Dharma di jaman | |
| terakhir, | |
| Mereka semua akan menjadi Makhluk tertinggi, Jina. | |
| Dengan memiliki semua kualitas yang tidak terbayangkan, | |
| Berwarna emas, dan tanda-tanda dari seratus kebajikan | |
| (sata-punyalaksana), | |
| Dengan prihatin dan belas kasihan, Mereka akan menyelamatkan | |
| banyak makhluk, | |
| Memberikan kebahagiaan dan menghapus semua kekotoran batin | |
| (klesa). | |
| Ketika mereka telah meninggal dari sini, akan setelah itu | |
| Tidak pernah jatuh ke wilayah kejahatan (vinipata-bhumi); | |
| Bertemu bersama-sama di semua kelahiran kembali Mereka, | |
| Mereka akan berjumpa dengan sang Makhluk tertinggi (agrasattva). | |
| Mereka telah menyingkirkan delapan kelahiran kembali yang tidak | |
| menguntungkan (aksana), | |
| Mereka telah menyingkirkan semua keadaan sengsara (apaya), | |
| Mereka telah memperoleh sangat banyak pahala kebajikan yang | |
| tidak terukur, | |
| Itu adalah yang tidak dapat dijelaskan sejauh mana kualitasnya. | |
| Sang Buddha yang mereka akan jumpai | |
| Setelah bertemu bersama-sama di Buddhaksetra ini, | |
| Mereka akan memuliakan-Nya, mencari jalan kedamaian tertinggi, | |
| Dengan penuh perhatian dan belas kasihan. | |
| Dengan bertindak dalam satu kesesuaian, setelah bertemu | |
| bersama-sama | |
| Dan menyembah sang Penguasa berkaki dua, | |
| Mereka akan terbebas dari nafsu keinginan (niramisa) dan | |
| memperoleh kesabaran (ksanti) | |
| Demi kebangkitan tertinggi yang murni. | |
| Mereka juga, sebagai penjunjung Dharma, | |
| Setelah menjalani kehidupan suci ini (brahmacarya), | |
| Dalam masa terakhir dan juga masa menengah | |
| Akan berjumpa dengan Buddha usia tanpa batas (aparimitayus). | |
| Namun banyak Dermawan Dunia (lokahitakara), Pemancar Cahaya | |
| Yang muncul di Bhadrakalpa ini, | |
| Ajaran dari para Pembimbing Dharma (dharma-netri) itu, mereka | |
| juga menjunjungnya, | |
| Seperti para Pahlawan (vira) yang tinggal di dalam tiga masa | |
| waktu. | |
| Ketika mereka telah melakukan pemujaan besar, | |
| Kepada banyak koti para Buddha dari masa depan itu, | |
| Yang tidak terbayangkan dan tidak terukur, | |
| Mereka akan memperoleh (aragayati) kebangkitan dari Buddha. | |
| Mereka akan mengalami kebangkitan yang penuh kedamaian; | |
| Setelah tiba di situ, mereka akan disembah. | |
| Ketika banyak nayuta kalpa telah berlalu, | |
| Selama waktu itu benih akan menjadi matang. | |
| Sang perumah tangga, Bhadrapala ini, | |
| Serta Ratnakara, Naradatta, | |
| Susarthavaha, dan Guhagupta | |
| Akan melihat para Buddha yang banyaknya seperti pasir di Sungai | |
| Gangga. | |
| Mereka akan menjunjung Saddharma-Nya | |
| Dan menyebar luaskan ajaran dari banyak koti para Buddha, | |
| Yang jumlahnya jika dijelaskan selama banyak koti kalpa | |
| Masih belum mencapai akhir. | |
| Para Mahasattva itu, | |
| Yang bahkan di dalam mimpi, | |
| Mendengar nama dan cara bijaksana (upaya) dari para Pahlawan itu | |
| Akan menyebabkan menjadi Maha Jina. | |
| Jika ada makhluk tertentu mendengar nama, | |
| Baik saat terjaga atau di dalam mimpi, | |
| Dan dapat mengucapkannya dengan auman Singa, | |
| Mereka semua akan menjadi dihormati oleh para Deva dan Manusia. | |
| Jika orang-orang yang, setelah melihat atau bahkan mendengar | |
| Mereka, | |
| Menginginkan Mereka atau memiliki keyakinan di dalamnya | |
| Akan pasti semuanya mencapai kebangkitan - | |
| Berapa lebih banyak lagi untuk orang-orang yang menyembah | |
| Mereka? | |
| Jika orang-orang yang marah dan memaki Mereka, | |
| Dan memiliki niat jahat memukul Mereka, | |
| Melalui kasih karunia dan kekuatan (anubhava) dari delapan Orang | |
| ini | |
| Dibawa mencapai keBuddhaan, berapa lebih banyak lagi untuk | |
| orang-orang yang menghormati Mereka? | |
| Mereka mempelajari Dharma yang tidak terbayangkan ini; | |
| Nama-nama yang tidak terbayangkan dan juga masa hidup; | |
| Cahaya yang tidak terbayangkan, kualitas yang tidak | |
| terbayangkan, | |
| Kebijaksanaan dan pengetahuan yang juga tidak terbayangkan. | |
| Mencari kebangkitan tertinggi | |
| Mereka juga telah memberikan pemberian besar | |
| Kepada para Buddha masa lalu, murni di dalam sila, | |
| Yang telah muncul, seperti pasir di sungai Gangga yang tidak | |
| terbayangkan. | |
| Bahkan dijelaskan oleh banyak koti Buddha, | |
| Pahala kebajikan Mereka tidak akan dapat diukur; | |
| Tidak ada keraguan bahwa anak-anak dan teman-teman seperti | |
| mereka, | |
| Akan mencapai kebangkitan. | |
| Ananda, bergembiralah pada Dia | |
| Yang menerima atau mempertahankan atau membaca Sutra ini, | |
| Tanpa meragukan, | |
| Dalam kelima ratus orang ini, salah satunya adalah Dia. | |
| Ananda, siapapun yang memperkuat semangat | |
| Untuk tujuan mencari Sutra ini | |
| Dan mengerahkan semangat setelah melenyapkan kemalasan, | |
| Akan dengan mudah memperoleh Samadhi ini. ' | |
| 'Menurut Pratimoksha yang dijelaskan oleh Saya dalam Vinaya, | |
| Para Bhiksu yang sambil belajar tinggal didalam kesunyian hutan | |
| (aranya); | |
| Jika mereka mampu tidak menolak kualitas praktek pertapaan itu, | |
| Mereka pasti akan memperoleh Samadhi ini. | |
| Mampu menolak semua undangan yang benar-benar khusus, | |
| Menyingkirkan semua rasa selera yang baik, | |
| Selalu membangkitkan pikiran Buddha terhadap Guru mereka | |
| Siapa yang bisa mengatakan Mereka tidak akan mencapai Samadhi | |
