Configuration HOWTO
 Oleh Guido Gonzato, [email protected] diterjemahkan
 oleh Ronny Haryanto [email protected]
 v0.99.3, 4 November 1997, diterjemahkan tanggal 24 April
 1998

 HOWTO ini bertujuan agar membuat anda lebih mudah dan cepat mengkon-
 figurasi sistem Linux baru. Dokumen ini meliputi beberapa konfigurasi
 yang sangat umum untuk berbagai aplikasi yang umumnya digunakan,
 sehingga anda bisa langsung bekerja dengan sistem yang berjalan dengan
 baik.
 ______________________________________________________________________

 Table of Contents:

 1.      Pendahuluan

 2.      Setup Umum Sistem

 2.1.    Keyboard

 2.2.    Kernel

 2.3.    Pesan-pesan sewaktu boot

 2.4.    Hostname (nama mesin)

 2.5.    Sendmail macet

 2.6.    Device Drivers

 2.7.    Mouse

 2.8.    Titik mount

 2.9.    LILO dan Loadlin

 2.10.   Konfigurasi Printer

 3.      Konfigurasi perangkat lunak

 3.1.    (TT

 3.2.    (TT

 3.3.    (TT

 3.4.    (TT

 3.5.    (TT

 3.6.    (TT

 3.7.    TeX dan kawan-kawan

 3.8.    PPP

 3.9.    Klien POP

 3.10.   Sistem X Window

 3.11.   Fortran

 3.12.   Konfigurasi untuk pengguna

 4.      Akhir

 4.1.    Hak cipta

 4.2.    Tanggapan

 4.3.    Terima kasih dan disclaimer
 ______________________________________________________________________

 1.  Pendahuluan

 Penulis sudah memasang Linux di banyak PC, dan menurut penulis
 distribusi Linux yang ada sekarang ini sangat bagus, tetapi kerap kali
 kekurangan konfigurasi yang mendasar. Sebagian besar program bisa
 berjalan langsung, tetapi sebagian lagi tidak. Ini sebenarnya
 memalukan, penulis berpendapat bahwa pendatang baru seharusnya tidak
 berkelit dengan masalah 'backspace' yang sering dijumpai, atau
 berpikiran bahwa emacs tidak mendukung warna, atau melihat isi sebuah
 direktori dalam hitam putih.

 Untuk membantu penulis mengingat apa yang harus dikonfigurasi dahulu,
 penulis membuat rangkuman yang kemudian dikembangkan menjadi HOWTO
 ini. Di dokumen ini anda akan menjumpai banyak contoh konfigurasi
 untuk berbagai macam aplikasi/program yang umum. Contoh-contoh
 tersebut adalah berdasarkan pengalaman pribadi penulis menggunakan
 Linux yang berbasis Red Hat, jadi jika anda menggunakan distribusi
 lain, diharapkan untuk berhati-hati. Jangan menganggap tip-tip di sini
 sebagai pedoman, tip-tip tersebut kebetulan saja bisa bekerja untuk
 penulis. Dalam situasi bagaimanapun, jika anda ingin tahu lebih banyak
 anda harus membaca dokumentasi dari paket-paket dan juga HOWTO-HOWTO
 yang berhubungan dengan subjek tersebut. Dokumen ini hanyalah sebuah
 rangkuman, penulis berharap ini berguna.

 Sebuah PC bisa mempunyai konfigurasi perangkat keras yang tak
 terhingga banyaknya, tetapi berdasarkan pengalaman penulis yang satu
 ini sering dijumpai: sebuah PC dengan harddisk yang besar dibagi tiga
 partisi (DOS/Windows, Linux, dan swap), modem, drive CD-ROM, printer,
 mouse. Penulis beranggapan bahwa ini adalah perangkat keras yang
 hendak anda konfigurasi, tetapi untuk mengadaptasi tip-tip ini untuk
 konfigurasi lain tidak begitu sulit. Dokumen ini juga beranggapan
 bahwa anda adalah root sewaktu menyunting/memperbaiki/hacking.

 Dan sekarang, gulung lengan kemeja anda.

 2.  Setup Umum Sistem

 2.1.  Keyboard

 Pertama-tama, bagaimana cara mengkonfigurasi keyboard. Jika langkah
 ini terlewatkan sewaktu instalasi atau anda mengganti keyboard, anda
 harus:

 o  memilih tabel keyboard yang cocok dari /usr/lib/kbd/keytables/;
    sebagai contoh, it.map berarti anda memilih keyboard Itali

 o  menyunting berkas /etc/sysconfig/keyboard sehingga mengandung:
    KEYTABLE="/usr/lib/kbd/keytables/it.map"

 o  untuk memilih kecepatan pengulangan dan waktu tunda dari keyboard,
    tambahkan baris berikut ke /etc/profile atau salah satu dari
    berkas-berkas rc anda :

      /sbin/kbdrate -s -r 16 -d 500  # ganti sesuka anda

 o  dan akhirnya, untuk mendapat ijin (permission) mengubah keyboard,
    lakukkan:

      ~# chmod 666 /dev/port

 Setelah reboot berikutnya, keyboard akan berjalan dengan lancar.