| ini? | |
| Pertama, memahami penderitaan dari nafsu berahi, kemarahan, dan | |
| angan-angan khayalan, | |
| Menghindari kesombongan dan iri hati, | |
| Dengan perasaan yang terbebas dari kemelekatan yang tidak murni, | |
| merenungkan pada yang tidak terbentuk oleh sebab dan kondisi | |
| (asamskrta), | |
| Mereka membaca dan mengembangkan Samadhi yang sangat unggul. | |
| Pikiran mereka murni, tinggal di dalam yang tiada kemelekatan; | |
| Mengendalikan indera (indriya) dan menghentikan kebencian; | |
| Dengan pikiran tunggal, Mereka merenungkan tubuh sang Tathagata; | |
| Mereka membaca dan menerima Samadhi yang sesungguhnya. | |
| Jika Bodhisattva hidup dalam rumah tangga, | |
| Pikirannya selalu tegas ditetapkan untuk meninggalkan kehidupan | |
| rumah; | |
| Menerima dan membacanya, mencapai dalam kata dan perbuatan, | |
| Pikirannya selalu berpikir tentang mempelajari Samadhi ini. | |
| Terus-menerus Dia harus mengolah ajaran lima sila, | |
| Dan terus melakukan delapan uposatha; | |
| Sungguh tinggal di dalam Vihara dan menolak rumah, | |
| Dia membaca dan mengembangkan Samadhi ini. | |
| Dia harus tidak melekat pada istri dan selir, | |
| Juga tidak mengharapkan putra dan putri atau harta; | |
| Upasaka harus berlatih rasa malu; | |
| Dia harus mengingat dalam pikiran hanya Samadhi ini. | |
| Dia harus tidak menimbulkan pikiran untuk menyakiti yang lain, | |
| Hanya memikirkan melenyapkan semua nafsu kesenangan; | |
| Tanpa tinggal di dalam kemelekatan, terdirikan pada kesabaran; | |
| Dia harus mengembangkan Samadhi ini. | |
| Dia harus tidak memiliki kemelekatan pada harta benda, | |
| Bunga, wewangian, salep, bubuk, atau karangan bunga; | |
| Tanpa tinggal di dalam kemelekatan, terdirikan pada kesabaran; | |
| Dia harus menerima Samadhi ini. | |
| Jika Bhiksuni mencari Sutra ini | |
| Dia harus penuh hormat dan melenyapkan iri hati, | |
| Nafsu berahi, kesombongan, dan kebanggaan, | |
| Dan itu tidak akan sulit untuk mencapai Bodhi. | |
| Dia harus mengerahkan semangat dan menghancurkan kelesuan, | |
| Memotong putus semua pengejaran; | |
| Pikirannya bersukacita dalam Dharma, murni di dalam | |
| kehidupannya, | |
| Dia harus membaca Samadhi ini. | |
| Pikirannya harus tidak disertai dengan nafsu keinginan; | |
| Dia harus tidak menimbulkan kemarahan, tetapi terbebas dari | |
| penderitaan; | |
| Dia harus tidak terjerat dengan ikatan Mara; | |
| Dia harus menerima Samadhi ini. | |
| Dia harus tidak melakukan apapun dengan penipuan; | |
| Dia harus tidak menginginkan jubah halus atau kosmetik; | |
| Dia harus tidak menjadi pembohong, dan harus menghindari orang | |
| lain; | |
| Dia harus menerima Samadhi ini. | |
| Tiada pemikiran untuk kesenangan sensual, laki-laki dan | |
| perempuan, | |
| Sungguh tenang, terbebas dari semua pikiran yang salah; | |
| Membangkitkan tanggapan penglihatan Buddha terhadap gurunya, | |
| Dia harus menerima Samadhi ini. | |
| Setelah menerima Sutra seperti ini, | |
| Mereka menjadi orang-orang yang telah mendapatkan keuntungan | |
| yang sesungguhnya, melenyapkan nasib buruk, | |
| Yang mutlak sempurna (amogha) di dalam ajaran sang Sugata ini, | |
| Dan telah menyingkirkan semua kelahiran kembali yang tidak | |
| menguntungkan (aksana). | |
| #Post#: 18-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:24 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/buddha-shakyamuni-sh_2%20inf… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/buddha-shakyamuni-sh_2%20infro… | |
| /> | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/vmz9kAEiTSc" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/18%20arahat%20crosing%20ocea… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/18%20arahat%20crosing%20ocean.… | |
| BAB 9 | |
| Perlindungan | |
| [/center] | |
| Kemudian Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva, Ratnakara | |
| Bodhisattva Mahasattva sang pemuda Licchavi, Guhagupta | |
| Bodhisattva Mahasattva sang anak pedagang, Naradatta Bodhisattva | |
| Mahasattva sang pelajar muda, Susima Bodhisattva Mahasattva sang | |
| kulaputra, Susarthavaha Bodhisattva Mahasattva sang kepala rumah | |
| tangga, Indradatta Bodhisattva Mahasattva, dan Varunadeva | |
| Bodhisattva Mahasattva, bersama-sama dengan lima ratus | |
| Bodhisattva itu, sangat bersukacita oleh kata-kata sang | |
| Bhagavān, menutupi tubuh sang Bhagavān dengan lima | |
| ratus jubah ganda dari kain katun (dusya-yuga); Mereka juga | |
| menebar permata kepada sang Bhagavān; dan bertanya kepada | |
| sang Bhagavān apakah mereka bisa melayani-Nya. | |
| Kemudian, dengan cara dari pidato Dharma, sang Bhagavān | |
| menggembirakan (sampraharsayati), mendorong (samadapayati), | |
| membangkitkan semangat (samuttejati), dan menyenangi lima ratus | |
| Bodhisattva Mahasattva yang dipimpin oleh Bhadrapala. Dan mereka | |
| beranjali dan duduk di hadapan sang Bhagavān dengan pikiran | |
| yang bergembira, pikiran yang tanpa noda, pikiran yang lembut, | |
| pikiran yang diinginkan, pikiran yang penuh keyakinan, dan | |
| pikiran yang tidak terhalang (niravarana). | |
| Kemudian Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva berkata kepada sang | |
| Bhagavān: "Bhagavān, berapa banyak dharma yang harus | |
| dimiliki Bodhisattva Mahasattva untuk mendapatkan Samadhi ini?" | |