 2.2.  Kernel

 Menurut pendapat penulis, yang harus dilakukan kemudian adalah
 membangun kembali kernel yang sesuai dengan sistem anda. Hal ini tidak
 sulit, tetapi bagaimanapun juga, silakan mengacu ke berkas README di
 /usr/src/linux/. Petunjuk:

 o  pertimbangkan secara matang kebutuhan anda. Lebih baik memilih
    kernel yang cocok dan menambalnya dengan 'patch' kemudian, daripada
    mengkonfigurasi dan meng-compile ulang setiap bulan; apalagi jika
    sistem Linux anda digunakan untuk server. Jangan lupa untuk
    menambahkan dukungan untuk perangkat keras yang kemungkinan akan
    anda tambahkan di kemudian hari;

 o  jika PC anda berbasis Cyrix, gunakan patch-patch yang sesuai untuk
    meningkatkan dayaguna. Informasi di
    http://www.linuxhq.com/patch/20-p0591.html;

 o  pengguna notebook dapat membuat layar menjadi lebih mudah dibaca
    dengan menerapkan patch noblink (tidak berkedip);

 o  lagi untuk pengguna notebook, jika anda berencana untuk menggunakan
    modem/fax PCMCIA jangan meng-compile serial support sebagai module;
    masukkan ke dalam kernel, jika tidak modem PCMCIA anda tidak akan
    bekerja.

 2.3.  Pesan-pesan sewaktu boot

 Jika anda ingin mengubah pesan-pesan sewaktu boot, periksalah apakah
 /etc/rc.d/rc.local menimpa ulang /etc/issue dan /etc/motd. Jika ya,
 jalankan editor kesukaan anda dan ubahlah sesuka anda.

 2.4.  Hostname (nama mesin)

 Menjalankan perintah hostname nama_mesin_baru tidaklah cukup. Sunting
 berkas /etc/sysconfig/network dan ubahlah nama mesin yang ada di sana.

 2.5.  Sendmail macet

 Di beberapa sistem, sendmail mengunci mesin sewaktu boot. Pastikan
 berkas /etc/hosts mengandung baris

      127.0.0.1 localhost

 2.6.  Device Drivers

 Devices (alat-alat) di /dev (atau hubungan/link ke device drivers yang
 benar) mungkin tidak ada. Periksalah mouse, modem, dan drive CD-ROM
 anda tersambung ke mana, kemudian:

      ~# cd /dev
      /dev# ln -s /dev/cua0 mouse
      /dev# ln -s /dev/cua1 modem
      /dev# ln -s /dev/hdb cdrom

 jika dikehendaki, lakukan chmod 666 ke device-device tersebut supaya
 bisa digunakan oleh semua user. Tip: di beberapa laptop device untuk
 mouse adalah /dev/psaux: ingatlah ini juga sewaktu mengkonfigurasi
 X11.

 Sebagai tambahan, mungkin juga dikehendaki agar floppy bisa diakses
 oleh user yang bukan root, bisa dengan chmod 666 /dev/fd*. Hal ini
 diketahui mengakibatkan masalah keamanan, tetapi penulis tidak
 mengetahui secara mendetil. Penulis membuka diri terhadap masukan
 tentang hal ini.

 2.7.  Mouse

 Program gpm terkadang sangat berguna untuk melakukan cut and paste di
 console dan untuk menggunakan mouse di beberapa aplikasi/program.
 Periksalah apakah ada berkas /etc/sysconfig/mouse yang mengandung:

      MOUSETYPE="Microsoft"
      XEMU3=yes

 Kemudian anda juga harus mempunyai berkas /etc/rc.d/init.d/gpm. Tentu
 saha, pastikan konfigurasinya sesuai dengan mouse anda. Tip: di
 beberapa laptop, MOUSETYPE adalah ``PS/2''.

 2.8.  Titik mount

 Terkadang sangat memudahkan jika anda memiliki titik mount untuk
 floppy, CD-ROM, partisi DOS, dan device-device lain. Misalnya, anda
 bisa melakukan yang berikut ini:

      ~# cd /mnt
      /# mkdir a: ; mkdir floppy ; mkdir cdrom ; mkdir win ; mkdir zip

 akan membuat titik mount untuk floppy MS-DOS, floppy ext2, CD-ROM,
 partisi DOS, dan Zip drive yang terhubung ke paralel port.

 Sekarang suntinglah berkas /etc/fstab dan tambahkan yang berikut:

      /dev/fd0        /mnt/a:         msdos           user,noauto 0 1
      /dev/fd0        /mnt/floppy     ext2            user,noauto 0 1
      /dev/cdrom      /mnt/cdrom      iso9660         ro,user,noauto 0 1
      /dev/hda1       /mnt/dos        msdos           user,noauto 0 1
      /dev/sda4       /mnt/zip        vfat            user,noauto 0 1

 Tentu saja, anda harus menggunakan device-device yang sesuai di kolom
 pertama. Supaya dapat menggunakan nama berkas panjang di Win95,
 gantilah msdos dengan vfat di baris kedua terakhir. Tapi ini tidak
 (belum) berarti anda bisa menggunakan vfat32.

 2.9.  LILO dan Loadlin

 Banyak orang yang ingin menggunakan Linux dan DOS/Windows di satu PC,
 dan menghendaki agar bisa memilih yang mana yang akan digunakan
 sewaktu boot. Misalkan /dev/hda1 adalah DOS/Windows dan /dev/hda2
 berisi Linux.  Lakukan yang berikut:

      ~# fdisk
      Using /dev/hda as default device!

      Command (m for help):a
      Partition number (1-4): 2

      Command (m for help):w
      ~#

 akan membuat partisi Linux bisa di-boot; langkah ini seharusnya
 dilakukan dengan activate sewaktu menjalankan QuickInst milik LILO,
 tetapi hal itu tidak berjalan pada Red Hat penulis.