| Ketika hal ini dikatakan, sang Bhagavān berkata kepada | |
| Bhadrapala Bodhisattva Mahasattva: "Bhadrapala, seorang | |
| Bodhisattva Mahasattva memperoleh Samadhi ini jika Dia memiliki | |
| empat dharma. Apakah empat itu? Yaitu, tidak bergantung pada | |
| Mantra yang dari kaum tirthika; Tidak melekat pada kesenangan | |
| sensual (kama-guna); Tidak terkalahkan (Ajita) dalam kualitas | |
| pertapaan dan pengendalian diri (dhuta-guna-samlekha); dan | |
| merendahkan kesempatan kelahiran kembali (upapatti-sthana) dalam | |
| perpindahan keberadaan (bhava-gati). Jika Dia memiliki empat | |
| dharma ini, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva itu memperoleh | |
| Samadhi ini." | |
| "Bhadrapala, jika ada Bodhisattva yang menyimpan, membaca, | |
| menyalin, mempertahankan, menguasai, atau menjelaskan secara | |
| luas kepada orang lain Samadhi ini, maka harus diketahui, | |
| Bhadrapala, bahwa ada lima ratus kualitas untuk Bodhisattva itu | |
| yang akan diperoleh dalam kehidupan ini (drstadharme). Apa lima | |
| ratus itu? Sama seperti, Bhadrapala, misalnya, tubuh dari | |
| penghuni cinta kebaikan (maitri-viharin) adalah yang tidak bisa | |
| terluka oleh racun, yang tidak bisa terluka oleh senjata, tidak | |
| bisa tenggelam, tidak bisa dibakar oleh api, dan raja-raja tidak | |
| bisa mencari kesempatan dari Dia (avatarapreksin) juga tidak | |
| dapat menangkapnya (na avataram labh), dengan cara yang sama, | |
| Bhadrapala, Bodhisattva yang mempertahankan Samadhi ini juga | |
| tidak bisa terluka oleh racun, tidak bisa terluka oleh senjata, | |
| tidak bisa tenggelam, tidak bisa dibakar oleh api, dan raja-raja | |
| tidak bisa mencari kesempatan dari Dia dan juga tidak dapat | |
| menangkapnya." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, jika, ketika kalpa kehancuran oleh | |
| kebakaran, Bodhisattva yang mempertahankan Samadhi ini jatuh ke | |
| tengah-tengah kumpulan api (agni-skandha), maka kumpulan api itu | |
| akan padam, sama seperti, misalnya, kendi besar berisi air yang | |
| memadamkan kumpulan api kecil." | |
| "Juga, Bhadrapala, untuk Bodhisattva yang melindungi Samadhi | |
| ini, jika para raja, atau perampok, atau api, atau air, atau | |
| makhluk hidup, atau naga, atau vetala, atau yaksa, atau raksasa, | |
| atau singa, atau harimau, atau anjing, atau rubah, atau | |
| serigala, atau manusia, atau makhluk bukan manusia, atau preta, | |
| atau kumbhanda mengganggu Dia, tidak ada kemungkinan atau | |
| kesempatan, adalah tidak mungkin bagi mereka untuk mengganggu | |
| dirinya, atau hidupnya, atau mangkuk pindanya, atau jubahnya, | |
| atau kehidupan sucinya, atau khotbahnya, atau pembacaannya | |
| (svadhyaya), atau meditasinya (dhyana), atau perenungannya yang | |
| mendasar (yoniso-manasikara). Mengesampingkan pematangan | |
| tindakan masa lalunya (purva-karma-vipakam sthapayitva)." | |
| "Juga, Bhadrapala, untuk Bodhisattva yang melindungi Samadhi | |
| ini, tidak ada kemungkinan atau kesempatan, adalah tidak mungkin | |
| bahwa Dia harus menderita penyakit mata, atau menderita penyakit | |
| telinga, atau menderita penyakit hidung, atau menderita penyakit | |
| lidah, atau menderita penyakit tubuh, atau menderita penyakit | |
| pikiran, atau bahwa kehidupan sang Bodhisattva itu harus | |
| berhenti oleh bentuk lain dari penyakit selain itu. | |
| Mengesampingkan pematangan tindakan masa lalunya." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, jika kulaputra atau kuladuhitrā | |
| itu telah memperoleh Sutra ini, telah mendengarnya, telah | |
| melihatnya, telah mengetahuinya, telah mencapainya, adalah tidak | |
| mungkin bahwa mereka akan tidak berjumpa dengan Buddha, atau | |
| memaki Saddharma, atau menghancurkan perkumpulan Bhiksu, atau | |
| menolak Bodhi dari Buddha. Maka harus diketahui, Bhadrapala, | |
| bahwa para kulaputra atau kuladuhitrā itu yang | |
| mempertahankan Sutra itu tidak dapat terrintangi. | |
| Mengesampingkan pematangan tindakan masa lalunya." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, para deva juga melindungi (raksam kr-) | |
| Bodhisattva yang mempertahankan Samadhi ini. Para Naga juga | |
| melindunginya. Para Dewa Caturmaharajika juga melindunginya. | |
| Para Sakra juga melindunginya. Brahma Sahampati juga | |
| melindunginya. Devaputra Susima juga melindunginya. Para Yaksa | |
| juga melindunginya. Para Gandharva juga melindunginya. Para | |
| Asura juga melindunginya. Para Garuda juga melindunginya. Para | |
| kinnara juga melindunginya. Para Mahoraga juga melindunginya. | |
| Para manusia juga melindunginya. Para makhluk bukan manusia juga | |
| melindunginya. Para Dewa berkekuatan besar lainnya juga | |
| melindunginya. Para Bodhisattva Mahasattva dan Bhagavān | |
| Buddha juga melindungi Bodhisattva yang mempertahankan Samadhi | |
| ini." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva itu menjadi | |
| yang disukai (priya) oleh para Deva, yang disukai oleh para | |
| Naga, yang disukai oleh para Yaksa, yang disukai oleh para | |
| Asura, yang disukai oleh para Garuda, yang disukai oleh para | |
| kinnara, yang disukai oleh para Mahoraga, yang disukai oleh para | |
| Sakra, yang disukai oleh para Brahma, yang disukai oleh para | |
| Caturmaharajika, yang disukai oleh para Bodhisattva, dan yang | |
| disukai oleh para Bhagavān Buddha." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, para Deva juga menyanyikan pujian | |
| (varnam bhasante) kepada Bodhisattva Mahasattva yang | |
| mempertahankan Samadhi ini. Para Naga juga menyanyikan | |
| pujiannya. Para Yaksa juga menyanyikan pujiannya. Para Gandharva | |
| juga menyanyikan pujiannya. Para Asura juga menyanyikan | |
| pujiannya. Para Garuda juga menyanyikan pujiannya. Para Kinnara | |
| juga menyanyikan pujiannya. Para Mahoraga juga menyanyikan | |
| pujiannya. Para Sakra juga menyanyikan pujiannya. Para Brahma | |
| juga menyanyikan pujiannya. Para juga Caturmaharajika juga | |
| menyanyikan pujiannya. Para Manusia juga menyanyikan pujiannya. | |
| Para makhluk bukan manusia juga menyanyikan pujiannya. Para | |
| Bodhisattva dan Bhagavān Buddha juga menyanyikan pujian | |
| kepada Bodhisattva Mahasattva yang mempertahankan Samadhi ini." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, para Deva juga ingin melihat | |
| Bodhisattva Mahasattva yang melindungi Samadhi ini. Para Naga | |
| juga ingin melihat Dia. Para Yaksa juga ingin melihat Dia. Para | |
| Gandharva juga ingin melihat Dia. Para Asura juga ingin melihat | |
| Dia. Para Garuda juga ingin melihat Dia. Para kinnara juga ingin | |
| melihat Dia. Para Mahoraga juga ingin melihat Dia. Para manusia | |
| juga ingin melihat Dia. Para makhluk bukan manusia juga ingin | |
| melihat Dia. Para Bodhisattva dan Bhagavān Buddha, juga, | |
| bahkan dalam mimpi, menunjukkan wajah Mereka kepada Bodhisattva | |
| yang melindungi Samadhi ini, dan Mereka menyatakan nama Mereka." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, para Bodhisattva juga ingin menatap | |
| Bodhisattva yang melindungi Samadhi ini. Para Bhagavān | |
| Buddha juga ingin menatap Dia. " | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, para Deva juga pergi untuk menemui | |
| Bodhisattva yang mempertahankan Samadhi ini. Para Naga juga | |
| pergi menemuinya. Para Yaksa, Asura, Garuda, kinnara, Mahoraga, | |
| dan manusia juga pergi menemuinya. Sakra devendra, Brahma | |
| Sahampati, dan Devaputra Susima juga pergi menemuinya. " | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, kepada Bodhisattva yang melindungi | |
| Samadhi ini, Sutra-Sutra yang belum pernah diajarkan dan yang | |
| belum pernah terdengar olehnya akan diucapkan dan pengucapannya | |
| terdengar bahkan di dalam mimpi." | |
| "Jika, Bhadrapala, Saya bisa menyanyikan pujian dan mengumumkan | |
| kualitas selama satu kalpa atau lebih dari satu kalpa dari | |
| Bodhisattva yang mempertahankan Samadhi ini, yang mempelajari, | |
| menguasai, menyimpan, membaca, menyalin, atau menjelaskan | |
| Samadhi ini, maka berapa banyak lagi bagi Mereka yang | |
| mencapainya?" | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| Untuk menggambarkan kualitas | |
| Dari Bodhisattva yang menjelaskan | |
| Samadhi ini yang diucapkan oleh sang Sugata | |
| Akan menjadi sama seperti mengambil sebutir dari seluruh pasir | |
| di sungai Gangga. | |
| Dia yang menjelaskan Samadhi ini, | |
| Api dan senjata tidak bisa membahayakan dia, | |
| Perampok tidak bisa melukai dia, | |
| Para raja menunjukkan kepadanya tiada ketidakbaikan. | |
| Jika ular-ular berbisa, yang marah dan mengerikan, | |
| Mengepung dia dengan maksud jahat, | |
| Mereka menjadi tidak berbisa melalui kekuasaan | |
| Dari dia yang memulai pada Samadhi ini. | |
| Para manusia, naga, yaksa, dan raksasa, | |
| Para musuh yang marah dan mengerikan, | |
| Tidak pernah bisa menahan kekuatan | |
| Dari dia yang memulai pada Samadhi ini. | |
| Apapun binatang buas yang ganas dari hutan, | |
| Serigala, anjing hutan, dan juga singa dan harimau, | |
| Mereka juga menjadi sahabat dan pelayan | |
| Dari dia yang tinggal berdiam di hutan. | |
| Jika para yaksha dan pisaca, pencuri kekuatan vital yang | |
| mengerikan, | |
| Mengepung dia dengan maksud jahat, | |
| Mereka menjadi tertunduk dikarenakan oleh kekuasaan | |
| Dari dia yang memulai pada Samadhi ini. | |
| Dia yang menjelaskan Samadhi ini | |
| Terbebas dari penyakit telinga atau penyakit dari tubuh; | |
| Organ penglihatannya tidak pernah terganggu; | |
| Kata-katanya jernih, dan dia berbicara dengan kefasihan yang | |
| menjiwai. | |
| Pada dia yang memulai pada Samadhi ini | |
| Tidak pernah ada neraka atau takdir jahat; | |
| Penyakit tidak menimpa tubuhnya; | |
| Baginya tidak pernah ada ketakutan pada kejatuhan. | |
| Jika, setelah membacanya, dia mengajarkan kepada orang lain, | |
| Para Deva, Naga, Kumbhanda, | |
| Asura, dan Mahoraga melindunginya; | |
| Bahkan mereka yang berniat jahat menjadi ramah kepadanya. | |
| Jika, setelah membacanya, dia mengajarkan kepada orang lain, | |
| Para Deva, manusia, Naga, dan Asura, | |
| Yaksa dan kinnara menyanyikan pujiannya dengan sungguh-sungguh; | |
| Para Buddha juga memujinya seolah-olah dia adalah anak tunggal. | |
| Jika, setelah membacanya, dia mengajarkan kepada orang lain, | |
| Keraguan pada Dharma tidak terjadi kepadanya; | |
| Keraguan pada Kebangkitan tidak terjadi kepadanya; | |
| Dan tidak ada yang muncul sebanding dengan keindahannya. | |
| Pada dia yang membaca Samadhi ini | |
| Bahaya dan kelaparan tidak akan datang, | |
| Bahkan ketika para raja sedang kacau dan juga para makhluk dalam | |
| kekacauan, | |
| Dan kelaparan dan kehancuran telah terjadi. | |
| Dia yang membaca Samadhi ini, | |