 Tuliskan /etc/lilo.conf yang sederhana ini:

      boot = /dev/hda2
      compact
      delay = 50
      # message = /boot/bootmesg.txt  # tulis sendiri
      root = current
      image = /boot/vmlinuz
        label = linux
      other = /dev/hda1
        table = /dev/hda
        label = dos

 Kemudian jalankan /sbin/lilo , itu saja. Karena LILO adalah bagian
 penting dari instalasi, penulis sangat menganjurkan untuk membaca
 dokumentasinya.

 Untuk menge-boot Linux dari DOS tanpa me-reset komputer, letakkan
 LOADLIN.EXE di sebuah direktori (di partisi DOS!) yang tercantum di
 path DOS; kemudian buat sebuah salinan/copy dari kernel anda,
 katakanlah, C:\DOS\VMLINUZ. Berkas .BAT yang berikut ini akan menge-
 boot Linux:

      rem   linux.bat
      smartdrv /C
      loadlin c:\dos\vmlinuz root=/dev/hda2 r

 Jika anda menggunakan Windows 95, ubahlah properties dari berkas .BAT
 tersebut agar berjalan di mode MS-DOS.

 2.10.  Konfigurasi Printer

 Red Hat memiliki alat konfigurasi printer yang bekerja sangat baik
 untuk printer DeskJet 400 milik penulis; jika anda tidak menggunakan
 Red Hat, konfigurasi manual bisa dilakukan seperti di bawah ini.

 Andaikan anda mempunyai printer yang bukan printer PostScript, dan
 akan digunakan untuk mencetak teks biasa (misal: program C) dan
 berkas-berkas PostScript lewat GhostScript (penulis beranggapan
 GhostScript sudah terpasang).

 Mengkonfigurasi printer meliputi beberapa tahap:

 o  periksalah paralel port yang mana yang terhubung ke printer; sbb:

 ~# echo "hello, world" > /dev/lp0
 ~# echo "hello, world" > /dev/lp1

 dan perhatikan yang mana yang bekerja.

 o  buatlah dua direktori spool (penampung):

      ~# cd /var/spool/lpd
      /var/spool/lpd/# mkdir raw ; mkdir postscript

 o  jika printer anda mencetak bertangga-tangga (staircase-effect)
    (seperti sebagian besar printer inkjet), anda membutuhkan sebuah
    filter. Cobalah mencetak dua baris dengan

      ~# echo "baris satu" > /dev/lp1 ; echo "baris dua" > /dev/lp1

 jika hasilnya seperti

      baris satu
                baris dua

 maka simpanlah berkas berikut sebagai /var/spool/lpd/raw/filter:

      #!/bin/sh
      # untuk memperbaiki "staircase effect"
      awk '{print $0, "\r"}'

 buatlah menjadi executable dengan chmod 755 /var/spool/lpd/raw/filter.

 o  buatlah sebuah filter untuk emulasi PostScript. Tulislah filter
    berikut ini sebagai /var/spool/lpd/postscript/filter:

 #!/bin/sh

 DEVICE=djet500
 RESOLUTION=300x300
 PAPERSIZE=a4
 SENDEOF=

 nenscript -TUS -ZB -p- |
 if [ "$DEVICE" = "PostScript" ]; then
         cat -
 else
         gs -q -sDEVICE=$DEVICE \
                 -r$RESOLUTION \
                 -sPAPERSIZE=$PAPERSIZE \
                 -dNOPAUSE \
                 -dSAFER \
                 -sOutputFile=- -
 fi

 if [ "$SENDEOF" != "" ]; then
         printf "\004"
 fi

 (di contoh ini dianggap menggunakan printer HP DeskJet. Ubahlah sesuai
 dengan printer anda).

 o  akhirnya, tambahkan yang berikut di /etc/printcap:

      # /etc/printcap
      lp|ps|PS|PostScript|djps:\
              :sd=/var/spool/lpd/postscript:\
              :mx#0:\
              :lp=/dev/lp1:\
              :if=/var/spool/lpd/postscript/filter:\
              :sh:
      raw:\
              :sd=/var/spool/lpd/raw:\
              :mx#0:\
              :lp=/dev/lp1:\
              :if=/var/spool/lpd/raw/filter:\
              :sh:

 Untuk konfigurasi yang lebih kompleks atau eksotik, Printing-HOWTO
 menunggu untuk dibaca.

 Jika anda menggunakan Red Hat: ketahuilah bahwa GSDEVICE yang dipilih
 oleh 'printtool' bisa bekerja, tetapi belum tentu pilihan terbaik
 untuk printer anda. Anda bisa bermain-main sedikit dengan berkas
 postscript.cfg; misalnya, penulis mengubah GSDEVICE dari cdj500 ke
 djet500 dan sekarang hasil cetakan keluar lebih cepat.

 3.  Konfigurasi perangkat lunak

 3.1.  bash(1)

 Untuk mengubah perilaku bash , berikut adalah berkas-berkas yang
 disunting:

 o  /etc/bashrc berisi alias dan fungsi-fungsi untuk seluruh sistem;

 o  /etc/profile berisi hal-hal environment dan program-program sewaktu
    mulai menjalankan bash untuk seluruh sistem;

 o  $HOME/.bashrc berisi alias dan fungsi-fungsi untuk user;

 o  $HOME/.bash_profile berisi hal-hal environment dan program-program
    sewaktu mulai menjalankan bash untuk user;

 o  $HOME/.bash_logout berisi perintah-perintah yang dijalankan sewaktu
    logout;

 o  $HOME/.inputrc berisi definisi tombol dan lain-lain.

 Contoh dari berkas-berkas di atas ditunjukkan di bawah ini. Pertama-
 tama, yang paling penting: /etc/profile. Yang digunakan untuk
 mengkonfigurasi banyak hal di sistem Linux anda, seperti yang akan
 kita lihat berikut ini.