| Bahkan ketika Mara berdiri di atas para makhluk, | |
| Dia tidak takut, juga tidak rambut di tubuhnya berdiri tegak; | |
| kualitasnya adalah yang tidak terbayangkan. | |
| Sebanyak siksaan, bencana, dan penderitaan, | |
| Seperti yang telah dijelaskan oleh Saya, | |
| Itu tidak bisa melukai dia, | |
| Mengesampingkan pematangan tindakan masa lalunya. | |
| Mereka yang mewariskan Sutra yang besar ini | |
| Pada saat jaman terakhir dari kehancuran, | |
| Akan ditempatkan kedepan sebagai anak-anak Saya, | |
| Mereka dipuji, disanjung, dan dinyanyikan pujian. | |
| Dengan kewaspadaan mengerahkan semangat. | |
| Mempraktekkan Dharma dengan sesuai. | |
| Mereka yang melestarikan, membaca, dan mengajarkannya, | |
| Demi Anda adalah hal ini dijelaskan secara terperinci. | |
| #Post#: 19-------------------------------------------------- | |
| Re: Maha Vaipulya Mahasamnipata Bhadrapala Bodhisattva Parivarta | |
| Nama Mahayana Sutra | |
| By: ajita Date: October 14, 2016, 10:26 am | |
| --------------------------------------------------------- | |
| [center] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/BUDDHA5577CM30000.jpg | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/BUDDHA5577CM30000.jpg.html | |
| [html]<iframe width="420" height="315" | |
| src="//www.youtube.com/embed/DUDK6lexuuI" frameborder="0" | |
| allowfullscreen></iframe>[/html] | |
| http://i484.photobucket.com/albums/rr201/cung_2008/Bodhisattva-of-Compassion_ar… | |
| http://s484.photobucket.com/user/cung_2008/media/Bodhisattva-of-Compassion_art.… | |
| BAB 10 | |
| Buddha Ksemaraja[/center] | |
| Kemudian sang Bhagavān berkata kepada Bhadrapala | |
| Bodhisattva Mahasattva : "Saya ingat (abhijanati), Bhadrapala, | |
| bahwa di masa lalu, di jaman dan waktu yang tidak terhitung, | |
| yang luas, yang tidak terukur, yang tidak terbayangkan, dan | |
| kalpa yang tidak terbatas yang telah berlalu, ada muncul di | |
| dunia seorang Tathagata Arhan Samyaksambuddha yang bernama | |
| 'Ksema Raja (Raja Perlindungan)', Yang Sempurna Pikiran Dan | |
| Perbuatan (vidyacaranasampannah), Yang Terbahagia (sugato), Yang | |
| Mengetahui Dunia (lokavid), Penjinak Nafsu Makhluk Yang Tiada | |
| Tandingan (anuttarah purusadamyasarathih), Guru Dewa and Manusia | |
| (sasta devanam ca manusyanam), Yang Tercerahkan (buddho), Sang | |
| Penguasa Tertinggi (bhagavan)." | |
| "Pada saat itu, Bhadrapala, ada anak seorang pedagang | |
| (sresthi-putra) yang bernama 'Sudatta (yang terlindungi dengan | |
| baik)', yang didampingi (parivrta) dan diikuti (puraskrta) oleh | |
| dua puluh ribu orang, pergi ke tempat di mana sang Tathagata | |
| Arhan Samyaksambuddha Ksemaraja sedang berada; dan setelah tiba, | |
| bersujud di kaki dari sang Bhagavān Tathagata Arhan | |
| Samyaksambuddha Ksemaraja dan berputar mengelilingi-Nya tiga | |
| kali, lalu dia duduk di satu sisi. Dan setelah duduk di satu | |
| sisi, Sudatta sang anak pedagang itu bertanya kepada sang | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha Ksemaraja tentang Samadhi ini." | |
| "Kemudian, Bhadrapala, sang Tathagata Arhan Samyaksambuddha | |
| Ksemaraja juga, setelah mengetahui tekad tinggi (adhyasaya) dari | |
| Sudatta sang anak pedagang itu, mengajarkan dan menjelaskan | |
| Samadhi ini secara lengkap (vistarena)." | |
| "Kemudian, Bhadrapala, setelah mendengar Samadhi ini, Sudatta | |
| sang anak pedagang itu mempertahankannya. Setelah | |
| mempertahankannya, dia mengembangkannya. Setelah | |
| mengembangkannya, dia mencukur rambut dan jenggotnya, mengenakan | |
| jubah kuning kemerahan (kasayavasana), berangkat dari kehidupan | |
| rumah tangga ke kehidupan tanpa rumah, dan mengejar kehidupan | |
| suci di bawah bimbingan dari sang Bhagavān Tathagata Arhan | |
| Samyaksambuddha Ksemaraja. 80.000 tahun dia terus mengembangkan | |
| Samadhi ini. Setelah mempertahankan semua yang dia dengar dari | |
| sang Bhagavān Tathagata Arhan Samyaksambuddha Ksemaraja, | |
| dan juga setelah mempertahankan semua yang dia dengar dari para | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha masa lalu, dia menjadi memiliki | |
| pembelajaran yang besar, yang tidak terbayangkan | |
| (acintya-bahusrutya)." | |
| "Pada waktu yang lama kemudian (aparena kalena), dia | |
| meninggalkan keberadaannya (jati-vyativrt-), tubuhnya binasa dan | |
| dia meninggal dunia, dan dia dilahirkan kembali ke perkumpulan | |
| (sabhagata) dewa dari surga Tiga puluh tiga (trayastrimsa-deva), | |
| dalam kebahagiaan dari dunia surga (sugati-svargaloka). Dan | |
| setelah dilahirkan kembali kedalam dunia itu, dia berjumpa | |
| dengan sang Tathagata Arhan Samyaksambuddha yang bernama | |
| 'Vidyuddeva (Dewa Kecemerlangan)'. Dalam seluruh kalpa itu, dia | |
| dilahirkan kedalam rumah yang besar dari keluarga bangsawan | |
| (ksatriya-mahasalakula), dan setelah berangkat dari keluarga | |
| bangsawan yang besar, dia pergi di bawah bimbingan dari sang | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha Vidyuddeva, dan selama 80.000 | |
| tahun dia mengembangkan Samadhi ini dan menjalani kehidupan | |
| suci." | |
| "Dia berjumpa dengan sang Tathagata Arhan Samyaksambuddha yang | |
| bernama 'Rasmi Raja (Raja Sinar)'. Dalam seluruh kalpa itu, dia | |
| dilahirkan dalam rumah yang besar dari keluarga brahmana | |
| (brahmina-mahasalakula), dan setelah berangkat dari keluarga | |