 ______________________________________________________________________
 # /etc/profile

 # System wide environment and startup programs
 # Functions and aliases go in /etc/bashrc

 # This file sets the following features:
 #
 #   o path
 #   o prompts
 #   o a few environment variables
 #   o colour ls
 #   o less behaviour
 #   o keyboard settings
 #
 # Users can override these settings and/or add others in their
 # $HOME/.bash_profile

 # set a decent path

 echo $PATH | grep X11R6 > /dev/null
 if [ $? = 1 ] ; then   # add entries to the path
   PATH="$PATH:/usr/X11R6/bin:$HOME/bin:."
 fi

 # notify the user: login or non-login shell. If login, the prompt is
 # coloured in blue; otherwise in magenta. Root's prompt is red.

 USER=`whoami`
 if [ $LOGNAME = $USER ] ; then
   COLOUR=44
 else
   COLOUR=45
 fi

 if [ $USER = 'root' ] ; then
   COLOUR=41
 fi

 # put a real escape character instead of ^[
 PS1='^[[$COLOUR;37;1m$HOSTNAME:^[[37;40;1m\w\$ '
 PS2="Continue> "

 # no core dumps, please

 ulimit -c 0

 # set umask

 if [ `id -gn` = `id -un` -a `id -u` -gt 14 ]; then
         umask 002
 else
         umask 022
 fi

 # a few variables

 USER=`id -un`
 LOGNAME=$USER
 MAIL="/var/spool/mail/$USER"
 EDITOR=jed
 HOSTNAME=`/bin/hostname`
 HISTSIZE=1000
 HISTFILESIZE=1000
 export PATH PS1 PS2 USER LOGNAME MAIL EDITOR HOSTNAME HISTSIZE HISTFILESIZE

 # enable colour ls

 eval `dircolors /etc/DIR_COLORS -b`
 export LS_OPTIONS='-F -s -T 0 --color=tty'

 # customize less

 LESS='-M-Q'
 LESSEDIT="%E ?lt+%lt. %f"
 LESSOPEN="| lesspipe.sh %s"
 VISUAL=jed
 LESSCHARSET=latin1
 export LESS LESSEDIT LESSOPEN VISUAL LESSCHARSET

 # customise the keyboard

 /sbin/kbdrate -s -r 16 -d 500

 for i in /etc/profile.d/*.sh ; do
         if [ -x $i ]; then
                 . $i
         fi
 done
 ______________________________________________________________________

 Ini adalah /etc/bashrc:

 ______________________________________________________________________
 # /etc/bashrc

 # System wide functions and aliases
 # Environment stuff goes in /etc/profile

 alias which="type -path"
 alias d="ls"
 alias dir="d"
 ______________________________________________________________________

 This is .bashrc:

 ______________________________________________________________________
 # $HOME/.bashrc
 # Source global definitions

 if [ -f /etc/bashrc ]; then
         . /etc/bashrc
 fi

 # this is needed to notify the user that they are in non-login shell

 COLOUR=45
 # put a real escape character instead of ^[
 PS1='^[[$COLOUR;37m$USER:^[[37;40m\w\$ '

 # aliases

 alias cp='cp -i'
 alias l=less
 alias lyx='lyx -width 900 -height 700'
 alias mv='mv -i'
 alias rm='rm -i'
 alias x=startx

 # A few useful functions

 inst() # Install a .tar.gz archive in the current directory.
 { gzip -dc $1 | tar xvf - }

 cz() # List the contents of a .zip archive.
 { unzip -l $* }

 ctgz() # List the contents of a .tar.gz archive.
 {
   for file in $* ; do
     gzip -dc ${file} | tar tf -
   done
 }

 tgz() # Create a .tgz archive a la zip.
 {
   name=$1 ; tar -cvf $1 ; shift
   tar -rf ${name} $*
   gzip -S .tgz ${name}
 }
 ______________________________________________________________________

 Ini adalah .bash_profile:

 ______________________________________________________________________
 # $HOME/.bash_profile

 # User specific environment and startup programs
 # This file contains user-defined settings that override
 # those in /etc/profile

 # Get aliases and functions
 if [ -f ~/.bashrc ]; then
         . ~/.bashrc
 fi

 # re-get PS1 settings

 if [ $USER = 'root' ] ; then
   COLOUR=41
 else
   COLOUR=44
 fi

 # put a real escape character instead of ^[
 PS1='^[[$COLOUR;37;1m$HOSTNAME:^[[37;40;1m\w\$ '

 export PS1
 ______________________________________________________________________

 Ini adalah .bash_logout:

 ______________________________________________________________________
 # $HOME/.bash_logout
 clear
 ______________________________________________________________________

 Ini adalah .inputrc:

 ______________________________________________________________________
 # $HOME/.inputrc

 # key bindings

 "\e[1~": beginning-of-line
 "\e[3~": delete-char
 "\e[4~": end-of-line
 # (F1 .. F5) are "\e[[A" ... "\e[[E"
 "\e[[A": "info \C-m"

 set bell-style visible         # please don't beep
 set meta-flag On               # allow 8-bit input (i.e, accented letters)
 set convert-meta Off           # don't strip 8-bit characters
 set output-meta On             # display 8-bit characters correctly
 set horizontal-scroll-mode On
 set show-all-if-ambiguous On
 ______________________________________________________________________

 Supaya tombol backspace dan delete dapat bekerja dengan benar di xterm
 dan aplikasi-aplikasi X11 lainnya, yang berikut ini juga diperlukan:

 o  letakan yang berikut di .xinitrc:

      usermodmap=$HOME/.Xmodmap
      xmodmap $usermodmap

 o  letakkan yang berikut di .Xmodmap:

      keycode 22 = BackSpace
      keycode 107 = Delete

 akan memperbaiki console. Untuk memperbaiki xterm:

 o  letakkan yang berikut di .Xdefaults:

      xterm*VT100.Translations: #override <Key>BackSpace: string(0x7F)\n\
              <Key>Delete:        string(0x1b) string("[3~")\n\
              <Key>Home:          string(0x1b) string("[1~")\n\
              <Key>End:           string(0x1b) string("[4~")\n\
              Ctrl<Key>Prior:     string(0x1b) string("[40~")\n\
              Ctrl<Key>Next:      string(0x1b) string("[41~")

      nxterm*VT100.Translations: #override <Key>BackSpace: string(0x7F)\n\
              <Key>Delete:        string(0x1b) string("[3~")\n\
              <Key>Home:          string(0x1b) string("[1~")\n\
              <Key>End:           string(0x1b) string("[4~")\n\
              Ctrl<Key>Prior:     string(0x1b) string("[40~")\n\
              Ctrl<Key>Next:      string(0x1b) string("[41~")

 Info lebih lanjut di halaman-halaman 'man' dari bash(1) dan
 readline(3).

 Jangan beranggapan bahwa semua aplikasi akan berjalan mulus! Jika anda
 menjalankan joe di xterm misalnya, beberapa tombol tidak bekerja; juga
 untuk rxvt. Kabarnya ada masalah dengan termcap.

 3.2.  ls(1)

 ls dapat menampilkan isi direktori menggunakan warna untuk menyorot
 jenis-jenis berkas yang berbeda. Untuk dapat menggunakan fasilitas
 ini, tambahkan baris-baris berikut ke /etc/profile:

      eval `dircolors /etc/DIR_COLORS -b`
      export LS_OPTIONS='-F -T 0 --color=tty'

 akan mengeset environment variable LS_COLORS sehingga berisi daftar
 warna yang tercantum di /etc/DIR_COLORS. Catatan: jangan bertanya
 mengapa, tetapi hal ini tidak bekerja dengan beberapa versi dari rxvt;
 gunakanlah xterm sebagai pengganti. Sepertinya rxvt mengandung bug
 yang mencegahnya untuk mengambil variabel-variabel environment dengan
 benar dalam keadaan-keadaan tertentu.

 3.3.  less(1)

 Dengan menggunakan program bagus ini anda bukan saja bisa melihat isi
 berkas teks, tetapi juga yang dipadatkan dengan gzip, tar dan zip,
 halaman-halaman 'man', dan sebagainya. Konfigurasinya meliputi
 beberapa langkah:

 o  supaya tombol-tombol gerak bisa digunakan dengan less, buatlah
    berkas ASCII bernama .lesskey di home direktori anda:

      ^[[A   back-line
      ^[[B   forw-line
      ^[[C   right-scroll
      ^[[D   left-scroll
      ^[OA   back-line
      ^[OB   forw-line
      ^[OC   right-scroll
      ^[OD   left-scroll
      ^[[6~  forw-scroll
      ^[[5~  back-scroll
      ^[[1~  goto-line
      ^[[4~  goto-end
      ^[[7~  goto-line
      ^[[8~  goto-end

 kemudian jalankan perintah lesskey yang akan membuat berkas biner
 .less berisi definisi tombol.

 o  simpanlah berkas berikut sebagai /usr/bin/lesspipe.sh:

    ___________________________________________________________________
    #!/bin/sh
    # This is a preprocessor for 'less'.  It is used when this environment
    # variable is set:   LESSOPEN="|lesspipe.sh %s"

    lesspipe() {
      case "$1" in
      *.tar) tar tf $1 2>/dev/null ;; # View contents of .tar and .tgz files
      *.tgz|*.tar.gz|*.tar.Z|*.tar.z) tar ztf $1 2>/dev/null ;;
      *.Z|*.z|*.gz) gzip -dc $1  2>/dev/null ;; # View compressed files correctly
      *.zip) unzip -l $1 2>/dev/null ;; # View archives
      *.arj) unarj -l $1 2>/dev/null ;;
      *.rpm) rpm -q -p -i -l $1 2>/dev/null ;;
      *.1|*.2|*.3|*.4|*.5|*.6|*.7|*.8|*.9|*.n|*.man) FILE=`file -L $1`
        FILE=`echo $FILE | cut -d ' ' -f 2`
        if [ "$FILE" = "troff" ]; then
          groff -s -p -t -e -Tascii -mandoc $1
        fi ;;
      *) FILE=`file -L $1` ; # Check to see if binary
        FILE1=`echo $FILE | cut -d ' ' -f 2`
        FILE2=`echo $FILE | cut -d ' ' -f 3`
        if [ "$FILE1" = "Linux/i386" -o "$FILE2" = "Linux/i386" \
             -o "$FILE1" = "ELF" -o "$FILE2" = "ELF" ]; then
          strings $1
        fi ;;
      esac
    }

    lesspipe $1
    ___________________________________________________________________

 jangan lupa untuk membuatnya menjadi executable dengan chmod 755
 lesspipe.sh.

 o  tambahkan baris-baris berikut di /etc/profile:

      LESS="-M-Q"                     # long prompt, silent
      LESSEDIT="%E ?lt+%lt. %f"       # edit top line
      LESSOPEN="| lesspipe.sh %s"     # filter
      VISUAL=jed                      # default editor---insert your favourite
      LESSCHARSET=latin1              # display accented letters if needed
      export LESS LESSEDIT LESSOPEN VISUAL LESSCHARSET

 Variabel LESSCHARSET di atas dikarenakan penulis tinggal di Itali dan
 penulis berencana menggunakan ISO 8859/1 character set. Jika anda
 tidak akan menggunakannya sebaiknya jangan didefinisikan.