| brahmana yang besar, dia pergi di bawah bimbingan dari sang | |
| Tathagata Arhan Samyaksambuddha Rasmiraja, dan selama 84.000 | |
| tahun, dia mengembangkan Samadhi ini dan menjalani kehidupan | |
| suci. Dan delapan kalpa kemudian, Sudatta sang anak pedagang itu | |
| mencapai Anuttarā Samyaksambodhi Abhisambudha." | |
| "Mungkin sekarang Anda, Bhadrapala, memiliki keraguan, | |
| ketidakpastian, atau kecurigaan bahwa anak pedagang yang bernama | |
| Sudatta, yang muncul pada masa itu, di jaman itu, adalah orang | |
| yang lain, maka sekarang harus tidak melihatnya begitu (syat | |
| khalu punas te Bhadrapalaivam kanksa va vimatir va vicikitsa | |
| vanyah sa tena kalena tena samayena Sudatto nama sresthiputro | |
| 'bhut na khalu punas tvayaivam drastavyam). Mengapa demikian? | |
| Karena sang Tathagata Arhan Samyaksambuddha Dipamkara adalah, | |
| pada masa itu, sang anak pedagang yang bernama Sudatto itu (tat | |
| kasya hetoh? ayam eva sa Dipamkaras tathagato 'rhan | |
| samyaksambuddhas tena Kalena tena samayena Sudatto nama | |
| sresthiputro' bhut)." | |
| "Lihatlah, Bhadrapala, bagaimana Sudatta sang anak pedagang | |
| berjuang untuk Dharma, menginginkan Dharma, dan bersemangat | |
| untuk Dharma, dan untuk alasan itu dengan cepat menjadi mencapai | |
| Anuttarā Samyaksambodhi Abhisambudha! Lihatlah, Bhadrapala, | |
| alangkah sangat bermanfaat Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samādhi ini untuk para Bodhisattva | |
| Mahasattva dalam menimbulkan pengetahuan Buddha dan menjadi sama | |
| dengan lautan dalam pembelajaran Mereka!" | |
| "Oleh karena itu, Bhadrapala, Anda harus mempelajari, menguasai, | |
| menyalin, melestarikan, dan membaca Samadhi ini. Setelah | |
| mempelajarinya dan menguasainya, Anda harus menjelaskan, | |
| mengajar, dan mengumumkannya secara penuh kepada orang lain, dan | |
| Anda harus mengerahkan diri dalam usaha untuk mengembangkannya. | |
| Mengapa demikian, Bhadrapala? Itu adalah demikian: Jika Orang | |
| mengolah, mengembangkan dan berlatih Samadhi ini lebih dan lebih | |
| (bhuyo bhuyas) lagi, Orang memperoleh pengetahuan Buddha, Orang | |
| memperoleh pengetahuan Tathagata, pengetahuan yang muncul dengan | |
| sendirinya (Svayambhu-jnana), pengetahuan dari kemahatahuan, | |
| pengetahuan yang tidak terbayangkan (acintya-jnana), pengetahuan | |
| yang sama dengan yang tiada bandingannya (asamasama-jnana), | |
| pengetahuan tertinggi, dan pengetahuan tanpa tandingan - Orang | |
| tidak mendapatkan dharma apapun yang terpisah dari itu." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, ketika orang-orang yang berbicara | |
| kebenaran (samyagvadamana) mengatakan: "Itu adalah mata dari | |
| Bodhisattva. Itu adalah Ibu dari Bodhisattva. Itu menghasilkan | |
| Buddha-dharma, itu adalah Samadhi ini, Bhadrapala, bahwa mereka | |
| sedang berbicara kebenaran." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, ketika orang-orang yang berbicara | |
| kebenaran mengatakan: "Itu adalah keturunan dari para Buddha | |
| (buddha-vamsa). Itu adalah keturunan dari Dharma. Itu adalah | |
| keturunan dari Sangha. Itu adalah tingkat dari Buddha | |
| (buddha-bhumi). Itu adalah keturunan dari pembelajaran. Itu | |
| adalah lautan pembelajaran. Itu adalah himpunan dari | |
| pembelajaran. Itu adalah dasar dari pembelajaran. Itu adalah | |
| himpunan dari kualitas. Itu adalah penghasil kesabaran (ksanti). | |
| Itu adalah penghasil cinta kebaikan (maitri). Itu adalah | |
| perolehan dari belas kasih (karuna). Itu adalah dharma yang | |
| menghasilkan kebangkitan (bodhi), itu adalah Samadhi ini, | |
| Bhadrapala, bahwa mereka sedang berbicara kebenaran." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, ketika orang-orang yang berbicara | |
| kebenaran mengatakan: "Itu adalah dharma yang menghalau | |
| kegelapan dari dunia dengan devanya, manusianya, dan asuranya. | |
| Itu adalah Dharma yang memancarkan cahaya yang besar," itu | |
| adalah Samadhi ini, Bhadrapala, bahwa mereka sedang berbicara | |
| kebenaran." | |
| "Selanjutnya, Bhadrapala, ketika orang-orang yang berbicara | |
| kebenaran mengatakan: "Itu adalah dharma yang menghasilkan | |
| sepuluh kekuatan dari Tathagata, empat kepastian | |
| (vaiśāradya) dari Tathagata, empat pengetahuan khusus | |
| (pratisamvidā) dan delapan belas kualitas khusus pada | |
| Buddha (astadasa-avenika-buddha-dharma)," itu adalah Samadhi | |
| ini, Bhadrapala, bahwa mereka sedang berbicara kebenaran." | |
| "Lihatlah, Bhadrapala, betapa besar Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samādhi ini, yang memungkinkan para | |
| Bodhisattva Mahasattva, sambil duduk di sini, untuk melihat para | |
| Buddha dari sistem dunia lain, untuk mendengar Dharma, dan untuk | |
| melihat Sangha juga!" | |
| "Oleh karena itu, Bhadrapala, Bodhisattva Mahasattva yang ingin | |
| menyempurnakan Permata Samadhi (samadhi-ratna) ini harus | |
| memperkuat praktek dari empat kediaman penuh kesadaran | |
| (smrtyupasthana). Bagaimana seharusnya, Bhadrapala, seorang | |
| Bodhisattva Mahasattva memperkuat praktek dari empat kediaman | |
| penuh kesadaran? Dalam hal ini, Bhadrapala, Bodhisattva | |
| Mahasattva harus mengamati tubuh di dalam tubuhnya sendiri, | |
| tetapi harus tidak berpikir bahwa pikiran terhubung dengan tubuh | |
| (dhyatmakaye kayanudarsi viharati, na ca kayasahagatan vitarkan | |
| vitarkayati). Dia harus mengamati perasaan di dalam perasaan, | |
| tetapi harus tidak berpikir bahwa pikiran terhubung dengan | |
| perasaan (vedanasu vedananudarsi viharati, na ca vedanasahagatan | |
| vitarkan vitarkayati). Dia harus mengamati pikiran (citta) di | |
| dalam pikiran, tetapi harus tidak berpikir bahwa pikiran | |
| terhubung dengan pikiran. Dia harus mengamati dharma di dalam | |
| dharma, tetapi harus tidak berpikir bahwa pikiran terhubung | |
| dengan dharma." | |
| "Siapakah, Bhadrapala, yang bisa memiliki keyakinan di dalam | |
| Samadhi ini, selain dari para Tathagata Arhan Samyaksambuddha, | |
| para Bodhisattva Mahasattva yang avaivartika, dan para Sravaka | |
| yang adalah saksi langsung (kaya-saksin)? Mengapa begitu, | |
| Bhadrapala? Semua orang awam yang bodoh (bala-prthag-jana) | |
| berada dalam kekeliruan sehubungan dengan Pratyutpanna Buddha | |
| Sammukhāvasthita Samādhi ini. Mengapa demikian, | |
| Bhadrapala? Meskipun orang akan merenungkan dengan penuh | |
| perhatian pada seluruh dharma itu, dan akan melihat seluruh | |
| dharma itu, dan akan merenungkan dengan penuh perhatian pada | |
| Bhagavān Buddha dan akan melihat sang Tathagata, dan akan | |
| mendengar Dharma, orang harus tidak terpaku melekatinya." | |
| "Mengapa demikian, Bhadrapala? Semua 'dharma (gejala kejadian)' | |
| ini adalah yang kosong oleh sifat alaminya (svabhavena sunya), | |
| yang murni (parisuddha) oleh sifat alaminya, dan yang | |
| hening-tenang dari awalnya (adyupasanta). Semua dharma ini, | |
| Bhadrapala, yang diperoleh (upalabdhi), adalah yang tanpa | |
| tanggapan penglihatan (anupalambha). Semua dharma ini terpisah | |
| (vivikta) melalui tindakan perenungan pikiran (manasikara). | |
| Semua dharma ini adalah yang tidak dapat dipahami (agrahya) | |
| karena oleh sifat alaminya mereka tidak dapat dipahami. Semua | |
| dharma ini adalah yang tidak melekat (alipta) karena mereka sama | |
| dengan ruang angkasa. Semua dharma ini murni sempurna | |
| (suvisuddha) karena mereka tanpa tanggapan penglihatan diri | |
| (atman) dan makhluk (sattva). Semua dharma ini adalah yang tanpa | |
| kekotoran batin (nihklesa) karena mereka telah muncul oleh | |
| perintah dari penyebab (hetu-vasat). Semua dharma ini adalah | |
| yang tidak terhitung (asamkhyeya) karena baik kehidupan (jivita) | |
| maupun juga perwujudan tubuh (pudgala) itu tidak bisa dipahami. | |
| Semua dharma ini sama dengan Nirvana karena melalui sifat alami | |
| mereka sendiri yang bercahaya. Semua dharma ini ada seperti | |
| kilatan petir (asanni-bhuta) Karena tidak ada keberadaan (bhava) | |
| yang dipahami." | |
| "Jika, Bhadrapala, ada kulaputra atau kuladuhitrā yang | |
| ingin mengembangkan Samadhi ini, dia harus memasuki pintu masuk | |
| dari ketiadaan tanda (animitta-mukha) dengan cara masuk melalui | |
| berbagai macam tanda, sehingga dalam cara ini bahwa dia melihat | |
| para Bhagavān Buddha dan mengembangkan faktor kebangkitan | |
| sempurna dari kesadaran penuh (smrti-sambodhyanga) terhubung | |
| dengan perenungan Buddha ke pikiran (buddhanusmrti), bahwa dia | |
| mendengar Dharma dan mengembangkan faktor kebangkitan sempurna | |
| dari menyelidiki Dharma (dharma-pravicaya-sambodhyanga) | |
| sehubungan dengan Dharma, tanpa penangkapan diri atau menjadi | |
| sombong dengan Dharma." | |
| "Mengapa begitu, Bhadrapala? Karena, dia yang memiliki tanggapan | |
| penglihatan keberadaan (bhava-samjna) tidak akan melihat Buddha. | |
| dia yang memiliki tanggapan penglihatan dharma (dharma-samjna) | |
| tidak akan melihat dharma. dia yang mengharapkan pematangan | |
| (vipaka-pratikanksin) tidak akan menjadi sempurna dalam | |
| pembebasan (tyaga). dia yang senang di dalam pengembangan | |
| meditasi (dhavana) demi mengharapkan imbalan tidak akan menjadi | |
| murni di dalam sila. dia yang kikir dengan Dharma tidak akan | |
| menjadi yang sangat terpelajar (bahusruta). dia yang melekat | |
| pada 'perwujudan diri (pudgala)' tidak akan mencapai | |
| Parinirvana. dia yang senang pada pembicaraan yang tidak berguna | |
| (pralapa) tidak akan melihat kebijaksanaan sejati (viveka). dia | |
| yang bersenang-senang dalam tinggal berdiam tidak akan | |
| mendapatkan buah. dia yang memiliki kemelekatan (anusaya) tidak | |
| akan melihat kesalahan. dia yang senang pada niat jahat | |
| (vyapada) tidak akan mencapai penerimaan kesabaran dan | |
| kelembutan (ksanti-sauratya). dia yang mempunyai kebencian dan | |
| permusuhan tidak akan berhasil mengumumkannya (anusamsa). | |
| Kulaputra atau kuladuhitrā yang mengikuti Sravakayana tidak | |
| akan mencapai Pratyutpanna Buddha Sammukhāvasthita Samadhi | |
| ini yang dimana orang memperoleh kesabaran. Dalam Bodhisattva | |
| kedengkian (matsarya) tidak muncul. Dia yang menangkap landasan | |
| (upalambhika) tidak akan mengembangkan kekosongan. Dia yang | |
| malas tidak akan mendapatkan pencapaian yang sesungguhnya | |
| (abhisamaya). Mereka yang melekat pada nafsu keinginan tidak | |
| akan mencapai ketenangan yang sunyi (samatha). Mereka yang | |
| melekat tidak akan menyempurnakan pengembangan meditasi." | |
| "Oleh karena itu, Bhadrapala, supaya Samadhi itu tidak akan | |
| menghilang, Saya mempercayakannya kepada dunia dengan para | |
| Devanya." | |