 3.4.  emacs(1)

 Beberapa distribusi emacs tidak dikonfigurasi untuk menggunakan warna
 dan penyorotan sintaks (syntax highlighting). Tambahkan di .emacs:

      (global-font-lock-mode t)
      (setq font-lock-maximum-decoration t)

 Ini hanya bekerja di X11. Silakan membaca dokumentasi emacs untuk
 mengkonfigurasi penuh sesuai keinginan anda (kemungkinan bisa memakan
 waktu berbulan-bulan).

 3.5.  joe(1)

 Periksalah di /usr/bin/ apakah jmacs, jstar, and jpico adalah symlinks
 (symbolic links) ke joe atau merupakan berkas-berkas biner sendiri;
 dalam hal yang terakhir, anda dapat mengubahnya ke symlinks untuk
 menghemat ruang harddisk:

      ~# cd /usr/bin
      /usr/bin# ln -sf joe jmacs ; ln -sf joe jstar ; ln -sf joe jpico

 Kemudian, anda tinggal menyalin berkas /usr/lib/joe/joerc ke direktori
 home sebagai .joerc dan menyuntingnya.

 3.6.  jed

 Ini adalah editor favorit penulis, jed mengerjakan apa yang penulis
 butuhkan, lebih kecil dan lebih mudah dikonfigurasi daripada emacs,
 dan menurut hemat penulis mengemulasikan editor lain lebih baik.
 Banyak pengguna di universitas penulis ingin jed supaya mengemulasikan
 EDT, editor sistem VMS.

 Berkas-berkas konfigurasinya adalah .jedrc and /usr/lib/jed/lib/*;
 yang pertama bisa dicontoh dari jed.rc di direktori yang terakhir
 disebut.

 o  supaya jed menggunakan tombol-tombol dengan benar, buatlah
    /usr/lib/jed/lib/defaults.sl yang hanya berisi:

      () = evalfile("linux");

 o  suntinglah /usr/lib/jed/lib/linux.sl; hilangkan komentar dari baris
    Info_Directory = "/usr/info"; dan tambahkan /bin/mail setelah
    UCB_Mailer =;

 o  mengkonfigurasi jed agar mengemulasikan EDT (atau editor lain)
    tidak sulit: anda cukup mengubah beberapa baris di .jedrc.  Jika
    anda ingin menggunakan `+' di numeric keypad untuk menghapus sebuah
    kata (bukan satu karakter), tambahkan di .jedrc:

 unsetkey("\eOl");
 unsetkey("\eOP\eOl");
 setkey("edt_wdel", "\eOl");
 setkey("edt_uwdel", "\eOP\eOl");

 setelah baris () = evalfile("edt");.

 o  membuat xjed menggunakan numeric keypad untuk emulasi EDT
    membutuhkan beberapa baris berikut di .Xmodmap:

      keycode 77  = KP_F1
      keycode 112 = KP_F2
      keycode 63  = KP_F3
      keycode 82  = KP_F4
      keycode 86  = KP_Separator

 Selanjutnya, pastikan /etc/X11/XF86Config mengandung baris-baris
 berikut:

      #   ServerNumLock  # harus dibuat menjadi komentar dengan tanda # di depan
          XkbDisable

 Hal ini berlaku untuk XFree 3.2. Kecuali anda menggunakan keyboard
 standar Amerika, ketahuilah bahwa ``XkbDisable'' mengakibatkan beber-
 apa masalah. Anda akan tahu sendiri nantinya.

 o  mengubah warna untuk xjed dilakukan dengan menambahkan baris-baris
    berikut di .Xdefaults:

      xjed*Geometry: 80x32+150+50
      xjed*font: 10x20
      xjed*background: midnight blue

 Info lebih lanjut di xjed.doc, yang disertakan di paketnya.

 3.7.  TeX dan kawan-kawan

 Penulis beranggapan anda memiliki distribusi TeTeX. Beberapa hal:

 o  untuk mengkonfigurasi penggunaan tanda hubung untuk bahasa anda,
    suntinglah berkas
    /usr/lib/texmf/texmf/tex/generic/config/language.dat, kemudian:

      ~# texconfig init ; texconfig hyphen

 o  jika anda menambahkan sebuah paket LaTeX, setelah menambahkan
    berkas-berkas di bawah /usr/lib/texmf/texmf/tex/latex/ jalankan
    perintah texhash supaya TeTeX mengenali paket baru tersebut.

 o  untuk mengkonfigurasi dvips, berkas yang perlu diubah adalah
    /usr/lib/texmf/texmf/dvips/config/config.ps. Ketahuilah bahwa
    kolom-kolom mengenai resolusi default juga mempegaruhi perilaku
    xdvi; jika anda tidak ingin program tersebut membuat fonts setiap
    kali dijalankan, mungkin bisa membantu jika ditambahkan yang
    berikut ini di .Xdefault:

      XDvi*mfmode:

 3.8.  PPP

 Penulis beranggapan bahwa kernel anda sudah memliki dukungan PPP dan
 TCP/IP di dalamnya, menggunakan loopback, dan anda sudah memasang
 paket pppd dengan benar. (Syarat-syarat tersebut biasanya sudah
 terpasang secara default). Ada dua cara untuk menggunakan PPP: a)
 konfigurasi manual, dan b) menggunakan program yang menjalankannya
 secara otomatis. Pertama, manual.

 Misalkan data-data dari ISP anda sbb:

 o  No. telp: 1234567

 o  Nameserver (DNS): 123.231.112.111

 o  Mail server: mbox.supernet.edu

 o  Domain: supernet.edu

 o  Remote hostname: www.supernet.edu

 o  username anda: John

 o  password anda: _Loo%ny

 Untuk konfigurasi manual koneksi PPP, lakukan:

 o  buatlah berkas /usr/local/bin/ppp-on berikut, yang akan digunakan
    untuk membuat koneksi ke ISP anda:

      #!/bin/sh
      # ppp-on: script to connect to an ISP
      INIT=ATX3  # tergantung modem anda, bisa juga ATZ
      PHONE=1234567
      /usr/sbin/pppd connect "/usr/sbin/chat '' $INIT OK ATDP$PHONE \
      CONNECT '' " user John

 kemudian buatlah menjadi executable dengan chmod 755
 /usr/local/bin/ppp-on. Jika ISP anda tidak menggunakan protokol PAP,
 anda bisa menggunakan script berikut:

      #!/bin/sh
      # ppp-on: script to connect to an ISP
      INIT=atx3  # tergantung modem anda, bisa juga ATZ
      PHONE=1234567
      /usr/sbin/pppd connect "/usr/sbin/chat '' $INIT OK ATDT$PHONE \
      CONNECT '' 'ogin' John 'word' _Loo%ny ''" /dev/modem 38400 \
      modem defaultroute

 o  buatlah berkas /usr/local/bin/ppp-off berikut, yang digunakan untuk
    memutuskan hubungan ppp:

      #!/bin/sh
      # ppp-off
      DEVICE=ppp0
      if [ -r /var/run/$DEVICE.pid ]; then
        kill -INT `cat /var/run/$DEVICE.pid`
        if [ ! "$?" = "0" ]; then
          echo "removing stale $DEVICE pid file."
          rm -f /var/run/$DEVICE.pid ; exit 1
        fi
        echo "$DEVICE link terminated" ; exit 0
      fi
      # link not active
      echo "$DEVICE link is not active" ; exit 1

 kemudian buatlah menjadi executable dengan chmod 755
 /usr/local/bin/ppp-off.

 o  buatlah berkas /etc/ppp/options:

 # /etc/ppp/options
 /dev/modem
 38400
 lock
 crtscts
 modem
 asyncmap 0
 remotename www.supernet.edu
 defaultroute

 o  jika ISP anda menggunakan protokol PAP (kebanyakan menggunakan),
    buatlah berkas /etc/ppp/pap-secrets:

      # /etc/ppp/pap-secrets
      # username     remotehost           secret
      John           www.supernet.edu     _Loo%ny

 o  suntinglah /etc/resolv.conf:

      # /etc/resolv.conf
      search supernet.edu
      nameserver 123.231.112.111

 o  suntinglah /etc/sendmail.cf. Carilah baris yang dimulai dengan DS,
    dan buatlah menyerupai:

      DSmbox.supernet.edu

 Fuih! Jika anda beruntung, semestinya sudah bisa bekerja. Jika tidak,
 bersiap-siaplah mempelajari PPP-HOWTO.

 Sudah cukup dengan konfigurasi manual. Ada paket bagus yang
 mengotomatisasi hal-hal di atas bernama ezppp dan bisa didapat dari
 http://www.serv.net/~cameron/ezppp/index.html.

 3.9.  Klien POP

 Untuk mengambil mail-mail anda dari sebuah server POP, gunakan
 program/klien POP seperti fetchpop atau fetchmail. Yang terakhir
 mungkin satu-satunya pilihan jika server POP ISP anda mempunyai
 masalah dengan perintah LAST.
 Untuk mengkonfigurasi klien-klien tersebut:

 o  fetchpop: pertama kali dijalankan anda akan ditanyai berbagai
    pertanyaan. Anda tinggal menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
    dan sudah beres.

 o  fetchmail: pergunakan contoh berikut untuk .fetchmailrc:

      # $HOME/.fetchmailrc
      poll mbox.supernet.edu with protocol pop3;
        user john there with password _Loo%ny is john here
        mda "/usr/bin/procmail -f fetchmail"

 Baris terakhir mungkin tidak dibutuhkan. Anda harus mengeset permis-
 sion berkas ini dengan chmod 600 .fetchmailrc, jika tidak fetchmail
 tidak akan bekerja.

 3.10.  Sistem X Window

 Setelah X bekerja (video card yang benar, dll.), ada banyak
 kemungkinan untuk konfigurasi; tergantung pada window manager yang
 anda gunakan. Pada dasarnya, anda menyunting berkas-berkas ASCII di
 direktori home anda. Untuk window managernya:

 o  fvwm: salinlah /etc/X11/fvwm/system.fvwmrc sebagai $HOME/.fvwmrc,
    lihat-lihatlah isinya dan mulailah bereksperimen. Berkas
    system.fvwmrc contoh ini menurut penulis sedikit terlalu sederhana
    dan tidak menunjukkan semua kemampuan fvwm.

 o  fvwm95-2: salinlah /etc/X11/fvwm95-2/fvwm2rc95 sebagai
    $HOME/.fvwm2rc95, kemudian suntinglah. Contohnya lumayan bagus.

 o  TheNextLevel: ini agak sulit dikonfigurasi. Salinlah
    /etc/X11/TheNextLevel/.* ke direktori home anda, lihat-lihatlah
    isinya dengan baik, kemudian cobalah mengkonfigurasi sedikit-
    sedikit. Yang pertama kali seharusnya dilihat adalah
    .fvwm2rc.defines.