| "Seperti saat sang Bhagavān menjelaskan pintu gerbang | |
| Dharma (dharmaparyaya) ini, delapan belas nayuta Devaputra dari | |
| alam nafsu keinginan (kamavacara) dan alam bentuk rupa | |
| (rupavacara) membangkitkan pikiran kebangkitan yang sempurna, | |
| murni dan tiada tandingan (anuttara-samyak-sambodhi-citta). Dan | |
| delapan ribu makhluk, terdiri dari Deva, Manusia, dan Asura, | |
| juga membangkitkan pikiran kebangkitan yang sempurna, murni dan | |
| tiada tandingan." | |
| "Jika Mereka yang telah membangkitkan pikiran kebangkitan yang | |
| sempurna, murni dan tiada tandingan, setelah pikiran menjadi | |
| terbebaskan (vimukta-citta) di bawah bimbingan dari para | |
| Tathagata yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai Gangga, | |
| akan semuanya mencapai Anuttara Samyaksambodhi Abhisambhuddha | |
| dengan nama Suvimukta dan dengan satu jangka kehidupan yang | |
| sama, maka, Bhadrapala, apalagi bagi Mereka yang menggembirakan | |
| Saya saat masih mengejar 'kegiatan Bodhisattva | |
| (bodhisattvacarya)' di masa lalu? Apalagi bagi Mereka yang | |
| berteman dengan Saya saat masih mengejar Bodhisattvacarya di | |
| masa lalu? Mereka akan secara cepat mencapai Anuttara | |
| Samyaksambodhi Abhisambhuddha." | |
| "Pada saat ini, Bhadrapala, selama pengajaran Dharma ini, para | |
| makhluk yang tidak terhitung jumlahnya juga membangkitkan | |
| pengetahuan dan penglihatan (jnana-darsana); dan delapan ratus | |
| Bhiksu membuat pikiran mereka terbebas dari arus keluar, yang | |
| tanpa kemelekatan lebih lanjut (anupadaya asravebhyas cittani | |
| vimuktani)." | |
| Kemudian pada saat itu, sang Bhagavān mengucapkan | |
| syair-gatha berikut ini: | |
| "Mereka yang telah mempertahankan Samadhi ini, | |
| Kebijaksanaannya menjadi sepenuhnya tidak terukur; | |
| Sila mereka tidak terukur, bersih, dan tanpa noda (vimala). | |
| Sila menjadi murni, pikiran juga murni. | |
| Mereka yang telah mempertahankan Samadhi ini, | |
| Kebijaksanaannya tidak pernah berkurang; | |
| Setelah mendengar Samadhi itu, mereka tidak pernah kekurangan; | |
| Mereka menampilkan semua kualitas seperti bulan. | |
| Mereka yang telah mempertahankan Samadhi ini | |
| Akan memuji para Buddha yang tidak terbayangkan; | |
| Mereka juga akan melihat Dharma yang tidak terbayangkan; | |
| Para Deva yang tidak terbayangkan akan melindungi mereka. | |
| Para Buddha masa lalu yang tidak terbayangkan telah muncul, | |
| Menjelaskan Dharma yang tidak terbayangkan; | |
| Dia yang telah mempertahankan Samadhi ini | |
| Telah melihat Mereka, menyembah Mereka semua. | |
| Dia yang telah mempertahankan Samadhi ini, | |
| Telah memuja para Jina itu. | |
| Yang, sebagai Penyelamat dari segala penderitaan, | |
| Telah muncul, tinggal berdiam demi dunia. | |
| Bodhisattva yang ingin melihat, | |
| Banyak Buddha yang tidak terbayangkan dari masa depan, | |
| Demi untuk menyembah Mereka dengan pikiran penuh keyakinan, | |
| Biarlah Dia mempertahankan Samadhi yang paling unggul ini. | |
| Mereka yang telah mempertahankan Samadhi ini, | |
| Orang-orang itu memiliki pendapatan yang tidak terbayangkan; | |
| Mereka disambut (svagata) di dunia manusia; | |
| Mereka telah melaksanakan keberangkatan dengan baik, telah | |
| memakan makanan persembahan (pindapata) dengan baik. | |
| Mereka yang menerima Samadhi yang paling unggul ini, | |
| Di dalam jaman terakhir, | |
| Akan memperoleh dengan sangat baik penguasaan yang unggul, | |
| Juga akan menerima dharma yang tidak terbayangkan. | |
| ________________________________________________________________ | |
| ________________________________________________________________ | |
| ___________ | |
| Vaiśāradya : Adalah Keberanian pada empat kepastian | |
| dari Tathagata, kebangkitan (bodhi) adalah yang tidak dapat | |
| diubah, semua kekotoran batin (āśrava) telah | |
| dilenyapkan, semua rintangan telah diatasi, cara untuk mengatasi | |
| siklus kelahiran (samsāra) telah diumumkan. | |
| Pratisamvidā | |
| (Mahāyāna-Sūtrālankāra) : Adalah | |
| pengetahuan menyelidiki tentang arti (artha), pengetahuan | |
| menyelidiki tentang ajaran (dharma), pengetahuan menyelidiki | |
| tentang asal mula kata (nirukti), pengetahuan menyelidiki | |
| tentang kecerdasan yang memahami secara jelas hal-hal dari tiga | |
| penyelidikan tadi (pratibhāna). | |
| Astādaśa-āvenika-dharma : Adalah delapan belas | |
| kualitas yang hanya dimiliki oleh Buddha, (1-3) tindakan dari | |
| tubuh, ucapan, dan pikiran yang tanpa noda. (4) sikap kesamaan | |
| terhadap semua. (5) berdiam di dalam ketenangan meditasi yang | |
| tetap. (6) kesetaraan terhadap tanggapan senang atau sakit. (7) | |
| Keinginan yang tidak pernah berhenti untuk menyelamatkan makhluk | |
| hidup. ( 8 ) Semangat yang tidak pernah habis untuk | |
| menyelamatkan makhluk hidup. (9) Ingatan yang tidak pernah padam | |
| pada Buddha-dharma. (10) Kebijaksanaan sempurna dalam segala | |
| sesuatu. (11) Pembebasan sepenuhnya dari penderitaan dan | |
| kebiasaan. (12) Pengetahuan dan penglihatan yang sempurna | |
| tentang pembebasan. (13-15) Seluruh perbuatan tubuh, perbuatan | |
| ucapan, perbuatan pikiran yang sempurna di pimpin oleh | |
| kebijaksanaan. (16-18) Pengetahuan yang sempurna tentang masa | |
| lalu, masa sekarang, dan masa depan. | |
| ***************************************************** | |
| Next Page |