 Sebagai tambahan, jangan lupa untuk membuat .xinitrc. Contoh:

 #!/bin/sh

 # $HOME/.xinitrc

 # set a few keys correctly

 usermodmap=$HOME/.Xmodmap
 xmodmap $usermodmap

 xset s noblank  # turn off the screen saver
 xset s 300 2    # screen saver start after 5 min
 xsetroot -solid "medium blue" &

 # rxvt saves memory, but has a few bugs:
 #   - home and end keys are not recognised;
 #   - backspace and delete don't work as in console;
 #   - colours are not properly inherited by the environment;
 #   - problems with the environment in general;
 # xterm is therefore better in many cases. However, rxvt is best
 # for running some colour apps like mc.

 xterm -ls -bg black -fg white -sb -sl 500 -j -ls -fn 10x20 -fb 10x20bold \
 -title "Color xterm" -geometry 80x25+150+0 &

 fvwm95-2

 3.11.  Fortran

 Menurut pengalaman penulis, jika anda membutuhkan Fortran, alternatif
 yang baik untuk g77 adalah penerjemah Fortran ke C f2c dan yaf77
 sebagai front-end.

 Dapatkan yaf77 dari
 ftp://sunsite.unc.edu/pub/Linux/devel/languages/fortran/yaf77-1.4.tgz
 dan mirror-mirrornya.

 3.12.  Konfigurasi untuk pengguna

 Penulis menganjurkan supaya pengguna baru sudah memiliki berkas-berkas
 konfigurasi yang siap digunakan ketika mereka pertama kali login.
 Letakkan berkas-berkas berikut di bawah /etc/skel/: bashrc,
 bash_profile, bash_logout, inputrc, less, xinitrc, fvwmrc, fvwm2rc95,
 Xmodmap, Xdefaults, jedrc, joerc, emacs.

 (Catatan: karena masalah sewaktu mem-format dokumen ini, penulis
 terpaksa menghilangkan tanda titik (`.') di awal nama berkas-berkas di
 atas)

 Ketahuilah bahwa .pinerc tidak bisa sepenuhnya dikonfigurasi; pastikan
 bahwa minimal user-domain, smtp-server, and nntp-server terdefinisi
 dengan benar.

 4.  Akhir

 4.1.  Hak cipta

 Kecuali dinyatakan, dokumen-dokumen Linux HOWTO adalah hak cipta dari
 penulisnya masing-masing. Dokumen-dokumen Linux HOWTO boleh diproduksi
 ulang dan didistribusi ulang secara keseluruhan maupun sebagian,
 dengan media fisik maupun elektronik, selama informasi hak cipta ini
 tercantum di masing-masing salinan. Distribusi ulang secara komersil
 diperbolehkan dan dianjurkan; tetapi, diminta menginformasikan penulis
 tentang adanya distribusi semacam itu.

 Semua terjemahan, pekerjaan turunan atau kumpulan yang mengandung
 dokumen-dokumen Linux HOWTO harus di bawah informasi hak cipta ini.
 Yaitu, jika Anda membuat sebuah turunan/bentuk lain dari HOWTO, Anda
 dilarang menerapkan larangan-larangan tambahan untuk distribusinya.
 Pengecualian dipertimbangkan dalam kondisi-kondisi tertentu; silakan
 menghubungi koordinator Linux HOWTO di alamat berikut.

 Jika Anda mempunyai pertanyaan, silakan menghubungi Greg Hankins,
 koordinator Linux HOWTO, di [email protected]. Gunakan 'finger'
 untuk mendapatkan nomor telepon dan alamat darat.

 4.2.  Tanggapan

 Mungkin lebih daripada HOWTO-HOWTO yang lain, yang ini membutuhkan dan
 menyambut semua usul, kritik, dan sumbangan. Jika anda merasa ada yang
 kurang di sini, silakan mengirim email ke penulis. Jika anda memiliki
 distribusi selain Red Hat dan berkas-berkas konfigurasi anda lain atau
 terletak di direktori lain, diharapkan menginformasikan penulis dan
 penulis akan menyertakannya. Tujuan penulis adalah membuat hidup
 dengan Linux semudah mungkin.

 Linux mempunyai banyak sekali paket-paket, jadi tidaklah mungkin
 menyertakan semua instruksi-instruksi untuk masing-masing paket.
 Penulis berharap permintaan-permintaan atau usul-usul anda dibuat
 semasuk akal mungkin.

 4.3.  Terima kasih dan disclaimer

 ``Configuration HOWTO'' ditulis oleh Guido Gonzato,
 [email protected], dan diterjemahkan oleh Ronny Haryanto,
 [email protected].  Banyak terima kasih kepada semua
 penulis/pengelola HOWTO dan halaman-halaman 'man' lain, di mana hasil
 pekerjaan mereka sudah penulis 'contek'.

 Dokumen ini disediakan ''apa adanya''. Penulis telah memberikan usaha
 semampunya untuk membuat dokumen ini seakurat mungkin, tetapi anda
 menggunakan informasi yang terkandung di dalamnya dengan resiko anda
 sendiri. Penulis tidak akan bertanggung jawab atas segala kerusakan
 yang mungkin terjadi dari dokumen ini.

 Penulis berharap pekerjaannya berguna, seperti penulis merasa setiap
 kali memasang sistem Linux baru...

 Selamat menikmati,

 Guido   =8-)